Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN JOBSHEET 3 PRAKTIKUM INSTALLASI DAN JARINGAN KOMPUTER

SUBNETTING

OLEH : VEGI LATEN HAJU EMBULNI SANYUS 1102700/2011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

A. TUJUAN Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat: 1. Mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan protocol pada jaringan komputer 2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengalamatn (IP Address) pada komputer jaringan. 3. Mahasiswa dapat melakukan pengaturan Subnet mask pada jaringan lokal. 4. Mahasiswa dapat memahami fungsi Subnetting pada jaringan komputer. B. Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah: 1. Personal Computer 2. LAN Card / NIC 3. Switch / Hub 4. Kabel Ethernet Straight / Trought C. TEORI PENDUKUNG Subnet mask adalah istilah yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

Gambar : Cara konfigurasi IP Address dan Subnet mask

Penggunaan sebuah subnet mask yaitu disebut address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

dalam sebuah alamat IP. Bit bit subnet mask yang didefenisikan, adalah sebagai berikut : Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1 Semua bit yang ditunjukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang mengunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja, baik subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mempresentasikan subnet mask, yakni : Notasi Desimal Bertitik Notasi Panjang Prefiks Jaringan

Desimal Bertitik Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32 bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP. Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Table di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah : Alamat IP www.xxx.yyy.zzz Subnet mask www.xxx.yyy.zzz

Kelas alamat Kelas A Kelas B Kelas C

Subnet mask (biner)


11111111.00000000.00000000.00000000 11111111.11111111.00000000.00000000 11111111.11111111.11111111.00000000

Subnet mask (desimal) 255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0

Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikunstomisasikan oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0)yang

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

dapat digunakan untuk mendefenisikan custom network identifier. Network identifier yang telah disubnetkan tersebut serta subnet mask yang digunakan selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut : 138.96.58.0, 255.255.255.0 Representasi panjang prefix (prefix length) dari sebuah subnet mask Karena bit bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan mengunakan bit yang mendefenisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam table dibawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Formatnya adalah sebagai berikut : /< jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>

Kelas alamat Kelas A Kelas B Kelas C

Subnet mask (biner)


11111111.00000000.0000000.00000000 11111111.11111111.00000000.00000000 11111111.11111111.11111111.00000000

Subnet mask (desimal) 255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0

Prefix Length /8 /16 /24

Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16. Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefenisikan oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier 138.23.0..0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254. Menentukan alamat Network Identifier Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0. Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier. Contoh : Alamat IP 10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)

Subnet Mask 11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000) ---------------------------------------------------------------------- AND Network ID 10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000) Subnetting Alamat IP kelas A Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A.

Subnetting Alamat IP kelas B

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B.

Subnetting Alamat IP kelas C Table berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C.

Variable length Subnetting Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang tetap (fixed length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah seperti itu. Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan lainya, dan beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP.

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen segmen jaringan tersebut memiliki alamat alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variabel-length subnetting. Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variabel-Length Subnet Mask (VLSM). Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnetsubnet tersebut berurutan ( kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya ), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli. Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifier yang sama. Kehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmensegmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya. Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bitbit host. VLSM ( Variabel Length Subnet Mask ) memungkinkan pembagian ruang IP addres secara rekrusif, contoh agregasi routingnya sebagai berikut:

D. LANGKAH KERJA 1. Siapkan beberapa buah PC yang sudah terpasang NIC, kabel Ethernet straight-throught, dan switch/hub.

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

2. Hubungkan masing-masing PC ke switch/hub menggunakan kabel Ethernet, seperti gambar berikut:

3. Lakukan pengaturan IP Address dan Subnet mask masing-masing PC, sesuaikan dengan kebutuhan konfigurasi pada evaluasi dan penugasan pada bagian akhir jobsheet. 4. Pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengklik Control Panel Network Connections Change adapter setting 5. Klik kanan pada icon Local Area Connection, klik Properties. 6. Pada jendela Local Area Connection Properties, pilih Internet Protocol version 4 (TCP/IP), kemudian klik tombol Properties seperti pada gambar dibawah:

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

7. Akan terbuka jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, isikan IP Address seperti pada gambar diatas. Sehingga tampil sebagai berikut;

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

E. EVALUAS 1. Hubungkan beberapa buah komputer seperti gambar berikut :

a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing masing PC seperti gambar diatas

10

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

b. Lakukanlah test koneksi dari masing masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berikut :

No Test Koneksi (ping) dari ke 1 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.1.5 2 192.168.1.2 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.1.5 3 192.168.1.3 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.4 192.168.1.5 4 192.168.1.4 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.5 5 192.168.1.5 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.4 6 192.168.1.6 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.1.5

Respon Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply Reply

11

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

c. Buat kesimpulan percobaan 1 Pada percobaan 1 dan berdasarkan analisa dapat disimpulkan bahwa jika IP address dan Subnet mask berada dalam range yang sama, maka antar PC akan terhubung atau terkoneksi. Analisa : IP address : 192.168.1.136 11000000.10101000.00000001.10 001000 Net mask /24 : 11111111.11111111.11111111.00000000 255 Maka : Network Address 11000000.10101000.00000001.00000000 192 Broadcast address 168 1 0 255 255 0
Untuk broadcast, 8digit host dijadiakan 1

AN D

11000000.10101000.00000001.11111111 192 168 1 255

Didapat range IP address : 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255 Karena alamat 0 dan alamat 255 tidak diperuntukan untuk host, sehingga range IP nya : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254

- 2 = 2 = 254 host
2. Lakukan perubahan konfigurasi pada terhadap jaringan yang telah dibuat, sehingga terbentuk jaringan seperti gambar berikut :

12

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing masing PC seperti gambar diatas b. Lakukanlah test koneksi dari masing masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berikut :

No Test Koneksi (ping) dari ke 1 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.131 192.168.1.132 2 192.168.1.2 192.168.1.134 192.168.1.1 192.168.1.3 192.168.1.131 192.168.1.132 3 192.168.1.3 192.168.1.134 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.131 192.168.1.132 4 192.168.1.131 192.168.1.134 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.132 5 192.168.1.132 192.168.1.134 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.131 6 192.168.1.133 192.168.1.133 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3

Respon Reply Reply RTO RTO RTO Reply Reply RTO RTO RTO Reply Reply RTO RTO RTO RTO RTO RTO Reply Reply RTO RTO RTO Reply Reply RTO RTO RTO

13

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

192.168.1.131 192.168.1.132
c. Buat kesimpulan percobaan 2

Reply Reply

Pada percobaan 1 dan berdasarkan analisa dapat disimpulkan bahwa jika IP address dan Subnet mask berada dalam range yang sama, maka antar PC akan terhubung atau terkoneksi. Analisa : IP address : 192.168.1.1 Net mask /25 : 11000000.10101000.00000001.00000001 11111111.11111111.11111111.10000000 255 Maka : Network Address 11000000.10101000.00000001.00000000 192 Broadcast address 168 1 0 255 255 128
Untuk broadcast, 7 digit host dijadiakan 1

AN D

11000000.10101000.00000001.01111111 192 168 1 127

Didapat range IP address : 192.168.1.0 s/d 192.168.1.127 Karena alamat 0 dan alamat 127 tidak diperuntukan untuk host, sehingga range IP nya : 192.168.1.1 s/d 192.168.1.126

2n - 2 = 27 2 = 254 host
3. Lakukan perubahan konfigurasi pada terhadap jaringan yang telah dibuat, sehingga terbentuk jaringan seperti gambar berikut :

14

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

a. Konfigurasi IP Address dan Subnet mask masing masing PC seperti gambar diatas b. Lakukanlah test koneksi dari masing masing PC ke PC yang lain dengan menggunakan command Ping, lalu isi tabel berikut :

No Test Koneksi (ping) dari 1 132.92.122.1 Ke 132.92.122.2 132.92.122.3 132.92.123.1 132.92.123.2 132.92.123.3 2 132.92.122.2 132.92.122.1 132.92.122.3 132.92.123.1 132.92.123.2 132.92.123.3 3 132.92.122.3 132.92.122.1 132.92.122.2 132.92.123.1 132.92.123.2 132.92.123.3 4 132.92.123.1 132.92.122.1 132.92.122.2 132.92.122.3

Respon

Reply Reply Reply RTO RTO Reply Reply RTO RTO Reply Reply Reply RTO RTO RTO Reply RTO RTO

15

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

132.92.123.2 132.92.123.3 5 132.92.123.2 132.92.122.1 132.92.122.2 132.92.122.3 132.92.123.1 132.92.123.3 6 132.92.123.3 132.92.122.1 132.92.122.2 132.92.122.3 132.92.123.1 132.92.123.2

Reply Reply RTO RTO RTO Reply Reply RTO RTO RTO Reply Reply

c. Buatlah kesimpulan percobaan 3 Pada percobaan 3 ini terjadi proses pembuatan subjaringan dengan cara VLSM. Dalam subnet masih bisa disubnetkan lagi Apabila Net Id dan subnetnya berbeda maka dia tidak terhubung 132.92.0.1 132.92.0.0 255.255.0. 0 132.92.0.2 132.92.12 2.1 255.255.0. 0 132.92.254.2 54 Ini yang dimaksud dengan subnet masih bisa disubnetkan lagi 132.92.122.2 255.255.255. 0

16

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

Antara IP 132.92.122.1 dan 132.92.123.1 tidak dapat terkoneksi karena berada pada range IP yang berbeda walaupun subnet mask sama (prefix length 16) Antara IP 132.92.122.1 dan 132.92.122.4 juga tidak dapat terhubung karena IP 132.92.122.1 memiliki subnet mask prefix length 16 sedangkan IP 132.92.122.4 subnet mask nya prefix length 24. Sebaliknya Antara IP 132.92.122.4 dan 132.92.122.1 dapat terhubung. Antara IP 132.92.123.1 dan 132.92.123.4 juga tidak dapat terhubung karena IP 132.92.123.1 memiliki subnet mask prefix length 16 sedangkan IP 132.92.123.4 subnet mask nya prefix length 24. Sebaliknya Antara IP 132.92.123.4 dan 132.92.123.1 dapat terhubung.

4. Jelaskan manfaat dan kegunaan Subnetting pada jaringan komputer kelaskelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. SUBNETTING adalah kegiatan pengaturan dan pembagian range IP address apakah bersifat lokal dengan IP address yang lain ataukah bersifat remote dari IP address dari range IP address lainnya sehingga tiap komputer dapat saling terhubung dalam network. SUBNETTING dapat juga berarti teknik pembagian sebuah network ID menjadi beberapa network ID lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil. Kegunaan SUBNETTING: a. Menggabungkan teknologi jaringan yang berbeda Adanya penggunaan teknologi yang berbeda dalam sebuah organisasi, terutama riset diperlukan beberapa jaringan LAN b. Mengatasi Keterbatasan teknologi Sebagian besar teknologi LAN memiliki batas kemampuan berdasarkan pada parameter elektrikal, jumlah host yang terhubung, dan panjang total dari kabel. c. Mengatasi Kongesti pada Jaringan Host akan memiliki performansi yang kurang baik, dibandingkan dengan LAN berukuran kecil jika teknologi yang digunakan adalah ethernet. Sekian banyak host menggunakan satu media bersamasama untuk berbicara satu dengan lainnya akan membuat kesempatan aksess masing masing host terhadap jaringan menjadi makin kecil. Apalagi bila ada beberapa host yang memonopoli bandwidth. Jalan keluarnya adalah memisahkannya ke dalam sebuah kelompok kecil dan menempatkannya pada kabel terpisah. d. Membuat hubungan pointtopoint Dua lokasi LAN yang berjauhan, dapat dihubungkan menggunakan pointto point berkecepatan tinggi.

17

1102700 Vegi Laten Haju Embulni Sanyus

F. KESIMPULAN 1. Semua komputer pada percobaan 1 saling terhubung karena semua komputer masih dalam satu jaringan yang sama dan belum dibagi menjadi sub jaringan. 2. Pada percobaan 2 : antara Client 1, client 2,client 3 dengan client 4, client 5 dan client 6 tidak bisa saling terhubung karena terletak pada sub jaringan yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena subnet masknya sudah disubnetting sehingga terbentuk 2 buah subjaringan yaitu subnet A IP Address 192.168.1.0 192.168.1.127. subnet B IP Address 192.168.1.128 192.168.1.255. jaringan jumlah setiap subnet adalah 126. 3. Pada percobaan 3 : mengunakan VLSM (Variabel Length Subnet Mask) yaitu di dalam subnet disubnetkan lagi.

18

Anda mungkin juga menyukai