Anda di halaman 1dari 6

MEMAHAMI & MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI

PAUD, mengapa penting? Usia enam tahun pertama merupakan masa keemasan/goden age period bagi setiap anak. Selain itu, masa kritis perkembangan juga terjadi dalam rentang waktu tersebut. Stimulasi yang diberikan pada usia ini akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan anak serta sikap dan perilaku sepanjang rentang kehidupannya. Penelitian menunjukan bahwa sejak lahir anak memiliki kurang lebih 100 miliar sel otak. Sel-sel syaraf ini harus rutin distimulasi dan didayagunakan agar terus berkembang jumlahnya. Jika tidak, jumlah sel tersebut akan semakin berkurang yang berdampak pada pengikisan segenap potensi kecerdasan anak. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan non fisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal fikir, emosional, dan sosial yang tepat dan benar agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun upaya yang dilakukan mencakup memberikan stimulasi intelektual, pemeliharaan kesehatan, pemberian nutrisi, dan penyediaan kesempatan-kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dan belajar secara aktif. PAUD dilaksanakan dengan tujuan untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, dimana anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasanya. Hasil yang diharapkan dari PAUD adalah anak mendapatkan rangsangan dan kesempatan serta peluang yang besar untuk mengembangkan potensi sepenuhnya .

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK Sangat penting bagi pengasuh ataupun pendidik untuk mengetahui tahap perkembangan bagi anak didiknya. Hal ini diperlukan untuk merencanakan atau menata isi kelas dan merencanakan kegiatan kegiatan yang mampu menjawab kebutuhan anak, serta memberikan stimulasi sesuai dengan tingkat umurnya. USIA 0 2 tahun Usia kelahiran hingga 2 tahun, menurut pakar perkembangan PIAGET, bayi memasuki tahap sensoris-motoris. Selama masa ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan fisik. Anak belajar dengan menggunakan kemampuan sensori dan motor (tidak melibatkan bahasa) Rangsangan kognitif bersumber dari keinginan anak mengenali lingkungan. Fase ini anak berespon dengan gerakan refleks, atau scheme yang sudah terbentuk.

Anak mulai membentuk representasi mental, mengingat kejadian-kejadian dalam pikirannya, dan menyelesaikan masalah dengan uji coba dalam pikirannya. Fase ini dibagi dalam 6 sub tahapan yang menunjukkan tingkah laku yang lebih kompleks dari tahap sebelumnya: 1. Simple reflexes : Menghisap, menangis, menoleh pada arah suara. 2. Primary Circular Reactions : Bayi melakukan pengulangan tindakan yang berkaitan dengan tubuhnya, Mulai mengkoordinasikan kemampuan visual dengan sensorimotor scheme 3. Secondary Circular Reactions : Pengulangan tindakan yang berdampak pada lingkungannya 4. Coordination of secondary schemes : Koordinasi yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, Bayi mulai dapat menirukan mimik atau suara yang sebelumnya diabaikan 5. Tertiary circular reactions : Adaptasi terhadap scheme yang telah dimiliki pada situasi yang baru 6. Pemecahan masalah dengan menggunakan trial and error 7. 7. Invention of new means through mental combinations : Transisi dari perkembangan sensorimotor ke perkembangan simbol (bahasa). Pemecahan masalah dengan menggunakan trial and error secara mental USIA 3 4 tahun Perkembangan emosi Situasi emosi cepat berubah sesuai dengan kondisi dan situasi yang dialami, Mengalami emosi yang luar biasa. Bila marah sering mengungkapkan perasaan lewat kemarahan atau ungkapan fisik lainnya. Bia bergembira mengungkapkan sukacita lewat tertawa tak terkendali atau pekikan gembira. Hal ini terjadi karena anak belum mampu mengungkapkan perasaan lewat kata-kata. Mulai memiliki rasa ketakutan yang biasa dikenal (tempat gelap, monster, dll) Perkembangan Bahasa Usia anak 3 tahun memiliki sekitar 900-1000 kata dan sekitar 90% dari apa yang diucapkan dapat dipahami. Dengan mudah memproduksi kalimat 3 kata. Mulai merespon dan mengajukan banyak pertanyaan. Mulai menggunakan kalimat yang tersusun dengan baik sesuai aturan tata bahasa. Mulai mengunakan kata ganti orang saya, kau dan aku secara benar. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode Preoperasional, yaitu kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol untuk melambangkan suatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa. Meskipun berpikir melalui simbol ini dipandang lebih maju dari berpikir periode sensorimotor, namun kemampuan berpikir ini masih mengalami keterbatasan. Mereka hanya percaya pada kinerja konkret objek, bukan gagasan, hanya focus pada satu relasi pasa suatu waktu, dan melihat hanya dari satu sudut pandang mereka sendiri. Anak usia 3 tahun ini memiliki ingatan yang baik atas barang-barang di dalam pengalaman langsung. Oki struktur

dan rutinitas kegiatan sangat penting bagi mereka. Misalnya, setelah makan, menaruh gelas, piring di tas, membersihkan sisa makanan yang jatuh dengan kain, dsb. Perkembangan sosial Memperlihatkan minat yang semakin besar terhadap anak-anak lain dan orang dewasa, tetapi sering lebih senang berada bersama orang dewasa atau bermain sendiri di dekat anak-anak lain. Mengembangkan minat terhadap nak lain, tetapi menyukai permainan pararel (memainkan permainan yang sama tetapi tidak saling terlibat). Semakin peka terhadap pengaruh mereka atas perasaan dan emosi orang lain, missal bila melihat orang lain menangis, ikut menangis.

USIA 4 5 tahun Perkembangan emosi Mulai mengerti bahwa pengungkapan emosi ekstrem bisa mempengaruhi orang lain di sekitarnya. Mulai mengembangkan rasa humor. Mulai mengembangkan perasaan empati Perkembangan bahasa Usia 4 tahun, perkembangan bahasanya meledak. Perbendaharaan kata mencakup sekitar 40006000 kata, dan mereka banyak berbicara dalam kalimat lima sampai enam kata. Mereka menggunakan bahasa untuk menyampaikan pikiran, kebutuhan, dan permintaan. Bercakap-cakap merupakan kegiatan favoritnya. Ingin bicara dan didengarkan, tetapi sulit untuk mendengarkan. Perkembangan kognitif Masih dalam tahap pra-operasional. Mereka mulai memecahkan masalah, berfikir sebab-akibat. Memahami dunia dari sudut pandang dirinya sendiri (egosentris), Berfikir khusus ke khusus (missal : Nia suka coklat, berarti setiap orang dalam keluarganya pasti suka makan coklat). Perkembangan social Masih terlibat dalam permainan pararel, tetapi semaikn tertarik bermain dengan anak lain. Mulai membedakan antara anak yang mereka suka untuk bermain bersama dan anak yang tidak mereka sukai.

USIA 5-6 tahun Perkembangan emosi

Mulai mampu mengatur emosi yang dirasakan dan mengungkapkan perasaan dengan cara dari segi social lebih bisa diterima. Kekerasan fisik dan ledakan amarah berkurang , karena mampu mengungkapkan perasaan lewat kata-kata. Perkembangan bahasa Kemampuan bahasanya berkembang terus, perbendaharaan katanya meluas hingga 5000-8000 kata. Jumlah kata dalam kalimat bertambah dan struktur kalmat menjadi lebih rumit. Anak usia ini menjadi semakin pintar dalam kemampuannya mengkomunikasikan gagasan dan perasaan dengan kata-kata. Anak usia 5 tahun juga senang bicara, belajar kebiasaan bercakap-cakap, agak jarang memotong pembicaraan orang lain, belajar antri dan mendengarkan orang lain yang sedang bicara. Perkembangan kognitif Anak usia ini masih berfikir pra-operasional, berfikir secara konkret. Meskipun masih egosentris, mulai sadar akan akan perasaan dan sudut pandang orang lain. Mulai mengerti kesukaan dan ketidaksukaan orang lain. Senang menyortir dan mengelompokkan, missal menyortir barang berdasar warna, kegunaannya. Perkembangan sosial Anak usia 5 tahun, sangat sosial dan sering lebih suka ditemani anak-anak lain daripada ditemani orang dewasa. Mereka telah mengembangkan beberapa ketrampilan kerjasama yang efektif , bermain bersama orang lain. Mereka mulai menghayati perautan social.

STUMULASI Setelah mengetahui perkembangan anak sesuai dengan developmental task-nya, maka kita perlu memberikan stimulasi agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Stimulasi pada umur 0-3 bulan Ciptakan rasa nyaman, aman, senang Peluk, gendong, cium, gulingkan Tatap mata, ajak bicara Bunyi, suara, musik Gantungan benda berwarna, berbunyi Stimulasi pada umur 3-6 bulan Stimulasi 0-3 bulan ditambah: ciluk ba, melihat wajah dicermin dirangsang tengkurap-terlentang,bolak balik

Gulingkan kanan-kiri, tengkurap terlentang Meraih dan pegang mainan

Stimulasi pada umur 6-9 bulan Stimulasi 3-6 bulan ditambah: panggil namanya, ajak bersalaman ajak tepuk tangan, bacakan dongeng rangsang duduk, berdiri berpegangan

Stimulasi pada umur 9 12 bulan Stimulasi umur 6-9 bulan ditambah: mengulang : mama, papa, kakak masukkan mainan ke dalam wadah minum dari gelas, gelindingkan bola latih berdiri,berjalan berpegangan Stimulasi pada umur 18-24 bulan Stimulasi umur 12-18 bulan ditambah: tanya, sebut, tunjuk: bagian tubuh Tanya + sebut nama gambar, benda Ajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum, mandi, main,minta, dll) Gambar garis

Stimulasi pada umur 12-18 bulan Stimulasi umur 9-12 bulan ditambah: Mencoret-coret Menyusun kubus, puzzle sederhana Masuk keluarkan benda dari wadah Main boneka, sendok, piring, gelas Latih berjalan tanpa berpegangan

Cuci tangan, pakai celana baju Jalan mundur, panjat tangga, tendang bola Lempar bola, lompat Lepas celana, lakukan perintah sederhana Menunjuk benda yang desebutkan Menyebutkan nama yang ditunjuk Stimulasi pada umur 2 3 tahun Stimulasi umur 18-24 bulan ditambah: Sebutkan warna yang ditunjuk

Stimulasi pada umur > 3 tahun Stimulasi umur 2-3 tahun ditambah: Pegang pinsil dengan baik

Kata sifat (besar-kecil, banyak-sedikit, tinggi- Mengenal huruf + angka sambil bermain rendah, panas-dingin)

Sebutkan nama teman, saudara Hitung jumlah benda Pakai baju, sikat gigi,buang air di kakus Main kartu, boneka, masak-masakan Gambar garis, lingkaran, manusia Berdiri 1 kaki

Berhitung sederhana dengan permainan Buang air kecil/besar di kakus Mandiri (ditinggal di sekolah) Berbagi dengan teman

Mengembangkan kemandirian & kreativitas anak Sebagai seorang pendidik, stimulasi yang perlu dilakukan agar anak mandiri dan kreatif antara lain :

Mau mendengarkan & menghargai pikiran ank Mendorong anak berani mengemukakan pendapat Tidak memotong pembicaraan anak Tidak memaksa: pendapat ortu paling benar Tidak melecehkan pendapat anak, mendikte Tidak mengancam atau menghukum tetapi berikan koreksi, beri contoh, ajak berfikir Biarkan mereka memperbaiki pendapatnya Mendorong keberanian: mengekspresikan ide untuk membuat/melakukan sesuatu Mendorong kemandirian untuk melakukan sesuatu, menghargai usaha yang telah dicapainya Asal: TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI/ORANG LAIN Memberikan pujian untuk prestasi sekecil apapun SABAR..SABARSABAR

Anda mungkin juga menyukai