Referat
LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
STROKE
40 th, >
LATAR BELAKANG
PENDAHULUAN
55%
STROKE
Disfagia
TUJUAN
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai disfagia pada stroke
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler
Faktor Resiko
Non modifiable risk factor: Usia Jenis kelamin Berat badan lahir rendah Ras/etnik Genetik Well-documented and modifiable risk factor: Hipertensi Terpapar asap rokok Diabetes Atrial fibrillation Dispilidemia Stenosis arteri karotis Terapi hormon postmenopause Poor diet Physical inactivity Obesitas dan distribusi lemak tubuh Less well-documented and modifiable risk factor Sindroma metabolik Alcohol abuse Penyalahgunaan kontrasepsi oral Nyeri kepala migren Peningkatan lipoprotein Elevated lipoproteinassociated phospolipase Hypercoagulability
Klasifikasi
STROKE
Hemoragik
Infark
Progressing stroke
Complete SNH
STROKE HEMORAGIK
Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intracranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.
SH
Perdarahan Intraserebral (PIS)
Perdarahan intraserebral terjadi di dalam substansi atau parenkim otak (di dalam pia mater) arteri yang berfungsi memvaskularisasi otak ruptur atau pecah, sehingga akan menyebabkan kebocoran darah ke otak, dan kadang menyebabkan otak tertekan karena adanya penambahan volume cairan.
Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks pergerakan bola mata menghilang dan deserebrasi Dapat dijumpai tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial (TIK), misalnya papiledema dan perdarahan subhialoid.
SH
Perdarahan Subarakhnoid (PSA)
Penyebab tersering dari PSA dalah rupturnya aneurisma arterial yang terletak di dasar otak dan perdarahan dari malformasi vaskuler yang terletak dekat dengan permukaan piamater Pecahnya aneurisma ini menyebabkan perdarahan yang akan langsung berhubungan dengan LCS, sehingga secara cepat dapat menyebabkan peningkatan TIK. Penyebab yang lain dapat berupa perdarahan diatesis, trauma, angiopati amiloid, dan penggunaan obat
Klasifikasi SNH
Transient ischemic attack (TIA) gangguan akut dari fungsi fokal serebral yang gejalanya berlangsung kurang dari 24 jam Reversible ischemic neurological deficit (RIND) Gejala neurologis akan menghilang, namun berlangsung lebih lama, yaitu lebih dari 24 jam bahkan sampai 21 hari. Sedangkan PRIND (prolonged Reversible Ischemic Neurological deficit) akan membaik dalam beberapa hari, maksimal 3-4 hari.
Klasifikasi SNH
Stroke in evolution (Progressing stroke) Pada bentuk ini gejala dan tanda neurologis fokal terus memburuk setelah 48 jam. Complete stroke non-hemmoragic Complete stroke diartikan bahwa kelainan neurologis yang ada sifatnya sudah menetap, tidak berkembang lagi.
SNH
Anamnesis : Terutama terjadinya keluhan/gejala defisit neurologik yang mendadak, Tanpa trauma kepala, Adanya faktor risiko stroke (HT, DM, Jantung). Pemeriksaan fisik : Adanya defisit neurologik. Pemeriksaan Penunjang Darah rutin,EKG, Ekhokardiograf, dll. CT scan untuk membedakan infark dengan perdarahan.
Tatalaksana SNH
Fase akut (0-14 hari sesudah onset penyakit): Anti edema otak Anti agregasi trombosit Asam asetil salisilat seperti aspirin, aspilet, dll. Dosis rendah 80-300 mg/hari Antikoagulansia: heparin Neuro Protectif: Citicoline, piracetam, nimodipine Fase pasca akut: Sasaran pengobatan dititik beratkan pada rehabilitasi pasien dan pencegahan terulangnya stroke.
Patofisiologi
Mekanisme Menelan
Menelan adalah mekanisme yang kompleks. Pusat menelan (deglutisi) ada di medulla oblongata. Di bawah koordinasi pusat ini, impuls-impuls berjalan ke luar dalam rangkaian waktu yang sempurna melalui saraf cranial V, X dan XII menuju ke otot-otot lidah, faring, laring dan esophagus.
Disfagia
Disfagia berhubungan dengan kesulitan makan akibat gangguan dalam proses menelan Kurang lebih 51-73% pasien stroke menderita disfagia
Disfagia
Disfagia orofaring timbul dari kelainan di rongga mulut, faring, dan esofagus,dapat disebabkan oleh stroke, penyakit Parkinson, kelainan neurologis, oculopharyngeal muscular dystrophy, Gejala disfagia orofaring yaitu kesulitan menelan, termasuk ketidak mampuan untuk mengenali makanan, kesukaran meletakkan makanan di dalam mulut, ketidakmampuan untuk mengontrol makanan dan air liur di dalam mulut, kesukaran untuk mulai menelan, batuk dan tersedak saat menelan, modifikasi lingkungan, oral sensory awareness technique, vitalstim therapy dan pembedahan. Bila tidak diobati, disfagia dapat menyebabkan pneumonia aspirasi, malnutrisi atau dehidrasi.
Disfagia
Disfagia esofagus timbul dari kelainan di korpus esofagus, sfingter esophagus bagian bawah atau kardia gaster. Biasanya disebabkan oleh striktur esofagus, keganasan esofagus, esophageal rings and webs, akhalasia, skleroderma, kelainan motilitas spastik termasuk spasme esofagus difus dan kelainan motilitas esophagus non spesifik.
Esofagoskopi
Endoskopi ultrasound
kelompok otot
Latihan motorik oral Manuver Masako
KESIMPULAN
Sekitar separuh pasien stroke mengalami kesulitan menelan saat di rumah sakit. Disfagia terkait dengan tingginya kasus kematian dan buruknya outcome pasien stroke, termasuk tinggi risiko mengalami pneumonia, dehidrasi dan malnutrisi stroke hemoragik atau stroke non hemoraghik akan mengganggu sistem vertebrobasiler yang salah satunya adalah proses menelan yang berpusat di medulla oblongata.
TERIMA KASIH