FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI MODUL II

Aspek-aspek medikologi praktik kedokteran: Perilaku seksual, sek bebas, hubungan seksual di luar pernikahan => pandangan Hindu Aborsi => pandangan Hindu Pengobatan sia-sia => Pandangan Hindu Euthanasia, Bunuh diri, Bunuh diri berbantuan => pandangan HIndu

SEKSUALITAS
SEKS SEKSI : JENIS KELAMIN : MERANGSANG RASA BIRAHI TENTANG BENTUK BADAN DAN SEBAGAINYA SEKSUAL : BERKENAN DENGAN SEKS (JENIS KELAMIN) BERKENAN DENGAN PERKARA PERSETUBUHAN ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN SEKSUALITAS : CIRI-CIRI, SIFAT ATAU PERANAN SEKS DORONGAN NAPSU SEKS, KEHIDUPAN SEKS

PERILAKU SEKSUAL NORMAL => HINDU

DALAM PERKAWINAN HINDU TERIKAT DALAM SUATU UPACARA PERKAWINAN (WIWAHA) DALAM MASA GREHASTA ATAU KEHIDUPAN DALAM BERUMAH TANGGA. DINYATAKAN SEBAGAI SALAH SATU BAGIAN DARI CATUR ASRAMA EMPAT TAHAPAN KEHIDUPAN MANUSIA DIANTARANYA: BRAHMACARI, GREHASTA, WANAPRASTA DAN SANYASA (BHIKSUKA)

TUJUAN UPACARA PERKAWINAN => HINDU

SETELAH SELESAI MELAKUKAN UPACARA MENURUT HINDU MEREKA ITU DIBENARKAN UNTUK MELAKUKAN SEKS KARENA TELAH MENDAPAT PEMBERSIHAN KAMA BANG DAN KAMA PETAK KAMA BANG : KEINGINAN (KAMA) WANITA KAMA PETAK : KEINGINAN (KAMA) LAKI-LAKI MAKSUD ACARA: UNTUK MENDAPATKAN PUTRA YANG BERBUDI LUHUR

KITAB MANAWA DHARMA SASTRA

X. 45 KELUARGA SEMPURNA TERDIRI DARI BAPAK, IBU DAN ANAK III.45 HENDAKNYA SUAMI MENGGAULI ISTRINYA DALAM WAKTU-WAKTU TERTENTU DAN MERASA PUAS DENGAN ISTRINYA SEORANG UNTUK MENGGAULI DALAM HARI APA SAJA KECUALI PRAWANI IX .96 UPACARA DITETAPKAN DALAM WEDA UNTUK DILAKUKAN OLEH SUAMI DAN ISTRI BERSAMASAMA

PROKREASI-REKREASI
PROKREASI: HUBUNGAN SAKS DENGAN TUJUAN UNTUK MENDAPATKAN KETURUNAN DAN INI MERUPAKAN TUJUAN PERKAWINAN BERDASARKAN PERNYATAAN MDS. III.45: MENGGAULI ISTRI PADA HARI-HARI TERTENTU MAKSUDNYA: UNTUK MENDAPATKAN KETURUNAN SESUAI DENGAN JENIS KELAMIN YANG DIINGINKAN.

PROKREASI-REKREASI
MDS III.48: KALAU MENGGAULI ISTRI PADA HARIHARI YANG GENAP ANAK LAKI-LAKI YANG AKAN LAHIR DAN PADA HARI YANG GANJIL ANAK PEREMPUAN HUBUNGAN SEKSUAL SEBAGAI REKREASI : UNTUK MENDAPATKAN KESENANGAN DAPAT DILAKUKAN KAPAN SAJA. HAL INI TIDAK TERLARANG. DALAM MDS. III.45, INI JUGA DILAKUKAN SEBAGAI UPAYA MEMUASKAN ISTRI AGAR RUMAH TANGGA MENJADI HARMONIS DAN LANGGENG.

PRILAKU SEKSUAL ABNORMAL

PROSTITUSI = PERTUKARAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN UANG ATAU ADIAH SEBAGAI SUATU TRANSAKSI PERDAGANGAN PELACURAN. TIMBUL MASALAH SOSIAL SEPERTI PENYEBARAN PENYAKIT KELAMIN YANG BERBAHAYA, KERUSAKAN MORAL, KERETAKAN RUMAH TANGGA DAN SEBAGAINYA.

HOMO SEKS DAN LESBIAN

HOMO SEKS: HUBUNGAN SEKS LAKI-LAKI DENGAN LAKI-LAKI LESBIAN: HUBUNGAN SEKS PEREMPUAN DENGAN PEREMPUAN KEDUA JENIS PERKAWIANAN INI TERGOLONG JENIS PERKAWINAN ABNORMAL YANG TIDAK DIBENARKAN, SANGAT DILARANG OLEH AGAMA HINDU KARENA BERTENTANGAN DENGAN ADAT ISTIADAT, KEBIASAAN MASYARAKAT.

UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DI INDONESIA (UU NO. 1 TAHUN 1974)

BAB I PASAL 1 PERKAWINAN: IKATAN LAHIR BATIN ANTARA SEORANG PRIA DENGAN SEORANG WANITA SEBAGAI SUAMI ISTRI DENGAN TUJUAN MEMBENTUK KELUARGA (RUMAH TANGGA) YANG BAHAGIA DAN KEKAL BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

SEK BEBAS
SEKS BEBAS: BEBASNYA MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS TANPA MENGENAL ATURANATURAN ADAT, NORMA-NORMA KESUSILAAN, AGAMA, HUKUM DAN MORAL SEBAGAI NILAI, SEHINGGA PERLAKUAN INI DAPAT MENIMBULKAN DAMPAK BAGI DIRINYA, KELUARGANYA, MASYARAKATNYA, BANGSANYA DAN NEGARANYA.

DAMPAK SEKS BEBAS

SEKS BEBAS : HIV (HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (VIRUS PENYEBAB PENYAKIT AIDS) AIDS: ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDRME AKIBAT HIV MENYEBABKAN KEHILANGAN KEKEBALAN TUBUH TERHADAP INVEKSI BAKTERI, JAMUR PARASIT DAN VIRUS TERTENTU, SERTA LEBIH MUDAH TERKENA KEGANASAN. KETIKA TERKENA HIV TIDAK BERARTI LANGSUNG TERKENA AIDS. UNTUK MENJADI AIDS YANG MEMATIKAN DIBUTUHKAN WAKTU BEBERAPA TAHUN. KINI BELUM DITEMUKAN OBAT, SERUM MAUPUN VAKSIN YANG DAPAT MENYEMBUHKAN MANUSIA DARI HIV VIRUS PENYEBAB PENYAKIT AIDS

PENULARAN DAN PENYEBARAN

HIV SEBAGAI VIRUS AIDS MENULAR DAN MENYEBAR
MELALUI TRANSFUSI DARAH, TERKENA DARAH AIDS+ PADA KULIT YANG TERLUKA, TERKENA DARAH MENSTRUASI PADA KULIT YANG TERLUKA, SUNTIK NARKOBA, HUBUNGAN SEKS YANG TIDAK MEMAKAI ALAT PENGAMAN, ASI WANITA PENDERITA HIV DAN LAIN-LAIN CAIRAN TUBUH YANG TIDAK MENGANDUNG HIV ANTARA LAIN: AIR LIUR, TINJA, AIR KERINGAT DAN AIR KENCING.

GEJALA-GEJALA AIDS
PENDERITA AIDS MEMILIKI GEJALA INFEKSI SISTEMATIK SEPERTI DEMAM, BERKERINGAT (TERUTAMA PADA MALAM HARI), PEMBENGKAKAN KELENJAR, KEDINGINAN, MERASA LEMAH, SERTA PENURUNAN BERAT BADAN LAPORAN BENCANA DUNIA 2008 MENYATAKAN, HIV AIDS SEBAGAI BENCANA JANGKA PANJANG

KAUM ODHA
ORANG DENGAN HIV AIDS UMUMNYA MENGGUNAKAN OBAT ANTIRETROVIRAL LINI PERTAMA TERDIRI DARI LIMA JENIS YAITU: ZIDOVUDINE, LAMIVUDINE, NAVIRAVIN, ESTAVUDINE DAN EFAVIRENZ. KINI SEKITAR 60% DARI JUMLAH ODHA MENGONSUMSI EFAVIRENZ TERUTAMA PENGGUNA NARKOBA DAN PENGIDAP HIV YANG ALERGI TERHADAP JENIS OBAT ANTIRETROVIRAL LAIN.

PANDANGAN HINDU TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS

INDRIYA NIGRAHA: MENGENDALIKAN INDRIYA. DASA INDRIYA: SEPULUH JENIS INDRIYA YANG TERDIRI DARI: PANCA BUDDHI INDRIYA DAN PANCA KARMA INDRIYA

PANCA BUDDHI INDRIYA

LIMA INDRIYA UNTUK MENGETAHUI 1. CAKSWINDRIYA : INDRIYA PADA MATA 2. SROTENDRIYA : INDRIYA PADA TELINGA 3. GHRANNENDRIYA : INDRIYA PADA HIDUNG 4. JIHWENDRIYA : INDRIYA PADA LIDAH 5. TWAKINDRIYA : INDRIYA PADA KULIT

PANCA KARMA INDRIYA

LIMA INDRIYA PELAKU/PENGGERAK 1. PANINDRIYA : INDRIYA PADA TANGAN 2. PADENDRIYA : INDRIYA PADA KAKI 3. VAKINDRIYA : INDRIYA PADA MULUT 4. UPASTENDRIYA DAN BHAGENDRIYA YAITU INDRIA KELAMIN PRIA DAN WANITA 5. PAYWINDRIYA: INDRIYA PADA DUBUR

HUBUNGAN SEKSUAL DI LUAR PERNIKAHAN

PANDANGAN UMUM MENGANGGAP SEBAGAI PERSELINGKUHAN. PANDANGAN AGAMA HINDU MENYATAKAN SEBAGAI NYOLONG SMARA, MEMITRA YANG BERARTI MENCARI KESENANGAN DENGAN ORANG LAIN KARENA TIDAK MENDAPATKAN KEPUASAN DIRI ATAU SENGAJA MENCARI KESENANGAN DEMI KEPUASAN TERHADAP DIRINYA. MEMITRA TERJADI KARENA ATAS KESENANGAN DARI SALAH SATU PASANGAN KELUARGA TERHADAP PASANGAN KELUARGA YANG LAIN. PASANGAN LAKI-LAKI SI A MEMITRA DENGAN PASANGAN PEREMPUAN SI B.

SARASAMUCCAYA SLOKA 155

DAN LAGI KESENANGAN BERSENTUHAN DENGAN ISTRI SENDIRI ITU PULA DIALAMI WANITA LAIN, TIDAK BERBEDA SESUNGGUHNYA OLEHNYA BERBUAT BENCANA, DEMIKIANLAH PADA KESUDAHANNYA IA TIDAK MENUNJUKKAN CINTA KASIH LAGI, SAMA SEBAGAI ITULAH PASTI KEJADIANNYA TIDAK LAIN, DEMIKIAN KEADAANNYA, APAKAH GUNANYA WANITA LAIN HENDAK DIINGINKAN?

SARASAMUSCYA 145, 175, 191

145. PEMBERIAN SESUATU KEPADA SEMUA MAKHLUK, BILA DITIMBANG KEDUA PERBUATAN ITU SUNGGUH LEBIH BERAT TIMBANGAN PEMBERIAN HIDUP KEPADA SATU MAKHLUK 175. MAKA TINDAKAN ORANG YANG TINGGI PENGETAHUANNYA TIDAK SAYANG MERELAKAN KEKAYAANNYA NYAWANYA SEKALIPUN, JIKA UNTUK KESEJAHTERAAN UMUM; TAHULAH BELIAU AKAN MAUT PASTI DATANG DAN TIDAK ADANYA SESUATU YANG KEKAL. MAKA DARI ITU LEBIH RELA BERKORBAN (RELA MATI) DEMI UNTUK KESEJAHTERAAN UMUM 191. ORANG MISKINLAH YANG PATUT DIBERIKAN SEDEKAH, JANGAN DIBERIKAN KEPADA ORANG YANG KAYA, SEBAB KEPADA YANG SAKIT LAYAK OBAT ITU DIBERIKAN, AKAN TETAPI BAGI YANG SEHAT TIDAK ADA GUNAYA OBAT ITU

ABORSI BERDASARKAN PANDANGAN AGAMA HINDU

ABORSI DISEBUT BRUNAHA. PERBUATAN BRUNAHA SANGAT TERKUTUK TIDAK DIBENARKAN MENGGUGURKAN KANDUNGAN KARENA BERTENTANGAN DENGAN AJARAN KASIH SAYANG (MAETRI) DALAM AJARAN CATUR PARAMITA TIDAK SESUAI DENGAN ETIKA, MORAL DAN SPIRITUAL

SLOKANTARA 14
ORANG YANG MENGGUGURKAN KANDUNGAN, MELAKUKAN PEMBUNUHAN, MEMPERKOSA GADIS, KAWIN SEBELUM SAUDARA-SAUDARANYA YANG LEBIH TUA, TIDAK TAHU MANA BAIK UNTUK MENGERJAKAN SESUATU, SEMUA INI MERUPAKAN PERBUATAN BERDOSA DAN TERKUTUK

SARASAMUSCAYA 142
PAHALANYA ORANG YANG TIDAK MEMBUNUH (MENYAKITI), SELAGI ADA DI DUNIA INI, MAKA SEGALA SESUATU YANG DICITA-CITAKANNYA, DITUJUNYA, DIKEHENDAKI ATAU DIINGINI OLEHNYA DENGAN MUDAH TERCAPAI TANPA SUATU PENDERITAAN

KAKAWIN NITISASTRA
ANAK SUPUTRA BERBUDI LUHUR BIJAKSANA MENERANGI KELUARGA MASYARAKAT BAGAIKAN MATAHARI DAN REMBULAN YANG MENERANGI BUMI DI SIANG DAN MALAM HARI. DEMIKIANLAH ILMU PENGETAHUAN DAPAT MENERANGI SELURUH PIKIRAN.

BHAGAVAD-GITA
TIDAK MENYAKITI, BENAR, BEBAS DARI NAFSU AMARAH, TANPA KETERIKATAN, TENANG TIDAK MEMFITNAH, KASIH SAYANG TERHADAP SEMUA MAKHLUK, TIDAK DIBINGUNGKAN OLEH KEINGINAN, LEMAH LEMBUT, SOPAN DAN BERKETATAPAN HATI

ABORSI KRIMINALITAS DAN LEGAL

ABORSI KRIMINALITAS ABORSI YANG DILAKUKAN DENGAN SENGAJA KARENA SUATU ALASAN DAN BERTENTANGAN DENGAN UNDANG-UNDANG YANG BERLAKU ABORSI LEGAL PENGGUGURAN KANDUNGAN DENGAN SEPENGETAHUAN PIHAK YANG BERWENANG

PENGOBATAN SIA-SIA
PASIEN SUDAH TERLALU LAMA MENDERITA PENYAKIT, PERLU BANTUAN DARI DOKTER, DOA DARI SAUDARA-SAUDARANYA DAN TEMAN DEKATNYA

EUTHANASIA/BUNUH DIRI MENURUT HINDU

1. ULAH PATI/SALAH PATI MEMBUNUH DIRI DISEBABKAN AWIDYA, KEBODOHAN, FORMULASI MAKANAN 2. LABUH GENI MENCEBURKAN DIRI KE DALAM API SUCI ATAS PERINTAH ORANG LAIN YANG BERTUJUAN UNTUK MENGUJI KESUCIAN

MENCARI PENYEBABNYA
1. AYUR VEDA SEBAGAI ILMU HIDUP 2. YOGA SEBAGAI ILMU ROHANI 3. TANTRA SEBAGI ILMU MENTAL

AYURVEDA ILMU HIDUP

LEADERSHIP PEMIMPIN YANG IDEAL PIMPIN KEYAKINAN PIMPIN AKSI PIMPIN PEKERTI

CATUR PURUSA ARTHA

PRINSIP YANG DIKEMBANGKAN 1. VISI TUJUAN / SASARAN 2. MISSI PROSES DI DALAM MENCAPAI VISI (MOKSARTAM JAGADHITA YA CA ITI DHARMA) MISSI HIDUP UNTUK MENCAPAI TUJUAN DI DUNIA DAN AKHIRAT

TERJEBAK KAMA AVIDYA

EKA DASA INDRIYA PIKIRAN KAMA KEINGINAN UNTUK: MENDENGAR, MERASAKAN SENTUHAN, MELIHAT, MENGECAP, MENCIUM, BERKATA, MEMEGANG SESUATU, BERGERAK, MEMBUANG KOTORAN, KENIKMATAN KELAMIN (SEK)

SAD RIPU ENAM MUSUH DALAM DIRI SENDIRI

1. 2. 3. 4. 5. 6. KAMA SIFAT PENUH NAPSU INDRIYA LOBHA TAMAK, LOBA, SERAKAH, RAKUS KRODHA SIFAT KEJAM DAN PEMARAH MADA SIFAT MABUK DAN KEGILA-GILAAN MOHA SIFAT BINGUNG DAN ANGKUH MATSARYA SIFAT DENGKI DAN IRI HATI

TRI MALA TIGA PERILAKU KOTOR

HAKIKAT KARAKTER NEGATIF PIKIRAN MENGINGINKAN DAN DENGKI KEPADA ORANG LAIN, SELALU MARAH TERHADAP SEMUA MAKHLUK, TIDAK PERCAYA TERHADAP HUKUM ALAM HAKIKAT KARAKTER NEGATIF PERKATAAN KASAR PERKATAAN KASAR, MENGHARDIK, MEMFITNAH, PERKATAAN BOHONG . HAKIKAT KARAKTER NAGATIF PERBUATAN MEMBUNUH, MENCURI, BERZINA

YOGA ILMU ROHANI

ASTANGGA YOGA PATANJALI 1. YAMA TIDAK MENYAKITI, JUJUR, TIDAK MENCURI, BERPENGETAHUAN, TIDAK TAMAK 2. NYAMA KESUCIAN FISIK/MENTAL, KEPUASAN, PENGEKANGAN DIRI, BELAJAR DAN BERSERAH DIRI 3. ASANA SIKAP BADAN YANG NYAMAN 4. PRANAYAMA PENGATURAN NAPAS 5. PRTYAHARA PEMUSATAN PIKIRAN DENGAN PENARIKAN INDRIAINDRIA DARI OBYEK-OBYEKNYA 6. DARANA PEMUSATAN PIKIRAN SECARA MANTAP PADA SUATU OBYEK 7. DHYANA PEMUSATAN PIKIRAN TIADA HENTI TERHADAP OBYEK 8. SAMADHI PEMUSATAN PIKIRAN KONPREHENSIP SEHINGGA MENJADI OBYEK ITU SENDIRI

TANTRA ILMU MENTAL

1. 2. 3. PIMPIN AKSI TIGA PRINSIP BELAJAR, BERLATIH, BERTINDAK SECARA KONPREHENSIP KERJA KERAS, KERJA CERDAS, KERJA IKHLAS RAIH TO BE (PRESTASI) VALENSI(KEMAMPUAN) TO HAVE (MATERI) RAIH VALENSI (KEMAMPUAN) TO BE (PRESTASI) TO HAVE (MATERI) SALAH MERAIH DENGAN MENDAHULUKAN TO HAVE (MATERI) 4. DENGAN METODE TERSEBUT MAKA TERCAPAI TAHTA, HARTA, KATA DAN CINTA