Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL KEGIATAN UKM PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI SD 5 BLANG TALON KECAMATAN KUTA MAKMUR

O L E H

dr. EKA SULISTIA

Dokter Internsip Puskesmas Kuta Makmur Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antar satu dengan lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang baik agar dapat melaksanakan aktivitasnya, sebaliknya kondisi lingkungan yang baik tergantung pada aktivitas manusia terhadap lingkungan. Perkotaan sebagai pusat aktivitas telah berkembang dengan pesat dan berperan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, kebudayaan, pariwisata, transportasi maupun industri. Perkembangan industri dan pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, meningkatkan sampah industri dan sampah domestik yang dihasilkan oleh penduduk sehingga semakin membebani tanah, udara dan sungai yang mengalir dalam wilayah perkotaan. Akibat pertambahan jumlah penduduk yang setiap tahunnya mengalami peningkatan, jarang sekali dalam suatu wilayah kota di temukan ruang terbuka yang dapat digunakan untuk daerah pemukiman yang layak. Ini disebabkan karena ruang terbuka tersebut berubah fungsi menjadi tempat pembuangan berbagai macam sampah dari hasil aktivitas manusia,berupa sampah dari kegiatan rumah tangga, perkantoran, lembaga (instansi), pasar, terminal, restoran serta industri. Secara garis besar, sampah perkotaan berasal dari pencemaran yang disebabkan oleh industri dan sektor domestik yang menghasilkan limbah domestik (sampah domestik). Sampah domestik ini terdiri dari sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik berasal dari mahluk hidup yang dapat terdegradasi sedangkan sampah non organik yang tidak dapat terdegradasi misalnya: plastik, kaleng, kaca, dan lain-lain. Selain sampah organik dan sampah non organik terdapat juga yang disebut sampah berbahaya misalnya: baterai, jarum suntik, dan lain-lain. Sementara sampah industri terdiri dari emisi dari proses pembakaran, limbah cair (sampah cair), limbah padat (sampah padat). Volume sampah dan jenis yang dihasilkan tergantung dari pola komsumsi suatu masyarakat dalam suatu wilayah. Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat tersebut maka semakin tinggi pula volume sampah yang dihasilkan dan semakin banyak jenis sampah yang dihasilkan.Tetapi pada umumnya sebagian besar sampah yang di hasilkan adalah jenis sampah organik (sampah basah), yaitu mencakup 60-70 % dari total volume sampah (Kementerian Lingkungan Hidup. Pengelolahan persampahan di perkotaan merupakan suatu sistem yang saling berinteraksi 1

membentuk kesatuan dan mempunyai tujuan. Pengolahan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani penduduk terhadap sampah domestik rumah tangga yang dihasilkannya secara tidak langsung memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang baik, bersih dan sehat. Sampah padat dari pemukiman merupakan bagian terbesar dari sampah yang timbul di Indonesia. Di sisi lain, masyarakat juga bertanggung jawab dalam membuang sampahnya secara benar pada suatu tempat pengumpulan dan diharapkan dapat mengelola persampahan secara mandiri dan terpadu atau dapat juga suatu kelompok masyarakat untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam pengelolan persampahan terpadu.

1.2 Tujuan Petugas: Peningkatan kinerja petugas di bidang promosi kesehatan agar terwujudnya kesehatan anak-anak di sekolah. Sekolah : Meningkatkan kesehatan anak- anak dengan melakukan kegiatan kebersihan lingkungan Pemerintah Daerah: Meningkatkan kebersihan lingkungan guna mewujudkan kesehatan masyarakat umumnya dan anak-anak di sekolah khususnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengelolaan Sampah Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Banyak sampah organik masih mungkin digunakan kembali/ pendaurulangan (re-using), walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material yang tidak dapat digunakan kembali. Pada prinsipnya sampah dibagi menjadi sampah padat, sampah cair dan sampah dalam bentuk gas (fume, smoke). Sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Berdasarkan zat kimia yang terkandung didalamnya a. Sampah anorganik misalnya : logam-logam, pecahan gelas, dan plastik b. Sampah Organik misalnya : sisa makanan, sisa pembungkus dan sebagainya 2. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar a. Mudah terbakar misalnya : kertas, plastik, kain, kayu b. Tidak mudah terbakar misalnya : kaleng, besi, gelas 3. Berdasarkan dapat tidaknya membusuk a. Mudah membusuk misalnya : sisa makanan, potongan daging b. Sukar membusuk misalnya : plastik, kaleng, kaca Karakteristik Sampah 1. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau sayuran dari hasil pengolahan yang sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk, lembab, dan mengandung sejumlah air bebas. 2. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang tidak dapat terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-pusat perdagangan, kantor-kantor, tapi yang tidak termasuk garbage.

3. Ashes (Abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang mudah terbakar baik dirumah, dikantor, industri. 4. Street Sweeping (Sampah Jalanan) berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-kertas, daundaunan. 5. Dead Animal (Bangkai Binatang) yaitu bangkai-bangkai yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan

6. Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish, garbage, ashes, yang berasal dari perumahan. 7. Abandonded Vehicles (Bangkai Kendaraan) yaitu bangkai- bangkai mobil, truk, kereta api. 8. Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal dari industri-industri, pengolahan hasil bumi. 9. Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari pembongkaran gedung. 10. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa pembangunan, perbaikan dan pembaharuan gedung-gedung. 11. Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang umumnya zat organik hasil saringan pada pintu masuk suatu pusat pengelolahan air buangan. 12. Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya kalengkaleng cat, zat radiokatif.

Pengelolaan Sampah Padat Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah padat yang baik, diantaranya : 1. Tahap pengumpulan dan penyimpanan di tempat sumber Sampah yang ada dilokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel dan sebagainya) ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara, dalam hal ini tempat sampah. Sampah basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang terpisah untuk memudahkan pemusnahannya. Adapun tempat penyimpanan sementara (tempat sampah) yang digunakan harus memenuhi persyaratan berikut berikut ini : a. Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor

b. Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan c. Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang. Dari tempat penyimpanan ini, sampah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam dipo (rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak besar yang digunakan untuk menampung sampah rumah tangga. Pengelolaanya dapat diserahkan pada pihak pemerintah. Untuk membangun suatu dipo, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya : 1. Dibangun di atas permukaan tanah dengan ketinggian bangunan setinggi kendaraan pengangkut sampah. 2. Memiliki dua pintu, pintu masuk dan pintu untuk mengambil sampah

3. Memiliki lubang ventilasi yang tertutup kawat halus untuk mencegah lalat dan binatang lain masuk ke dalam dipo. 4. Ada kran air untuk membersihkan 5. Tidak menjadi tempat tinggal atau sarang lalat atau tikus. 6. Mudah dijangkau masyarakat

Pengumpulan sampah dapat dilakukan dengan dua metode : a. Sistem duet : tempat sampah kering dan tempat sampah basah b. Sistem trio : tempat sampah basah, sampah kering dan tidak mudah terbakar. 2. Tahap pengangkutan Dari dipo sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah dengan mempergunakan truk pengangkut sampah yang disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota. 3. Tahap pemusnahan Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain : a. Sanitary Landfill Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang pengerat. Sanitary 5

landfill yang baik harus memenuhi persyatatan yaitu tersedia tempat yang luas, tersedia tanah untuk menimbunnya, tersedia alat-alat besar. b. Incenaration Incenaration atau insinerasi merupakan suatu metode pemusnahan sampah dengan cara membakar sampah secara besar-besaran dengn menggunakan fasilitas pabrik. c. Composting Pemusnahan sampah dengan cara proses dekomposisi zat organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk hijau d. Hog Feeding Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (misalnya: babi). Perlu diingat bahwa sampah basah harus diolah lebih dahulu (dimasak atau direbus) untuk mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis. e. Discharge to sewers Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem pembuangan air limbah. Metode ini dapat efektif asalkan sistem pembuangan air limbah memang baik. f. Dumping Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja di tanah lapangan, jurang atau tempat sampah. g. Dumping in water Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. Akibatnya, terjadi pencemaran pada air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir. h. Individual Incenaration Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan oleh penduduk terutama di daerah pedesaaan. i. Recycling Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau di daur ulang. Contoh bagian sampah yang dapat di daur ulang, antara lain plastik, kaleng, gelas, besi, dan sebagainya j. Reduction Metode ini digunakan dengan cara menghancurkan sampah (biasanya dari jenis garbage) sampai ke bentuk yang lebih kecil, kemudian di olah untuk menghasilkan lemak.

BAB III PERMASALAHAN Penyuluhan dilakukan di SDN 5 Babah Lueng Kec. Kuta Makmur di wilayah kerja Puskesmas Kuta Makmur pada hari Senin tanggal 19 November 2012 yang dihadiri oleh 8 orang peserta. Adapun permasalahan yang di dapat antara lain : Masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan sekolah Belum tersedianya 2 macam tempat sampah untuk sampah kering dan sampah basah.

BAB IV PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Untuk Sekolah : Melakukan penyuluhan tentang pengelolaan sampah Menganjurkan untuk disediakannya 2 tempah sampah kering dan basah

Untuk Puskesmas : Melakukan penyuluhan kebersihan lingkungan terutama masalah pengelolaan sampah ke sekolah maupun ke desa guna mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

BAB IV PELAKSANAAN Kegiatan yang akan dilaksanakan : Kegiatan Penyuluhan tentang pengelolaan sampah Pelaksanaan Memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya anak-anak disekolah SDN 5, dengan materi : Pengertian sampah Jenis-jenis sampah Cara pengelolaan sampah

BAB V MONITORING DAN EVALUASI 1. Monitoring dan Evaluasi Tanggal 13 Desember 2012 Monitoring Diadakan jawab untuk anak-anak sudah sesi dan Tanggal tanya 17 Desember 2012 diskusi Evaluasi Anak-anak sekolah kelas mengerti Sebagian 3 sudah materi

mengetahui sekolah dan semua

yang disampaikan kelas

mengerti

memahami

sudah menyediakan 2 tempat sampah untuk sampah

informasi yang telah disampaikan pengelolaan serta tentang sampah

kering dan sampah basah

memonitoring

apakah sekolah sudah menyediakan 2 tempat sampah

2. Kesimpulan sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Banyak sampah organik masih mungkin digunakan kembali/ pendaurulangan (reusing), walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material yang tidak dapat digunakan kembali. Dengan melakukan penyuluhan ini, diharapkan anak-anak disekolah dapat menjaga kebersihan sekolahnya dengan membuang sampah pada tempatnya baik sampah kering maupun sampah basah pada tempat sampah yang telah disediakan. 3. Saran 3.1 Sekolah : Mendukung kegiatan penyuluhan yang telah direncanakan

10

Dapat menjalankan program yang dilakukan dari pihak kesehatan dengan meyediakan tempat sampah kering dan tempat sampah basah guna terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat.

3.2 Puskesmas : Rutin dalam memonitoring kegiatan pengelolaan sampah baik disekolah maupun di desa wilayah Puskesmas Kuta Makmur 3.3 Dinas Kesehatan (Dinkes) : Rutin melakukan evaluasi mengenai kegiatan kebersihan lingkungan

11

DAFTAR PUSTAKA 1. www.library.usu 2. Majalah Kesehatan Indonesia. 2012. Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai