Anda di halaman 1dari 2

1. Mengapa hewan uji tidak boleh digunakan lagi segera setelah percobaan terakhir?

Agar efek obat yang diberikan tidak tercampur dan agar daya kerja dari efek obat yang diberikan dapat maksimal. 2. Apakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi absorbsi obat dari saluran cerna? Bentuk sediaan dan cara pemberian . 3. Apabila berat badan rata-rata mencit adalah 30 gram, volume pemberian peroral adalah 0,5ml/20g, hitunglah berapa ml larutan yang dibutuhkan untuk pemberian kepada sebanyak 20 ekor hewan uji? 1 mencit = = = 0,75 ml 20 mencit = 20 0,75 ml = 15 ml 4. Pada percobaan uji daya analgetik, mengapa asam asetat disuntikkan 30 menit setelah pemberian parasetamol? Agar daya kerja dari parasetamol bekerja secara maksimal, baru disusul oleh pemberian asam asetat. 5. Jika diketahui data prosentase geliat mencit sebagai berikut:
No 1 2 3 Nama Kelompok CMA Na 0,5% Paracetamol 150mg/KgBB Asetosal 150mg/KgBB Jumlah Geliat 125 75 25

Hitunglah persen daya analgetik obat tersebut! % daya analgetik I = 10 ( = = 50 ( ) )

% daya analgetik II = 10 ( = = 10 (

) )

6. Mengapa pada percobaan diuretik setiap hewan uji diberikan air hangat secara peroral setiap 25 menit? Karena air hangat dapat menimbulkan efek pengeluaran urine cepat pada hewan uji coba. 7. Sebutkan kriteria praktis untuk menilai efek diuretik suatu obat secara eksperimental berdasarkan pengamatan saudara pada saat praktikum! Banyaknya urine yang dikeluarkan. 8. Apakah tujuan melakukan praktik uji ketoksikan akut? Menilai keamanan obat, obat tradisional bahan kimia sebagai makanan atau suplemen. Menilai potensi suatu obat, obat tradisional untuk efektifitas farmakologi tertentu. 9. Sebutkan kriteria pengamatan yang harus dilakukan pada percobaan uji ketoksikan akut! Ketoksikan Kuantitatif (kisaran dosis letal/toksik) Ketoksikan Kualitatif (gejala klinis, wujud dan mekanisme efek toksik) 10. Mengapa pada percobaan, pada hewan uji perlu ditetapkan kelompok kontrol? Untuk perbandingan hasil percobaan

Anda mungkin juga menyukai