Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK 1.

Pengertian Gagal ginjal kronik (GGK) adalah penurunan faal ginjal yang menahun, yang pada umumnya tidak reversibel dan cukup lanjut (R.P. Sidabutar Suhardjono, E.J. Kapojos). 2. Tahap-tahap gagal ginjal kronik sesuai dengan nilai test klirens kreatinin (TKK). a. 100-76 ml/menit, disebut insufisiensi ginjal berkurang. b. 75-26 ml/menit disebut insufisiensi ginjak kronik. c. 25-0 ml/menit disebut gagal ginjal kronik. d. < 5 ml/menit disebut gagal ginjal terminal. 3. Etiologi a. Glomerulonefritis kronik b. Penyakit ginjal obstruksi dan infeksi c. Glomerulonefritis lupus d. Nefrosklerosis hipertensi e. Nefropati diabetik 4. Patofisiologi
Glomerulo Obstruksi dan Nepritis Kronik Infeksi Neprotik Diabetik Nepritis Hypertensi Nepritis. Lupus

Penurunan fungsi glomerulus

Iskemi dan infeksi nefron nefron ginjal

Angiopati shg Jar.ginjal < O dan nutrisi

Vaskularisasi jar. Ginjal <

Kerusakan jaringan dan Nefron ginjal

Gagal Ginjal Kronik

Pencernaan

Kulit

Hematologi

Syaraf dan Otot

Kardiovaskular

Endokrin

Ggn.Metab. protein Ureum>pd air liur Cegukan Gastritis

>Urokrom Gatal ekskariosis Urea Frost

Anaemia Ggn Fungsi dan Trombosit openi Ggn Fungsi leukosit

Restless Leg sindrom. Burning Feet sindrom. Ensepalopati metab. Miopati

Hipertensi Odema

Ggn.Seksual Ggn.Tolerasi glukosa Ggn.Metab. lemak Ggn.Metab Vit. D

Anoreksia Mual Muntah Bau Mulut Stomatitis Parotitis

Pucat. Kuning, Gatal

Eritropoitin < Defisiensi besi Hemolisis Kelemahan otot

> Renin AngiotensiAldosteron Arterisklerosis dini Ggn Elektrolit dan kohesifikasi metastatik Perubahan proses pikir

Pada Laki produksi testosteron dan spermatogenesis < Pada Wanita Ggn Menst.,ovulasi aminorhe

Perubahan membran mukosa mulut

Ggn. Interigas kulit

Resiko cedera (Profil darah abnormal)

Penurunan Curah Jantung

5. Pemeriksaan Penunjang Pada GGK. a. Radiologi ( foto polos Abdomen ) menilai bentuk dan besar ginjal ( batu a/ obstruksi) b. Pielografi intravena ( PIV ), menilai sistem pelviokalises dan ureter, pemeriksaan ini mempunyai resiko penurunan faal ginjal pada keadaan tertentu, misalnya : usia lanjut, DM, dan Nefropati Asam Urat. c. USG. Menilai besar, bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, antomi sistem pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih serta prostat d. Renogram, menilai; fungsi ginjal kiri dan kanan, lokasi gangguan ( vaskuler, parenkim, ekskresi ), serta sisa fungsi ginjal. e. Pemeriksaan radiologi jantung : mencari kardiomegali, efusi perikardial. f. Pemeriksaan Radiologi tulang: mencari osteodistrofi ( T/u falanks jari ), kalsifikasi metastasik g. Pemeriksaan radilogi paru: mencari uremik lung; yang terkhir ini dianggap sebagai bendungan. h. Pemeriksaan Pielografi Retrograd: bila dicurigai obstruksi yang reversibel. i. EKG.: untuk melihat kemungkinan :hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis,aritmia, gangguan elektrolit(hiperkalemia ). j. Biopsi ginjal : k. Pemeriksaan Lab yang umumnya:dianggap menunjang, kemungkinan adanya suatu GGK.: - LED. Meninggi yang diperberat oleh adanya anemia, dan hipoalbuminemia. - Anemia normositer normokrom, dan jumlah retikulosit yang rendah. - Ureum dan kreatinin meninggi, biasanya perbandingan antara ureum dan kreatinin lebih kurang 20:1.ingat perbandingan bisa meninggi ok.;perdarahan sal. Cerna, demam, luka bakar luas, pengobatan steroid, dan obstruksi saluran kemih. Perbandingan ini berkurang : Ureum lebih kecil dari Kreatinin, pada diet rendah protein, dan Tes Klirens Kreatinin yang menurun. - Hiponatremi : umumnya karena kelebihan cairan. - Hiperkalemia, biasanya terjadi pada gagal ginjal lanjutbersama dengan menurunnya diuresis. - Hipokalsemia dan Hiperfosfatemia:terjadi karena berkurangnya sintesis 1,24 (OH)2 vit D3pada GGK. - Fosfatase lindi meninggi akibat gangguan metabolisme tulang, t/u Isoenzim fosfatase lindi tulang. - Hipoalbuminemis dan Hipokolesterolemia; umumnya disebabkan gangguan metabolisme dan diet rendah protein. - Peninggian Gula Darah , akibat gangguan metabolisme karbohidrat pada gagal ginjal, ( resistensi thd. pengaruh insulin pada jaringan ferifer) - Hipertrigliserida, akibat gangguan metabolisme lemak, disebabkan, peninggian hiormon inslin, hormon somatotropik dan menrunnya lipoprotein lipase. - Asidosis metabolik dengan kompensasi respirasi menunjukan pH. Yang menurun, BE, menurun, HCO3-menurun, PCO2 menurun, semuanya disebabkan retensi asam-asam organik pada aggal ginjal. 6. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan GGK. a. Pengkajian 1) Aktivitas dan Istirahat : Gejala : kelelahan ektremitas, kelemahan, malaise, gannguan tidur. Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak. 2) Sirkulasi : Gejala : Riwayat hipertensi lama atau beratPalpitasi nyeri dada atau angina

Tanda : Hipertensi, nadi kuat, oedema jaringan umum, piting pada kaki , telapak tangan, Disritmia jantung, nadi lemah halus, hipotensi ortostatik, friction rub perikardial, pucat, kulit coklat kehijauan, kuning.kecendrungan perdarahan, 3) Integritas Ego : Gejala : faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan, Tanda : menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian. 4) Eliminasi : Gejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria ( gagal tahap lanjut ) abdomen kembung, diare atau konstipasi. Tanda: Perubahan warna urine, ( pekat, merah, coklat, berawan, ) oliguria atau anuria. 5) Makanan/cairan : Gejala ; Peningkatan berat badan cepat ( oedema ) penurunan berat badan ( malnutrisi ) anorekasia, nyeri ulu hati, mual muntah, bau mulut ( amonia ) Pengunaan diuretik. Tanda : Gangguan status mental, :ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, kejang, rambut tipis, kuku rapuh. 6). Nyeri/kenyamanan : Gejala : Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki, ( memburuk saat malam hari ) Tanda ; Prilaku berhati-hati, geluisah. 7) Pernafasan : Gejala : nafas pendek, dispnoe nokturnal, paroksismal, batuk dengan/tanpa sputum, kenatl dan banyak, Tanda ; takhipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, Batuk produktif dengan / tanpa sputum. 8) Keamanan : Gejala : kulit gatal, ada/berulangnya infeksi. Tanda : Pruritus : demam, ( sepsis, dehidrasi), ptekie, area ekimoosis pada kulit, fraktur tulang, defosit fosfat kalsium,pada kulit, jaringan lunak, sendi keterbatasan gerak sendi. 9). . Seksualitas : Gejala : Penurunan libido, amenorea, infertilitas. 10). Interaksi sosial : Gejala ; kesulitan menentukan kondisi. ( tidak mampu bekerja, mempertahankan fungsi peran, ), 7. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Yang muncul : a. Resiko tinggi terjadi penurunan curah jantung b/d ketidakseimbangan cairan ganggusn frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi toksin, ( urea), kalsifikasi jaringan lunak. b. Resiko tinggi terjadi cedera( profil darah abnormal ) b/d penekanan, produksi/sekresi eritpoietin, penurunan produksi SDM.gangguan faktor pembekuan, peningkatan kerapuhan vaskuler. c. Resiko terjadi kerusakan integritas kulit b/d gangguan status metabolik, sirkulasi ( anemia,iskemia jaringan )dan sensasi ( neuropati ferifer ), gangguan turgor kulit, penurunan aktivitas akumulasi toksin dalam kulit. d. Resiko tinggi terjadi perubahan membran mukosa oral b/d kurang/penurunan salivasi, pembatasan cairan, perubahan urea dalam saliova ( amonia ) e. Kurang pengetahuan ( kebutuhan belajar ) b/d tentang kondisi, prognosis,dan kebutuhan pengobatan ) f. Perubahan proses pikir b/d akumulasi toksin, asidosis metabolik ketidakseimbangan elektrolit kalsifikasi metastasik pada otak.

