Anda di halaman 1dari 13

TUGAS I

KLASIFIKASI ENERGI
Mata Kuliah: Mesin Konversi Energi

Nama Mahasiswa NIM Jurusan

: Dea Amelia : 4313217142 : S1 Teknik Mesin Reguler Khusus

FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA

I.

Pengertian Energi Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha (kerja) atau

gerak. Dalam sistem internasional (SI), energi dinyatakan dalam satuan joule (J), sedangkan dalam cgs dinyatakan dengan erg. Satuan energi yang lain adalah kalori atau kilo kalori. Satuan kalori biasanya digunakan untuk menyatakan besar energi panas (kalor) dan energi kimia. Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika): "Energi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan namun dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain (konversi energi)".

II.

Bentuk-bentuk Energi Energi terdiri dari beberapa bentuk antara lain:

1. Energi Panas Energi panas adalah energi yang dimiliki oleh benda-benda yang dapat menimbulkan panas atau kalori.karena benda tersebut menyala atau terbakar. Energi panas disebut juga energi kalor. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengakibatkan perubahan suhu maupun perubahan wujud zat. Energi kalor biasanya merupakan hasil sampingan dari perubahan bentuk energi lainnya. Energi kalor dapat diperoleh dari energi kimia, misalnya pembakaran bahan bakar. Energi kalor juga dapat dihasilkan dari energi kinetik benda-benda yang bergesekan.

2. Energi Kimia Energi kimia adalah energi yang terkandung dalam zat-zat kimia yang dihasilkan atau dilepaskan dari reaksi kimia. Contoh sumber energi kimia adalah bahan makanan yang mengandung unsur kimia. Dalam tubuh kita, unsur kimia yang terkandung dalam makanan mengalami reaksi kimia. Selama proses reaksi kimia, unsur-unsur yang bereaksi melepaskan sejumlah energi kimia. Energi kimia juga terkandung dalam bahan bakar dimana apabila terjadi reaksi pembakaran maka akan menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk menggerakkan benda lain.

3. Energi Listrik Energi listrik adalah energi dihasilkan dari pergerakan elektron dalam suatu benda. Energi listrik terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak. Muatan listrik yang bergerak akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya untuk penerangan, penggerak mesin, dan pemanas. Energi listrik berasal dari pembangkit listrik. Pembangkit listrik tersebut menggunakan berbagai sumber energi, seperti air terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Energi listrik yang dihasilkan

oleh pembangkit listrik sangat besar. Untuk menghasilkan sumber energi listrik yang lebih kecil dapat digunakan aki, baterai, dan generator.

4. Energi Cahaya Energi yang berasal dari sinar atau cahaya suatu benda yang sangat kuat yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau merubah suatu benda. Matahari merupakan salah satu sumber energi cahaya. Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat memancarkan cahaya, misalnya api dan lampu. Energi cahaya biasanya disertai bentuk energi lain seperti energi kalor (panas). Bahkan dengan menggunakan sel surya, energi yang dipancarkan oleh matahari dapat diubah menjadi energi listrik. 5. Energi Bunyi Energi bunyi adalah energi yang terkandung dalam benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Ketika terdengar bunyi guntur yang sangat keras, terkadang kaca jendela akan ikut bergetar. Hal ini disebabkan bunyi sebagai salah satu bentuk energi merambatkan energinya melalui udara. Sebenarnya ketika terjadi guntur, energi yang dimiliki guntur tidak hanya mengenai kaca rumah tetapi mengenai seluruh bagian rumah. Akan tetapi, energi yang dimiliki guntur tidak cukup besar untuk menggetarkan bagian rumah yang lainnya. 6. Energi Nuklir Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom yang dihasilkan selama reaksi nuklir yaitu reaksi fisi (pemisahan inti atom) dan reaksi fusi (penggabungan inti atom) yang terjadi dalam suatu atom. Reaksi nuklir terjadi pada inti atom yang pecah atau bergabung menjadi inti atom yang lain dan partikel-partikel lain dengan melepaskan energi kalor. Reaksi nuklir terjadi di matahari, reaktor nuklir, dan bom nuklir. Energi yang ditimbulkan dalam reaksi nuklir sangat besar, oleh karena itu energi nuklir dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. 7. Energi Mekanik Energi mekanik adalah energi yang dimiliki benda karena gerak dan kedudukannya. Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik. Secara matematis dapat dituliskan:

