Anda di halaman 1dari 23

Jurnal

Perkembangan motorik pada anak dengan gangguan perkembangan bicara dan bahasa
Ratih Merinda, S.Ked Haniah, S.Ked

PENDAHULUAN
Gangguan perkembangan bicara dan bahasa (DSLD): Keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa tanpa disertai cacat mental atau fisik, gangguan pendengaran, gangguan emosional atau masalah lingkungan.

TUJUAN
Mengetahui perkembangan motorik pada anak-anak dengan DSLD berkaitan dengan keterampilan tangan, keterampilan bola, dan keseimbangan Menguji perbedaan perkembangan motorik diantara 3 subkelompok anak-anak dengan DSLD, yaitu anak-anak dengan gangguan bicara, anak-anak dengan gangguan bahasa, dan anak-anak dengan gangguan keduanya.

METODE
Populasi: 125 anak dengan DSLD berumur 6-9 tahun (93 anak laki-laki dan 32 anak perempuan; usia rata-rata 7,4 tahun; SD 1,1 tahun) dari 2 sekolah khusus untuk anak-anak dengan gangguan komunikasi di Belanda bagian utara. Anak-anak dengan gangguan lain seperti gangguan pendengaran atau ganggaun fisik dikeluarkan dari penelitian Tidak ada anak-anak yang memiliki IQ < 80

Penegakan diagnosis dan pengelompokan anak-anak dengan DSLD dilakukan terapis menggunakan Dutch Language Test for Children (Taaltest voor Kinderen) Rangkaian tes terdiri dari subtes yang memberikan informasi tentang keterampilan bahasa secara reseptif dan ekspresif, pada morfologi kata, penggunaan kalimat dan arti kata.

Keterampilan ekspresif bahasa anak: Uji kata yang dihasilkan Uji kalimat yang dihasilkan Uji pilihan kosa kata yang digunakan Keterampilan reseptif bahsa anak: Uji makna tersembunyi Uji pilihan kalimat Evaluasi uji kalimat Uji pilihan kosa kata Keterampilan bicara (fungsi motorik oral) dinilai dengan tes bicara dan pemeriksaan klinis Anak- anak dianggap memiliki gangguan bahasa dan atau gangguan bicara penyimpangan 1SD dibandingkan dengan standar usia

Ditemukan 46 anak memiliki gangguan bahasa (34 anak laki-laki dan 12 anak perempuan, usia rata-rata 7,7 tahun)
26 memiliki gangguan ekspresif, dan 20 bercampur gangguan ekspresif-reseptif.

65 anak memiliki gangguan bicara dan bahasa (50 laki-laki dan 15 perempuan, usia rata-rata 7,2 tahun)
43 anak memiliki gangguan bahasa ekspresif dikombinasikan dengan gangguan motorik oral 22 memiliki gangguan bahasa ekspresif-reseptif gabungan dengan gangguan motorik oral

14 anak-anak dengan gangguan motorik oral (9 anak laki-laki dan 5 perempuan, usia rata-rata 7,3 tahun) Tindakan persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian diperoleh dari orang tua. Prosedur dilakukan sesuai dengan standar etika dari Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Groningen.

Movement Assesment Battery for Children


Rangkaian tes yang dirancang untuk mendiagnosis keterlambatan atau defisit perkembangan motorik Terdiri dari 4 item yang dikelompokkan berdasarkan usia (4-6; 7-8; 9-10; dan 11-12 tahun) digunakan 3 item pertama, karena penelitian dilakukan pada anak-anak 6-9 tahun Setiap set terdiri dari 8 tugas yang dinilai berdasarkan 3 subtes:
Keterampilan tangan (skor 0-15) Keterampilan bola (skor 0-10) Keseimbangan statis dan dinamis (skor 0-10) Total skor 0-40 skor tinggi menunjukkan kinerja motorik yang kurang

Prosedur
Movement ABC diberikan secara individual dalam ruangan yang tenang di sekolah masing-masing peserta Tergantung pada umur dan tingakt kinerja individu anak, durasi 23-35 menit

Semua pengujian dilakukan oleh pemeriksa yang sama, pemeriksa tidak mengetahui diagnosa subkelompok anak-anak dengan DSLD

Analisis Data
Statistik menggunakan SPSS 11,0 Perbedaan antara kelompok anak-anak dengan DSLD dan populasi normal dinilai dengan uji X2 Uji nonparameetrik Kruskal Wallis untuk menetukan apakah ada perbedaan antara nilai median pada gerakan ABC pada 3 subkelompok DSLD pada 0,05

HASIL
Perkembangan Motorik Anak dengan DSLD
Dengan pengujian anak-anak dikategorikan menjadi: Definite motor problems (gangguan motorik nyata) Borderline motor problems ( gangguan motorik perbatsan) No motor Problems (tidak ada gangguan motorik)

Tabel

anak-anak dengan gangguan motorik yang nyata uji ABC berkisar 13,536,0. Uji x2 perbandingan anak-anak DSLD dengan ganguan motorik perbatasan (21%) & gangguan motorik pasti (30%) berbeda nyata (P<0.001) dari perbandingan yang seharisnya didapatkan pada populasi normal (10% dan 5% masing2)

Perkembangan Motorik Anak dengan DSLD


Tabel

Tabel 2 mean, median, SD, kisaran kinerja untuk setiap subkelompok anakanak dengan DSLD untuk keterampilan tangan, keterampilan bola, keseimbangan dan total tes. Perbedaan significant subtes: keterampilan bola (H2 =7,39; P< 0.001) Keseimbangan (H2 = 7,38; P< 0.05) Total tes: (h2 =13,85; P 0.001)

Uji Mann- Whitney U dengan koreksi Bonferroni Anak-anak dengan gangguan bahasa memiliki skor lebih rendah (hasil lebih baik) pada keterampilan bola dan keseimbangan daripada anak-anak dengan gangguan bicara dan anak-anak dengan gangguan keduanya Pada total tes anak-anak dengan gangguan bahasa secara signifikan memiliki skor yang lebih rendah daripada anak-anak dengan gangguan bicara dan anak-anak dengan gangguan bicara dan bahasa.

DISKUSI

KESIMPULAN

Transitional Page

Your Topic Goes Here


Your subtopic goes here

Elements
www.animationfactory.com

Anda mungkin juga menyukai