Anda di halaman 1dari 2

Spesifikasi Induktif : Silogisme Statistikal M. Kasyfil Warits S.

/ 1306395760 Silogisme statistikal merupakan argumen yang menggunakan generalisasi statistik tentang suatu kelompok untuk mengambil kesimpulan mengenai suatu sub-kelompok atau anggota individual dari kelompok tersebut. Silogisme Statistikal jenis spesifikasi induktif ini menarik kesimpulan mengenai sampel dari informasi mengenai populasi yang lebih besar spesifikasi statistik jauh lebih kompleks. Penyimpulan dalam silogisme statistikal bergerak dari generalisasi mengenai suatu kelompok ke kesimpulan yang lebih spesifik mengenai satu anggota kelompok itu atau lebih. Bentuk standar silogisme statistikal ialah sebagai berikut : N persen dari M adalah P. Semua S adalah M.______________ (kira-kira) N persen dari S adalah P. Bila kita pahami maka dapat diambil kesimpulan bahwa S mungkin seluruh atau sebagian dari M yang berarti N persen dari S adalah P mengingat N persen dari M adalah P. Namun silogisme statistikal yang menggunakan generalisasi samar-samar seperti ini tidak layak diyakini sepenuhnya. Contoh berikut akan memperjelas apa yang disebut Silogisme statistikal : Hampir semua politisi di Washington dapat mengeja kata Kentang. Wakil Presiden adalah seorang politisi di Washington.____________ Wakil Presiden dapat mengeja kata kentang. Jika pernyataan diatas dijelaskan lebih dalam akan menjadi Karena hampir semua politisi di Washington dapat mengeja kata Kentang dan karena Wakil Presiden adalah seorang politisi di Washington, maka kemungkinannya sangat besar bahwa dia dapat mengeja kata itu. Contoh tersebut sangat kuat. Argumen ini dapat diterima karena sangat kecil kemungkinannya ada penelitian mengenai kemampuan mengeja para Politisi. Juga argumen ini sangat masuk akal karena menggunakan subjek yang tepat, pada kenyataannya mungkin semua politisi mampu mengeja dengan baik dalam hal ini 90% politisi di Washington dan sangat kecil kemungkinan Wakil Presiden yang termasuk politisi tidak bisa mengeja. Jadi argumen tersebut dapat diterima. Sekarang amati contoh berikut : 100% pengacara yang pernah kita temui bersifat agresif. Orang yang akan kita temui adalah pengacara._______ Orang yang akan kita temui bersifat agresif. Contoh tersebut bukanlah silogisme statistik. Dalam premis dinyatakan Orang yang akan kita temui dan pada kesimpulan bukanlah anggota dari kelompok pengacara yang pernah kita temui yang tercantum dalam generalisasi. Argumen ini tampaknya merupakan prediksi. Jelas bahwa dapat atau tidak dapat diterimanya argumen ini

tergantung pada kebenaran premis implisitnya dan pada hal lain yang kita ketahui mengenai orang yang akan kita temui.

Anda mungkin juga menyukai