Anda di halaman 1dari 21

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK VIBRASI POMPA PARALELTERHADAP POMPA SENTRIFUGAL SATU TINGKAT

(SINGLE STAGE) Suriady Sihombing Ikhwansyah Isranuri*) ABSTRACT


This research concerns about the result of experiment of the load force, head and capacity single stage centrifugal pump character. Centrifugal pump is used in this research with maksimum head 30 m, maksimum capacity 5 liter/sec and 1850 watt power. PVC pipes are used at suction pipes and discharge pipes, suction pipe diameter 2 inchi and 0,77 m long, it is equipped with valve and support. Diameter of discharge pipes 2 inchi and 3,78 m, it is equipped with valve,flowmeter, manometer and dynamometer. Vibration characteristic testing is stared from load force 2 kg, 2,2 kg, 2,4 kg, 2,6 kg, 2,8 kg and responding of vibration is measured by vibrometer digital Hand held 309 B. measurement point are four point at base plate ( P-01, P-02, P-03 and P-04 ) and measured from axial, vertical and horizontal direction.The result of research is found out that increase of load force made ascend of pump vibration same as the ascend of pump load. The highest displacement 88 m occurs at measurent point P-02 and load 2,6 kg. _________ Key words : Vibration, Head, capacity, dinamometer , centrifugal pump.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Sistem pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20 % kebutuhan energi listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar 25 50 % ( US DOE,2004). [1] Walaupun banyak terdapat kelebihan dan kehandalan dari pompa sentrifugal ini tetapi masih sering dijumpai kegagalan pengoperasian yang terjadi dilapangan hampir mencapai 80 %, hal ini terutama terjadi yang disebabkan oleh kesalahan pemasangan dan pengoperasian, seperti penyetelan sambungan pada pompa dan motor, pondasi pompa, penggunaan bentuk maupun bahan rangka pompa, getaran pada pipa tekan dan kavitasi. Diperlukan pengkajian yang lebih dalam tentang pengoperasian yang baik dari pompa paralel dengan variasi head dan kapasitas sehingga pompa dapat beroperasi dalam keadaan getaran yang rendah dan getaran itu dapat menjadi indikator kinerja dari pompa. Beberapa gejala kegagalan pada mesin tersebut dapat dirasakan dari beberapa analisa seperti analisa vibrasi, temperatur serta keausan peralatan.

236 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 Dari latar belakang keadaan di atas maka dipandang perlu dilakukan suatu kajian eksperimen tentang pengaruh susunan pompa paralel terhadap karakteristik vibrasi pompa sentrifugal satu tingkat (Single stage). Bila kebutuhan pemompaan bervariasi, maka lebih ekonomis untuk memasang beberapa unit pompa yang kecil secara paralel dibandingkan dengan pemasangan satu unit pompa yang berkapasitas besar. Pompa paralel ini haruslah bekerja pada daerah yang stabil kurva karakteristiknya.Hal tersebut dapat kita lihat pada

gambar 2.1 dibawah ini.[2]

Gambar 2.1 . Kurva tinggi tekan dan kapasitas pompa paralel 1,2. Perumusan Masalah. Walaupun pembuatan pompa sentrifugal semakin maju namun sampai saat ini sangat sulit untuk mencari standard vibrasi untuk pompa sentrifugal yang disusun secara paralel, bahkan pabrik pembuat pompa tidak memberikan standard vibrasi dari pompa buatannya. Adapun cakupan penelitian yang penulis lakukan meliputi : 1. Pengukuran vibrasi pada pompa paralel. 2. Pengukuran putaran operasi dengan tachometer. 3. Variasi beban gaya yang diberikan dinamometer pada pompa paralel 4. Pembuatan operasional dinamometer untuk mengukur daya mekanis. 1.3 Tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendapatkan besarnya vibrasi pompa sentrifugal satu tingkat dengan susunan paralel yang divariasikan terhadap beban gaya dan kapasitas berupa data : a. Simpangan b. Kecepatan c. percepatan 2. Mendapatkan vibrasi masing masing pompa yang disusun paralel. 3. Verifikasi hasil eksperiment dan teoritis 4. Mendapatkan frekwensi natural sistem (teoritis). Secara umum gerak harmonik dapat dinyatakan dengan persamaan : x = A sin 2 1/ ..(2.1)

237 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 dimana : A adalah amplitudo osilasi yang diukur dari posisi setimbang massa. adalah priode dimana gerak diulang pada t = . Gerak harmonik sering dinyatakan sebagai proyeksi suatu titik yang bergerak melingkar dengan kecepatan yang tetap pada suatu garis lurus seperti terlihat pada gambar 1.1 dengan kecepatan sudut garis OP sebesar , maka perpindahan simpangan x dapat dituliskan sebagai : x = A sin t .. (2.2) Oleh karena gerak berulang dalam 2 radian, maka didapat = 2 / = 2 . f .... (2.3) Dengan menggunakan notasi titik untuk turunannya, maka didapat : x = A cos t = A sin (t + /2) ..... (2.4)
2 x = - A sin t = A sin ( t + ) ..... (2.5)

Gambar.1.1. Gerak harmonik sebagai proyeksi suatu titik yang bergerak pada lingkaran Sistem yang bergetar bebas akan bergetar pada satu atau lebih frekwensi naturalnya yang merupakan sifat dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekakuannya.

Posisi tanpa peregangan

k ( + X) x

Posisi kesetimbangan statik

m
X
.

..

Gambar 1.2. Sistem pegas-massa dari diagram benda bebas Hukum Newton kedua adalah dasar pertama untuk meneliti gerak system, pada gambar 1.2 terlihat perubahan bentuk pegas pada posisi kesetimbangan adalah dan gaya pegas adalah k yang sama dengan gaya gravitasi yang bekerja pada massa m. K = w = mg .... (2.6) Hukum Newton II untuk gerak pada massa m :

238 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255


..

... (2.7) Dan karena k = w, maka diperoleh : m

= w
..

k (

+ x)

.... (2.8) Frekwensi lingkaran n2 = k /m, sehingga persamaan (2.8) dapat ditulis :

x
x

= - kx

... (2.9) Sehingga persamaan umum persamaan differensial linier orde kedua yang homogen : X = A sin n t + cos n t .. (2.10) Periode natural osilasi dibentuk dari n = 2 atau = 2 m / k .. (2.11) dan frekwensi natural adalah : fn = 1 / = 1/2 k / m .... (2.12) 2.METODE PENELITIAN 2.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan sejak tanggal disetujuinya usulan penelitian ini oleh pengelola program sampai dinyatakan selesai. Tempat penelitian direncanakan di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas HKBP Nommensen Medan dan USU Medan. 2.2.Bahan Peralatan Dan Metode 2.2.1. Bahan Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah berupa pompa sentrifugal satu tingkat yang tersusun secara paralel seperti terlihat pada gambar 2.1.

..

n2

dibawah ini

239 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255

Gambar 2.1. Konstruksi Pompa Sentrifugal

2.2.2 Peralatan Dan Metode


Vibrator Untuk melakukan pengukuran terhadap tingkat vibrasi yang terjadi pada pompa digunakan instrumen pengukur sinyal vibrasi, yaitu vibrometer digital Hand held 309 B. seperti terlihat pada gambar 2.2. Setting instrumen pengukur vibrasi ini dilakukan pada saat akan melakukan pengukuran sinyal vibrasi.

240 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 Gambar 2.2. Profil vibrometer digital Handheld 908 B. 2.3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Variabel Yang Diamati. Adapun variable yang akan diamati dalam penelitian ini adalah : Displacement atau simpangan dari empat titik dan tiga arah pengukuran. Acceleration atau percepatan dari empat titik dan tiga arah pengukuran. Velocity atau kecepatan dari empat titik dan tiga arah pengukuran. Frekwensi maksimum dari empat titik pengukuran. beban gaya dari dynamometer yang diatur sesuai variasi yang diinginkan. Kapasitas dari pompa sesuai dengan variasi beban gaya

2.4. Teknik Pengukuran, Pengolahan Dan Analisa Data 2.4.1. Teknik Pengukuran Penyelidikan sinyal vibrasi yang timbul akibat perubahan susunan pompa secara paralel dilakukan pada pompa dengan titik pengukuran searah sumbu vertical, horizontal dan aksial. Pengukuran dilakukan pada titik yang telah ditentukan dengan pengambilan data berdasarkan time domain dan frekwensi domain. Pengukuran ketiga arah tadi dimaksudkan untuk mendapatkan getaran tertinggi dari pompa. 2.4.2 Pengolahan Dan Analisa Data Vibrasi yang terjadi pada pompa dengan variasi data yang diperoleh akibat perubahan susunan pompa secara paralel diolah dengan MS Excel dan dianalisa sesuai perilaku vibrasi. 2.5. Pelaksanaan Penelitian Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan berurutan dan sistematis, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini
Mulai

Pengujian untuk susunan paralel: *Pengukuran Head ,beban gaya *Pengukuran kapasitas. *Pengukuran putaran motor. *Pengukuran vibrasi. Penggantian head dan jenis bearing. Variasi head ,beban gaya Kapasitas

_____________
ISSN 0853 0203

Hasil dan analisa.

241

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255

Kesimpulan Selesai

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pendahuluan Pada penelitian ini sebuah pompa sentrifugal yang berhubungan secara paralel dilengkapi dengan sebuah dinamometer yang berfungsi untuk mengetahui pengaruh getaran yang timbul sewaktu beroperasinya pompa. Dinamometer yang diletakkan pada sisi kopling dipergunakan untuk memberi gaya beban terhadap poros pompa. Adapun pemberian gaya pada roda dinamometer berfungsi untuk mengurangi kecepatan putar poros pompa. Dengan mengukur pengaruh putaran dan getaran mekanis yang terjadi pada pompa , kita dapat mengetahui berapa besar getaran yang timbul, apakah masih sesuai dengan batas-batas vibrasi mesin yang baik ataukah masih dalam batas-batas toleransi . Ketika roda diberikan gaya beban ,maka terjadi gaya gesek kinetik antara kampas rem dengan bidang geseknya dan menimbulkan gaya reaksi yang sebanding dengan perputaran poros. Dalam pengambilan data sistem pengujian yang dilakukan adalah mengukur seberapa besar respon getaran pompa yang timbul pada pemberian gaya beban 2 kg , 2.2 kg , 2.4 kg , 2.6 kg , 2.8 kg . Data yang diambil dari variasi gaya ini diukur pada delapan titik pengukuran yaitu pada landasan dititik P-01 ,P-02 , P-03 , P-0 4 berdasarkan frequensi domain dan time domain . Pengambilan data respon getaran pompa sentrifugal yang dihubungkan secara paralel ini dengan mengoperasikan pompa serta mengatur variasi gaya beban pada dinamometer. 3.2. Pengukuran respon getaran pompa paralel pada gaya dinamometer. Pengukuran respon getaran pada pompa dengan dinamometer sebagai variasi gaya yang dimulai 2 kg , 2.2 kg , 2.4 kg , 2.6 kg , 2.8 kg , Adapun tujuan pengukuran ini adalah untuk menemukan karakteristik respon getaran dari pompa sentrifugal yang dihubungkan secara paralel. 3.2.1.Pengukuran respon getaran pompa paralel dengan dinamometer pada gaya 2 kg. 3.2.1.1 Pengukuran respon getaran pada landasan di F = 2 kg di titik P-01. Pengukuran respon getaran dimbil pada gaya 2 kg dititik P-01 dilakukan dengan mengambil displacement , velocity ( kecepatan ), Acceleration ( Percepatan ) untuk arah aksial, vertikal, horizontal, data pengukuran dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Hasil pengukuran respon getaran pada landasan dengan gaya F = 2 kg

242 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 pada P-01


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Time (Second) Dis (um) 44.5 45.0 46.5 47.0 48.0 50.0 50.5 51.5 50.5 49.0 48.25 Axial Vel (cm/s) 0.935 0.920 1.015 0.990 0.925 0.925 1.005 1.005 1.035 1.155 0.991 Acc (cm/s2) 2.00 2.15 2.20 2.20 2.30 2.43 2.57 2.67 2.71 2.90 2.41 Dis 43.0 44.0 48.0 50.5 52.5 51.0 51.0 48.0 52.0 52.0 49.2 Vertical Vel 1.250 1.100 1.150 1.035 1.050 1.050 1.400 1.400 1.350 1.350 1.21 Acc 2.15 2.18 2.25 2.30 2.35 2.45 2.40 2.54 2.60 2.75 2.49 Dis 40.5 40.0 42.0 42.5 41.5 40.5 42.0 45.5 47.5 49.5 43.1 Horizontal Vel Acc 0.950 1.050 1.035 1.020 1.020 1.275 1.005 1.035 1.135 1.190 1.14 2.030 2.075 2.110 2.230 2.330 2.425 2.475 2.475 2.580 2.630 2.34

12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 Rata-rata

Harga respon getaran pada table 3.1 adalah penjumlahan harga ratarata yang didapat dari pengukuran langsung simpangan,kecepatan dan percepatan dibagi jumlah pengujian. Berdasarkan analisa perhitungan getaran didapat berdasarkan :

t Simpangan : x = A . Sin
(3.1) Kecepatan : x = A Cos t .. (3.2) Percepatan : x =
.. 2
.

A =

x Sin t
.

,,,,,,....

x A= Cos t

Sint
2

..

A Sint A =
..

..... (3.3)

Disubsitusikan persamaan 3.1 ke pers. 3.3 akan didapat :

x = x

(3.4) Adapun tanda negative menyatakan bahwa arah percepatan berlawanan dengan arah simpanganya . Sehingga didapat frekuensi dalam bentuk kecepatan sudut : = (3.5)

...
2

x ... x

..

Untuk A sebagai harga simpangan maksimum mempunyai harga yang sama pada simpangan (displacement), Kecepatan (velocity), dan percepatan (acceleration), sehingga berlaku hubungan: A1 = A2 = A3 ... (3.6)

243 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 Sehingga didapat :

x x = = Sin t Cos t
Sehingga :

..

Sin t Sin t x x = t = arc . tan . . Cos t x x

.(3.7) Kecepatan sudut untuk masing-masing arah dapat dihitung dari table 3.1 yaitu : Arah aksial Kecepatan sudutnya : = rad/s

x = x

..

2.41 x 10 2 48.25 x 10 6

499.48 = 22.349

t = arc. tan

x x
.

= arc tan

48.25 x10 6 x 22,35 0,991 x 10 2


= 6,209 rad
6.209 22,35

= arc.tan 0,1088 Sehingga diperoleh perioda : t =


x

t =

= 0,278 s

Amplitudo adalah A = Sin = A = Sin 22,35 x 0,278 = 4,56 x t

48,25 x 10 6

10-4 m
Dengan cara yang sama dalam perhitungan kecepatan sudut,perioda, dan amplitudo untuk arah vertikal dan horizontal dapat dicari dan ditabelkan sebagai berikut : Tabel 3.2 Amplitudo pada F = 2 kg ; P-01
Arah

(rad/s)
t (rad)

Axial 22,349 6,209 0,278

Vertikal 22,4966 5,226 0,2323

Horizontal 23,3007 5,0394 0,2161

t (s)

A (m)

4,56 x 10-4

5,535 x 10-4

5,042 x 10-4

244 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255

Dari Tabel 3.2 diatas dapat diperoleh simpangan dari rumus : = 4,56 x 10-4 Sin 22,349 Arah aksial : x = A Sin
2 Cos 22,349 x = A Cos = 1,02 x 10

x = A 2 Sin = 2,28 x 10 1 Sin 22,349 = 5,535 x 10-4 Sin 22,4966 Arah vertical : y = A Sin
2 Cos 22,4966 y = A Cos = 1,245 x 10

..

y = A 2 Sin = 2,8 x 10 1 Sin 22,4966 = 5,042 x 10-4 Sin 23,3007 Arah horizontal : Z = A Sin
2 Cos 23,3007 Z = A Cos = 1,17 x 10

..

Z = A 2 Sin = 2,74 x 10 1 Sin 23,3007


Dari rumus diatas dapat digambarkan hubungan simpangan dengan waktu seperti gambar 3.1 dibawah ini :
Grafik am plitudo dan tim e pada Gaya F = 2 kg P-01
0.001 0.0005 0 -0.0005 0 -0.001 Axial Vertikal Horizontal

..

Amplitudo

(m)

20

40

60

Time (S)

Gambar 3.1 Hubungan amplitudo dengan time pada F = 2 kg ,P-01. Dari hasil pengukuran respon getaran yang diukur pada titik P-01 dengan gaya 2 kg maka diperoleh data displacement yang dapat ditampilkan pada gambar berikut :

245 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255

Displacement (um)

Grafik hubungan displacement dengan time pada gaya F = 2 kg , P01


60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 Time (S)

Axial Vertikal Horizontal

Gambar 3.2 Hubungan displacement dengan time pada gaya F = 2 kg ; P-01. Dari gambar 3.2 dapat dilihat bahwa displacement pada arah vertikal merupakan angka tertinggi dengan harga 52.5 x 10 -6 m, sedangkan displacement pada arah axial 50.5 x 10-6 m dan arah horizontal 49.5 x 10-6 m. Pengukuran velocity untuk titik P-01 dengan gaya F= 2 kg dapat digambarkan sbb:
Velocity (cm/s)

Grafik hubungan velocity dengan time pada gaya F = 2 kg,P-01


1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 20 40 60 Time (s)

Axial Vertikal Horizontal

Gambar 3.3 Hubungan velocity dengan time pada gaya F = 2 kg , P-01. Dari gambar 3.3 dapat dilihat velocity dari arah vertikal lebih besar dengan nilai terbesar 1.4 x 10-2 m/s sedangkan arah axial 1.155 x 10-2 m/s dan arah horizontal 1.275 x 10-2 m/s. Pada pengukuran Acceleration untuk titik P-01 denga gaya F= 2 kg dapat digambarkan pada gambar 3.4 seperti dibawah ini.