Em Ep Ek
dimana Em = Energi mekanik Ep = Energi potensial Ek = Energi kinetik

Bentuk energi mekanik:

a. Energi Potensial Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan) terhadap suatu acuan. Sebagai contoh sebuah batu yang diangkat pada ketinggian tertentu memiliki energi potensial, jika batu dilepas maka batu akan melakukan kerja yaitu bergerak ke bawah atau jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar, batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi, energi ini disebut energi potensial bumi. Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi, dan ketinggian benda. Secara matematis dirumuskan:

Ep m g h
dimana : Ep = Energi potensial m = massa benda g = gaya gravitasi h = tinggi benda

b. Energi Kinetik Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar kecepatan benda bergerak makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya. Secara matematis dirumuskan:

Ek

1 mv 2 2

dimana : Ek = Energi kinetik m = massa benda v = kecepatan benda c. Energi Pegas Energi pegas adalah jenis energi yang dimiliki oleh benda elastis. Secara matematis dirumuskan:

E pegas
dimana:

1 2 kx 2

Epegas = energi pegas k x = konstanta pegas = perubahan kedudukan pegas

III.

Contoh Cara Kerja Peralatan Konversi Energi 1. Energi Panas

Solar Collector Solar Water Heater adalah salah satu teknologi atau peralatan yang memanfaatkan energi panas matahari untuk memanaskan benda lain, dalam hal ini adalah air. Salah satu komponen dalam peralatan Solar Water Heater adalah plat solar collector. Kolektor penyerap panas adalah komponen yang berfungsi untuk menyerap energi panas matahari dari radiasi matahari. Jenis-jenis solar collector dalam sistem Solar Water Heater adalah sebagai berikut:

a. Flat Plate Solar Collector System (Kolektor Flat) Kolektor Flat merupakan kotak tertutup yang terisolasi oleh kaca atau plastik transparan dengan lempengan konduktor penyerap panas di bagian bawahnya. Kolektor ini biasanya dilapisi dengan lapisan untuk menyerap dan

meminimalkan kehilangan panas (Heat Loss). Sistem kerja dari kolektor ini yaitu sinar matahari akan melewati kaca

transparan pada kolektor dan langsung menuju lempengan konduktor penyerap panas yang kemudian mengubah energi matahari yang diterima menjadi energi panas. Selanjutnya panas ditransfer ke cairan dalam pipa tembaga yang melekat pada lempengan konduktor penyerap panas.

b. Evacuated Tube Solar Collector System (Kolektor Tabung Vacuum) Kolektor tabung vacuum terdiri dari tabung kaca yang berongga. Udara antar tabung dipompa keluar, sedangkan bagian luar dari tabung dipanaskan, sehingga hal tersebut menciptakan ruang hampa udara didalam tabung. Ruang hampa udara (Vacuum) adalah isolator yang sangat efektif yang membuat air di dalam kolektor tetap terjaga panasnya. Kehilangan panas (Heat Loss) rendah membuat kolektor tabung vacuum paling efisien dari semua jenis kolektor pemanas air tenaga matahari. Kolektor tabung vacuum juga dapat bekerja dengan baik dalam kondisi berawan sekalipun. Karakteristik inilah yang paling menguntungkan pada iklim dingin, atau selama musim hujan, di mana kolektor surya lain tidak dapat menghasilkan banyak energi. Bentuk silinder juga memungkinkan kolektor untuk menangkap radiasi yang terpantul dari tanah, yang dikenal sebagai Passive tracking effect. 2. Energi Kimia Fuel Cell Energi kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron dimana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam kJ atau kKal. Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka disebut dengan reaksi endodermis. Sumber energi yang penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada umumnya disebut reaksi pembakaran. Salah satu contoh aplikasi energi kimia dalam kehidupan manusia yaitu fuel cell. Saat ini fuel cell dianggap sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat bersih, ramah lingkungan, aman, dan mempunyai resiko yang sangat kecil. Di beberapa negara maju, fuel cell sudah digunakan sebagai sumber energi gerak kendaraan bermotor. Sistem fuel cell ini merupakan pembangkit energi listrik berbahan bakar hidrogen yang mengubah secara langsung energi kimia menjadi energi listrik. Secara teknis, fuel cell terdiri dari dua lempeng elektroda (katoda dan anoda) yang mengapit elektrolit. Oksigen dilewatkan pada salah satu sisi elektroda, sedangkan hidrogen dilewatkan pada sisi elektroda lainnya sehingga nantinya akan menghasilkan listrik, air, dan panas. Cara kerjanya, hidrogen disalurkan melalui katalisator anoda. Oksigen (yang

diperoleh dari udara) memasuki katalisator katoda. hidrogen Didorong membelah oleh katalisator, proton atom dan

menjadi

elektron yang mengambil jalur terpisah di dalam katoda. Proton melintas melalui elektrolit. yang

Elektron-elektron terpisah. Elektron

menciptakan ini dapat

aliran

dimanfaatkan

terlebih dahulu sebelum kembali ke katoda untuk bergabung dengan hidrogen dan oksigen, dan membentuk molekul air. Fuel cell ini bekerja secara kimia, bukan pembakaran

seperti mesin konvensional. Maka dari itu, emisinya sangat rendah dan patut untuk diutamakan pemanfaatannya yang sangat baik bagi lingkungan.

3. Energi Listrik Motor Listrik Energi listrik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pemanfaatannya adalah untuk menggerakkan benda lain. Alat yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak atau energi mekanik adalah motor listrik. Motor Listrik DC Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor. Motor DC memiliki 2 bagian dasar : 1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan

magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun magnet permanen. 2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus

listrik mengalir.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B. Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar ditopang oleh poros dengan ujungujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1 menuju F2 menghasilkan medan magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum jam. Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.

4. Energi Cahaya Solar Cell Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah teknologi atau peralatan yang mampu mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Ketika disinari, umumnya satu sel surya menghasilkan tegangan DC sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan DC sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar. Modul surya tersebut bisa digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.

Struktur Sel Surya

a. tal backing

Substrat/Me

Substrat adalah material yang komponen menopang sel surya. seluruh Material

substrat juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik

karena juga berfungsi sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. b. Material semikonduktor Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya berfungsi untuk menyerap cahaya dari sinar matahari. Semikonduktor terdiri dari junction atau gabungan dari dua material semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p dan tipe-n yang membentuk p-n junction. c. Kontak metal / contact grid Selain substrat sebagai kontak positif, sebagian material semikonduktor biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif. d. Lapisan antireflektif Antirefleksi berfungsi untuk meminimalisir refleksi cahaya agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh semikonduktor. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali. e. Enkapsulasi / cover glass Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau kotoran.

Cara kerja sel surya Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya.

Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak menuju dari kontak semikonduktor negatif, yang

selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik.

5. Energi Bunyi Sound-Driven Piezoelectric Nanowire Bising adalah polusi bunyi yang pada umumnya terjadi pada daerah-daerah pemukiman yang padat atau kawasan industri. Oleh karena itu bising yang merupakan energi bunyi yang terbuang, biasanya ditekan serendah-rendahnya. Sebagai salah satu bentuk energi, bising dapat dimanfaatkan untuk kebaikan orang banyak. Salah satu pemanfaatan energi bising adalah pada Sound-Driven Piezoelectric Nanowire. Penelitian ini dilakukan oleh beberapa peneliti asal Korea Selatan.

Pengembangan penelitian ini nantinya memungkinkan kita untuk mengobrol lewat telephone sepuasnya tanpa khawatir kehabisan batere karena suplai energi akan diperoleh dari energi suara pembicaraan kita dan suara lain yang ada di sekitar kita seperti suara bising yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas. Speaker yang terdapat pada telephone akan mengubah energi suara yang diterima menjadi energi listrik. Alat ini menggunakan suatu perangkat konversi energi berupa piezolektrik. Piezoelektrik adalah suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan suatu arus listrik jika

mendapatkan perlakuan tekanan. Bunyi adalah suatu getaran mekanis yang merambat pada suatu medium dalam bentuk gelombang. Bentuk

gelombang yang dimiliki oleh bunyi adalah bentuk gelombang longitudinal. Gelombang bunyi ini dapat menghasilkan tekanan yang biasanya diukur dalam skala desibel (db). Tingkat tekanan suara (Sound Pressure Level) menunjukkan seberapa besar perubahan tekanan yang dialami oleh medium (pada umumnya udara) dari kondisi setimbangnya. Tekanan bunyi ini dimanfaatkan untuk menekan substrate PES dan PdAu yang akan mengahasilkan elektron. Elektron ini akan dialirkan ke ZnO nanowires ke GaN. Aliran listrik ini akan digunakan sebagai sumber energi dari telephone. Mode AC dari piezoelektrik ini adalah ketika tekanan suara diberikan maka electron akan bergerak ke bagian bawah dan ketika tekanan tidak diberikan maka elektron akan mengalr sebaliknnya sehingga akan menghasilkan arus bolak-balik. Bentuk piezoelektrik Penelitian lain mengenai pemanfaatan energi bunyi dilakukan oleh seorang professor dari University of Utah bernama Orest Symko. Dia memanfaatkan energi bunyi yang berasal dari udara untuk mengubahnya menjadi energi listrik. Prosesnya adalah sebuah silinder ditempatkan di antara hot heat exchanger dan cold heat exchanger. Kemudian panas diberikan sehingga udara akan mengalir dan akan mengeluarkan suara dengan frekeunsi tertentu. Adanya frekeunsi ini akan mengakibatkan terjadinya fenomena resonansi. Resonansi merupakan proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada benda lain yang bergetar, hal ini terjadi dikarenakan suatu benda bergetar pada frekeunsi yang sama dengan frekeunsi benda yang terpengaruhi. Frekeunsi ini akan mengakibatkan silinder bergerak dan menekan piezoelektrik dan akan menghasilkan energi listrik.

6. Energi Nuklir Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap (PLTU), menggunakan uap bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar. PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudian panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos dengan turbin uap.

PLTN memiliki yang dalam prinsip

juga kerja di

sama

yaitu

reaktor

terjadi

reaksi fisi bahan bakar uranium menghasilkan sehingga energi

panas. Reaksi fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 dan saat itu pula atom Uranium akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi reaksi fisi juga akan dihasilkan energi panas yang sangat besar. Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3 neutron baru. Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235 lainnya dan muncul lagi 2-3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan terjadi terus menerus secara perlahan di dalam reaktor nuklir. Dalam aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber panas untuk menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin dan membuat generator menghasilkan listrik. 7. Energi Mekanik Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu

pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai, atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Mikrohidro mendapatkan energi dari

aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro

memanfaatkan energi

potensial jatuhan

air. Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat diubah menjadi energi listrik. faktor geografis (tata Di letak sungai), samping tinggi

jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan

air menjadi tinggi. Air dialirkan melalui sebuah pipa dan kemudian menggerakkan turbin atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_thermal_collector http://smartwaterheaters.com/pemanas-air-tenaga-suryamatahari-solar-water-heaters.html http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_cell http://www.alpensteel.com/article/46-102-energi-matahari-surya-solar/4264--defenisi-carakerja-aplikasi-fungsi-solar-cell http://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya/ http://annagraciana.wordpress.com/2010/09/22/energi-kimia/ http://www.meriwardanaku.com/2011/11/prinsip-kerja-motor-arus-searah-dc.html http://himafiunlambjb.wordpress.com/2011/07/15/energi-bunyi-sebagai-alternatif-energimasa-depan/ http://www.ebtke.esdm.go.id/id/energi/energi-baru/nuklir/241-prinsip-kerja-pltn.html http://indone5ia.wordpress.com/2012/02/17/prinsip-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-nuklir/ http://rian-rifqhy.blogspot.com/2013/05/pemanfaatan-energi-potensial.html http://id.wikipedia.org/wiki/Mikrohidro

Anda mungkin juga menyukai