Anda di halaman 1dari 33

PRESENTASI KASUS

P3A0, 29 TAHUN, POST SECTIO CAESAREA TRANSPERITONEAL PROFUNDA (SCTP) ATAS INDIKASI GAGAL VAKUM EKSTRAKSI DAN FETAL DISTRESS

Pembimbing
Disusun oleh:

dr. Hendro Boedhi H, Sp.OG


Adrian Nugraha Putra Hikmah Faridah Pratiwi Eka Rahmawati G1A211001 G1A211002 0920221186

TINJAUAN PUSTAKA
Fetal Distress

Respon kritis janin terhadap stres. Ditandai dengan:


Denyut jantung janin tidak teratur, Denyut jantung janin < 100 atau > 160 kali per menit ketika tidak ada kontraksi uterus Keluarnya mekonium pada presentasi kepala

VAKUM EKSTRAKSI

Suatu tindakan bantuan persalinan dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi menggunakan tekanan negatif dengan alat vakum (negative pressure vacuum extractor) yang dipasang di kepalanya. Prinsip : Keadaan yang memerlukan pertolongan persalinan kala II yang dipercepat, karena jika terlambat dapat membahayakan ibu dan janin.

Saluran menuju ke pompa penghisap

Saluran manometer

Botol Saluran menuju ke mangkuk

Cup Pompa penghisap Pipa penghubung

Rantai penghubung

INDIKASI

KONTRA INDIKASI
IBU Eklampsia Pre eklampsia berat Penyakit jantung, paru-paru,& penyakit sistem berat Ibu dalam keadaan lemah untuk mengejan Edema vulva Bekas perlukaan dinding rahim (Caesar, miomektomi, histerektomi) JANIN Gawat janin (masih kontroversial) Tangan / kaki menumbung Presentasi ganda Tali pusat menumbung OBSTETRI Deep Transverse Arrest, Persistent Occiput Posterior Position Kala II lebih dari 5 jam

Disproporsi sefalopelvik Letak sungsang Presentasi muka Ruptur uteri membakat Keadaan dimana ibu tidak boleh mengejan (Penyakit jantung berat, preeklampsia berat, asma berat)

MNEMONIC EKSTRAKSI VAKUM


A

Assistants dan Analgetics Bladder

Cervix
Determined Equipment Fontanelle Gentle Traction Halt

Incission
Jaw

SYARAT

Janin aterm

Tidak ada disproporsi

Pembukaan serviks sudah lengkap / > 7 (multigravida) Selaput ketuban sudah pecah, atau jika belum dipecahkan

Kepala janin sudah engaged

Harus ada kontraksi uterus (his) dan tenaga mengejan ibu

TEKNIK VACUM EKSTRAKSI

Ekstraksi vakum dianggap gagal bila


Mangkuk terlepas 3 kali atau lebih

Risiko Vacum
Ibu Perdarahan pasca persalinan ; laserasi jalan lahir ; infeksi

Dalam waktu 30 menit dilakukan ekstraksi janin belum lahir

Janin Laserasi kulit kepala janin ; Sefal hematom sampai hematom subdural ; nekrosis kulit kepala yang dapat menyebabkan alopesia ; fraktur tulang tengkorak ; cedera pada muka janin ; paresis nervus fasialis

Keuntungan Ekstraksi Vakum

Kerugian Ekstraksi Vakum

1. Tidak memerlukan narcosis umum 1.Kelainan janin yang tidak segera terlihat
2. Pemasangan lebih mudah (mengurangi bahaya trauma dan infeksi) 3. Lesi jalan lahir ibu tidak banyak terjadi 3.Memerlukan waktu lebih lama untuk mengakhiri persalinan sehingga pada umunya tidak dilakukan untuk menolong gawat janin 2.Tidak dapat digunakan untuk melindungi kepala janin preterm

4.Memerlukan kerja sama dengan ibu


yang bersalin

SEKSIO SESAREA

Seksio sesarea adalah melahirkan janin yang sudah mampu hidup (beserta plasenta dan selaput ketuban) secara transabdominal melalui insisi uterus

Indikasi Ibu Panggul sempit absolut CPD Plasenta previa totalis Solutio placenta Plasenta accreta Prolaps tali pusat Disfungsi Uterus Ruptura Uteri Partus tak maju Pre-eklampsia dan eklampsia Usia Ibu yang melahirkan pertama kali diatas usia 35 tahun /wanita usia 40tahun ke atas Persalinan sebelumnya dengan operasi Induksi persalinan gagal

Indikasi Janin Berat bayi lahir sekitar 4000 gram atau lebih Kelainan Letak Bayi (sungsang atau lintang) Fetal distress

Kontra indikasi janin sudah meninggal dalam uterus janin terlalu kecil untuk hidup diluar kandungan apabila janin terbukti menderita cacat seperti hidrosefalus, anensefalus, dan sebagainya.

