Modul MD10
PENGANTAR
Hingga saat ini, Anda telah menyelesaikan hampir semua materi Manajemen Diri dalambelajar.Barangkali kita bisa sependapat bahwa dunia kemahasiswaan merupakan kehidupanyang penuh daya tarik dan tantangan, Suatu kehidupan yang perlu dijalani berbeda dari saatkita di Sekolah Lanjutan dimana segala sesuatunya lebih terstruktur dan teratur. Secaraumum, dari sudut perkembangan manusia, mahasiswa berada pada usia persiapan karir dansecara mental sedang didera pertanyaan hakiki mengenai identitas diri ~ Siapa saya/? Upaya menjawab pertanyaan ini, banyak dipengaruhi oleh perjumpaan sosial ~ socialencounter sehari-hari di pergaulan kampus, baik dalam konteks akademik, maupun nonakademik. Di sisi lain, khusus untuk kondisi UNHAS, mahasiswa datang dari berbagai latar belakangbudaya yang amat ber-ragam. Sehingga perjumpaan di kehidupan kampus menjadilebih marak, dan untuk sebagian mahasiswa sedikit membingungkan, Ada banyak
sentuhan,singgungan, bahkan benturan nilai-nilai yang perlu dihadapi; sementara ajakkan untuk berprestasi,ber-inovasi dan ber-kiprah di banyak kegiatan amat menggoda. Sehingga pengisian waktu menjadi amat krusial, selalu mungkin membawa kita pada keadaan yang
mengandungcekaman kepentingan, Pada gilirannya, manakala kita kewalahan terjadilah kondisi cemasyang bisa menjadikan kita stress. Memahami makatidaklah kondisi kehidupan apabila kemahasiswaan bahwa sebagaimana pada diuraikan di atas, hidup
berlebihan
dikatakan
hakikatnya
ajakkan
kemahasiswaanpenuh dinamik, ragam tantangan, indah tetapi juga mengandung cekaman ~ stress. Olehkarena itu, materi manajemen stress dimasukkan kedalam paket BSS, agar mahasiswa dapatmengatasi berbagai cekaman yang dihadapinya, dan dengan demikian dapat menikmati hidup dengan lebih meng-asyikan dan berdaya-guna. Dengan demikian, sasaran yang
Diharapkan dengan memiliki sedikit pemahaman dasar stress mahasiswa dapat lebihbisa bersahabat dengan stress, dan tentu saja menanganinya secara sehat, dan pada gilirannya dapatmenikmati kehidupan kemahasiswaan dengan lebih membahagiakan.
1. PENDAHULUAN
Kata stres sering didengar baik dikalangan ilmuwan maupun di masyarakat umum, namun artinya berbeda-beda. Stres mungkin diartikan sebagai kejadian yang tidak menyenangkan atau mungkin dianggap penyakit. Dalam masyarakat umum, stres diartikan bingung, takut, susah. Dunia tanpa stresor tidak mungkin, seperti juga dunia tanpa kuman juga tidak mungkin. Masalahnya bukan menghindari stres, tetapi bagaimana menghadapi stres. Stres merupakan pengalaman subyektif yang didasarkan pada persepsi seseorang terhadap situasi yang dihadapinya. Stres berkaitan dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan atau situasi yang menekan. Kondisi ini mengakibatkan perasaan cemas, marah dan frustrasi. Menurut Kamus Besar BahasaIndonesia, ada 2 pengertian stress: (1) Gangguan
atau kekacauan mental dan emosional (2) -Tekanan. Secara teknis psikologik, stress didefinisikan sebagai Suatu respons penyesuaianseseorang terhadap situasi yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraanorang bersangkutan. ~ Stress is an adaptive response to a situation that is perceived aschallenging or threatening to the persons well -being .Jadi stress merupakan suatu responfisiologik ataupun perilaku terhadap stressor ~ hal yang dipandang sebagai menyebabkancekaman, gangguan keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal Dalampengertian ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektifm sesuai perspsi orang yangmemandangnya. Dengan perkataan lain apa yang mencekam bagi seseorang belum tentudipersepsi mencekam bagi orang lain. Di sisi lain, stressor adalah Sumber yang dipersepsi seseorang atau sekelompok orangmemberi tekanan/cekaman terhadap keseimbangan diri mereka. Ada 3 sumber utama bagi stress, yaitu :
menentukankapan menekan tombol panik. Bagaimana kita memberi makna/label padapengalaman dan antisipasi ke depan, bisa membuat kita relax atau stress.
Lebih lanjut, sumber stressor tersebut bisa dibedakan dalam 3 bagian berdasarkanpeluang penanganannya, yakni :Pertama, Stressor yang penanganannya hanya membutuhkansedikit upaya seperti misalnya kebiasaan belajar; waktu bangun pagi, diet, dstdimana upaya menanganinya dengan cara memgubah kebiasaan, membiasakan kebiasaanbaru, maka dalam waktu satu-dua minggu dapat berubah. Kedua, Stressor yang untukmenanganinya membutuhkan upaya yang lebih sungguh-sungguh, seperti contohnya soalkepercayaan diri, persoalan hubungan,dst, dimana diperlukan bantuan teknikal untuk menanganinya,seperti percakapan kalbu, skill komunikasi, manajemen konflik, dst. Ketiga,stressor yang memang tidak dapat ditangani sepeti kematian orang yang dikasihi.Maka penanganannya,perlu belajar berdamai dengan diri menerima kenyataan tersebut, lalu diatasidengan relaksasi, dan upaya spiritual.
Lebih jauh bisa kita simpulkan bahwa setiap orang bisa mengalami stress, sesekali stressdalam kehidupan merupakan bumbu hidup dinamis, akan tetapi apabila terjadi stress yangsering dengan fluktuasi yang besar, maka sudah perlu mendapat perhatian khusus, artinyasudah perlu lebih serius menanganinya.
Secara fisiologis ada 3 tahap penyesuaian dilakukan tubuh , sering disebut GAS (General Adaptation Syndrome), yaitu : Tahap pertama, tahap siaga (alarm stage) terjadisaat mulai terasa sengatan cekaman, biasanya muncul rekasi darurat, fight or flight.; Tahapkedua, tahap perlawanan (resistance stage) , pada tahap ini tidak seheboh tahap pertama,tetapi reaksi hormonal tubuh masih tinggi, secara nyata orang ini melakukan upaya penanganan, bisa coping bisa juga fighting . Apabila stressor bisa ditiadakan, maka tubuhakan kembali ke keadaan normal. Tahap ketiga, tahap kepayahan Exhausted stage
Individu tidak lagi memberikan respos stress karena kepayahan, kehabisan energi. Kondisiini agak berbahaya karena tubuh yang mengalamai banyak goncangan keseimbangan menjaditerbiasa sesuai dengan kondisi tersebut, berakibat gangguan penyakit yang lebihparah, seperti gangguan lambung, hypertensi, cardiovasculer,dst.
3. Indikasi/gejala stress
Bagaimana kita mengetahui apakah kita berada dalam keadaan stress atau tidak ?Apagejalanya? Ada sejumlah gejala yang bisa diditeksi secara mudah yaitu : a) gejala fisiologik , antara lain : denyut jantung bertambah cepat , banyak berkeringat (terutama keringat dingin),pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit tidur,gangguan lambung, dst
perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan ; anak yang sakit; atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga merupakan penyebab stres
beberapa bulan, seperti perselisihan perkawinan terus menerus; kesulitan finansial yang berkepanjangan; berpisah dengan keluarga; berpindah tempat tinggal;
mempunyai penyakit kronis dan termasuk perubahan fisik, psikologis, sosial pada usia lanjut. Makin sering dan makin lama situasi stres, makin tinggi resiko
kesehatan yang ditimbulkan. Stres yang berkepanjangan kemampuan untuk meyelesaikan tugas perkembangan.
dapat mempengaruhi
Ciri-cirinya yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan sosial, sulit tidur, negativistik, penurunan konsentrasi, takut tidak jelas, keletihan meningkat, tidak mampu melakukan pekerjaan sederhana, gangguan sistem meningkat, perasaan takut meningkat.
Istilah stres yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari umumnya mengacu pada perasaan atau reaksi negatif terhadap suatu peristiwa. Sebenarnya stres bukan hanya sesuatu hal yang buruk karena hal yang baik pun dapat merupakan stres. Ada beberapa tipe stres, Hebb (dalam Sarafino, 1997) mempergunakan istilah yang dapat membedakan tipe stres, yaitu : a). Distress merupakan stres yang berbahaya dan merusak keseimbangan fisik, psikis atau sosial individu , b). Eustress merupakan stres yang menguntungkan dan konstruktif bagi kesejahteraan individu. Anthonovsky (dalam Sherridan dan Radhmacher,1992) menambahkan bahwa stres juga dapat bersifat netral yaitu tidak memberikan efek buruk maupun baik. Ini terjadi bila intensitas atau durasi stresor sangat kecil atau kemampuan adaptasi individu sangat baik sehingga stresor dapat dikendalikan.
Secara rinci dapat diklasifikasi sebagai berikut : a) Gangguan pada organ tubuh >>> hiperaktif dalam salah satu sistem ttt. - muscle myopathy >>> otot tertentu mengencang/melemah - tekanan darah naik >>> kerusakan jantung dan arteri - sistem pencernaan >>> mag, diarhea b) Gangguan pada sistem reproduksi - amenorhea>> tertahannya menstruasi - kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, kurang produksi semenpada pria - kehilangan gairah sex
c) Gangguan pada sistem pernafasan - asthma, bronchitis d) Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan, dst
mengingatinformasi, mengambil keputusan, mengambil langkah tepat. Mahasiswa yang over-stressed ~ stress berat seringkali banyak membolosatau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
6. Adaptasi Stress
Adaptasi stress adalah perubahan anatomi, fisiologis dan psikologis di dalam diri seseorang sebagai reaksi terhadap stress. Adaptasi terhadap stress dapat berupa : 1. Adaptasi secara fisiologis Adaptasi fisiologis merupakan proses penyesuaian tubuh secara alamiah atau secara fisiologis untuk mempertahankan keseimbangan dan berbagai faktor yang menimbulkan atau mempengaruhi keadaan menjadi tidak seimbang contohnya
S , Study skills .
Ada banyak hal yang perlu dipelajari, yang ingin diketahui, ada banyakkegiatan yang ingin diikuti, waktu terbatas.Oleh karena itu, agar tidakmenjadi stress, seyogyanya mahasiswa perlu memiliki berbagai skillbelajar yang sesuai sehingga saya bisa belajar secara efektif tetapi jugaeffisien dalam menggunakan daya dan waktu serta sumber lainnya.
o Mengatur arus berbagai pikiran dan refocus Kadang-kadang ada banyak arus pikiran bergerak dalam mental/mindkita, simpang siur, saling menyerobot. Oleh karenanya perlu diatur, perluditertibkan, dan difokuskan pada satu pokok pikiran setiap saatnya. Perludicatat tidak selamanya kita perlu mengikuti satu alur pikir (linier),kadang-kadang diperlukan kita menye-brang alur (lateral) .Hal itu boleh-bolehsaja, bahkan seringkali diperlukan untuk kerja kreatif.Akan tetapitetap perlu diupayakan tertib, focus pada satu gagasan, dalam hal ini hanyaidea yang relevan berkaitan dengan ujian.Gagasan lainnya, ditunda dandiberi jadwal lain, tetapi perlu ditanggapi supaya tidak menganggu. Bilakita dapat mengatur pikiran dengan lebih tertib, maka muncul-nyagagasan yang relevan akan menolong kita lebih percaya diri, dan dengandemikian, merangsang muncul pikiran iringannya. b. Ramah dan beri Diri kita dukungan moril c. Berpikirlah realistic, ujian hanya merupakan salah satu cara evaluasi,bukan segalagalanya d. Berdamai dengan diri siap hadapi yang terburuk ~ tidak lulus ujian,bukanlah akhir segalanya, bukan kiamat. Bisa saja tujuan Anda tidak tercapai karena Anda kurang rajin, gigih, dan tekun. Mungkin juga karena Anda kurang peka akan pimpinan Tuhan Yang Maha Esa atau karena keinginan Anda tidak sinkron dengan keinginan-Nya. Tidak semua rencana kita selalu disetujui oleh Tuhan.Rencana kita bisa berbeda dengan kehendakNya. Kita menghendaki ini dan itu, tetapi Tuhan berkehendak lain. Hanya dalam tangan-Nyalah berhasil tidaknya apa yang kita lakukan. Selalu ada sesuatu hikmah dibalik setiap peristiwa. Kegagalanpun bisa menjadi pelajaran di masa-masa mendatang dan jadi berkat bagi orang lain. Setiap kegagalan selalu menyimpan hal yang baik.Ada misteri dibalik peristiwa.Ada yang tidak kita ketahui dibalik kegagalan yang
3. Persiapkan Fisik a. Asupan nutrisi yang sesuai untuk situasi ujian (tidak terlalu kenyang,bergizi dan seimbang) b. Cukup istirahat, relax c. Sebaiknya tetap lakukan exercise seperlunya.
