Anda di halaman 1dari 29

ikterus neonatorum

CSS

Indrayudha Pramono Perseptor Tito G dr.,SpA Mkes SMF ILMU KESEHATAN ANAK FK UNISBA RSUD AL IHSAN BANDUNG 2012

Keadaan klinis bayi yang ditandai oleh pewarnaan kuning pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebihan secara klinis akan tampak pada bayi baru lahir bila kadar serum 5 7 mg/dl

Bilirubin berasal dari pemecahan protein yang mengandung heme di sistem retikuloendotelial. Bayi baru lahir memproduksi bilirubin 6 10 mg/kgBB/hari, sedangkan org dewasa 3 4 mg/dL/hari

Metabolisme bilirubin
Produksi Transportasi Konjugasi Ekskresi

IKTERUS FISIOLOGIS
ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis

IKTERUS PATOLOGIS
- terjadi sebelum umur 24 Jam

kadarnya tidak melewati kadar yang membahayakan atau yang mempunyai potensi sebagai kern ikterus

-Setiap peningkatan kadar

bilirubin serum yang memerlukan fototerapi

Etiologi Ikterus Fisiologis


Peningkatan pembentukan bilirubin yang berlebihan Defek pengambilan bilirubin plasma Defek konjugasi bilirubin Ekskresi bilirubin menurun

Etiologi ikterus patologis


Anemia hemolitik Ekstravasasi darah : hematoma, ptekie, perdarahan paru, otak dan retroperitoneal dan sefalhematom Polisitemia Sirkulasi enterohepatik yang berlebihan Defek konjugasi Gangguan transportasi bilirubin direk yang keluar dari hepatosit Obstruksi aliran empedu

Faktor predisposisi
Asidosis Asfiksia Hipoalbuminemia Infeksi Prematuritas Hipoglikemia

Patofisiologi

Neonatus

Bayi Cukup Bulan

Bayi Kurang Bulan

Jumlah sel darah merah yang lebih banyak dan usia sel darah merah yang lebih pendek

Terdapat enzim -glukoronidase di mukosa usus

Lumen usus masih steril

Peningkatan produksi bilirubin tak terkonjugasi di sistem retikuloendotelial

Enzim -glukoronidase menghidrolisis bilirubin terkonjugasi menjadi bilirubin tak terkonjugasi

Tidak terdapat bakteri yang dapat mengubah bilirubin terkonjugasi menjadi sterkobilindan urobilinogen

Reabsorbsi bilirubin tak terkonjugasi ke aliran darah melalui sirkulasi enterohepatik

Imaturitas hepar

Peningkatan bilirubin tak terkonjugasi

Gangguan konjugasi bilirubin dan produksi albumin

Ikterus Neonatorum

Faktor Resiko

KRITERIA DIAGNOSTIK IKTERUS PATOLOGIS

Timbul dalam 24 jam pertama kehidupan Bilirubin total/indirek untuk bayi cukup bulan 13 mg/dl atau bayi kurang bulan 10 mg/dl Kadar bilirubin direk > 2 mg/dl Peningkatan bilirubin > 5 mg/dl dalam 24 jam Ikterus menetap pada usia > 2 minggu Ikterus yang terjadi akibat hemolisis Terdapat faktor resiko

Ikterus secara klinis periksa bilirubin serum bilirubin 12 mg / dL tes coomb (+) Periksa antibodi Untuk Rh ABO 2 mg/dL kemungkinan hep, TORCH, sepsis, obstruksi normal Ht polisitermia <2mg/dL (-) bilirunin direk bilirubin < 12 mg/dL observasi

morfologi eritrosit retikulosit


abnormal : ketidakcocokan ABO, sferositosis obat normal : asi. Perdarahan interna, hipotiroid, asfiksia

Penegakan Diagnosis
metode Kramer yaitu
Kramer 1 : kuning pada daerah kepala dan leher Kramer 2 : kuning sampai badan atas ( pusar atas ) Kramer 3 : kuning sampai badan bawah ( lutut dan atau siku ) Kramer 4 : Kuning sampai pergelangan kaki dan tangan Kramer 5 : kuning seluruh tubuh ( telapak tangan dan kaki

Kern ikterus

Gejala akut : gejala yang dianggap sebagai fase pertama kernikterus pada neonatus adalah letargi, tidak mau minum dan hipotoni.

Kern ikterus

Gejala kronik : tangisan yang melengking (high pitch cry) meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis, gengguan pendengaran, paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis).

PENATALAKSANAAN
Tata laksana Awal Ikterus Neonatorum menurut WHO Mulai terapi sinar bila ikterus diklasifikasikan sebagai ikterus berat. Tentukan apakah bayi memiliki faktor risiko berikut: berat lahir < 2,5 kg, lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, hemolisis atau sepsis

tentukan golongan darah bayi dan lakukan tes Coombs: Bila kadar bilirubin serum di bawah nilai dibutuhkannya terapi sinar, hentikan terapi sinar. Bila kadar bilirubin serum berada pada atau di atas nilai dibutuhkannya terapi sinar, lakukan terapi sinar Bila faktor Rhesus dan golongan darah ABO bukan merupakan penyebab hemolisis atau bila ada riwayat defisiensi G6PD di keluarga, lakukan uji saring G6PD bila memungkinkan. Tentukan diagnosis banding

Faktor risiko mayor


Sebelum pulang kadar bilirubin total atau bilirubin terletak pada daerah risiko tinggi Ikterus yang muncul pada 24 jam pertama kehidupan Inkompatibilitas golongan darah dengan tes antikoagulan direk yang (+) atau penyakit hemolitik lainnya Usia kehamilan 35 -36 minggu Riwayat anak sebelumnya yang mendapat fototerapi Sefal hematom atau memar yang bermakna Asi eksklusif dengan cara perawatan tidak baik dan kehilangan BB yang berlebihan

Faktor risiko minor


Sebelum pulang kadar bilirubin serum total atau bilirubin transkutaneus terletak pada daerah risiko sedang Usia kehamilan 37 -28 minggu Sebelum pulang, bayi tampak kuning Riwayat anak sebelumnya kuning Bayi makrosomia dari ibu DM Usia ibu >25 tahun Laki laki

Faktor risiko kurang


Kadar bilirubin serum total atau bilirubin transkutaneus terletak pada risiko rendah Usia kehamilan > 41 minggu Bayi mendapat susu formula penuh Kulit hitam

Gambar bayi dalam unit terapi sinar

Penghentian transfusi ganti Emboli, trombosis Hiperkalemia, hipernatremia, hipokalsemia, asidosis, hipoglikemia Gangguan pembekuan karena pemakaian heparin Perforasi pembuluh darah

Prognosis

Buruk bila terdapat bilirubin ensefalopati

Daftar pustaka
Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kesehatan anak edisi 4 Buku kuliah ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran universitas indonesia Diktat kuliah perinatalogi ilmu kesehatan anak FKUP/RSHS Etika risa, agus herianto, Hiperbilirubinemia pada neonatus, divisi neonatologi bagian ilmu

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai