Anda di halaman 1dari 3

ANAMNESIS Suatu anamnesis yang teliti dapat memperkirakan diagnosis sesuatu penyakit yang mana selanjutnya dapat di konfirmasi

dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Dokter akan mengambil segala informasi yang akan membantunya dalam menegakkan diagnosis. Antaranya: Identitas: nama, umur, jenis kelamin dan lain- lain Keluhan utama: pernyataan dalam bahasa pasien tentang permasalahan yang sedang dihadapinya.Menurut kasus kelompok A, pasien laki-laki usia 71 tahun dengan keluhan BAB bercampur sedikit darah sejak 3 minggu yang lalu.

Riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit terdahulu.Dokter akan menanyakan riwayat penyakit yang pernah dihadapi pasien. Antaranya: Perubahan pola defekasi? Apakah terapat penurunan berat badan? Perlahan atau drastic? Lama perdarahan dan frekuensinya Pendarahan per anum (hematochezia atau melena) Adakah mempunyai riwayat kanker dalam keluarga? Adakah mempunyai riwayat polip, colitis ulserosa atau wasir? ETIOLOGI Dokter-dokter yakin bahwa kanker kolorektal adalah tidak menular (seseorang tidak dapat mendapat penyakit dari seorang pasien kanker). Beberapa orang lebih mungkin mengembangkan kanker kolorektal daripada yang lainnya. Faktor-faktor yang meningkatkan suatu risiko kanker kolorektal seseorang termasuk masukan yang tinggi lemak, suatu sejarah keluarga dari kanker kolorektal dan polip-polip, kehadiran dari polip-polip di usus besar, dan radang usus besar karena borok yang kronis (chronic ulcerative colitis). 1. Umur Kanker colorectal sering terjadi pada usia lanjut. Lebih 90% penyakit ini menimpa penderita di atas 40 tahun, dengan insidensi puncak pada usia 60- 70 tahun (lansia). Kanker colorectal ditemukan di bawah usia 40 tahun yaitu pada penderita yang mempunyai riwayat colitis ulseratif atau polip familial. 2. Genetik-Genetik dari Kanker Usus Besar Latar belakang genetik seseorang adalah suatu faktor risiko paling besar bagi kanker usus besar. Diantara saudara-saudara tingkat satu dari pasien-pasien kanker usus besar, risiko sepanjang umur dari mengembangkan kanker usus besar adalah 18% (suatu peningkatan tiga kali dari populasi umum di Amerika. Banyak kelainan genetic yang dikaitkan dengan keganasan kanker colorectal diantaranya sindrom poliposis. Namun demikian sindrom ini hanya terhitung 1% dari semua kanker colorectal. Selain itu terdapat Hereditary non- Poliposis Cnacer (HNPCC) atau Syndrome Lynch terhitung 2- 3 % dari kanker colorectal.

