Anda di halaman 1dari 10

Ilmu Budaya Dasar

Membeli Keadilan di Indonesia

Luthfiyah Risdiana 10/18/2013

Pengantar
Hukum di Indonesia
Indonesia adalah negara yang berasaskan Pancasila, yang berpedoman kepada lima sila yang selama ini dijalankan. Indonesia adalah negara hukum. Negara dengan hukum-hukum sebagai penegak keadilan, tetapi kenyataan ini tidak sesuai dengan apa yang diajarkan ketika di bangku sekolah. Dalam arti bahwa yang tertulis belum tentu terucap. Ketika banyak permasalahan yang berkaitan dengan hukum terjadi, dari sanalah potret keadilan di Indonesia terungkap. Ilmu Hukum, juga merupakan ilmu bantu dalam ilmu politik. Hal ini dapat dipahami karena sejak dahulu terutama di Eropa barat ilmu hukum dan politik memang sudah demikian erat. Kedua-duanya memiliki persamaan daya mengatur dan memaksakan undang-undang (law enforcement) yang merupakan salah satu kewajiban negara yang begitu penting. Di samping itu analisis-analisis mengenai hukum serta hubungannnya dengan negara, mulai diperkembangkan pada abad ke-19, tetapi pada itu masih terbatas pada penelitian mengenai negaranegara Barat saja. Sebailiknya para sarjana hukum Baron de Montesquie (1689-1755) yang populer diskenal Montesquieu, dilahirkan dari keluarga kaya raya kelas ningrat (petite noblese), di Paris Perancis. Karyanya yang terkenal adalah De lesprit des lois atau Spirit of the Laws (Jiwa Peundang-undangan) pada tahun 1748. Montesquieu lebih dikenal sebagai Bapak Teori Pemisahan Kekuasaan, kendatipun tidak sedikit gagasan-gasan beliau juga membahas tentang hubungan antara hukum dan institusi politik yang perlu disesuaikan dengan lingkungan (sejarah, geografi khususnya iklim dimana orang itu tinggal.

Tujuan Tata Hukum Indonesia


Tujuan untuk mempelajari Tata Hukum Indonesia adalah supaya mudah dimengerti sebagai fungsinya untuk:
2 Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

1. Dapat menyelesaikan perkara dengan baik 2. Mengetahui hukum yang berlaku pada saat ini (hukum +ve) 3. Hukum untuk mengatur 4. Hukum bisa bejalan sendiri

Urutan

Peraturan

Perundang-undangan

Menurut

Ketentuan TAP MPRS/1966


1. UUD 1945 2. TAP MPR (ketetapan MPR) 3. UU/PERPU (Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti UU) 4. Peraturan Pemerintah (PP) 5. Keputusan Presiden (KEPRES) 6. Peraturan Menteri/Instruksi Mentri 7. Peraturan pelaksanaan lainnya.

Sumber Hukum
Undang-Undang Suatu peraturan negara yg mempunyai kekuatan hukum yg mengikat diadakan & dipelihara oleh penguasa negara Kebiasaan Perbuatan manusia yg tetap dilakukan berulang-ulang dlm hal yg sama Keputusan Hakim (Yurisprudensi) Keputusan hakim yg terdahulu yg sering diikuti & dijadikan dasar keputusan hakim kemudian mengenai hal yg sama Traktat (Treaty)
3 Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

Perjanjian yg diadakan oleh dua negara atau lebih Pendapat Sarjana Hukum (Doktrin) Pendapat hukum para sarjana hukum yg ternama

Pengertian keadilan menurut beberapa ahli


1. Aristoteles Kelayakan dalam tindakan manusia a. Keadilan komutatif b. Keadilan distributive c. Keadilan kodrat alam d. Keadilan konvensional e. Keadilan perbaikan 2. Plato Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. 3. Thomas Hobbes Suatu perbuatan yang didasarkan pada perjanjian yang disepakati.

Jaminan bernegara

keadilan

dalam

kehidupan

berbangsa

dan

1. Asas kepastian hukum (principle of legal security = Rechts zekerheid beginsed) 2. Asas keseimbangan 3. Asas kesamaan 4. Asas larangan kesewenang-wenangan 5. Asas larangan penyalahgunaan wewenang (detoumement pouvoir) 6. Asas bertindak cermat 7. Asas perlakuan yang jujur
4 Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

8. Asas meniadakan akibat satu keputusan yang batal 9. Asas penyelenggraan kepentingan umum

Dalam rangka memperoleh jaminan keadilan, suatu negara perlu mempunyai peraturan yang disebut undang-undang atau hukum. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang merasa mendapat ketidakadilan, ia berhak mengajukan tuntutan baik dalam arti formal maupun material. Pemerintah dalam arti organ merupakan alat kelengkapan pemerintahan yang melaksanakan fungsi negara. Dalam arti organ, pemerintah dapat dibedakan baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit.

Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

Keadilan di Indonesia
Pendahuluan
Pergerakan hukum di Indonesia sekarang ini tengah berpengaruh besar dalam perkembangan segala aspek di Indonesia. Mulai dari aspek ekonomi, sosial budaya sampai hal pendidikan juga ikut mengikuti perkembangan hukum di Indonesia. Segala aspek kehidupan menyangkutpautkan dengan aspek hukum. Indonesia dengan kekayaan melimpah, tapi hasil dari limpahannya tidak diperoleh secara merata. Indonesia dengan sejumlah potensi menuju kesejahteraan, tapi tidak belum bisa mengolah potensi tersebut. Apa yang kita tau dari hakekat kata keadilan bila sama sekali belum pernah merasakan. Lalu dimana letak keadilan bila orang bodoh yang mencontek kepada orang pintar mendapat nilai lebih bagus dari orang pintar? Lalu dimana letak keadilan bila koruptor mendapat hukuman lebih ringan dari pencuri sandal di Masjid? Apa ini keadilan yang dimiliki Indonesia? Apa kekuatan rakyat Indonesia hanya sampai dibatas ini? Apa kejujuran rakyat Indonesia bisa dibeli? Dalam penyelenggaraan kepemerintahan di suatu negara, terdapat tiga komponen besar yang harus diperhatikan karena peran dan fungsinya yang sangat berpengaruh dalam menentukan maju mundurnya pengelolaan negara, yaitu negara dan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat madani. Dalam UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Pada pasal 3 menjelaskan bahwa Indonesia sedang berusaha untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN berdasarkan asas kepastian hukum, tata tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan, proposionalitas, profesionalitas, akuntabilitas.

Perlu Dukungan Terhadap Gerakan Anti Korupsi


Dalam menjalankan tugasnya, suatu Badan / Komisi Anti Korupsi harus mendapat dukungan moral dari masyarakat dan dukungan politik dari pemerintah. Badan tersebut harus memiliki landasan hokum, sumber daya manusia yang memadai, wewenang yang independen
6 Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

untuk memperoleh dokumen dan meminta keterangan saksi, serta memiliki pimpinan berintegritas tinggi. Beberapa kendala, yaitu Komisi Anti Korupsi di Indonesia dalam menjalankan tugasnya, hamper sama dengan dialami oleh Negara-negara lain. Berikut beberapa indicator penyebab kegagalan tersebut : 1. Kemauan politik yang lemah 2. Tidak ada sumber daya 3. Campur tangan politik 4. Takut akibatnya 5. Terlalu tergantung pada penegakan hokum 6. Mengabaikan siasat melenyapkan peluang untuk korupsi 7. Undang-undang tidak memadai 8. Dibebani tumpukan perkara masa lalu 9. Gagal melibatkan masyarakat luas 10. Tanggung jawab kurang

Korupsi adalah Aksi Terorisme


Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan korupsi merupakan bentuk tindakan terorisme atau tak lebih dari perbuatan teroris yang menghancurkan peradaban dunia. Korupsi itu adalah terorisme, ujar Hidayat dalam deklarasi Aksi Resolusi dan Referandum Perlawanan Rakyat Sulawesi Selatan (Sulsel) terhadap kejahatan yang diselenggarakan di Makasar. Pemerintah, katanya, telah menghukum para koruptor dan menusakambangkan mereka. Meski demikian, pemerintah jangan cepat berbangga diri atau puas terhadap keberhasilan yang telah dilakukannya, sebab para koruptor yang berhasil ditahan tersebut adalah mereka yang tingkat korupsinya baru mencapai miliaran rupiah. Masih banyak koruptor triliunan rupiah yang lari keluar negeri dan ini menajdi masalah dan pekerjaan rumah bagi aparat hokum, ujar mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini.

Menanggulangi Korupsi

Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

Saat kasus korupsi pertama kali mencuat di media oleh Gayus Tambunan, sejak saat itu juga lembaga-lembaga pemerintahan Indonesia habis-habisan dalam menanggulangi

permasalahan korupsi, khususnya KPK. Terjadinya penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan, antara lain disebabkan karena sistem politik yang tertutup, faktor sumber daya manusianya yang bersifat feodal, oportunitis, dan penerapan aji mumpung, serta pendekatan ingin dilayani sebagai aparatur pemerintah. Untuk meminimalisir terjadinya korupsi dibutuhkan peran aktif masyarakat, di antaranya adalah : 1. Berusaha memahami berbagai aturan yang diterapkan pemerintah pada instansi-instansi tertentu. 2. Mau mengikut prosedur dan mekanisme sesuai dengan aturan yang berlaku dalam mengurus suatu kepentingan di instansi tertentu. 3. Jika terdapat kejanggalan dalam penerapan aturan, tanyakan dengan baik dan sopan kepada pejabat atau instansi yang berwenang untuk konfirmasi. 4. Bersedia melaporkan atau menginformasikan pelaku korupsi kepada lembaga berwenang, seperti Kejaksaan, Kepolisian, dan Komite Pemberantasan Korupsi yang disertai dengan bukti-bukti awal yang memadai (tidak fitnah). 5. Mau menjadi bagian anggota masyarakat yang memberi contoh dan keteladanan dalam menolak berbagai pemberian yang tidak semestinya. 6. Melakukan kampanye preventif (pencegahan) sedini mungkin melalui jalur-jalir pendidikan formal maupun nonformal dengan melaksanakan program seperti : pelajar BTP (Bersih, Transparan, Profesional), mengadakan lomba poster menolak suap / korupsi dengan segala bentuknya, dan lain-lain.

Peran warga Negara dalam upaya untuk meningkatkan sikap keterbukaaan dan jaminan keadialn dapat dilakukan mellaui partisipasi seluruh komponen masyarakat, mulai dari pejabat pemerintah hingga rakyat biasa. Partisipasi seluruh komponen masyarakat dibutuhkan dalam rangka menunbuhkan sikap keterbukaan, penegakan supremasi hokum, jaminan dan penghormatan hak asasi manusia. Sebagai manusia, kita tidak hanya menuntut hak tetapi juga perlu menjalankan kewajiban. Jangan tanyakan apa yang diberikan Negara untuk kita, tetapi mulailah berpikiran
8 Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

apa yang telah kita berikan untuk Negara. Kesadaran diri sendiri dalam hal ini sangatlah perlu sebagai bahan koreksi.

Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

Daftar Pustaka
Budiyanto, Drs. MM., Kewarganegaraan Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi, Jakarta, Erlangga, 2005. Bertrand de Speville; Why do anticorruption agencies fail, Wina, Austria, April 2000.

10

Membeli Keadilan di Indonesia| Manusia dan Keadilan

Anda mungkin juga menyukai