Anda di halaman 1dari 6

TERORISME

1. Peristiwa Terorisme di Asia Tenggara Pada umumnya negara-negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menganggap tragedi 11 September merupakan masalah AS, bukan persoalan global.1 Walaupun semua negara, termasuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara menyatakan rasa simpatik terhadap tragedi yang menimpa AS. Namun Tragedi Bom Bali 12 Oktober 2002 telah menyadarkan negara-negara di kawasan ini bahwa ancaman terorisme dapat terjadi dimana saja, dan waktu serta metodanya tidak dapat diprediksi2. Seragkaian peristiwa terorisme di negaranegara ASEAN yang difokuskan padan 3 negara yaitu Indonesia, Filipina dan Tailand. Perkembangan terorisme di indonesia tidak lepas dari isu terorisme yang dikembangkan oleh AS. Pasca penyerangan gedung WTC pada 9 November 2001 AS mendeklarasikan perang terhadap teroris. Istilah tersebut merujuk pada kelompok Al-Qaida yang dianggap sebagai teroris global. Selain itu, Jamaah Islamiah (JI) dalam resolusi PBB 1390/2002 dituding sebagai organisasi teroris bersama 25 organisasi teroris lainya. JI diangga sebagai kaki tangan Al Qaeda di Asia Tenggara. Bukti keberadaan JI di dapat dari dokumen PUPJI (Pedoman Umum Perjuangan Jamaah Islamiyah). Dokumen ini di terbitkan di Malaysia pada 30 Mei 1996. 3 JI menjadi populer ketika terjadi ledakan bom yang berkekuatan tinggi di pusat wisata Legian Bali pada tanggal 12 Oktober 2002. Kemudian pada 2003 ledakan kembali terjadi di JW Mariot dan disusul pada 2004 ledakan kembali terjadi di tahun 2004. Rangkaian ledakan bom yang terjadi di Indonesia selalu dikaitkan dengan aktifitas JI yang diketuai oleh Noordin M Top. Studi yang dilakukan oleh Crisis Group Sidney Jones mengungkapkan bahwa JI memiliki jaringan radikal dan memiliki anggota di berbagai negara salah satunya di Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Autralia. Jaringaan ini berfaham radikal dan menggunakan pemboman sebagai pola serangan aksi teror. 4 Berdasarkan data sepanajang tahun 2000-2012 tercatat 25 kasus teror bom yang terjadi di Indonesia dan menewaskan 402 orang.

Idjang Tjarsono . Isu Terorisme dan Beban Ancaman Keamanan Kawasan Asia Tenggara Pasca Runtuhnya WTC AS Jurnal Transnasional, Vol. 4, No. 1, Juli 2012 2 Ibid 3 Ibid 4 Ibid

KASUS TERORISME DI INDONESIA PERIODE 2000-20095

PERIODE NO

TANGGAL

TEMPAT
Kediaman Duta Besar Filipina di Jakarta Kedutaan Besar Malaysia Lantai Parkir Gedung Pasar Bursa Jakarta Gereja-gereja Jakarta Gereja Santa Ana Atrium Senen KFC Makasar Sekolah Australia (AIS) Jakarta Rumah Makan Bulungan Bom Bali I Mc Donald di Makasar Wisma Bhayangkara Terminal Bandara Soekarno Hatta Hotel J W Mariot Lokasi Karaoke Sampodo Palopo Kedutaan Australia Kantor Polisi Kendari, Sulawesi Gereja Imanuel Palu Ambon Pasar Tentena Sulawesi Pamulang, Tangerang Jimbaran dan Kuta Bali (Bom Bali 2) Pasar Palu Hotel JW Marriott Ledakan di Beiji Depok

JUMLAH KORBAN TEWAS


2 Orang 15 Orang 17 orang 5 Orang 202 orang 3 Orang 2 Orang 12 Orang 4 Orang 10 Orang 5 Orang 22 Orang 20 Orang 8 Orang 9 Orang -

JUMLAH KORBAN TERLUKA


21 Orang 100 Orang 6 Orang Ratusan terluka -

1 Tahun 2000 2 3 4 5 6 Tahun 2001 7 8 9 Tahun 2002 10 11 12 Tahun 2003 13 14 15 Tahun 2004 16 17 18 19 Tahun 2005 20 21 22 23 Tahun 2009 Tahun 2012
5

01 Agustus 2000 27 Agustus 2000 13 September 2000 24 Desember 2000 22 Juli 2001 23 September 2001 12 Oktober 2001 6 november 2001 1 Januari 2002 12 Oktober 2002 05 Desember 2002 3 Februari 2003 27 April 2003 5 Agustus 2003 10 Januari 2004 9 September 2004 13 November 2004 12 Desember 2005 21 Maret 2005 28 Mei 2005 08 Juni 2005 1 Oktober 2005 31 Desember 2005 17 Juli 2009 5 Septemper 2012

150 Orang

200 Orang 4 Orang 90 Orang 129 Orang 48 Orang 41 Orang -

24 25

Diolah dari Berbagai Sumber dan dikutip dari ___2009.Terorisme Di Indonesia: Kajian Atas Kebijakan Politik Negara Ri Tentang Penanggulangan Terorisme Skripsi Universitas Indonesia