8. Rencana Keperawatan Diagnosa Tujuan- Kriteria Keperawatan Resiko tinggi Tujuan : terjadi Mempertahanka penurunan n curah jantung. curah Kriteria : jantung b/d Tekanan darah ketidak dan frekuensi seimbangan jantung dalam cairan batas normal, gangguan nadi ferifer kuat, frekuensi, dan sama irama, dengan waktu konduksi pengisian jantung,aku kapiler. mulasi toksin, kalsifikasi jaringan lunak.

Intervensi a. Auskultasi bunyi jantung, dan paru. Evaluasi adanya edemas, ferifer, kongesti vaskuler dan keluhan dispnoe

Rasional

Adanya bunyi jantung S3.S4 , takikardia, frekuensi jantung tak teratur, takipnoe, dispnoe, mengi, gemerisik, edema, distensi JVP. Menunjukan GGK b. Kaji, derajat Hipertensi bermakna hipertensi, dapat terjadi karena perhatikan gangguan pada sistem perubahan postural Renin angiotensin c. GGk dan hipertensi Selidiki keluhan dapat menyebabkan nyeri dada, infark miokard.. perhatikan lokasi, radiasi, d. Kolaborasi : Ketidakseimbangan Awasi pemeriksaan dapat mengganggu Lab. Elektrolit, konduksi elektrikal dan BUN. fungsi jantung Mengidentifikasi terjadinya gagal jantung Foto dada atau kalsifikasi jaringan lunak. Menurunkan tahanan vaskuler sistemik Berikan obat anti Penurunan ureum hipertensi toksik, memperbaiki Siapkan Dialisis ketidakseimbangan elektrolit dan kelebihancairan, mencegah manifestasi jantung, termasuk hipertensi dan efusi perikardial Resiko tinggi Tujuan : cedera 1.Perhatikan keluyan Dapat menunnjukan terjadinya tidak terjadi peningkatan kelelahan, anemia, dan respon cedera (profil Kriteria : kelemahan, takikardia, jantung untuk darah )b/d Tidak mukosa / kulit pucat, mempertahankan penekanan, mengalami dispnoe, nyeri dada. oksigensi sel. produksi/ tanda-tanda 2. Awasi tingkat Anemia dapat sekresi perdarahan,lab. kesadaran dan prilaku. menyebabkan hipoksia, eritropoetin, Dalam batas serebral, perub prilaku penurunan normal. mental dan orientasi produksi Anemia menurunkan SDM. 3. Evaluasi respon oksigenasi jaringan, Gangguan terhadap aktivitas meningkatkan faktor kelelahan, memerlukan pembekuan, perubahan aktivitas peningkatan (istirahat )

kerapuhan kapiler.

4. Observasi perdarahan terus menerus dari tempat penusukan, atau pada area mukosa Awasi haematemesis atau sekresi GI / darah feses

Mengalami kapiler

kerapuhan

Perubahan proses pikir b/d akumulasi toksin,asidos is metabolik, hipoksia, ketidakseimb angan elektrolit, kalsifikasi metastase pada otak.