246 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255

Acceleration (cm/s2)

Grafik hubungan acceleration dengan time pada gaya F =2 kg ,P01


3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 0 20 40 60 Time (s) Axial Vertikal Horizontal

Gambar 3.4 Hubungan acceleration dengan time pada gaya F = 2 kg ; P-01 Dari gambar 3.4 dapat dilihat bahwa acceleration pada arah axial lebih besar dari pada arah vertikal dan horizontal,dimana nilai tertinggi dari acceleration arah axial 2,90 x 10-2 m/s2 ,untuk arah vertikal 2,75 x10-2 m/s2 dan arah horizontal 2,630 x 10-2 m/s2 . Pengukuran dengan frekuensi domain pada kondisi dan titik yang sama dapat digambarkan sebagai berikut.
Grafik hubungan displacement dengan frekuensi pada gaya F = 2 kg :P-01
1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 20 40 60 Frekuensi ( Hz)

Displacement (um)

Axial Vertikal Horizontal

Gambar 3.5 Hubungan displacement dengan frekuensi pada gaya F=2 kg ; P-01. Dari gambar 3.5 dapat dilihat bahwa displacement dengan frekuensi domain pada arah axial lebih tinggi dari pada arah vertikal dan horizontal, dimana pada arah axial untuk frekuensi 46 Hz diperoleh 0,80 x 10 -6 m , vertikal 0,60 x 10 -6 m dan arah horizontal 0,60 x 10-6 m. 3.2.1.2 Pengukuran respon getaran pada landasan di F = 2 kg ; P-02, P-03, P-04 Dari hasil pengukuran respon getaran yang terjadi pada titik P-02, P-03, P-04 dibawah ini.
Tabel 3.3 Hasil pengukuran respon getaran pada landasan dengan gaya F = 2 kg ; P-02

247 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Time (Second) Axial Vel (cm/s) 0.625 0.650 0.650 0.775 0.820 0.870 0.975 0.975 1.175 1.370 0.889 Vertical Vel 1.00 1.05 1.10 1.25 1.35 1.30 1.45 1.40 1.40 1.45 1.275 Horizontal Vel Acc 1.05 1.10 1.20 1.25 1.30 1.40 1.35 1.35 1.40 1.45 1.28 3.30 3.45 3.55 3.65 3.70 3.75 3.90 3.90 3.95 3.92 3.71

12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 Rata-rata

Dis (um) 43.5 45.5 48.5 50.0 52.5 53.5 55.0 55.0 56.0 57.0 51.7

Acc (cm/s2) 2.95 2.90 3.15 3.35 3.40 3.47 3.60 3.85 4.05 4.15 3.48

Dis 40.5 42.5 42.0 41.0 43.5 44.5 44.5 45.0 47.0 50.0 44.05

Acc 3.175 3.200 3.225 3.325 3.425 3.425 3.575 3.695 3.775 3.775 3.459

Dis 40.5 41.0 42.0 45.5 47.5 49.5 50.5 52.5 53.0 54.0 47.6

Tabel 3.4 Hasil pengukuran respon getaran pada landasan dengan gaya F = 2 kg ; P-03
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Time (Second) 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 Dis 46.0 50.5 50.5 51.0 51.0 52.0 53.5 54.5 55.0 55.5 Axial Vel 1.050 1.025 1.020 1.115 1.125 1.325 1.325 1.350 1.350 1.600 Acc 3.575 3.575 3.750 4.125 4.125 4.350 4.550 4.625 4.750 4.950 Dis 42.0 42.0 44.5 46.5 47.5 47.0 48.0 49.0 50.0 52.0 Vertical Vel 1.95 1.90 1.85 2.00 2.05 2.25 2.35 2.80 2.80 2.80 Acc 4.850 5.500 5.000 5.025 5.025 5.565 4.500 5.700 5.700 5.725 Dis 35.5 35.5 40.0 40.0 41.5 43.5 45.5 49.0 49.5 50.5 Horizontal Vel Acc 0.55 3.25 0.55 3.70 0.75 3.65 0.75 3.70 0.80 3.65 0.90 3.65 1.25 4.00 1.45 4.10 1.50 4.20 1.60 4.55

Tabel 3.5 Hasil pengukuran respon getaran pada landasan dengan gaya F = 2 kg ; P-04
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Time (Second) 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 Dis 43.0 43.5 44.0 44.0 45.5 47.0 50.5 50.5 52.5 52.5 Axial Vel 2.550 2.535 2.650 2.850 2.875 2.875 2.975 2.975 3.100 3.100 Acc 3.200 3.200 3.350 3.475 3.475 3.475 3.550 3.600 3.775 3.750 Dis 65.5 60.5 61.0 61.0 65.5 65.5 64.5 65.5 60.5 61.5 Vertical Vel 2.30 2.15 2.25 2.30 2.50 2.50 2.60 2.70 2.85 2.95 Acc 5.00 4.85 5.00 5.00 5.05 5.05 6.00 6.00 5.55 5.55 Dis 43.0 45.5 46.0 46.0 45.0 50.5 50.5 46.5 45.0 45.0 Horizontal Vel Acc 2.550 3.125 2.655 3.150 2.625 3.150 2.620 3.225 2.620 3.250 2.650 3.250 2.650 3.225 2.650 3.525 2.650 3.550 2.700 3.550

Harga respon getaran pada table (3.3), (3.4), (3.5) adalah penjumlahan harga rata-rata yang didapat dari pengukuran langsung displacement,velocity dan acceleration dibagi jumlah pengujian. Dengan cara yang sama dalam perhitungan kecepatan sudut perioda, dan amplitudo untuk arah aksial , vertical, dan horizontal dapat dicari dan ditabelkan sebagai berikut : Tabel 3.6 Amplitudo pada F= 2 kg ; P-02, P-03, P-04.

248 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 P-02

s) t (rad) t (s) A (m)

(rad/

Arah

Axial 25,9569 8,5759 0,3304 3,57 x 10-4

Vertikal 28,0222 5,5297 0,1973 4,75 x 10-4

Horizontal 27,9179 5,9272 0,2123 4,78 x 10-4

P-03

s) t (rad) t (s) A (m)

(rad/

Arah

Axial 28,5686 6,88 0,2408 4,51x 10-4

Vertikal 33,507 3,9386 0,1175 7,23 x 10-4

Horizontal 29,9049 7,2641 0,2429 3,55 x 10-4

P-04

s) t (rad) t (s) A (m)

(rad/

Arah

Axial 27,1243 2,5775 0,095 1,09x 10-3

Vertikal 29,0089 4,171 0,1438 9,05x 10-4

Horizontal 26,7261 2,6778 0,1002 1,03x 10-3

Dari table 3.6 diatas dapat kita gambar grafik amplitude dengan time pada gaya F = 2 kg ;di titik P-02, P-03, P-04. seperti gambar dibawah ini.

Grafik amplitudo dengan time pada Gaya F = 2 kg; P-02


0.001 0.0005 Am[plitudo(m) 0 -0.0005 0 -0.001 Time(S) 20 40 60 Axial Vertikal Horizontal

Grafik hubungan amplitudo dengan time Pada Gaya F =2 kg ;P-03


0.001 Amplitudo (m) 0 0 -0.001 Time (S) 20 40 60 Axial Vertikal Horizontal

249 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255

Grafik amplitudo dengan time Pada Gaya F = 2 kg ;P-04


0.002 0.001 0 -0.001 0 -0.002 Amplitudo (m) Axial Vertikal Horizontal

20

40

60

Time (S)
Gambar 3.6 Hubungan amplitudo dengan time pada F = 2 kg ,P-02,P-03, P-04 Dengan hasil pengukuran respon getaran yang diukur pada titik P-02,P-03, P-04 dengan gaya F = 2 kg ,maka diperoleh data displacement dengan waktu seperti gambar 3.7 dibawah ini.
Grafik hubungan displacement dengan time pada F = 2 kg ;P-02
60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 Time (s)

Grafik hubungan displacement dengan time pada gaya F = 2 kg ;P03


Displacement (um) 60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 Time (s) Axial Vertikal Horizontal

Displacement (um)

Axial Vertikal Horizontal

Grafik hubungan displacement dengan time pada gaya F= 2 kg ;P04


Displacement (um) 70 60 50 40 30 20 10 0 0 20 40 60 Time (s) Axial Vertikal Horizontal

250 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255


Gambar 3.7 Hubungan displacement dengan time pada F = 2kg ; P-02,P-03, P-04

Dari gambar 3.7 untuk P-02 dapat dilihat bahwa displacement pada arah axial merupakan angka tertinggi dengan harga 57 x 10 -6 m , sedangkan pada arah vertikal 50 x 10 -6 m dan arah horizontal 54 x 10 -6 m. Untuk P-03 dapat dilihat bahwa displacement pada arah axial merupakan angka tertinggi dengan harga 55,5 x 10 -6 m , sedangkan pada arah vertikal 52 x 10 -6 m dan arah horizontal 50,5 x 10 -6 m . Untuk P-04 dapat dilihat bahwa displacement pada arah vertikal merupakan angka tertinggi dengan harga 65,5 x 10 -6 m , sedangkan pada arah axial 52,5 x 10 -6 m dan arah horizontal 50,5 x 10 -6 m. Dengan hasil Pengukuran velocity untuk titik P-02,P-03, P-04 dengan F= 2 kg dapat dilihat pada gambar 3.8 dibawah ini.
Grafik hubungan velocity denga time pada F = 2 kg ; P-02
1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 20 40 60 Time (s)

Velocity (cm/s)

Axial Vertikal Horizontal

Grafik hubungan velocity dengan time pada Gaya F= 2 kg ; P-03


3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 0 20 40 60 Time (s) Axial Vertikal Horizontal

Velocity (cm/s)

251 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255

Grafik hubungan velocity dengan time pada gaya F= 2 kg ;P-04


3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 0 20 40 60 Time (s) Velocity (cm/s)

Axial Vertikal Horizontal

Gambar 3.8 Hubungan velocity dengan time pada F= 2 kg ; P-02, P-03, P-04. Dari gambar 3.8 diatas dapat dilihat untuk P-02 bahwa velocity pada arah vertikal dan horizontal memiliki harga tertinggi sama-sama 1,45 x 10 -2 m/s pada arah horizontal 1,37 x 10 -2 m/s. Untuk P-03 bahwa velocity pada arah axial memiliki harga tertinggi 3,1 x 10 -2 m/s sedangkan pada arah vertikal 2,95 x 10 -2 m/s dan arah horizontal 2,7 x 10 -2 m/s. Untuk P-04 dapat dilihat bahwa velocity pada arah axial memiliki harga tertinggi 3,1 x 10 -2 m/s sedangkan pada arah vertikal 2,95 x 10 -2 m/s dan arah horizontal 2,7 x 10 -2 m/s.

252 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 Pengukuran acceleration pada gaya F = 2 kg ;P-02 dapat digambarkan sebagai
Grafik hubungan acceleration dengan time pada gaya F = 2 kg ;P-02
5 Acceleration (m/s2) 4 3 2 1 0 0 20 40 60 Time (s) Axial Vertikal Horizontal

berikut

:.

Grafik hubungan acceleration dengan time pada Gaya F= 2 kg ; P03


7 Acceleration (cm/s2) 6 5 4 3 2 1 0 0 20 40 60 Time (s) Axial Vertikal Horizontal

Grafik hubungan acceleration dengan time pada gaya F = 2 kg ; P-04


Acceleration (cm/s2) 7 6 5 4 3 2 1 0 0 20 40 60 Time (s)

Axial Vertikal Horizontal

Gambar 3.9 Hubungan acceleration dengan time pada F = 2 kg ; P-02, P-03, P-04.

253 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 Dari gambar 3.9 Untuk P-02 dapat dilihat bahwa acceleration pada arah axial merupakan angka tertinggi dengan harga 4,15 x 10 -2 m , sedangkan pada arah vertikal 3,775 x 10 -2 m dan arah horizontal 3,95 x 10 -2 m. Untuk P_03 dapat dilihat bahwa acceleration pada arah vertikal merupakan angka tertinggi dengan harga 5,725 x 10 -2 m , sedangkan pada arah axial 4,95 x 10 -2 m dan arah horizontal 4,55 x 10 -2 m. Untuk P-04 dapat dilihat bahwa acceleration pada arah vertikal merupakan angka tertinggi dengan harga 6 x 10 -2 m , sedangkan pada arah axial 3,775 x 10 -2 m dan arah horizontal 3,55 x 10 -2 m. Pengukuran displacement dengan frekuensi domain pada kondisi dan titik yang sama dapat digambarkan sebagai berikut :
Grafik hubungan displacement dengan frekuensi pada gaya F= 2 kg ;P-02
0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 20 40 60 Frekuensi (Hz)

Grafik hubungan displacement dengan frekuensi pada F = 2 kg ; P03.


0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 20 40 60 Frekuensi (Hz)

Displacement (um)

Axial Vertikal Horizontal

Displacement (um)

Axial Vertikal Horizontal

Grafik hubungan displacement dengan frekuensi pada gaya F = 2 kg ; P-04


Displacement (um) 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 20 40 60 Frekuensi (Hz)

Axial Vertikal Horizontal

Gambar 3.10. Hubungan displacement dengan frekuensi pada F = 2 kg, P-02, P-03, P-04. Dari gambar 3.10 Untuk P-02 dapat dilihat bahwa displacement dengan frekuensi domain pada arah axial lebih tinggi dari pada arah vertikal dan

254 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 horizontal, dimana pada arah axial untuk frekuensi 46 Hz diperoleh 0,70 x 10 -6 m, vertikal 0,60 x 10 -6 m dan arah horizontal 0,60 x 10-6 m. Untuk P-03 dapat dilihat bahwa displacement dengan frekuensi domain pada arah axial lebih tinggi dari pada arah vertikal dan horizontal, dimana pada arah axial untuk frekuensi 46 Hz diperoleh 0,70 x 10 -6 m , vertikal 0,60 x 10 -6 m dan arah horizontal 0,55 x 10-6 m. Dapat dilihat bahwa displacement dengan frekuensi domain pada arah axial lebih tinggi dari pada arah vertikal dan horizontal, dimana pada arah axial untuk frekuensi 46 Hz diperoleh 0,80 x 10-6 m, vertikal 0,70 x 10 -6 m dan arah horizontal 0,60 x 10-6 m. Dengan cara yang sama dapat kita perhitungkan untuk beban gaya dynamometer 2,2 kg, 2,4 kg, 2,6 kg dan 2,8 kg. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa hasil yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian ini . Hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam pengukuran yang dilakukan dalam arah aksial, vertikal, horizontal yang bervariasi dari beban gaya 2 kg sampai dengan 2,8 kg pada landasan diperoleh bahwa rata-rata displacement naik sesuai dengan naiknya beban yang diberi, besarnya displacement tertinggi pada beban 2,6 kg di titik P-02 arah aksial dengan harga displacement 88 x 10-6 m dan terendah pada beban 2 kg dititik P-03 arah horizontal dengan harga displacement 35,5 x 10-6 m. 2. Frekuensi tertinggi terjadi pada frekuensi 46 Hz ,untuk pengukuran displacement, Velocity dan acceleration . Besarnya displacement 0,80 x 10-6 m dititik P-01, P-04 arah aksial Velocity 1,10 x 10-6 m dititik P-01 arah aksial dan P-04 arah vertical. Acceleration 0,40 x 10-6 m dihampir semua posisi.. Saran-saran Dengan dilakukannya penelitian ini penulis merasa perlu untuk menyarankan kepada rekan rekan peneliti berikutnya : 1. Melanjutkan penelitian ini dengan menambah jumlah pompa, kapasitasnya dan electromotor serta distribusi air untuk mendapatkan pengaruh tekanan dan kecepatan air pada pompa yang mengakibatkan terjadinya perubahan vibrasi. DAFTAR PUSTAKA Generiwala, S. Patel, S. Hartung, H.A., The Truth Behind Misalignment Vibration Spectra of Rotating Machinery, Article of Spectra Quest, Inc.

255 _____________
ISSN 0853 0203

VISI (2007) 15 (3) 236 - 255 Isranuri, I., SItepu, N., Rafani, M. Machine Based Developing, Design of Vibration Testing Equipment For Centrifugal Water Pump, Proseding Seminar Material dan Struktur (MASTRUCT), 2004. Isranuri, I. SItepu, N. Rafini, M., Study on Vibration of Centrifugal Pump System Due to The Change of Capasity, Procedings Noise & Vibration Research UKM, 2005. David, P.F., Poplawski, J.V., Transient Vibration Prediction for Rotors an Ball Bearing Using Load Dependent Non Linear Bearing Stiffness, International Journal of Rotating Machinery, 2004. Bodre, R., The Principles of Vibration Theory and Analysis, DLI Engineering Corp Bainbridge Island, W A 98110. William W, Seto, Getaran Mekanis, Penerbit Erlangga, 1997. William, T., Prasetio, L. Theori Getaran dengan Penerapan, Penerbit Erlangga, 1995. Fritz Dietzel, Turbin, Pompa, danKompresor, Penerbit Erlangga, 1996. Kelly, S.G., Gundamentals of Mechanical Vibration, Second Edition, MC Graw Hill, 2000. Jensen, Chenoweth, Kekuatan Bahan Terapan, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta, 1991. Church, A.H., Pompa dan Blower Sentrifugal, Penerbit Erlangga, 1986. Sularso, Tahara, H., Pompa & Kompresor Pemiliha, Pemakaian dan Pemeliharaan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. 1991. Igor, J., Karassik, Centrifugal Pumps, Mc Graw-Hill Book Company MUBP, 1998. Nouwen, A., Ing., Pompa Penerbit Bharata Karya Aksara, Jakarta, 1991. Kipin, M.M., Cinemates, A New Method of Data Presentation for Machine.

256 _____________
ISSN 0853 0203

Anda mungkin juga menyukai