Anda di halaman 1dari 4

PSORIASIS

Psoriasis ialah sejenis penyakit kulit yang penderita nya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu lama atau timbul/hilang, penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, tidak menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup serta menggangu kekuatkan mental seseorang bila tidak dirawat dengan baik. Psoriasis telah diidentifikasi pada setidaknya 11 kromosom (1, 3, 4, 6, 8, 10, 16, 17, 18, 19 dan 20) Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 24 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat) pergantian sel kulit yang banyak dan menebal. Psoriasis dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu, 1. Psoriasis plak merupakan jenis yang paling umum diderita dimana gejala yang timbul adalah eritema dan plak keperakan bersisik (terutama pada sendi). Jika plak ini digosok, kulit di sekitar dapat berdarah karena pembuluh di daerah lesi biasa terdilatasi (sehingga gejala eritema tersebut muncul). 2. Psoriasis guttate umumnya terjadi pada anak-anak setelah infeksi Streptococcus. Lesi yang berbentuk kecil, tetapi tersebar seperti benjolan kemerahan. Gejala yang dominan adalah eritema, biasanya jarang disertai plak. 3. Psoriasis inversus/seborrhoeic biasanya terjadi di kepala dan bagian tubuh yang terlipat seperti ketiak dan siku. Gejala yang paling utama adalah retakan merah di bagian kulit yg terlipat. Pada bagian lembah retakan kulit terlihat terang atau keperakan, tetapi pada bagian sekitar retakan kulit memerah dan disertai penumpukan sisik dari keratin. 4. Psoriasis eritrodermal mempunyai gejala eritema yang terparah. Lesi bersisik pada psoriasis jenis ini lebih jarang terjadi. Eritema yang terjadi disebabkan karena dilatasi pembuluh darah di jaringan dermis pada daerah lesi. Dilatasi pembuluh darah ini menyebabkan aliran darah meningkat sehingga tubuh tidak dapat mengendalikan panas dan dapat menyebabkan gagal jantung.

5. Psoriasis pustular ditandai oleh lesi bersisik yang terkadang menjadi nanah. Vaskularisasi pembuluh darah juga sering terjadi sehingga permeabilitas membran yang berubah mengakibatkan cairan keluar dari sel dan cairan tersebut memenuhi jaringan bawah kulit. Keluarnya cairan dalam jumlah besar dapat mengakibatkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh hingga mencapi tingkat yang tidak bisa ditolerir oleh jantung. Psoriasis pustular ini merupakan jenis psoriasis yang masih sulit diobati dengan terapi yg tersedia saat ini. 6. Psioriasis scalp. Psoriasis tipe ini tampak pada batas rambut, kepala (seperti ketombe), kening, sekitar leher juga dibelakang telinga, berupa seperti sisik kulit atau serbuk 7. Psoriasis kuku. Psioriasis jenis ini menyerang dan merusak kuku dibagian bawah kuku tumbuh banyak sisik seperti serbuk, jenis ini termasuk yang sulit/bandel untuk disembuhkan bagi penderita. Gejala awal yang dialami penderita psoriasis biasanya tampak bintik merah yang makin melebar dan ditumbuhi sisik putih berlapis-lapis. Tumbuhnya tidak selalu di seluruh bagian kulit tubuh. Psoriasis kadang-kadang hanya timbul pada tempat-tempat tertentu. Itu disebabkan sel kulit bagian lainnya masih cukup normal dan sehat. Psoriasis tidak saja menyerang kulit tubuh, penyakit kulit ini bahkan bisa menyerang kulit kepala. Jika kulit kepala yang terkena, gejala yang muncul bisa dilihat dengan timbulnya pecahan-pecahan kulit kering menyerupai ketombe. Psoriasis juga bisa menyerang lempeng kuku. Jika kuku yang terkena, maka akan terlihat lubang-lubang kecil dan keruh pada kuku. Penyakit ini disebabkan karena faktor genetik dan pemunculannya diinduksi oleh faktor lingkungan. Pada psoriasis, terjadi abnormalitas pada ekspresi DNA sel sehingga sintesis DNA meningkat, yang akan menyebabkan, a. Aktivitas mitosis sel meningkat sehingga sel lebih cepat membelah b. Waktu transit keratinosit di sepanjang lapisan epidermis menurun sehingga keratin cepat menumpuk di lapisan teratas kulit c. Terjadi ekspresi gen yang memproduksi keratin 6 dan 16 yang normalnya hanya terbentuk pada jaringan yang rusak. Pada kulit normal hanya terdapat keratin 5 dan 14. Keratin 6 dan 16 ini merupakan keratin yang mempunyai laju pembelahan lebih cepat dari keratin biasa sehingga biasanya dipakai untuk membetulkan jaringan rusak.

Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga berpengaruh untuk memicu kambuhnya penyakit ini, karena penyakit ini dapat hilang dan timbul suatus saat. Beberapa faktornya ialah : 1. Terpapar sinar matahari tajam 2. Iritasi atau cedera pada kulit 3. Pemakaian obat pencegah malaria 4. Pemakaian litium 5. Pemakaian salep atau krim yang mengandung beta-bloker 6. Infeksi bakteri atau virus 7. Obesitas 8. Pemakaian alkohol dalam jumlah berlebihan 9. Kulit terlalu kering 10. Stres atau banyak pikiran 11. Cuaca yang dingin Dalam psoriasis, dikenal istilah fenomena Koebner, yaitu kecenderungan terbentuk lesi pada daerah traumatik pada kulit, misalnya siku, lutut, dan leher. Trauma ini dapat disebabkan oleh friksi mekanis, paparan sinar matahari, atau penyakit pada masa anak-anak seperti cacar. Pengobatan Psoriasis biasanya dilakukan dengan berbagai cara mulai dengan salep oles (topical), obat telan (sistemik) maupun dengan penyinaran menggunakan sinar UVB. Baik pengobatan salep maupun penyinaran hanya membantu meredam penyakit tersebut dan tidak menyembuhkan sama sekali, sehingga sewaktu-waktu penyakit ini dapat timbul kembali. Saat ini hanya ada beberapa rumah sakit di Indonesia yang menyediakan pengobatan melalui penyinaran UVB ini, karena besarnya biaya yang diperlukan untuk menyediakan peralatan tersebut. Cara lain untuk menyembuhkan Psoriasis ini adalah dengan emolien. Emolien merupakan terapi pertama yang umum digunakan pada penderita psoriasis. Tujuan penggunaan emolien ini adalah untuk meminimalkan penyebaran lesi, mengobati sisik dan kulit yang pecah-pecah, dan mencegah kekeringan kulit yang dapat memperparah kerusakan

kulit. Emolien tersedia dalam bentuk sediaan lotion, krim, dan salep. Efek samping dari pemakaian emolien adalah reaksi alergi, iritasi, dan kerontokan rambut. Saat ini penderita Psoriasis di Indonesia terlihat meningkat dan mulai banyak dibicarakan masyarakat karena telah beberapa kali Komunitas Peduli Psoriasis Indonesia melakukan seminar dan symposium serta melakukan Pelatihan Kader Psoriasis bekerja sama dengan Kelompok Studi Psoriasis Indonesia yang telah diliput oleh media masa serta adanya pengakuan dari beberapa public figure yang menderita psoriasis.

Daftar Pustaka 1. http://altruisticobserver.wordpress.com/2011/12/10/farmakoterapi-psoriasis/ 2. http://www.psoriasis.or.id/psoriasis.php 3. http://www.psoriasis.or.id/psoriasis_scalp.php 4. http://www.psoriasis.or.id/psoriasis_kuku.php 5. http://www.terapipsoriasis.com/science-of-psoriasis-peran-genetika.htm 6. http://caramengatasipenyakit.com/tag/gejala-psoriasis/

Anda mungkin juga menyukai