Anda di halaman 1dari 2

Program PUSTAKAWAN

Keberadaan perpustakaan merupakan jembatan bagi perwujudan Buku adalah jendela Dunia tanpa harus melakukan perjalanan untuk mengetahui misal Kekayaan Laut kita bisa mengetahuinya melalui Buku. Buku adalah sumber ilmu, pendidikan tidak lepas dari sarana belajar yakni buku. Namun Buku tidak dapat sampai dan terbaca oleh para murid kita, bila tidak dipermudah akses memperolehnya dan nyaman dalam membaca di perpustakaan. Menyediakan banyak buku menarik, penuh informasi dan ilmu, terawat, bersih dan rapi akan menjadikan siswa kita turut menghargai sebuah buku dan informasi didalamnya. Sering memperoleh atau mencari informasi dari buku, menjadikan anak kita menghargai sebuah proses dan memahami suatu tahapan dan informasi secara utuh. Berbanding anak memperoleh informasi dari internet yang memiliki keunggulan cepat, menjadikan anak ingin serba praktis, tidak sabar, tidak menghargai suatu proses dan membaca informasi hanya sepotong sesuai dengan kebutuhannya akan informasi. Hal ini tercermin dari kata sandi / pokok yang diketik siswa pada kolom internet. Dalam kesempatan ini, ERLASS melihat suatu kebutuhan sekolah yang telah dipayungi oleh hukum yang berlaku , seperti pada Undang undang No.43 tahun 2007 yang terdapat pada pasal 23 bahwa perpustakaan sekolah wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar anak di kelas dan buku koleksi lain untuk mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan. Pengadaan koleksi tersebut bisa diadakan melalui sedikitnya 5% dari anggran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang atau belanja modal. Kemudian diperkuat pada tahun 2008 dengan adanya peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.25 Tahun 2008 bahwa penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah selambat lambatnya 5(lima) tahun setelah peraturan menteri ditetapkan. Kebutuhan ini ERLASS bantu kemas dengan paket Belanja buku pengayaan bagi Perpustakaan sesuai jenjang senilai Rp 15.000.000,- akan gratis mendapatkan Pelatihan CPTA ( Calon Pustakawan Tenaga Ahli) bagi 1 orang guru yang ditunjuk oleh kepala Sekolah. Adapun Pelatihan akan diadakan selama 8 bulan dengan jumlah pertemuan 50 kali dan jam belajar setiap Jumat setelah jam mengajar dan Sabtu mulai jam 08.00 19.30. Pelatihan ini merupakan kerjasama resmi ERLASS bersama PNRI ( perpustakaan Nasional Republik Indonesia). Narasumber narasumber ahli akan diberikan oleh PNRI untuk mengajar para guru sekalian. Setelah mengikuti masa pendidikan, Para guru tersebut akan mengikuti ujian yang akan menyatakan dia sebagai pustakawan bila dinyatakan sah lulus oleh PNRI. Kemudian pihak PNRI akan melaporkan dan mendaftarkannya pada Lembaga Administrasi Negara (LAN) sehingga setiap Guru Pustakawan akan mendapat no Registrasi tercatat di LAN. Dan berikutnya tercantum dalam SE No.70/PB/2006 tentang Tunjangan jabatan Fungsional Pustakawan Guru yg lulus Pustakawan tersebut akan mendapat Tunjangan sebesar yg diatur pada Peraturan presiden Nomor 47 tahun 2007.

Tentunya Tujuan Utama dari lahirnya Pustakawan sekolah adalah majunya perpustakaan dan sistem operasionalnnya, dipegang oleh ahlinya sehingga berakibat pada meningkatnya pengunjung perpustakaan dan meningkatnya gemar membaca pada siswa sekolah. Dengan demikian, imbas pada dunia pendidikan pun akan semakin nampak dengan menghasilkan siswa siswa yang berwawasan luas dan berbudi pekerti luhur.

Demikian salam pendidikan maju terus. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Dinas Pendidikan Terkait atau ERLASS dengan Pak Dharma Hutauruk, Pak Herman ,Widi ERLASS (0858 83 696 535 )

Anda mungkin juga menyukai