Selain itu Negara Asia Tenggara lain yang kerap mengalami peristiwa yang dilakukan oleh teroris adalah Tailand dan Filipina. Aksi-Aksi Teror di Filipina lebih banyak dilakukan oleh Abu Sayyaf. Abu Sayyaf adalah kelompok muslim garis keras yang memiliki masrkas pinggiran barat Mindanao di pulau Sulu. Ia di duga memiliki hubungan dengan dengan Al Qaeda . Gerakan Abu Sayyaf terjadi pada Mei 2001 hingga tahun 2007. 6 Ia memiliki kekuatan senjata sebanyak 1000. Ia juga dinyatakan memiliki hubungan dengan kelompok pembebasan Moro di Filipina Selatan (MILF). Ia terlibat dalam aksi pembuatan bom dan melakukan pemboman di Filipina.7

KASUS TEROR DI FILIPINA8


Tahun 2000 2001 No 1 2 3 2002 2004 2005 2009 2011 2012 4 5 6 7 8 9 Waktu Kejadian April Mei Agustus Oktober Februari Manila Januari Juli Februari Tempat Pulau Jolo Dos Palmas Balobo Filiphina Selatan Zamboanga , Filipina selatan Teluk Manila Manila Jolo Jolo Tawi Tawi Flipina Selatan Korban Penculikan 21 Orang wisatawan Malaysia Penculikan wisatawan AS dan menewaskan beberapa sandra dari AS 33 warga kristen di sandra dan 10 Dipenggal 16 Orang Tewas (Abu Syafaat) 116 orang Tewas dan merupakan serangan terburuk di Filipina 8 Orang tewas dan 100 orang terluka Menculik 3 orang pekerja Komite Internasional Menculik 1 orang anak berkewargaan Amerika namun anak tersebut berhasil lolos Menculik 2 Turis berkebangsaan Belanda dan Swiss

Berbeda dengan Filipina, Serangkaian kasus teror di Tailand di duga ada kaitaanya dengan jaringan Jemaah Islamiah (JI) namun para ahli menyebutkan belum ada bukti khusus yang mengungkapkan kebenaran statemen ini. Namun sejumlah aksi Teror di Thailand bagian selatan memiliki tujuan untuk menciptakan negara merdeka dengan pemerintah Islam. Namun sejumlah gerakan yang terjadi di Thailand sebagain besar melibatkan warga muslim garis keras yang memiliki ciri sparatis, radikal islam, dan kejahatan terorganisir dan mengancam warga
6

______. 2006 Terrorism in Southeast Asia. London. Lihat juga Abuza, Zachary. Balik-Terrorism: The Return of the Abu Sayyaf. Carlisle, U.S. Army War College, 2005, p. 27. 7 Mogato, Manny. Philippine rebels linking up with foreign jihadists. Reuters News, August 21, 2005. Del Puerto, Luige A., PNP [Philippine National Police]: Alliance of JI, RP terrorists strong. Philippine Daily Inquirer (internet version), November 20, 2005.
8

Diolah dari berbagai sumber lihat juga http://archive.adl.org/terror/tu/tu_0404_philippines.asp diakses pada 10 Oktober 2013

asing. Pada peristiwa 2004 di Tai Bai para teroris yang tertangkap merupakan kelompok separatis lokal dan militan islam regional dan beberapa tokoh yang terkait dengan JI yang ada di Indonesia. Dilaporkan bahwa aktivitas mereka di danai oleh Libiya dan Afganistan.9 Sebagian besar serangkaian teror yang dilakukan di Tailand merupakan gerakan sparatis yang tergabung dalam Barisan Revolusi Nasional- Coordinat (BRN-C), Organisasi Pembebasan

KASUS TEROR DI THAILAND10


Tahun 2005 2006 No 1 2 3 4 2007 5 6 2012 7 31 Maret Hat Yay Waktu Kejadian 3 April 2005 Songkla Tempat Korban 2 Orang Tewas 66 Luka 4 Tewas 84 Terluka 3 Orang Tewas dan 62 Terluka 7 Orang Terbunuh 33 Terluka 7 Orang terbunuh Ratusan terluka 11 Orang Terbunuh 110 Terluka 4 Orang Tewas 464 Terluka

16 April 2006 Hat Yat Songla 25 Desember Bangkok 16 Mei 18 Februari (tahun baru China) Songkla

Narathiwat, Pattani, Song khla danYala


Yala

Sejak

runtuhnya

WTC

&

Pentagon,

Amerika

Serikat

memfokuskan

diri

terhadapmemerangi membentuk basis

gerakan islam radikal dan teroris, mereka meyakini bahwa Al-Qaida ergerakannya di Asia Tenggara, beberapa negara yang dijadikan sel-sel

pelatihan sepertiIndonesia, Malaysia, Philipina dan Thailand.11 Terjadinya kasus bom bali tahun 2002 diyakini bahwa penetrasi moralitas gerakan terorisme Al-Qaida telah di pusatkan dikawasan ini.12Sebagai bentuk militansi islam seperti gerakan Jamaah Islamiyah (JI) dan Gerakan AbuSayyaf dan MILF yang mulai menunjukkan reaksi yang sama terhadap pemerintahan baratkhususnya Amerika Serikat. Sedangkan Guraratna mengelompokkan lebih banyak kelompok ekstrimis yang dipandang lebih mendekati gerakan terorisme, diantaranya :MILF ( Moro Islamic Liberation Front), Abu Sayyaf Group (ASG) di Philipina, Laskar Jundullah di Indonesia, Kumpulan Mujahidin Malaysia (KMM) di Malaysia, Jemmah Salafiyah(JS) di Thailand, Arakan Rohingya Nationalist Organization(ARNO) dan Rohingya Solidarity Organization (RSO) di Myanmar dan Bangladesh dan Jemaah Islamiyah (JI), organisasi asiatenggara yang hadir di Australia.13
9
10

______. 2006 Terrorism in Southeast Asia. London. Lihat juga Abuza, Zachary. Balik-Terrorism: The

Return of the Abu Sayyaf. Carlisle, U.S. Army War College, 2005, p. 27.

Diolah dari berbagai Sumber Tan, Andrew. 2003. Southeast Asia as the Second Front in the War Against Terrorism: Evaluating the Threat and Responsesdalam Terrorism and Political Violance, vol.15 No.2 (summer 2003). London: Frank Cass pp.112-138
11
12 13

ibid ibid

Hampir semua kategori kelompok yang berbasis pada motivasi agama dan bersifat radikalisasi di kawasan Asia Tenggara menjadi satu definisi yangsangat sering dikaitkan dengan kelompok Al-Qaida, dimana kelompok-kelompok diatas sudahcukup mewakili ancaman yang mampu membahayakan negara dan pemerintahan. Walau bila dicermati tidak seluruhnya dari daftar kelompok-kelompok diatas merupakan kelompok yang memiliki tujuan yang sama. Diantaranya ada beberapa kelompok separatisme yang memiliki motivasi religious.

Gerakan terorisme di Asia Tenggara pada awalnya merupakan gerakansentimen terhadap pemerintah nasional atas ketidakadilan dan alienasi yang diterimanya,dengan semangat etno nasionalisme yang biasanya juga diiringi dengan membawa identitas religi yang dianutnya. Maka secara umum, gerakan terorisme di Asia Tenggara dapat dilihatsebagai gerakan yang lahir dari kelompok suku minoritas yang mempunyai preferensi belief yang berbeda yang diperparah lagi mengalami masalah kesejahteraan dengan pemerintah nasional. Identitas agama yang digunakan adalah Agama Islam, karena di beberapa daerahseperti Filipina, Indonesia, dan Thailand, kelompok Islam menjadi kelompok minoritas atau setidaknya memiliki prinsip yang berbeda dari kelompok Islam lainnya. Namun pada intinyaterbentuknya kelompok terorisme di Asia Tenggara disebabkan karena alasan policy yang tidak memihak mereka yang kemudian berimbas pada rendahnya ekonomi. Dan hal inilah yangseringkali menjadi alasan terjadinya clash antara pemerintah dengan kelompok tersebut. Kelompok teroris Asia Tenggara pada mulanya murni lahir dari dari kelompok-kelompok etno-religi yang menginginkan separasi dari negara yang dinilai tidak dapat mengakomodir hak-hak mereka. Mereka menginginkan terbentukya negara baru yang berlandaskan hukum Islam secarakuat, holistik, dan eksplisit. Revolusi Iran menjadi salah satu hal yang menarik kelompok-kelompok tersebut untuk menggaungkan revivalisme Islam global. Namun karena terbentuknyainteraksi antara kelompok tersebut dengan kelompok-kelompok militan terorisme di Timur Tengah, maka muncullah kelompok-kelompok di Asia Tenggara yang mempunyai tujuan untuk menekan pos-pos kekuatan negara-negara Barat di Asia Tenggara, seperti Jemaah Islamiyah danKumpulan Militan Mujahidin (KMM).Gerakan Terorisme di Asia

Tenggara seringkali menuai simpati dari kelompok militanatau terorisme yang lebih besar, terutama yang berada di daerah Timur Tengah. Adanya koneksidengan kelompok tersebut membuat terorisme di Asia Tenggara, oleh Andew Tan disebut sebagai Second Front atau batas kedua sebelum pusat gerakan terorisme yang ber ada di Timur Tengah, seperti Al-Qaeda yang berada di Afghanistan. Sehingga Asia Tenggara juga dijadikan sebagai Second Front dalam upaya meng -counter terorisme di dunia. Gerakan Terorisme diAsia Tenggara dapat dikategorikan lahir dari tiga peristiwa: Pemberontakan suku Moro di Filipina, Pemberontakan Aceh di Indonesia, dan Pemberontakan Pattani di Thailand Selatan.14

14

Hijrah Saputra Har. 2010. Dikotomi Terorisme dan Label Islam di Asis Tenggara. Jakarta: Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai