Dilakukan rontgen cruris dextra, femur dextra, columna femur dextra dinyatakan multiple fracture (fr tibia, fibula dextra; fr femur medial dextra; fr columna femur), di rawat di bagian orthopaedi. Keluhan: 1 jam SMRS klien mengalami KLL ditabrak mobil saat mengendarai sepeda motor. Sadar saat kejadian hingga tiba di RSF. Dilakukan skin traksi 2 kg pada kaki kanan. Keluhan utama: nyeri di area fracture, meningkat dengan pergerakan.
Pemeriksaan Fisik: (belum dilakukan) Kesadaran : compos mentis Vital signs : TD 180/100 mmhg, RR 24x/menit, N 24x/menit, S 38,5oC Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada : : : : : :
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Suhu FIO2 HCO3 O2 sat BE Total CO2 21-28 85-95 -2.5-2.5 19.0-24.0
17.0 80 3.56 52
0-10 50-70
0-34
GD puasa GD 2 jam PP
93 119
80-100 80-145
Terapi: 1. Ketorolak 3 x 30 mg (mulai diberikan saat masuk) 2. Ranitidin 3 x 1 (mulai diberikan 4/12/08)
Tugas: Lakukan asuhan keperawatan berdasarkan kasus di atas, melalui: 1. Pengkajian berdasarkan data yang ada saja, dan rumuskan diagnosa keperawatannya. 2. Identifikasi data apa lagi yang diperlukan untuk mendukung diagnosa keperawatan yang anda telah rumuskan. 3. Diskusikan alasan mengapa data-data tersebut diperlukan (alasan berdasarkan pada pemahaman patofisiologi) 4. Rumuskan tujuan dan intervensi untuk masing-masing diagnosa keperawatan yang telah diidentifikasi dan rasionalnya.
Hasil kerja dituliskan pada lembar pengkajian yang ada pada format yang telah disediakan, jangan di folio atau dikertas lainnya.
Selamat Bekerja
A. Pengkajian
1. Data Fokus Data Subjektif : klien mengatakan mengalami KLL, klien mengeluh nyeri pada area fraktur, meningkat saat pergerakan
Data Objektif: klien mengalami multiple fraktur (fr tibia, fibula dextra; fr femur medial dextra; fr columna femur)
Diagnosa Keperawatan: 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya jaringan tulang 2. Resiko gangguan integritas kulit b.d penurunan sirkulasi
2. Data Pendukung Diagnosa 1 Data Subjektif: klien mengatakan skala nyeri 7, nyeri berkurang jika tidak di gerakkan, nyeri menjalar ke sepanjang ektremitas bawah
Data Objekif: Bengkak di area fraktur, TD 180/100 mmhg, RR 24x/menit, N 101x/menit Diagnosa 2 Data Subjektif: Data Objektif: sianosis, capillary reffil time > 3 detik,
3. Patoflow
Trauma Langsung
Fraktur
Fraktur
Imobilisasi
Sirkulasi menurun
Nyeri
Intervensi dan Implementasi : a. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga R/ hubungan yang baik membuat klien dan keluarga kooperatif b. Kaji tingkat intensitas dan frekwensi nyeri R/ tingkat intensitas nyeri dan frekwensi menunjukkan skala nyeri c. Jelaskan pada klien penyebab dari nyeri R/ memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan klien tentang nyeri. d. Observasi tanda-tanda vital. R/ untuk mengetahui perkembangan klien e. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik R/ merupakan tindakan dependent perawat, dimana analgesik berfungsi untuk memblok stimulasi nyeri.
Kriteria Hasil : - tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus. - luka bersih tidak lembab dan tidak kotor.
Intervensi dan Implementasi : a. Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka. R/ mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat. b. Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe cairan luka. R/ mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah intervensi. c. Pantau peningkatan suhu tubuh. R/ suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradangan. d. Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester kertas. R/ tehnik aseptik membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi. e. Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan, misalnya debridement. R/ agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya. f. Setelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan. R/ balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung kondisi parah/ tidak nya luka, agar tidak terjadi infeksi. g. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi. R / antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada daerah yang berisiko terjadi infeksi.