Anda di halaman 1dari 10

BATUAN PIROKLASTIK

Pengertian Batuan Piroklastik :


P-1 : Material atau bahan-bahan yang dihasilkan oleh suatu lelehan atau erupsi gunungapi sehingga batuannya sering pula disebut batuan volkanik (ditinjau dari genesanya)
P-2 : Dapat dikelompokkan kedalam batuan sedimen ataupun kedalam batuan beku (ditinjau dari sifatnya yang fragmental atau klastik dan pijar atau pyro)

Produk Batuan Piroklastik:


H-1 : Berupa lelehan (lava) H-2 : Berupa ledakan atau eksplosif yang bersifat fragmental dari semua bentuk cair, gas dan padat.

Klasifikasi Batuan Piroklastik:


K-1 : Berdasarkan ukuran butirnya, dibedakan menjadi : debu, lapili serta blok dan bomb K-2 : Berdasarkan bentuk butirannya, dibedakan menjadi : (1) bentuk butir membulat - membulat tanggung (bomb) disebut agglomerat, (2) bentuk butiran menyudut menyudut tanggung (blok) disebut breksi volkanik. K-3 : Berdasarkan kombinasi antara ukuran dan bentuk butirannya, dibedakan menjadi : Batu lapili, tufa lapili, tufa, breksi tufaan dan breksi piroklastik. K-4 : Berdasarkan komposisinya, batuan piroklastik dapat dibagi menjadi : tufa kristal, tufa litik dan tufa gelas.

Bentuk Endapan Piroklastik :


B-1. Umumnya aliran lava yang terjadi adalah lava basaltik dengan penyebaran luas ataupun bentuk lidah. B-2. Menghasilkan bentuk permukaan (1) halus (2) berkerut seperti bentuk tali yang disebut dengan pahoehoe lava atau ropy lava (3) kasar, berbentuk blok-blok dengan tepi yang tajam, disebut dengan blok lava atau aa lava. Aliran dari aa lava biasanya tebal dan dingin, kecepatan aliran sekitar 5 sampai 50 m/jam. Blok lava ini terjadi karena bagian luar lava yang relatif cepat membeku, tetapi di dalamnya relatif masih cair dan terus mengalir. Akibat aliran lava di bagian dalam ini akan menyebabkan bagian luar yang sudah membeku terpengaruh oleh aliran ini sehingga mengalami retakan dan membentuk blok-blok. Selain pada permukaannya juga terbentuk lubanglubang bekas keluarnya gas.

B-3 . Partikel-partikel yang berukuran sangat halus disebut debu vulkanik (volcanic ash). Material ini terbentuk bila lava banyak mengandung banyak gas di dalamnya. Bila debu volkanik yang panas ini jatuh di permukaan bumi, akan membentuk welded tuff. B.4. Partikel yang berukuran seperti kacang disebut lapilli, sedang partikel atau material piroklastik yang berukuran lebih besar dari lapilli disebut block bila dikeluarkan dari gunung api dalam keadaan padat, bentuknya meruncing, Sedang bila dikeluarkan dalam keadaan setengah padat bentuknya relatif membundar disebut bomb

Mekanisme Pengendapan :
M-1 . Fall feposits atau endapan piroklastik yang disebabkan oleh jatuhan material halus yang terbawa oleh angin.

M.2. Flow deposits dengan media pengangkut berupa air dimana terjadi percampuran dari segala macam ukuran butiran.

Komposisi Mineral Batuan Piroklastik :


KM 1.Mineral Sialis, terdiri dari : (1) Kuarsa (SiO2) yang hanya ditemukan pada batuan gunungapi yang kaya akan kandungan atau bersifat asam (riolit-dasitik). (2) Feldspar merupakan mineral penyusun penting di dalam batuan gunungapi, terdiri dari : (a) K-Feldspar atau alkali feldspar terdiri dari : ortoklas, mikroklin, sanidin, dan adularia serta anortoklas. (b) Na-Ca-Feldspar atau lebih dikenal dengan plagioklas. Tidak semua klp. mineral feldspar ditemukan pada ini, karena ada mineral-mineral yang hanya terjadi pada kondisi P tinggi. Feldspatoid merupakan klp. Min. yang terjadi jika kondisi larutan magma dalam keadaan tidak atau kurang jenuh akan kandungan silika, sehingga terbentuk feldspar yang miskin akan silika seperti : leusit, nefelin, sodalit, nosean, hauin dan kankrinit.

KM-2. Mineral-mineral Ferromagnesia. Adalah Kelompok mineral yang kaya akan kandungan ikatan Fe-Mg silikat dan kadang-kadang disusul dengan Ca-silikat. Mineralmineral ferromagnesia hadir berupa kelompok mineral seperti : (1) Piroksin; merupakan mineral penting di dalam batuan gunungapi; (2) Olivin; merupakan mineral yang terjadi pada batuan gunungapi yang kaya besi dan magnesium, tetapi sangat miskin akan silika. (3) Melilit; yang sebenarnya termasuk kelompok mineral-mineral feldspatoid yang hanya dijumpai pada batuan gunungapi sangat miskin akan kandungan silika tetapi sangat kaya akan Ca sebagai subtitusi untuk feldspar kaya silika serta piroksin

KM (3) Mineral Tambahan, Umumnya berupa : magnetit, ilmenit, dan apatit. Mineral-mineral tersebut merupakan hasil proses pemisahan darai cairan pada kondisi T rendah setelah zat-zat terbangnya hilang. Tetapi pada proses pembekuan yang lebih cepat akan menghasilkan gelas atau obsidian, batuapung dan scoria. Mineral-mineral tambahan lainnya yang sering hadir : (1) Hornblende ; merupakan mineral dengan rantai senyawa kimia yang cukup panjang dan kompleks, termasuk juga anggota dari kelompok amfibol secara keseluruhan yang mengandung Na dan Ti yakni riebekit dan kataferit. (2) Biotit yang merupakan kelompok mineral mika berwarna hitam. (3) Hipersten; merupakan bentuk piroksin ortorombik yang mengandung gugus hidroksil akan tetapi hanya dapat terbentuk pada magma di bawah P cukup tinggi dan kaya akan unsur volatil.

Anda mungkin juga menyukai