4. Pelajari skill relaksasi yang amat menolong segera : a. Tarik nafas dalam secara teratur Metode ini merupakan teknik yang paling sederhana, yang bisamenolong kita menenangkan respons fisiologik/faal yangditimbulkan oleh perasaan kita. b. Teknik Relaksasi lainnya seperti progressive relaxation c. Bermeditasi, berdoa dan upaya spiritual lainnya Dengan adanya kemampuan untuk bersahabat dengan stress maka akan menjadi pribadi mandiri sebagai pribadi yang berani mengatur, mengelola waktu dan kesempatan dalam banyak hal, misalnya dengan menyisihkan waktu untuk: - Berpikir, agar mendapatkan kekuatan diri dan akal terus berkembang - Belajar, agar mendapatkan pengalaman dan ilmu - Bermain, agar terjaga keseimbangan hidupnya dan rileks - Membaca, agar mendapatkan hikmat dan pengetahuan - Berteman, agar mendapatkan jalan menuju kebahagiaan melalui relasi yang baik Berdiam, agar ada kesempatan untuk merenung dan refleksi diri sehingga hati tidak terasa hampa - Mencintai dan mencintai, agar merasakan anugerah Tuhan melalui kasih sesama - Humor dan tertawa, agar terhindar dari stres dan tekanan hidup sehingga jiwanya terus terhibur - Berdoa, agar dapat berserah diri dan memohon kepada Tuhan demi kesuksesan di dunia dan akhirat.
8. Penutup
Mengakhiri bahasan tentang manajemen stress ini, ada beberapa tips yang ingin saya berbagi , antara lain : Penting untuk kita ketahuiapakah kita sudah selesaikan semua yang memang bisakita lakukan
Namun demikian, Apabila Anda masih terlalu cemas, datanglah ke Pusat Bimbingan dan Konseling UNHAS, fasilitas yang disediakan UNHAS bagi Anda. Disana Anda dapat relax dan berbagi tekanan dengan konselor yang bertugas, semoga menjadi ringan dan siap untuk maju lagi
Daftar Pustaka
Cohen, S. and Syme, S.L. (1985). Social Support and Health. London: Academic Press Inc. Goldberger, L and Shlomo Breznizt, (1982). Handbook of Stress, The Free Press, New York Hardjana, A.M. (1994).Stress Tanpa Distress. Yogyakarta: Kanisius. Mnks, F.J. Knoers,A.M.P and Haditono, S.R. (1984). Psikologi Perkembangan, Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press Sarafino,E.P, (1997). Health Psychology-Biopsychosocial Interactions, 3rd edition. John Wiley and Sons. Inc., USA Sherridan,C.L and Radmacker,S.A. (1992). Health Psychology,Challeging The Biomedical Model. New York . John Willey and Sons.Inc Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : Gramedia. Taylor and Shelley, E (1995). Health Psychology. MC. Graw Hill Co. New York