Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI SESI I DAN II

Disusun Oleh: Kelompok Dede Arie Vitara Deni Dwi Mentari Elgha Lestari Emmi Valentina P. PO.71.20.1.11.012 PO.71.20.1.11.014 PO.71.20.1.11.016 PO.71.20.1.11.018 PO.71.20.1.11.020

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN KEPERAWATAN 2013-2014

TAK STIMULASI PERSEPSI SESI I DAN II A. TOPIK Sesi I : Mengenal halusinasi Sesi II : Mengontrol Halusinasi dengan cara Menghardik B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Klien dapat mengenali dan mengontrol halusinasi dengan cara menghardik 2. Tujuan Khusus a. Klien dapat mengenal jenis halusinasi b. Klien dapat mengenal waktu terjadinya halusinasi c. Klien dapat mengenal frekuensi terjadinya halusinasi d. Klien dapat mengenal situasi terjadinya halusinasi e. Klien dapat mengenal perasaanya pada saat terjadi halusinasi f. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi g. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi h. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi C. KLIEN 1. Karakteristik klien a. Klien dengan Halusinasi b. Klien mau dan mampu mengikuti kegiatan yang direncanakan c. Klien dengan ekspresi tenang d. Klien dengan komunikasi kooperatif e. Klien mampu berkonsentrasi f. Klien dapat berhubungan dengan orang lain g. Klien dengan masalah homogen

2. Proses seleksi pasien Apabila klien tidak bersedia maka jangan memaksa klien 3. Jumlah peserta TAK 6 orang yang mengalami halusinasi persepsi. D. PENGORGANISASIAN 1. Waktu dan tempat pelaksanaan Jam Tempat 2. Tim terapis Leader Co leader Fasilitator Observer a) Leader : Emmi Valentina P. : Dede Arie Vitara : Elgha Lestari Deni : Dwi Mentari : Emmi Valentina P. Tugas Anggota : Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan Menfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik Sebagai role model Menganalisa dan mengobservasi pola komunikasi kelompok Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik, mengungkapkan perasaan dan pikiran b) Co leader : Dede Arie Vitara Membantu leader dalam mengorganisasi anggota kelompok Mengingatkan leader kalau diskusi menyimpang Bersama leader menjadi contoh untuk kerjasama yang baik : 10.00 - 10.45 WIB : Ruang TAK : Hari / Tanggal : Senin/ 23 September 2013

c) Fasilitator

: Elgha Lestari Deni

Memotivasi klien untuk mengikuti semua kegiatan TAK. Memberikan stimulasi kepada semua anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan kelompok sampai selesai Ikut serta dalam kegiatan kelompok untuk aktif dalam jalannya permainan Memfasilitasi anggota dalam diskusi kelompok d) Observer kelompok. Mengobservasi jalannya terapi aktifitas kelompok mulai dari persiapan, proses dan penutup. Mencari serta mengarahkan respon klien Mencatat semua proses yang terjadi Membuat laporan jalannya aktivitas kelompok 3. Metode Dinamika Kelompok, Diskusi/Tanya Jawab, Permainan. 4. Media Speaker, papan identitas, papan tulis, kartu bergambar berisi pertanyaan. 5. Setting tempat Peserta dan terapis duduk bersama dalam bentuk lingkaran di dalam ruangan. : Dwi Mentari Mencatat dan mengamati respon klien, serta jalannya dinamika

L P P F1 P

CL P P F2 P O

Posisi Kegiatan TAK

Keterangan : L : Leader CL : Co Leader F1 : Fasilitator 1 F2 : Fasilitator 2 O P : Observer : Pasien (Tn. S, Tn. D, Tn. I, Tn. B, Tn. B, Tn. N )

E. PROSES PELAKSANAAN 1. Tahap Orientasi a. Salam teraupetik / perkenalan Salam dari terapis pada klien Klien dan terapis memakai papan nama b. Evaluasi/validasi Menanyakan kabar anggota peserta TAK

Menanyakan bagaimana perasaan peserta ikut TAK

c. Kontrak : 1. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal halusinasi dan mengontrol halusinasi dengan menghardik 2. Menjelaskan aturan kegiatan TAK : a. Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus dengan izin terapis b. Lama kegiatan 45 menit c. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 2. Tahap Kerja a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal halusinasi dan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. b. Terapis meminta klien secara satu persatu menceritakan waktu terjadi halusinasi, frekuensi halusinasi, situasi terjadi halusinasi, perasaan saat terjadi halusinasi, dan cara yang dilakukan selama ini untuk mengatasi halusinasi. Hasilnya ditulis di lembar observasi. c. Terapis memberi pujian pada klien yang dapat melakukannya. d. Terapis menjelaskan cara menghardik halusinasi dengan menutup mata dan menutup telinga sambil berteriak pergi suara palsu. e. Terapis memberi pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan saat setiap klien berhasil mempraktekkan cara menghardik halusinasi. f. Terapis menjelaskan permainan ular naga yang dilakukan dan aturannya. g. Terapis meminta klien untuk membentuk barisan secara memanjang dan klien memegang punggung teman yang ada didepannya. h. Dua orang terapis berhadapan dan berpegangan tangan dan tangannya diangkat keatas. i. j. Terapis memutar musik Klien berjalan dibawah tangan dua orang terapis dan berjalan memutarinya.

k. Klien terus memutar dan saat musik dihentikan tangan dua orang terapis turun kebawah dan menangkap salah satu klien. l. Klien yang tertangkap memilih salah satu kartu bergambar yang berisi pertanyaan dan klien harus menjawab pertanyaan tersebut. m. Beri pujian kepada klien yang mampu menjawab n. Klien yang tertangkap tidak ikut lagi dalam permainan. o. Ulangi prosedur g sampai n hingga ada satu orang pemenang. 3. Tahap Terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK 2. Terapis mengevaluasi kemampuan klien dalam mengenal halusinasi dan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi dengan cara yang pertama yaitu mengahardik 3. Terapis memberi pujian akan keberhasilan kelompok b. Rencana tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara mengontrol halusinasi dengan cara pertama yaitu menghardik saat halusinasi muncul. F. Evaluasi dan dokumentasi a. Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi Sesi 1, kemampuan yang diharapkan adalah mengenal halusinasi yang terjadi dan pada sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.

FORMAT EVALUASI TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI SESI I DAN II SESI I DAN II : TAK Stimulasi Persepsi : Halusinasi 1. No 1 2 3 4 5 Sesi I: Kemampuan Mengenal Halusinasi Aspek yang dinilai Mengenal jenis halusinasi Mengenal waktu terjadinya halusinasi Mengenal frekuensi terjadinya halusinasi Mengenal situasi terjadinya halusinasi Menyebutkan perasaanya pada saat terjadi halusinasi Dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi Evaluasi 2. No 1 2 Sesi II: Kemampuan Mengontrol Halusinasi dengan Menghardik Aspek yang dinilai Memahami cara menghardik halusinasi Memperagakan cara menghardik halusinasi Evaluasi Tn. S Tn. D Nama Klien Tn. I Tn. B Tn. B Tn. N Tn. S Tn. D Nama Klien Tn. I Tn. B Tn. B Tn. N

Petunjuk : 1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien 2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan cara yang biasa

digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifannya, cara menghardik halusinasi dan memperagakannya. Beri tanda jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

DAFTAR PUSTAKA Keliat, Budi Ana, dkk. 1998. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.

Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai