Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PRAKTIK KERJA INDUSTRI SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDUR (SSOP) PT PG Rajawali II Cirebon

Jalan Dr. Wahidin No. 46 Cirebon 45122

Oleh: TEDY TARUDIN 1000684

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Judul Praktik Kerja Industri : Sanitation Standard Operating Procedur (SSOP) PT PG Rajawali II Cirebon Nama Mahasiswa NIM : Tedy Tarudin : 1000684

Menyetujui dan Mengesahkan Pembimbing

( Mustika NH., S.T.P., M.Pd ) NIP. 198401252012122002

Mengetahui: Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

(Dr. Sri Handayani, M.Pd) NIP. 196609301997032001

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Tujuan .......................................................................................... 2 C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Industri ........................................ 3 D. Manfaat Kegiatan Praktik Kerja Industri .................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5 A. Gula................................................................................................. 5 B. Proses Pembuatan Gula Pasir ........................................................ 5 C. Sanitation Standard Operating Procedur (SSOP) ......................... 7 BAB III METODOLOGI .................................................................................. 10 A. Lokasi dan Waktu .......................................................................... 10 B. Metode Pelaksanaan ...................................................................... 10 BAB IV JADWAL PRAKTIK KERJA INDUSTRI ....................................... 11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 3

DAFTAR TABEL Jadwal Praktik Kerja Industri ........................................................................... 11

ii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Praktik Sanitasi dalam GMP (Thaheer,2005)................................... 8

iii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Pelaksana Kegiatan Praktik Kerja Industri .................... 13

iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peradaban yang semakin maju dan perkembangan teknologi yang semakin canggih menghasilkan berbagai inovasi dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang industri. Kemajuan ini akan memberikan lebih banyak manfaat bila dapat diakses oleh banyak pihak, terutama mahasiswa sebagai agent of change. Dekatnya mahasiswa dengan dunia industri diharapkan dapat menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif mahasiswa, sehingga mampu melahirkan berbagai kemajuan dan perbaikan dalam negeri indonesia tercinta, terutama sektor industri. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam bidangnya akan sangat dibutuhkan dalam menjalin kerjasama antara pihak perusahaan dengan perguruan tinggi. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memegang kendali dalam melakukan analisis mutu suatu produk atau menciptakan inovasi produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Menyikapi hal tersebut, kami selaku mahasiswa Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI bermaksud melaksanakan praktik lapangan di perusahaan yang bergerak di bidang industri khususnya agroindustri supaya dapat meningkatkan dan menambah wawasan serta pengalaman. Praktik lapangan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI. Praktik kerja industri merupakan salah satu mata kuliah di Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri Universitas Pendidikan Indonesia sebagai sarana untuk pengembangan dan penerapan ilmu yang telah di dapat selama perkuliahan. Selain itu dengan praktik kerja industri mahasiswa akan memperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai masalah, khususnya

mengenai Sanitation Standard Operating Procedur (SSOP). Dalam mencapai hal tersebut tentunya tidak lepas dari peran berbagai pihak, baik dari universitas maupun dunia industri serta semua instansi terkait. Menyadari pentingnya kualitas produk yang dihasilkan, perlu dilakukan suatu standar kualitas produk yang dihasilkan hingga kualitas produk ke tangan konsumen maka PT PG Rajawali II Cirebon dapat menerapkan Sanitation Standard Operating Procedur (SSOP). Dengan adanya kualitas yang tetap terjaga sampai ke tangan konsumen perusahaan dapat melindungi pasarnya dan terpeliharanya kepercayaan konsumen sehingga keuntungan yang ingin dicapai dapat meningkat. B. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Praktik kerja industri ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan / implementasi dari ilmu atau teori yang selama ini diperoleh di bangku kuliah dan membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada di lapangan; 2. 3. ditekuni selama ini; 4. Untuk memperkaya perbendaharaan pengetahuan dan referensi data-data yang dapat digunakan untuk membantu penyusunan Tugas Akhir sesuai dengan bidang minat yang dipilih. Adapun tujuan khusus dari praktik kerja industri yang dilaksanakan di 1. Memahami dan mempelajari SSOP pada PT PG Rajawali II. 2. Melakukan Penyempurnaan Dalam penerapan SSOP pada PT PG Rajawali II. 2 PT PG Rajawali II Cirebon Jalan Dr. Wahidin No. 46 Cirebon 45122 adalah sebagai berikut: Untuk melakukan analisis mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan serta sistem yang berjalan di lapangan; Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang

C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Industri Ruang lingkup praktik kerja industri ini adalah Sanitation Standard Operating Procedur (SSOP) dimana meliputi SSOP Perawatan gedung dan fasilitas pabrik, SSOP Mesin dan fasilitas produksi, SSOP Tenaga kerja, dan SSOP Pengendalian hama dan manajemen limbah. D. Manfaat Kegiatan Praktik Kerja Industri 1. Manfaat Bagi Mahasiswa a) b) Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman dan data-data yang diperoleh selama Praktik kerja industri kedalam sebuah Laporan Praktik kerja industri ; Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini; c) d) Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman di kerja lapangan untuk dijadikan sebagai bahan Tugas Akhir; Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja; e) Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas dunia kerja yang sebenarnya. 2. Manfaat Bagi Perusahaan

Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Praktik kerja industri dapat menjadi bahan masukan bagi pihak Perusahaan untuk menentukan kebijakasanaan Perusahaan di masa yang akan datang khusunya di bidang pangan. 3. Manfaat Bagi Universitas Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri pangan di Indonesia yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan serta mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal dan memiliki pengalaman di bidangnya dan dapat membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gula Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh dari bit atau tebu (Buckle,1987). Menurut Whistler dan Daniel (1985), karbohidrat terutama sukrosa dan pati berkontribusi besar terhadap flavor makanan. Selain itu, gula-gula seperti glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa dan laktosa pada konsentrasi tinggi dapat menurunkan aw , dimana aw yang rendah dapat berfungsi sebagai pengawet dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Secara umum jenis gula dikenal tiga jenis gula utama, yaitu gula mentah, gula merah (tidak termasukgula jawa, aren dan sebagainya.), dan gula putih (termasuk gula rafinase, SHS). B. Proses Pembuatan Gula Pasir Proses pembuatan gula pasir memiliki bebrapa tahapan yaitu sebagai berikut: 1. Proses Penimbangan Tebu yang akan digiling harus ditimbang terlebih dahulu. Cara penimbangan yang ada dalam pabrik tebu adalah berupa digital elektrik yaitu penimbangan tebu yang diangkut dengan truk. Setelah selesai ditimbang truk menuju alat pemindah tebu, tebu dari truk dikatrol ke lori tebu yang nantinya akan digiling. 2. Proses Penggilingan Setelah dilakukan penimbangan di proses penimbangan selanjutnya tebu dibawa menuju ke proses penggilingan atau pemerasan. Proses penggilingan bertujuan untuk memisahkan ampas tebu (bagase) dan nira (juice) dalam batang tebu. 5

Proses penggilingan tebu dilakukan dengan empat kali penggilingan untuk meminimalisir kehilangan sukrosa yang terbawa oleh ampas tebu. 3. Proses Pemurnian Nira mentah hasil dari proses penggilingan akan mengalami proses pemurnian di proses pemurnian. Tujuan dari proses pemurnian adalah memisahkan bukan gula dari cairan nira sehingga diperoleh nira jernih dan akan dihasilkan kristal yang baik. Bukan gula tersebut berupa senyawa-senyawa organik maupun anorganik. 4. Proses Penguapan (Evaporasi) Penguapan dilakukan bertujuan untuk menghilangkan sejumlah air yang terkandung dalam nira jernih sehingga diperoleh larutan nira kental dengan konsentrasi tertentu dan siap diproses pada proses masakan. Secara khusus penguapan dilakukan dengan memekatkan konsentrasi nira jernih dari brix 10-13 menjadi 58-65. Brix adalah kadar zat kering yang terlarut di dalam suatu larutan. 5. Proses Masakan Fungsi dari proses masakan adalah sebagai tempat untuk merubah sukrosa dari nira kental menjadi kristal-kristal gula yang seragam sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Prinsip dari proses masakan adalah menguapkan kembali air dalam nira hingga mencapai kondisi jenuh dimana molekul sukrosa semakin berdekatan dan saling melekat sehingga membentuk gugus kristal. 6. Proses Puteran Proses puteran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari larutannya agar didapatkan gula sebanyak-banyaknya. Putaran dilakukan dalam dua tahap, yaitu: a) putaran A/B, menghasilkan kristal gula A/B dan stroop A/B. b) putaran SHS, untuk memutar kristal gula A menghasilkan gula SHS dan klare SHS. Tujuan dari putaran dua tahap ini adalah untuk mendapatkan kualitas gula yang baik, yaitu gula SHS.

7. Proses Penyelesaian Proses penyelesaian bertujuan untuk menyelesaikan proses sampai penyimpanan produk gula dala gudang. C. Sanitation Standard Operating Procedur (SSOP) Sanitasi adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menjaga kebersihan. Sanitasi merupakan hal penting yang harus dimiliki industri pangan dalam menerapkan Good Manufacturing Practices. Sanitasi dilakukan sebagai usaha mencegah penyakit/kecelakaan dari konsumsi pangan yang diproduksi dengan cara menghilangkan atau mengendalikan faktor-faktor di dalam pengolahan pangan yang berperan dalam pemindahan bahaya (hazard) sejak penerimaan bahan baku, pengolahan, pengemasan dan penggudangan produk, sampai produk akhir didistribusikan. Tujuan diterapkannya sanitasi di industri pangan adalah untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan makanan serta mencegah kontaminasi kembali. Manfaat yang dapat diperoleh dari pengaplikasian sanitasi pada industri bagi konsumen adalah bahwa konsumen akan terhindar dari penyakit atau kecelakaan karena keracunan makanan. Sementara itu, bagi produsen dapat meningkatkan mutu dan umur simpan produk, mengurangi komplain dari konsumen, dan mengurangi biaya recall (Thaheer,2005). Praktik higiene pekerja Gambar 1. sanitasi yang meliputi terlibat. pembersihan, Hubungan pengelolaan dapat limbah, dilihat dan pada ketiganya

Gambar 1. Praktik Sanitasi dalam GMP (Thaheer,2005) Tujuan mereduksi Pengawasan utama penggunaan mikroorganisme mikroorganisme sanitaizer patogen ini (desinfektan) dan perusak untuk adalah di untuk dalam makanan. suatu jumlah terhadap

pengolahan pangan dan pada fasilitas dan perlengkapan persiapan penting produk yang aman dan utuh dengan masa simpan yang cukup (Jenie,1988). Ada beberapa jenis kering, biasanya uap panas, atau menggunakan

menjamin

sanitaizer yang sering digunakan di industri air panas. Adapun untuk mensanitasi penyinaran ultra violet. ruangan yang

pangan, di antaranya adalah sanitaizer panas dengan menggunakan panas teknik Sanitaizer

berupa bahan kimia biasa digunakan untuk sanitasi pekerja dan peralatan (Thaheer,2005). Cemaran yang tertinggal pada peralatan pengolahan pangan setelah penggunaan biasanya terkontaminasi oleh mikroorganisme yang dipupuk oleh senyawa-senyawa nutrien yang tertinggal pada deposit cemaran. Cemaran yang tertinggal akibat pembersihan peralatan yang kurang baik akan menyediakan suatu medium yang baik bagi perkembangbiakan

mikroorganisme. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah menggunakan sanitaizer segera setelah pembersihan untuk membuat kondisi saniter (Jenie,1988). Menurut Nuraida (2000), program sanitasi yang baik umumnya dijabarkan dalam prosedur-prosedur standar yang dikenal sebagai Sanitation Standard Operational Procedure (SSOP). Menurut Food and Drug Administration USA dalam Thaheer (2005), SSOP umumnya memiliki delapan aspek, yaitu: 1. Keamanan air; 2. Kondisi/kebersihan permukaan yang kontak dengan makanan; 3. Pencegahan kontaminasi silang; 4. Kebersihan pekerja; 5. Pencegahan atau perlindungan dari adulterasi; 6. Pelabelan dan penyimpanan yang tepat; 7. Pengendalian kesehatan karyawan; 8. Pemberantasan hama.

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan Praktik Kerja Industri ini dilakukan di PT. PG Rajawali II Cirebon, Jalan Dr. Wahidin No. 46 Cirebon 45122. Kegiatan praktik kerja industri ini dilaksanakan selama 25 hari kerja dimana dalam 1 hari ada 8 jam kerja. Kegiatan praktik kerja industri dilakukan terhitung dari bulan September-Oktober 2013. B. Metode Pelaksanaan Metode yang dilakukan selama Praktik kerja industri meliputi : 1. Praktik kerja dan pengamatan langsung di PT. PG Rajawali II Cirebon dilakukan dengan cara pengamatan terhadap keadaan umum perusahaan dan ikut serta bekerja di lapangan terutama mengenai Sanitation Standard Operating Procedur (SSOP). 2. Wawancara dengan pihak yang terkait dalam upaya tahap proses pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan tersebut kemudian diolah agar dapat menganalisis masalah yang terjadi dan berusaha memberikan saran-saran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan SSOP di dalam perusahaan. 3. Studi pustaka.

10

BAB IV JADWAL PRAKTIK KERJA INDUSTRI Hari keNo. Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 25

1.

Orientasi Lingkungan Kerja Pengamatan lokasi dan lingkungan pabrik Pengamatan Perawatan gedung dan fasilitas pabrik Pengamatan Mesin dan fasilitas produksi

2.

3.

4.

11

5. 6.

Pengamatan Tenaga kerja Pengamatan Pengendalian hama Pengamatan manajemen limbah Penyusunan Laporan

7.

8.

Tabel 1. Jadwal Praktik kerja industri

12

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Tika. 2008. Pengaruh Karakteristik Gula Merah Dan Proses Pemasakan Terhadap Mutu Organoleptik Kecap Manis. Skripsi Sarjana Pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor: tidak diterbitkan.

Annisa Maharani, Chitra. 2008. Penyusunan Rencana Hazard Analysis Critical Control Points (Haccp) Di Pt Pangan Rahmat Buana, Sentul Bogor. Skripsi Sarjana Pada Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor: tidak diterbitkan. Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan M. Wooton. (1987). Ilmu Pangan (H. Purnomo dan Adiono, penerjemah). UI Press, Jakarta. Hasanah, Uswatun. 2013. Analisa Pengendalian Kualitas Gula Pada PG. Mojo di Kabupaten Sragen dengan Menggunakan Metode Six Sigma DMAIC. Skripsi Sarjana pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Jenie, B. S. L. 1988. Sanitasi dalam Industri Pangan. Pusat Antar Universitas IPB. Bogor.

Margaretha Manik, Oktavya. 2007. Tataniaga Gula Pasir di Sumatera Utara. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan: tidak diterbitkan.

Nuraida, L. 2000. Modul Pelatihan: Sanitasi dan Higiene Sebagai Salah Satu Penerapan GMP. IPB, Bogor.

Nurwiyana, Nina. 2008. Perancangan Dan Implementasi Gmp dan Ssop Produk Air Minum Dalam Kemasan (Amdk) (Studi Kasus Di Pt. Agritech

Globalcemerlang, Bogor). Skripsi Sarjana Pada Fakultas Teknologi pertanian IPB Bogor: tidak diterbitkan.

Thaheer,H. 2005. Sistem Manajemen HACCP. BumiAksara. Jakarta.

Whistler, R. L. dan Daniel, J. R. 1985. Carbohydrates. Di dalam : Fennema, O. R. (ed.) Food Chemistry. Marcel Dekker Inc., New York and Basel.

LAMPIRAN 1. BIODATA PELAKSANA KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI Nama Jenis kelamin Tempat/Tgl Lahir Alamat Telepon Email Agama Status Riyawat Pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan Tinggi Pengalaman Organisasi 5. Pramuka 6. OSIS 7. BEM Jurusan ( Menteri Kesekretariatan) 8. DPM Jurusan ( Komisi Kesejahteraan dan Kesehatan Mahasiswa) : SDN Cipancuh II : SMPN 1 Haurgeulis : SMAN 1 Haurgeulis : Universitas Pendidikan Indonesia : Tedy Tarudin : Laki-Laki : Indramayu, 27 Mei 1992 : Blok Pilang Sari RT/RW 001/001 Desa Baleraja Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu : 085759359900 : Tedy_us@live.com : Islam : Mahasiswa

13

Anda mungkin juga menyukai