TEKNIK SEKSIO SESAREA

Insisi abdomen

Insisi vertikal Insisi transversal/lintang

Insisi uterus
Seksio Sesarea klasik (corporal) corpus uteri lebih mudah dilakukan dilakukan jika ada halangan SCTP Seksio Sesarea transperitonealis profunda (SCTP) insisi di segmen bawah uterus Seksio sesarea diikuti dengan histerektomi (cecarean hysterektomy)

KOMPLIKASI
Infeksi puerperal ringan (kenaikan suhu), berat (sepsis dan peritonitis) Perdarahan arteri uterina terbuka /atonia uteri Komplikasi lain luka pada vesiko urinaria Komplikasi yang baru tampak kemudian Kurang kuatnya parut pada dinding uterus ruptur di kehamilan berikutnya

LAPORAN KASUS
Nama : Ny. S Umur : 29 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : SD Alamat : Paguyungan Brebes Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa Status : Menikah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tanggal masuk RSMS : 08 November 2011 Tanggal periksa : 11 November 2011 No.CM : 87 56 80

Keluhan utama: Tekanan darah tinggi Keluhan tambahan : Tidak ada RPS: Pasien datang ke IGD RSMS dengan surat rujukan dari Puskesmas Winduaji Brebes dengan tekanan darah tinggi sejak kontrol kehamilan terakhir, kenceng-kenceng dirasakan sejak pukul 03.00 (08/11/2011). Kenceng-kenceng dirasakan sebanyak 2 kali dalam 10 menit. Pasien juga mengeluhkan keluar air ngepyok dari jalan lahir sejak pukul 10.00 WIB (08/11/2011) warna jernih dan mengeluhkan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir. Pasien merasakan gerakan janin yang aktif. Pasien tidak mengeluhkan lemah, letih, lesu, mual dan muntah.

RPD
Penyakit Jantung Penyakit Paru Penyakit Diabetes Melitus Penyakit Ginjal Penyakit Hipertensi Riwayat Alergi : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

RPK

Penyakit Jantung
Penyakit Paru Penyakit Diabetes Melitus Penyakit Ginjal

: disangkal
: disangkal : disangkal : disangkal

Penyakit Hipertensi
Riwayat Alergi

: disangkal
: disangkal

Riwayat Menstruasi teratur 28 hari/7 hari/2-3 x ganti pembalut Riwayat Menikah 1x/15 tahun Riwayat Obstetri G3P2A0 Anak I : Perempuan / 14 tahun / spontan / bidan / 3000 gram Anak II : Laki-laki / 8 tahun / spontan / bidan / 4200 gram Anak III : Hamil ini HPHT : 15 Februari 2011 ; HPL : 22 November 2011 UK : 38 minggu Riwayat ANC bidan/1x per bulan Riwayat KB suntik Riwayat Ginekologi tidak ada Riwayat Sosial Ekonomi menengah ke bawah (JAMPERSAL)

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen Inspeksi

: Cembung, gravid membujur, striae gravidarum (+) Palpasi : TFU 34 cm, his (+) 1x dalam 10 menit Leopold I : teraba satu bagian lunak Leopold II : teraba tahanan memanjang di sebelah kanan ibu Leopold III : teraba satu bagian bulat keras, dapat digerakkan belum masuk PAP Leopold IV : Perkusi : pekak Auskultasi : DJJ (+) 11-12-12, regular

Genitalia VT: Pembukaan 8 cm, effacement 80%, Kulit Ketuban (-), lunak, bagian bawah kepala turun H II, caput (+)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hemoglobin : 9,9 g/dl () Leukosit : 26520 /uL () Hematokrit : 30% () Eritrosit : 3,8 /uL () Trombosit : 351.000 /uL (N) Protein : 25 ()

DIAGNOSIS G3P2A0, 29 tahun, Umur Kehamilan 38 minggu, Janin Tunggal Hidup Intra Uterin, presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala I fase aktif.

FOLLOW UP PASIEN
Pukul 12.50

Instruksi residen : Jangan diberi MgSO4 dulu, tunggu hasil lab protein urin, rawat VK

Pukul 13.30

Pasien masuk VK, DJJ (+) (12-12-12), His (+), TD = 150/100 mmHg, VT pembukaan 7-8 cm, Kulit ketuban (-), Kepala H II DJJ (+) (11-12-11), His (+) jarang, VT pembukaan 8-9 cm, Kulit ketuban (-), Kepala H II, portio anterior edema Terapi : drip synto 5 IU mulai 8 tpm, Epidosin ampul 1 x 8 mg i.m

Pukul 17.00

Pukul 17.30

DJJ (+) (13-12-12), His (+), nadi = 80 x/menit. Drip synto 5 IU dinaikkan 12 tpm

Pukul 18.00

DJJ (+) (12-12-13), His (+), nadi = 82 x/menit. Drip synto 5 IU dinaikkan 16 tpm. Injeksi ampicillin 1x1 gr i.v

Pukul 18.30

DJJ (+) (12-11-11), His (+), nadi = 80 x/menit. Drip synto 5 IU dinaikkan 20 tpm. Pemeriksaan VT pembukaan lengkap, kulit ketuban (-), kepala H III. Sikap : Persalinan dipimpin

Pukul 19.00

Persalinan dipimpin tidak mengalami kemajuan

Pukul 19.10

Instruksi residen : Siapkan vakum ekstraksi dan drip synto 5 IU 20 tpm

Pukul 19.20

Dikerjakan vakum ekstraksi tidak berhasil (pasien tidak dapat mengejan). DJJ (+) (14-14-13), His (+), nadi = 80 x/menit Instruksi residen : siapkan SC cito

Diagnosis G3P2A0, 29 tahun, UK 38 minggu, Janin Tunggal Hidup Intra Uterine, Presentasi Kepala, Punggung Kanan inpartu kala II gagal vakum ekstraksi atas indikasi partus macet dan fetal distress pro SCTP cito

Pukul 19.30

DJJ (+) (14-14-13), His (+), nadi = 80 x/menit. Diberikan O2 4 liter/menit Lapor dokter konsulen, Sp.OG acc Konsul anestesi dan ruang OK Informed Concent operasi dan pemasangan IUD Pasang Dauer Catheter

Pukul 20.00

DJJ (+) (14-14-14), his (+), nadi = 84 x/menit. Diberikan O2 4 liter/menit


DJJ (+) (14-14-14), his (+), nadi = 88 x/menit. Diberikan O2 4 liter/menit Pasien dipindahkan ke VK IGD

Pukul 20.20

Pukul 20.25

Pasien masuk VK IGD. DJJ (+) (14-14-15), his (+), nadi = 88 x/menit. Diberikan O2 3 liter/menit

Pukul 21.00

Operasi dimulai

Pukul 21.10: Bayi lahir dengan SCTP Jenis Kelamin Berat Badan Lahir Panjang badan Lingkar kepala Lingkar dada : 35 cm APGAR score Kelainan Anus :+ Pukul 22.00 Operasi selesai

: Perempuan : 4150 gram : 52 cm : 34 cm : 7-8-9 :-

Diagnosis P3A0, 29 Tahun, Post Sectio Caesarea Transperitoneal Profunda (SCTP) atas indikasi gagal vakum ekstraksi dan fetal distress, akseptor IUD

PENGAWASAN 2 JAM POST PARTUM


Pukul Tekanan darah (mmHg) Nadi (x/menit) TFU dan Konsistensi Vesika urinaria Perdarahan pervaginam

21.20

130/80

88

Keras, 2 jari bawah pusat Keras, 2 jari bawah pusat Keras, 2 jari bawah pusat Keras, 2 jari bawah pusat Keras, 2 jari bawah pusat

50 cc

+ dalam batas normal

21.35

130/80

88

50 cc

+ dalam batas normal

21.50

130/70

92

50 cc

+ dalam batas normal

22.05

130/70

80

50 cc

+ dalam batas normal

22.35

130/70

84

150 cc

+ dalam batas normal

23.05

130/70

88

Keras, 2 jari bawah pusat

150 cc

+ dalam batas normal

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Tanggal
09-11-2011

Subjektif
Luka bekas operasi terasa sakit, BAB (-), Flatus (+)

Objektif
KU/kes : sedang/ compos mentis TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,5C Status Generalis: - Mata : CA -/-, SI :-/- C: dbn - P: SDV, ST -/Status Lokalis : Reg. Abdomen : Inspeksi : - cembung, terdapat luka operasi yang dibalut perban, rembesan (-) Palpasi : - TFU 2 jari dibawah pusat, keras - Supel Auskultasi : - BU (+) N Reg. Genitalia : - DC (+) - PPV (+) dbn

Assesment
P3A0, 29 Tahun, Post Sectio Caesarea Transperitoneal Profunda (SCTP) atas indikasi gagal vakum ekstraksi dan fetal distress, akseptor IUD H+1

Planning
IVFD RL 20 tpm Inj Ketorolac 3x30 mg Inj Ampicillin 4x1 gr Diet lunak

Tanggal
10-11-2011

Subjektif
Pusing, mual, nyeri pada luka operasi BAB (+), BAK (+), Flatus (+)

Objektif
KU/kes : sedang/ compos mentis TD : 130/80 mmHg N : 104 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,6 C Status Generalis: - Mata : CA -/-, SI :-/- C: dbn - P: SDV, ST -/Status Lokalis : Reg. Abdomen : Inspeksi : - cembung, terdapat luka operasi yang dibalut perban, rembesan (-) Palpasi : - TFU 2 jari dibawah pusat, keras - Supel Auskultasi : - BU (+) N Reg. Genitalia : - DC (+) - PPV (+) dbn

Assesment
P3A0, 29 Tahun, Post Sectio Caesarea Transperitoneal Profunda (SCTP) atas indikasi gagal vakum ekstraksi dan fetal distress, akseptor IUD H+2

Planning
Aff infuse dan DC Amoxicillin 3x500 mg Asam mefenamat 3x500 mg Vit.B komplek/ C/Sulfas Ferosus 2x1 Besok ganti balut

Tanggal
11-11-2011

Subjektif
Mual, pusing, BAK (+), BAB (-)

Objektif
KU/kes : sedang/compos mentis TD : 130/90 mmHg N : 92 x/menit RR: 20 x/menit S : 36,7C Status Generalis: - Mata : CA -/-, SI :-/- C: dbn - P: SDV, ST -/Status Lokalis : Reg. Abdomen : Inspeksi : - cembung, terdapat luka operasi yang dibalut perban, rembesan (-) Palpasi : - TFU 2 jari dibawah pusat, keras - Supel Auskultasi : - BU (+) N Reg. Genitalia : - DC (+) - PPV (+) dbn

Assesment
P3A0, 29 Tahun, Post Sectio Caesarea Transperitoneal Profunda (SCTP) atas indikasi gagal vakum ekstraksi dan fetal distress, akseptor IUD H+3

Planning
Amoxicillin 3x500 mg Asam mefenamat 3x500 mg Vit.B komplek/ C/Sulfas Ferosus 2x1 Boleh pulang

PEMBAHASAN

G3P2A0, 29 tahun, umur kehamilan 38 minggu, janin tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala, punggung kanan inpartu kala I fase aktif atas dasar

G3P2A0 memiliki 2 anak hidup Hamil aterm HPHT 15 Februari 2011 UK 38 minggu Janin tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala, punggung kanan Leopold Inpartu his adekuat/efektif, pembukaan serviks, bloody show Kala I fase aktif VT : dilatasi 8 cm, effacement 80%, kulit ketuban (-), lunak, kepala H II, caput (+)

Pasien menyangkal memiliki penyakit jantung, paru, diabetes mellitus dan hipertensi tidak ada penyulit saat kehamilan dan persalinan Pasien pernah melahirkan anak dengan BBL 3000 gram dan 4200 gram tidak CPD PF 150/100 mmHg , protein urin = 25 hipertensi gestasional DJJ (12-12-12), his (+), pembukaan 7-8 cm. 4 jam kemudian, dilakukan pemeriksaan vaginal toucher pembukaan 8-9 cm, kulit ketuban (-), his (+) jarang, portio anterior edema drip synto 5 IU mulai 8 tpm dan Epidosin injeksi 1x 8 mg i.m. Terjadi Distosia (Kelainan his (power) dan kelainan jalan lahir (passage)edema portio) Ketuban sudah pecah sejak 8 jam yang lalu ampicillin 1x1 gr i.v

Setelah drip synto mencapai maksimal 20 tpm, 1 jam (pukul 18.30) kemudian dilakukan pemeriksaan VT pembukaan lengkap, kulit ketuban (-), kepala HIII lalu persalinan dipimpin. Setelah 30 menit, persalinan dipimpin tidak maju persalinan diakhiri dengan vakum ekstraksi.

Dikerjakan vakum ekstraksi namun tidak berhasil karena pasien tidak dapat mengejan dan DJJ (+) (14-14-13) fetal distress SC cito atas indikasi gagal vacum ekstraksi dan fetal distress

KESIMPULAN
Berdasarkan kasus diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pasien didiagnosis P3A0, 29 tahun, Post Sectio Caesarea Transperitoneal Profunda (SCTP) atas indikasi gagal vakum ekstraksi dan fetal distress. Vacum ekstraksi dilakukan karena saat dipimpin persalinan tidak mengalami kemajuan. sedangkan Sectio Caesarea dilakukan karena usaha pengeluaran janin dengan vacum ekstraksi mengalami kegagalan dan janin mengalami distress

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai