Oleh Oleh : :
Suwarno Suwarno Sutarahardja Sutarahardja
INVENTARISASI HUTAN INVENTARISASI HUTAN
MENYELURUH BERKALA MENYELURUH BERKALA
(IHMB) (IHMB)
2
Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 tentang
Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta
Pemanfaatan Hutan, pemegang (IUPHHK-HA) dan (IUPHHK-
HT), diwajibkan menyusun Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) sepuluh tahunan yang disusun
berdasarkan hasil inventarisasi hutan berkala sepuluh tahunan
(IHMB).
Pedoman IHMB tertuang dalam Kepmen No.P. 34/Menhut-
II/2007, 24 Agustus 2007 dan diperbaharui dengan Kepmen
No. P.33/Menhut-II/2009, tanggal 11 Mei 2009
Tujuan IHMB, antara lain :
1. Untuk mengetahui kondisi sediaan tegakan hutan (timber
standing stock) secara berkala.
2. Sebagai bahan penyusunan RKUPHHK dalam hutan Alam dan
atau RKUPHHK dalam hutan tanaman atau KPH sepuluh
tahunan.
3. Sebagai bahan pemantauan kecenderungan (trend) kelestarian
sediaan tegakan hutan di areal KPH dan atau IUPHHK.
3
Pengertian-pengertian
Pengertian :
1. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala yang
selanjutnya disebut IHMB adalah kegiatan
pengumpulan data dan informasi tentang kondisi
sediaan tegakan hutan (timber standing stock),
yang dilaksanakan secara berkala 1(satu) kali
dalam 10 (sepuluh) tahun pada seluruh petak
didalam kawasan hutan produksi setiap wilayah
unit pengelolaan/unit managemen.
2. Petak (compartment) adalah unit areal yang
merupakan unit administrasi terkecil dalam
kesatuan pengelolaan/manajemen hutan.
4
Pengertian-pengertian(2)
3. Sediaan tegakan hutan (standing stock) adalah kondisi
tegakan hutan yang ada pada saat dilaksanakan
inventarisasi hutan, yang dinyatakan dalam komposisi
jenis, penyebarannya ukuran diameter dan dugaan tinggi
pohon penyusun tegakan, luas areal, volume tegakan
hutan, keadaan permudaan alam/tumbuhan bawah serta
bentang lahan dari areal yang diinventarisasi.
4. Plot contoh (sample unit) adalah suatu petak dengan
bentuk dan ukuran tertentu yang dibuat dilapangan dimana
didalam petak tersebut dilakukan pengukuran-pengukuran
terhadap dimensi pohon/tegakan dan pencatatan
informasi-informasi tentang pohon/tegakan yang
diperlukan yang penempatannya bersifat semi permanen.
5
Pengertian-pengertian(3)
5. 5. Plot contoh tree sampling adalah suatu bentuk plot contoh
yang bukan didasarkan pada luasan plot contoh tertentu
tetapi didasarkan pada sejumlah pohon tertentu yang
tercakup dalam plot contoh tersebut.
6. Alat bantu IHMB adalah alat untuk memperlancar kegiatan
IHMB dalam hal ini adalah Kurva/Tabel Tinggi Pohon,
Tabel Volume Pohon dan Tabel Berat Pohon yang disusun
berdasarkan data pohon contoh dengan menggunakan
analisa data dapat dengan free hand method ataupun
dengan regression analysis methods.
6
Pengertian Pengertian- -pengertian pengertian (4) (4)
7. 7. Pohon contoh atau pohon model adalah pohon yang
diambil sebagai contoh atau sample yang diukur
diameter, tinggi dan volumenya dengan lebih akurat
untuk digunakan sebagai bahan dasar dalam penyusunan
alat bantu IHMB, yaang dipilih secara purposive.
8. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan
Alam pada hutan produksi yang selanjutnya disebut
IUPHHK-HA adalah izin usaha yang diberikan untuk
memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dalam hutan
alam pada hutan produksi melalui kegiatan pemanenan
dan atau penebangan, pengayaan, pemeliharaan dan
pemasaran
7
Pengertian Pengertian- -pengertian pengertian (5) (5)
9. 9. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan
Tanaman yang selanjutnya disebut IUPHHK-HT adalah izin
usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan
berupa kayu dalam hutan tanaman pada hutan produksi
melalui kegiatan penyiapan lahan, pembibitan,
penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan pemasaran.
8
Ketentuan Ketentuan Umum Umum
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada
prinsipnya berbasis keragaman potensi hutan dan
dilaksanakan oleh pemegang IUPHHK-HA dan IUPHHK-
HT pada hutan produksi atau suatu KPH.
Pengambilan petak contoh (sampling unit) dalam IHMB
berbasis petak berdasarkan pada kondisi areal yang
berhutan (areal efektif).
Petak contoh untuk pengamatan pohon ditetapkan
sebagai berikut :
a. Pada hutan alam petak contoh berukuran paling sedikit
0,25 ha berbentuk empat persegi panjang dengan lebar
20 meter dan panjang 125 meter.
b. Pada hutan tanaman petak contoh berbentuk lingkaran
berukuran paling sedikit 0,02 ha (jari-jari lingkaran 7,94
m) untuk umur 0-10 tahun, luas 0,04 ha (jari-jari
lingkaran 11,28 m) untuk umur 11-20 tahun dan luas 0,1
ha (jari-jari lingkaran 17,8 m) untuk tegakan hutan
diatas 20 tahun atau dengan Tree Sampling.
9
Tim Tim Pelaksana Pelaksana IHMB IHMB
Tim Pelaksana IHMB dipimpim oleh seorang Ketua Tim
Pelaksana yang telah memiliki Sertifikat Pelatihan IHMB
Ketua Tim Pelaksana dibantu oleh Kepala Regu yang
sekurang-kurangnya telah mengikuti pelatihan internal
tentang teknis pelaksanaan IHMB (inhouse training)
Ketua Tim Pelaksana dapat dibantu oleh Tim Mobilisasi/Tim
Penghubung
Ketua Tim Pelaksana dapat pula dibantu oleh Tim
Pengolahan dan Analisis Data
10
Tugas Tugas dan dan Tanggungjawab Tanggungjawab
Ketua Tim Pelaksana bertugas menyusun
Perencanaan Pelaksanaan IHMB,
mengadakan pelatihan internal,
mengkoordinasikan kepala-kepala regu
pelaksana, mengumpulkan dan menganalisa
data hasil IHMB, melaporkan hasil IHMB
Kepala Regu bertugas mengkoordinasikan
anggota regunya dalam pengukuran dan
pencatatan data lapangan, mengumpulkan
data hasil IHMB dan melaporkan kepada
Ketua Tim Pelaksana IHMB
11
Tugas Tugas dan dan Tanggungjawab Tanggungjawab (2) (2)
Tim Mobilisasi/Tim Penghubung bertugas
membantu untuk melayani Ketua-ketua
Regu dalam memenuhi kebutuhan logistik,
bahan dan peralatan, transportasi serta
melakukan data kolekting dari kepala-kepala
regu secara periodik untuk disampaikan
kepada Ketua Tim Pelaksana.
Tim Pengolahan dan Analisis Data
melakukan pengolahan data dan analisis
data secara tabular dan spasial atas
pengarahan Ketua Tim Pelaksana
12
Bahan Bahan dan dan Peralatan Peralatan
Bahan dan Peralatan disiapkan sebanyak
jumlah regu yang akan bekerja, meliputi :
Bahan dan Peralatan Pengukuran
Phi-band, Clinometer, Tali pengukur jarak,
Compas, GPS
Peta-peta, ATK, P3K, batu batere
Bahan dan Peralatan Camping
Plastik tenda, peralatan masak, Cuci, dsb.
Beras, minyak, lauk pauk, bumbu-bumbu,
dsb.
13
Dokumen Dokumen Rencana Rencana IHMB IHMB
Setiap pemegang IUPHHK, sebelum
melaksanakan IHMB, wajib menyusun
Dokumen Rencana IHMB untuk mendapat
persetujuan Ditjen BPK.
Dalam Dok. Rencana IHMB, memuat
Keadaan Umum Areal IUPHHK, Rancangan
Design Plot Contoh, Struktur Organisasi,
Rancangan Teknik Pengukuran/Pengambilan
data, Rancangan Pengolahan dan Analisis
Data, Rancangan Hasil Rancangan
Pelaporan dan Rancangan Tata Waktu
14
Peta Peta- -Peta Peta Dalam Dalam IHMB IHMB
Dalam Dokumen Rencana IHMB, sekurang-
kurangnya dilampirkan Peta-Peta :
1. Peta Areal Kerja Skala
1:50.000/1:100.000, berisi : jaringan
sungai, jaringan jalan, kontur, pemukiman
(desa, kampung)
2. Peta Rencana IHMB skala sama dg di atas,
berisi : Petak (compartment), sampling
design (plot contoh) dan tutupan lahan
3. Peta Penafsiran Citra Satelit Resolusi
Sedang terbaru ( 2 tahun)
15
ID ID dan dan Atribut Atribut Plot Plot Contoh Contoh
ID Plot Contoh terdiri atas 7 digit :
Contoh : 1013009
Atribut Plot Contoh meliputi :
a. Nomor petak (compartment)
b. Koordinat titik pusat plot contoh (UTM)
c. Tipe vegetasi
d. Slope
e. Elevasi
f. Kondisi tapak
g. Tahun tebang (jika ada)
16
Pemasangan Pemasangan Label Label Pohon Pohon
1. Label pohon dipasang pada seluruh jenis
pohon yang berdiameter 10 cm, yang
berada di dalam plot contoh. Pada hutan
tanaman, label hanya pd jenis pohon utama.
2. Label pohon terbuat dari bahan yang tidak
mudah rusak misal alumunium atau plastik
dengan ukuran 7 cm x 4 cm, dipasang 15
cm diatas tempat pengukuran diameter dan
menghadap ke as jalur
3. Label pohon adalah sebagai bahan verifikasi
Tim Pengendali Teknis
17
IHMB PADA HUTAN ALAM
(IUPHHK-HA)
18
Penentuan Penentuan Jumlah Jumlah Plot Plot Contoh Contoh
1. 1. Tujuan penarikan contoh pada hutan alam adalah untuk
mengitung volume tegakan komersial yang terdiri dari
pohon-pohon dengan diameter setinggi dada (dbh) sama
atau lebih besar dari 10 cm.
2. Jumlah plot contoh dihitung berdasarkan tingkat
kesalahan sebesar 5% dengan menggunakan rumus :
Peletakan plot contoh dalam areal dilakukan dengan
sampling sistematik dimulai secara acak (systematic
sampling with random start) dalam jalur berplot, dengan
lebar jalur 20 m. Jarak antar jalur sebesar 1 Km dengan
tujuan agar semua petak yang ada dapat terwakili. Plot
pertama dalam jalur diletakan secara acak. Jarak antar
plot (JP) dalam satu jalur dihitung berdasarkan luas
daerah yang terwakili sebuah plot sample yang dibagi
1000, yaitu dengan rumus :
19
Penentuan Penentuan Jumlah Jumlah Plot Plot Contoh Contoh (2) (2)
Interpolasi hasil perhitungan Jumlah Plot Hutan Alam:
Luas Efektif
(ha)
Jumlah
Plot
contoh
Jarak
antar
Jalur (m)
Jarak antar
plot (m)
<10.000 200 1000 500
10.000-<20.000 300 1000 500
20.000-<30.000 400 1000 625
30.000-<40.000 500 1000 700
40.000-<50.000 600 1000 750
50.000-<60.000 650 1000 850
60.000-<70.000 750 1000 870
70.000-<80.000 850 1000 880
80.000-<90.000 950 1000 895
90.000-<100.000 1000 1000 1000
>100.000 1200 1000 1250
20
Plot Plot Contoh Contoh Pada Pada Hutan Hutan Alam Alam
Plot contoh di hutan alam berbentuk empat persegi
panjang (20 m x 125 m) diletakan dalam jalur
inventarisasi dengan arah Utara-Selatan dan didalamnya
terdapat beberapa plot ukur/plot contoh yang jumlahnya
tergantung dari panjang jalur ukur. Dalam satu plot
contoh terdapat 4 sub-plot contoh yang luasnya
dibedakan berdasarkan pada tingkat pertumbuhan pohon
dan tingkat permudaan yang ada.
1. Sub-plot pancang. Pada sisi kiri plot contoh (10 m
kekiri dari as plot contoh) dibuat sub-plot pancang
berbentuk lingkaran dengan jari-jari 2,82 m. Pada pusat
sub plot ini dipasang tanda berupa pasak dan pada sub-
plot ini dicatat kedalam tally sheet semua permudaan
tingkat pancang jenis komersial.
2. Sub-plot tiang. Dari titikn awal plot (pada awal as plot,
dibuat sub-plot tiang berbentuk bujur sangkar berukuran
10 m x 10 m disis kiri jalur. Pada sub-plot ini dicatat
pohon-pohon tingkat tiang pada tally sheet.
21
Plot Plot Contoh Contoh Pada Pada Hutan Hutan Alam Alam (2) (2)
1. Sub-plot pohon kecil. Sub-plot dibuat pada awal plot
berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 20 m x 20 m.
Pada sub-plot ini dicatat pohon-pohon kecil kedalam tally
sheet.
2. Sub-plot pohon besar. Bentuk plot persegi panjang
dengan ukuran 20 m x 125 m. Semua pohon besar pada
sub plot ini dicatat dalam tally sheet.
Keterangan :
- Tingkat pancang : semua permudaan yang hidup mulai
tinggi minimal 1,5 m hingga diameter kurang dari 10 cm.
- Tingkat tiang : pohon hidup berdiameter mulai 10 cm
sampai kurang dari 20 cm.
- Tingkat pohon kecil : pohon hidup berdiameter mulai 20
cm sampai kurang dari 35 cm.
- Tingkat pohon besar : semua pohon hidup berdiameter
mulai dari 35 cm ke atas. 22
Daftar Daftar Isian Isian/Tally Sheet /Tally Sheet
Daftar Isian (DI) ada 5 macam :
1. DI-1 : Informasi umum Plot Contoh
2. DI-2 : Data pohon tingkat Pancang dan Tiang
3. DI-3 : Data Pohon Kecil
4. DI-4 : Data Pohon Besar
5. DI-5 : Data Pohon Contoh
Jenis pohon dikelompokan menjadi (SK Menhut No. 163/Kpts-
II/2003) :
1. Kelompok jenis Dipterocarpaceae (Meranti dan Non-Meranti)
2. Kelompok jenis Kayu Rimba Campuran
3. Kelompok jenis Kayu Indah
4. Kelompok jenis kayu dilindungi
5. Kelompok jenis kayu lainnya
23
IHMB PADA
HUTAN TANAMAN
(IUPHHK-HT)
24
Penentuan Penentuan Jumlah Jumlah Plot Plot Contoh Contoh
1. Pendugaan dilakukan pada tanaman umur 4
tahun keatas dan dengan tujuan untuk
monitoring perkembangan produksi dan
menduga besarnya produksi pada saat ditebang.
2. Kelas Umur pada jenis pohon pertumbuhan
cepat, interval kelas umur satu tahun, pada jenis
pohon pertumbuhan sedang, interval 5 tahun
dan pada jenis pohon pertumbuhan lambat,
interval 10 tahun.
25
Penentuan Penentuan Jumlah Jumlah Plot Plot Contoh Contoh (1) (1)
3. Ukuran Plot Contoh tergantung Kelas Umur :
Lingkaran : 0,02 ha; 0,04 ha dan 0,1 ha
tree Sampling : 6-Pohon, 8-Pohon dan 10-
pohon
4. Pada umur tegakan dibawah 4 tahun, tujuan
inventarisasi lebih diarahkan pada penilaian
keberhasilan tanaman, penentuan kualitas tapak
(site quality) dan gangguan hama/penyakit.
5. Untuk hutan tanaman kayu pulp, hanya dibedakan
atas 2 kelas umur, yaitu kurang dari 4 tahun dan
4 tahun keatas.
26
Penentuan Penentuan Jumlah Jumlah Plot Plot Contoh Contoh (2) (2)
6. Jumlah plot contoh yang diperlukan tiap IUPHHK-HT pada
dasarnya dihitung dengan rumus berdasarkan keragaman,
hanya dimodifikasi sesuai dengan luas areal efektifnya.
7. Dengan mempertimbangkan luas efektif dari suatu wilayah
kerja IUPHHK hutan tanaman , ancar-ancar jumlah plot
contoh yang perlu dibuat berkisar antara 100 sampai dengan
200 plot. Untuk IUPHHK dengan luasan lebih kecil dari atau
sama dengan 10.000 Ha perlu membuat plot minimal sekitar
100 plot per kelas umur, sedangkan untuk IUPHHK yang luas
efektif areal kerjanya lebih besar atau sama dengan 200.000
Ha maka jumlah plot yang perlu dibuat sekitar 200 plot per
kelas umur. Jumlah plot untuk setiap luasan efektif dan
kelas umur dihitung dengan melakukan interpolasi.
27
Penentuan Penentuan Jumlah Jumlah Plot Plot Contoh Contoh (3) (3)
Interpolasi hasil perhitungan Jumlah Plot Hutan Tanaman:
Luas Efektif
(ha)
4
Kelas Umur
5
Kelas Umur
6
Kelas Umur
<10.000 400 500 600
10.000-<20.000 420 525 630
20.000-<30.000 448 560 672
30.000-<40.000 464 580 696
40.000-<50.000 484 605 726
50.000-<60.000 528 660 792
60.000-<70.000 548 685 822
70.000-<80.000 568 710 852
80.000-<90.000 588 735 882
dst. .. .. ..
dst .. .. ..
28
Plot Plot Contoh Contoh Pada Pada Hutan Hutan Tanaman Tanaman
Penempatan plot contoh menggunakan sampling
sistematik berjalur dengan awal random (line plot
systematic sampling with random start). Plot
berbentuk lingkaran atau tree sampling dengan
ukuran sesuai dengan kelas umurnya.
Semua tanaman di dalam plot contoh diukur
diameternya. Tinggi pohon total diduga dengan
grafik tinggi untuk jenis pohon yang sama. Pohon
berumur 4 tahun, diukur pula tinggi pohon
bebas cabangnya.
Pengukuran diameter pohon yang sehat dilakukan
dua kali, yaitu pada ketinggian 1,30 m dan 0,5 m
dari permukaan tanah untuk menentukan
besarnya kusen bentuk (form quotient).
29
Bentuk Bentuk dan dan Ukuran Ukuran Plot Plot Contoh Contoh
Untuk Hutan Tanaman Kayu Pulp :
Untuk tanaman berumur < 4 tahun (Kelas
Umur I-II) dapat menggunkan plot contoh
lingkaran luas 0,02 ha (jari-jari 7,98 m) atau
6-contoh pohon (6-tree sampling)
Untuk tanaman berumur 4 tahun (Kelas
Umur III-IV) dapat menggunakan plot
contoh lingkaran luas 0,04 ha (jari-jari
11,28 m) atau 8-contoh pohon (8-tree
sampling)
30
Bentuk Bentuk dan dan Ukuran Ukuran Plot Plot Contoh Contoh (2) (2)
Untuk Hutan Tanman Kayu Pertukangan :
Untuk tanaman Kelas Umur I-II dapat
menggunkan plot contoh lingkaran luas 0,02 ha
(jari-jari 7,98 m) atau 6-contoh pohon (6-tree
sampling)
Untuk tanaman Kelas Umur III-IV dapat
menggunakan plot contoh lingkaran luas 0,04 ha
(jari-jari 11,28 m) atau 8-contoh pohon (8-tree
sampling)
Untuk tanaman Kelas Umur V dapat
menggunakan plot contoh lingkaran luas 0,10 ha
(jari-jari 17,84 m) atau 10-contoh pohon (10-tree
sampling)
31
Daftar Daftar Isian Isian/Tally Sheet /Tally Sheet
Daftar Isian (DI) Hutan Tanaman Kayu
Pulp ada 4 macam :
1. DI-1a : Informasi umum Plot Contoh
2. DI-2a dan 2b : Data pohon tanaman
muda, umur < 4 tahun (KU I dan KU II)
3. DI-3a dan 3b : Data Pohon tanaman
umur 4 tahun (KU III dan KU IV)
4. DI-5 : Data Pohon Contoh
32
Daftar Daftar Isian Isian/Tally Sheet /Tally Sheet (2) (2)
Daftar Isian (DI) Hutan Tanaman Kayu
Pertukangan ada 5 macam :
1. DI-1a : Informasi umum Plot Contoh
2. DI-4a dan DI-4b : Data tanaman KU I-II
3. DI-5a dan DI-5b : Data tanaman KU III-IV
4. DI-6a dan DI-6b : Data tanaman KU V
keatas dan miskin riap
5. DI-5 : Data Pohon Contoh
33
Alat Bantu IHMB,
meliputi antara lain :
1. Kurva Tinggi
2. Tabel Volume
3. Tabel Berat
Analisisnya dapat menggunakan :
1. Free hand method analisys
2. Regression analisys
a. Simple linear regression
b. Multiple linear regression
Penyusunan Penyusunan Alat Alat Bantu IHMB Bantu IHMB
34
Pohon Pohon Contoh Contoh/Model /Model
Phonon contoh diambil secara purposive (purposive sampling), dipilih
pohon yang sehat, tersebar pada setiap kelas diameter dan tersebar
pada seluruh areal.
Pohon contoh dikelompokkan kedalam :
a. Menurut Kelompok Jenis Pohon :
1. Pohon Contoh Kelompok Jenis Meranti
2. Pohon Contoh Kelompok Jenis Rimba Campuran
a. Menurut Rancangan Model :
1. Pohon contoh untuk penyusunan model
2. Pohon contoh untuk validasi model
Masing-masing kelompok pohon contoh tersebut, semua kelas
diameter terwakili.
Di buat sebaran pohon contoh untuk penyusunan model dalam bentuk
diagram tebar (scatter diagram) untuk dapat memperkirakan model
yang akan dipilih.
35
Scatter diagram Scatter diagram
Diagram Pencar Hubungan Dbh dan T
0
10
20
30
40
50
60
0 20 40 60 80
Dbh (cm)
T
i
n
g
g
i
(
m
)
36
Scatter diagram Scatter diagram (2) (2)
37
Free Hand Method Free Hand Method
38
Penyusunan Penyusunan Model Model dan dan Analisanya Analisanya
Untuk menyusun kurva tinggi, tentukan modelnya
(usahakan lebih dari satu model, baik model linier maupun
model nonlinier) dan analisa modelnya dengan free hand
method atau dengan regression analysis (analisa regresi).
Jika menggunakan analisa regresi, tentukan koefisien
regresi dan koefisien korelasinya serta buat anova dan
tentukan sampling error nya
Pilih model terbaik berdasarkan koefisien korelasi, sampling
error dan hasil anova nya
Untuk tujuan penyusunan Tabel Volume Lokal, perlu
pengujian keeratan koefisien korelasi dengan uji-Z melalui
tranformasi Z-Fisher
Jika koefisien korelasi kuat, maka dapat disusun Tabel
Volume Lokal. Bagaimana kalau sebaliknya?
39
Validasi Validasi Model Model
Model regresi yang dihasilkan dalam penyusunan Kurva/Tabel
(baik untuk kurva tinggi pohon, kurva volume pohon maupun
untuk kurva berat pohon), cukup baik jika anova nyata, r besar
dan sampling error kecil, tetapi belum valid untuk digunakan.
Model yang dihasilkan berdasarkan analisa regresi cukup valid
dan terandalkan, apabila memenuhi beberapa kriteria uji
validasi.
Pengujian validasi dpt dilakukan dengan menggunakan :
1. Uji Simpangan Agregasi
2. Uji Simpangan rata-rata
3. Uji RMSE (Root Mean Square Error)
4. Uji Bias
5. Uji Khi-kuadrat
40
Validasi Validasi Model Model (2) (2)
Tabel yang dihasilkan berdasarkan analisa regresi cukup
valid dan terandalkan, apabila :
a. Koefisien korelasinya cukup besar dan regresi nyata
b. Simpangan baku atau sampling error kecil
c. Simpangan agregasinya berada diantara nilai -1
sampai +1
d. Simpangan rata-ratanya tidak lebih dari 10 %
e. RMSE nya cukup kecil
f. Biasnya rendah mendekati nol
g. Nilai taksiran dari tabel tidak berbeda nyata dengan
nilai aktual, yang disimpulkan dari uji Khi-Kuadrat.
Apabila hal tersebut terpenuhi, maka Tabel Tinggi Pohon,
Tabel volume Pohon maupun Tabel Berat Pohon dapat
dibuat/disusun.
41
Uji Uji Validasi Validasi Model Model
Uji validasi dengan contoh menggunakan peubah
volume pohon (dapat pula menggunakan tinggi
pohon maupun berat pohon)
Menghitung simpangan agregat (SA) :
Vt = Volume yang ditentukan dari tabel volume
Va = Volume nyata dari pohon contoh untuk uji
validasi
|
|
\
|
=
i
i i
Vt
Va Vt
SA
41
42
Uji Uji Validasi Validasi Model Model (2) (2)
Menghitung Simpangan Rata-rata (SR) :
% 100 x
n
Vt
Va Vt
SR
i
i i
=
42
43
Uji Uji Validasi Validasi Model Model (3) (3)
Menghitung Root Mean Square Error
(RMSE)
% 100
2
x
n
Va
Va Vt
RMSE
i
i i
|
|
\
|
=
43
44
Uji Uji Validasi Validasi Model Model (4) (4)
Menghitung Bias
% 100 x
n
Va
Va Vt
e
i
i i
(
(
(
(
|
|
\
|
=
44
45
Uji Uji Validasi Validasi Model Model (5) (5)
Uji Khi-Kuadrat
( )
=
i
i i
hitung
Va
Va Vt
X
2
2
45
46
Hasil Hasil IHMB IHMB
Hasil IHMB berupa daftar sediaan tegakan dan peta
penyebaran spasial sediaan tegakan (standing stock) per petak
(compartment)
Jumlah pohon (N) dan volume per ha (m
3
) serta volume per
petak (m
3
) dikelompokan pada setiap kelas diameter dan
kelompok jenis pohon.
Kelas diameter pohon :
10-<20 cm, 20-<30 cm, 30-<40 cm, 40 cm up dan 50 cm up.
Kelompok jenis pohon terdiri :
1. Kelompok jenis meranti
2. Kelompok jenis kayu rimba lainnya
3. Kelompok jenis kayu indah
4. Kelompok jenis kayu dilindungi
47
TUGAS LAPANGAN TUGAS LAPANGAN
Ikuti semua proses IHMB, dari Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengolahan dan Analisis Data
sampai Pelaporan (atau sampai tahap yang
sudah dilaksanakan oleh IUPHHK ybs, tahap
berikutnya uraikan sbg perencanaan proses)
Jika IUPHHK tempat anda PKL belum
melaksanakan IHMB, coba anda untuk
membantu dalam membuat Dokumen
Rencana IHMB (out-line Dokumen dapat di
fotocopy)
48
Isi Isi Laporan Laporan Materi Materi IHMB IHMB
Uraikan kondisi areal tempat praktek
Uraikan proses kegiatan (perencanaan,
pelaksanaan, pengolahan dan analisis data,
pembahasan/analisis masalah)
Hasil kegiatan dan rekomendasi
Selamat belajar dan bekerja; jaga kesehatan