Anda di halaman 1dari 2

Dalam kegiatan dipasar modal, sangatlah penting adanya perlindungan terhadap investor agar tercipta kenyamanan bagi setiap

investor yang ingin menanamkan modalnya. Perlindungan terhadap investor ini tidak hanya berbentuk kepastian hukum yang diwujudkan dalam bentuk undang-undang namun juga diwujudkan dalam bentuk keterbukaan informasi atau trabsparansi. Terjaminnya investor untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang relevan untuk membuat keputusan investasi , yang demikian itulah yang disebut prinsip keterbukaan informasi11. Pemberian keterbukaan informasi ini disamping bertujuan untuk memberikan pertimbangan kepada invwstor dengan cara menyajikan fakta-fakta dan informasi yang relean, namun juga berguna untuk menghindari kecurangan-kecurangan yang dimungkinkan dapat merugikan investor. Salah satu yang diwaspadai dengan keterbukaan informasi ini adalah transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, karena salah satu karakteristik perusahaan-perusahaan yang telah menawarkan efeknya melalui pasar modal diindonesia adalah merupakan perusahaan yang berasal dari suatu group konglemareasi. Konsekuensi dari karakteristik seperti ini adalah terjadinya transaksi-transaksi dengan perusahaan lain yang masih berada dalam satu group atau satu pengendalian. Transaksi semacam ini dalam akuntasi disebut transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan khusus baik hubungan affiliasi maupun terasosiasi2. Suatu transaksi dapat dikatakan sebagai transaksi affiliasi dan atau memiliki benturan keentingan ekonomis perusahaan jika memenihi unsur-unsur sebagi berikut: 1. Adanya transaksi yaitu aktivitas atau kontrak dalam rangka memberikan dan/atau mendapatkan pinjaman, memperoleh, melepaskan atau menggunakan aktiva, jasa, atau efek suatu perusahaan atau perusahaan terkendali atau mengadakan kontrak sehubungan dengan aktifitastersebut. 2. adanya benturan kepentingan 3. benturan kepentingan tersebut adalah antara perusahaan dengan komisaris atau direktur atau pemegang saham utama 4. kepentingan yang berbenturan adalah kepentingan ekonimis 5. transaksi tersebut berpeluang merugiakan perusahaan.3 Kelima unsur ini haruslah terpenuhi agar suatu transaksi tersebut dapat diakatan transaksi affiliasi dan/atau benturan kepetingan kecuali telah dikecualikan berdasarkan aturan yang berlaku.

Gede Ari Surya, I Putu, Menuju Pasar Modal Modern, Yayasan SAD SATRIA BHAKTI, 2000, Kebayoran Baru, Jakarta hlm 99 2 Ibid, hlm 111 3 Munir fuady, perseroan terbatas paradigma baru, cet 1, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2001), Hlm. 172 dalam tesis Putri Daryuli Notaris dan Benturan Kepentingan Di Pasar Modal, Universitas Indonesia, 2012, hlm. 10-11.

Anda mungkin juga menyukai