Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Fenomena kasus tumor kolon di dunia ini sangat kompleks, begitu banyaknya penyebab yang tidak diketahui oleh masyarakat sehingga menimbulkan peningkatan angka kasus penyakit tumor kolon. Sekitar 75% dari kanker colorectal terjadi pada orang yang tidak memiliki faktor resiko tertentu misalnya umur, faktor lingkungan, faktor makanan, adenoma vilosa, atau colitisulserosa. Sisanya sebesar 25% kasus terjadi pada orang dengan faktor-faktor resiko yang umum, misalnya sejarah keluarga atau pernah menderita kanker kolorectal atau polip, terjadi sekitar 15-20% dari semua kasus. Faktor-faktor resiko penting lainnya adalah kecenderungan genetik tertentu, seperti Hereditary Nonpolyposis Colorectal Cancer (HNPCC; 4-7% dari semua kasus) dan Familial Adenomatosa Polyposis (FAP, 1%) serta Inflammatory Bowel Disease (IBD;1% dari semua kasus) (Winawer, 2006). Tumor kolon adalah penyebab umum dari terjadinya kanker kolon, kanker paru-paru dan kanker hati. Penyebab tumor kolon adalah diet, kelainan di kolon (adenoma di kolon, familial poliposis colitis ulserative), herediter (Davey, 2006). Lebih lanjut dijelaskan bahwa tumor dapat berasal dari pertumbuhan oleh sel yang abnormal, walaupun penyebabnya belum diketahui namun ada

beberap resiko yang menyebabkan kanker antara lain radiasi ultra violet, kegemukan, merokok, makanan yang diawetkan, aktivitas aseksual yang terlalu dini, faktor hormonal, dan faktor genetik. Hal yang memperburuk pada kasus tumor kolon adalah pertumbuhan sel yang abnormal, ini terjadi dikarenakan mekanisme yang terganggu pada nukleus sel sehingga mengalami kehilangan fungsi defisiensi yang disebut anaplasia. Pada anaplasia terjadi peningkatan atau perubahan sintesa asam nucleus atau ada pertumbuhan jaringan yang dapat menginfasi ke jaringan sekitarmya termasuk ke pembuluh gatah bening dan darah serta dapat menimbulkan metastase ke organ lain shingga berdampak menyeluruh seperti anemi dan berat badan menurun. Pertumbuhan sel maligna ini juga menyebar ke bagian tubuh yang jauh dan dapatmenyebabkan timbulnya tumor. Tumor diangkat dengan pembedahan, apabila tumor tidak diangkat akan tumbuh kembali dan apabila masih terjangkit bisa menyebabkan kematian. Menurut American Cancer Society pada tahun 2008 di Amerika Serikat diperkirakan sekitar 148.810 orang didiagnosis menderita kanker colorectal dan 49.960 mengalami kematian dengan Case Fatality Ratio (CFR) 33,57%. Eropa, sebagai salah satu negara maju memiliki angka kesakitan kanker colorectal yang tinggi. Pada tahun 2004, terdapat 2.886.800 kasus dan 1.711.000 kematian karena kanker dengan CFR 59,27%,

kanker colorectal menduduki peringkat kedua pada angka insiden dan mortalitas (Dogan,2010).

Insidens kanker colorectal di Indonesia cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Data dari Departemen Kesehatan didapati angka 1,8 per 100 ribu penduduk tiap tahun dari tahun 2003-2007. Dari data tersebut kanker colorectal menduduki peringkat kedua pada kasus kanker yang terdapat pada pria, sedangkan pada wanita kanker colorectal menduduki peringkat ketiga dari semua kasus kanker. Pada kebanyakan kasus kanker, terdapat variasi geografik pada insidens yang ditemukan yang mencerminkan perbedaan sosial ekonomi dan kepadatan penduduk, terutama antara negara maju dan berkembang (Kompas, 2010). Mengingat angka kejadian penyakit tumor kolon di Indonesia yang meningkat maka perlu dilakukan penanganan khusus oleh pemerintah Indonesia. Sebagai seorang perawat harus membantu pemerintah Indonesia dalam menangani penyakit tumor kolon supaya pasien tidak mengalami komplikasi yang lebih lanjut. Salah satu upaya untuk mengurangi angka tumor kolon adalah dengan asuhan keperawatan yang komprehensif. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan dengan

menggunakan metode proses keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawabnya (Kusnanto, 2004). Untuk itu sikap dan tingkah laku professional yang dituntut dari seorang perawat dalam melaksanakan pelayanan/ashuan keperawatan dan dalam kehidupan keprofesiannya. Proses

Keperawatan adalah pendekatan keperawatan professional yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mendiagnosis, dan mengatasi respons manusia terhadap kesehatan dan penyakit (American Nurses Association, 2003). Kompleksnya masalah tumor kolon, sehingga penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Post Laparatomi Hari ke Dua dengan Indikasi Penutupan Stoma di Ruang HCU Bedah RSUD dr. Moewardi Surakarta tahun 2012.

B. Tujuan Studi Kasus Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Post Laparatomy hari kedua dengan indikasi Penutupan Stoma di Ruang HCU Bedah RSUD dr. Moewardi Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut : 1. Tujuan umum Mendiskripsikan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah Post Laparatomy dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mendiskripsikan pengkajian dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan post laparatomy hari kedua dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta.

b. Untuk mendiskripsikan perumusan masalah dari hasil pengkajian pada pasien dengan post laparatomy hari kedua dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta. c. Untuk mendiskripsikan perencanaan dari rumusan masalah yang didapat dari hasil pengkajian pada pasien dengan post laparatomy hari kedua dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta. d. Untuk mendiskripsikan implementasi yang tepat sesuai dengan intervensi yang dibuat dari hasil pengkajian pada pasien dengan post laparatomy hari kedua dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta. e. Untuk mendiskripsikan evaluasi dari apa yang telah dilakukan pada pasien dengan post laparatomy hari kedua dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta. f. Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan asuhan keperawatan klien dengan post laparatomy dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta. g. Untuk mengetahui perbedaan antara teori tentang asuhan keperawatan post laparatomy dengan indikasi penutupan Stoma dengan kasus yang ada di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta. h. Untuk mengetahui hambatan dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan post laparatomy dengan indikasi penutupan Stoma di ruang HCU Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta.

C. Manfaat Studi Kasus 1. Manfaat Teoritis Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam bidang perawatan medikal bedah tentang asuhan keperawatan pada pasien post laparatomy dengan indikasi tumor kolon. 2. Manfaat Praktis a. Institusi Rumah Sakit Sebagai bahan masuk dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek layanan keperawatan khususnya pada pasien dengan post laparatomy dengan indikasi tumor kolon. b. Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan post laparatomy dengan indikasi tumor kolon yang dapat digunakan sebagai acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan. c. Bagi Penulis Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam bidang medikal bedah pada pasien dengan post laparatomy dengan indikasi tumor kolon.

D. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah dengan asuhan keperawatan pada pasien post laparatomy dengan indikasi tumor kolon adalah sebagai berikut : 1. Bagian pembuka Bagian pembuka merupakan bagian awal dari penulisan karya tulis ilmiah yang mencakup halaman judul, pernyataan tidak plagiatorisme,

persetujuan, pengesahan, kata pengantar serta daftar isi. 2. Bagian Inti a. BAB I Pendahuluan BAB I berisi gambaran secara keseluruhan tentang isi karya tulis yang mencakup latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. b. BAB II Tinjauan Teori BAB II mencakup pengertian, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, pathway, komplikasi, penatalaksanaan serta pengelolaan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosis keperawatan dan intervensi yang terdiri dari tujuan, kriteria hasil, fokus intervensi serta rasional. c. BAB III Resume Kasus

BAB III berisi tentang resume kasus yang mencakup ringkasan asuhan keperawatan yang diikuti selama satu hari di satu ruangan keperawatan. Penulisan diawali dengan gambaran kondisi penyakit yang dihadapi pasien. Sistematika penulisan asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, implementasi dan evaluasi. d. BAB IV Pembahasan Kasus BAB IV merupakan pembahasan perbedaan dan penyimpangan yang terjadi antara teori dan kasus mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dengan memberikan pemecahan masalah secara ilmiah. e. BAB V Kesimpulan dan Saran BAB V terdiri dari sub bab kesimpulan dan sub bab saran 1) Kesimpulan Kesimpulan di sini merupakan jawaban dari tujuan penulisan dan merupakan inti dari pembahasan. 2) Saran Menanggapi butir-butir kesenjangan dan saran penanganannya secara realistik dan operasional. 3. Bagian Penutup Merupakan bagian akhir dari penulisan karya tulis ilmiah yang mencakup daftar pustaka dan lampiran.

Anda mungkin juga menyukai