3. Diet (Makanan) dan Kanker Usus Besar Diet-diet yang tinggi lemak dipercayai mempengaruhi (memberi kecenderungan) manusia pada kanker kolorektal. Di negara-negara dengan angka-angka kanker kolorektal yang tinggi, masukan lemak oleh populasi adalah jauh lebih tinggi daripada di negara-negara dengan angka-angka kanker yang rendah. Dipercayai bahwa produk-produk pemecahan (penguraian) dari metabolisme lemak menjurus pada pembentukan kimia-kimia yang menyebabkan kanker (carcinogens). Diet-diet yang tinggi sayur-sayuran dan makanan-makanan yang tinggi serat seperti roti-roti whole-grain dan gandum-gandum dapat membersihkan usus dari karsinogenkarsinogen ini dan membantu mengurangi risiko kanker. 4. Polip-Polip Usus Besar dan Kanker Usus Besar Dokter-dokter percaya bahwa kebanyakan kanker-kanker usus besar berkembang di polip-polip usus besar. Oleh karenanya, mengangkat polip-polip usus besar yang ramah dapat mencegah kanker kolorektal. Polip-polip usus besar berkembang ketika kerusakan kromosom terjadi pada sel-sel lapisan dalam dari usus besar. Secara normal, kromosom-kromosom yang sehat mengontrol pertumbuhan sel-sel dalam suatu cara yang teratur. Ketika kromosomkromosom rusak, pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol, berakibat pada massa-massa dari jaringan-jaringan ekstra (polip-polip). Polip-polip usus besar awalnya adalah bersifat baik. Melalui tahun-tahun, polip-polip usus besar yang ramah dapat memperoleh kerusakan kromosom tambahan untuk menjadi bersifat kanker. 5. Radang Borok Usus Besar dan Kanker Usus Besar Radang borok usus besar (ulcerative colitis) yang kronis menyebabkan peradangan lapisan dalam usus besar. Kanker usus besar merupakan suatu komplikasi yang diakui dari radang borok usus besar yang kronis. Risiko mulai timbul setelah 8 sampai 10 tahun dari kolitis (radang usus besar). Resiko untuk mengembangkan dihubungkan dengan lokasi dan perluasan dari penyakitnya. Sekiranya ditemukan pada keadaan lebih dini, kanker yang berhubungan dengan polip akan memberikan hasil baik. Pemeriksaan-pemeriksaan usus besar direkomendasikan setelah 8 tahun setelah ditemuinya penyakit yang meluas. Dilakukan pemeriksaan bipsi, dan sekiranya ditemukan perubahan pada sel yang bersifat kanker, sebaiknya pengangkatan usus diperlukan untuk mencegah menjadi lebih buruk. 6. FAP (familial adenomatous polyposis) Suatu sindrom kanker usus besar yang bersifat genetic dengan mewariskan polip- polip yang berkembang sewaktu umur belasan tahun lagi. Kecuali kondisinya terdeteksi dan dirawat sejak dini, seseorang yang dipengaruhi oleh sidrom polip keluarga adalah hampir dipastikan mengembangkan kanker usus besar dari polip-polip ini. Kanker-kanker biasanya berkembang di atas umur 40 tahun. Pada usia ini, penderita juga akan lebih rentan terhadap kanker- kanker lainnya seperti kanker kalenjar tiroid, perut dan ampulla. 7. FAP (attenuated familial adenomatous polyposis) Suatu penyakit yang lebih ringan dari FAP. Anggota-anggota yang terpengaruh mengembangkan lebih sedikit dari 100 polip-polip usus besar. Meskipun demikian, mereka tetap berada pada risiko yang sangat tinggi mengembangkan kanker usus besar pada umur-umur muda. Penderita juga berisiko mempunyai polip-polip lambung dan polip-polip duodenum (usus dua belas jari). 8. HNPCC (hereditary nonpolyposis colon cancer) Suatu sindrom kanker usus besar yang bersifat genetic dengan mengembangkan sel- sel polip dan kanker, umunya pada usia 30- 40 tahun. Pasien-pasien HNPCC tertentu juga berisiko mengembangkan kanker vesika urinaria (uterine cancer), kanker perut, kanker ovari, dan

kanker-kanker ureters (tabung-tabung yang menghubungkan ginjal-ginjal ke kandung kemih), dan saluran empedu 9. MYH polyposis syndrome Suatu sindrom kanker usus besar yang bersifat genetic yang akhir-akhir ini ditemukan. Anggota-anggota yang dipengaruhi secara khas mengembangkan 10-100 polip-polip yang terjadi pada sekitar umur 40 tahun, dan berisko tinggi menyebabkan kanker usus. KOMPLIKASI Komplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan pada lokasi tumor atau melelui penyebaran metastase yang termasuk : Perforasi usus besar yang disebabkan peritonitis Pembentukan abses Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina Biasanya tumor menyerang pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan.Tumor tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur membantu usus besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter ) dan

penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker. Kolon ( termasuk rectum ) merupakan tempat keganasan tersering dari saluran cerna. Kanker kolon menyerang individu dua kali lebih besar dibandingkan kanker rectal. Kanker kolon merupakan penyebab ketiga dari semua kematian akibat kanker di Amerika Serikat, baik pada pria maupun wanita ( Cancer Facts and Figures, 1991). Ini adalah penyakit budaya barat. Diperkirakan bahwa 150.000 kasus baru kanker kolorektal didiagnosis di negara ini setiap tahunnya. Insidensnya meningkat sesuai dengan usia , kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun. Kanker ini jarang ditemukan di bawah usia 40 tahun, kecuali pada orang dengan riwayat kolitis ulseratif atau poliposis familial. Kedua kelamin terserang sama seringnya, walaupun kanker kolon lebih sering pada wanita, sedangkan lesi pada rectum lebih sering pada pria. Distribusi tempat kanker pada bagian bagian kolon adalah sebagai berikut : Asendens : 25 % Transversa : 10 % Desendens : 15 % Sigmoid : 20 % Rectum : 30 %

Anda mungkin juga menyukai