Tujuan : meningktkan tingkat mental Kriteria ; Klien mengenal tempat, orang, waktu, tidak menarik diri, tidak ada gangyan kognitif

Stress dan abnormalitas hemostatik dapat mengakibatkan perdarahan GI track Menurunkan resiko Berikan sikat gigi halus, perdarahan / pencukur elektrik, pembentukan gunakan jarum kecil , hematoma. lakukan penekanan lebih lama setelah penyuntikan. Kolaborasi: Awasi pem. Lab. Uremia, menurunkan DL.thrombosit, faktor produksi eritropoetin, pembekuan.dan menekan produksi protrombin SDM. Pada GGk, Hb, hematokrit biasanya rendah, Kalau perlu berikan Mengatasi anemia darah segar simtomatik Berikan obat sediaan Memperbaiki gejala besi, asam folat, anemi sianokobalamin. Simetidin ( antasida ) Profilaksis menetralkan asam lambung.. Hemostatik ( amicar ) Menghambat perdarahan Pelunak feses Mengurangi perdarahan mukosa. a. Kaji luasnya Efek sindrom uremik gangguan dapat terjadi dgn. kemampuan Kekacauan minor dan berpikir, memori, berkembang ke orientasi, perhatikan perubahan kepribadian. lapang perhatian. b. Pastikan orang Memberikan terdekat, tingkat perbandingan. mental pasien biasanya. c. Berikan lingkungan Meminimalkan tenang, ijinkan rangsangan lingkungan menggunakan TV. Radio dan kunjungan d. Orientasikan Memberikan petunjuk kembali terhadap untuk membantu lingkungan orang pengenalan kenyataan dan ewaktu. e. Hadirkan kenyataan Meningkatkan secara singkat, dan penolakan terhadap ringkas kenyataan f. Komunikasikan Komunikasi akan

informasi dalam kalimat pendek g. Tingkatkan istirahat adekuat dan tidak mengganggu periode tidur h. Kolaborasi : Berikan tambahan oksigen Hindari penggunaan barbiturat/opiat Resiko tinggi terjadi kerusakan integritas kulit b/d gangguan status metabolik gatal, gangguan turgor kulit, akumulasi toksin dalam kulit Tujuan : Mempertahanka n keutuhan kulit. Kriteria : kerusakan kulit ( merah, deskuamasi, lecet ) tidak terjadi. Inspeksi kulit thd. Perub. Warna, turgor, perhatikan kemerahan,ekskoriasi, Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit , membran mukosa. Ubah posisi dengan sering, beri bantalan pada tonjolan tulang , pelindung siku dan tumit. Berikan perawatan kulit, batasi penggunaan sabun.berikan salep atau krim. Pertahankan linen kering dan bebas keriput. Selidiki keluhan gatal. Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin Berikan matras busa . Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral b/d penurunan saliva, pemabatasan cairan, perubahan urea, dalam Tujuan :Mempertahanka n membran mukosa. Kriteria ; Mukosa lembab, inflamasi, ulserasi tidak ada., bau amoniaberkuran g/hilang. Inspeksi rongga mulut, perhatikan kelembaban, karakter saliva adanya inflamasi, dan ulserasi. Berikan caiarn sepanjang 24 jam dalam abatas yang dietntukan. Berikan perawatan mulut sering cuci dengan lar. Asam asetik 25%, , berikan permen

dipahami/diingat. Gangguan tidur dapat mengganggu kemampuan kognitif. Perbaikan hipoksia dapat memperbaiki kognitif. Memperburuk kekacauan. Menandakan area sirkulasi buruk, yang dapat menimbulkan dekubitus Deteksi adanya dehidrasi yang mempengaruhi integritas jaringan pada tingkat seluler. Menurunkan tekanan, untukmmenurunkan iskemi Soda kue, mandi dengan tepung menurunkan gatal, mengurangi pengeringan daripada sabun. Menurunkan iritasi dermal dan resiko kerusakan kulit Kulit adalah rute eksresi untuk produk sisa, kristal, Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan resiko cedera Menurunkan tekanan lama pada jaringan yang dapat membatasi ferfusi seluler. Deteksi untuk mencegah infeksi. Mencegah kekeringan mulut. Perawatan mulut menyejukan, melumasi, dan membantu menyegarkan mulut

saliva menjadi amonia.

karet, permen yang tidak keras,anatar makan. menyenangkan karena uremia. Anjurkan hygiene yang Menurunkan baik setelah makan dan pertumbuhan bakteri. ada saat tidur. Anjurkan klien untuk Alkohol, mengiritasi menghentikan merokok, mukosa dan efeknya dan menghindari mengeringkan. produk pencuci mulut yang mengandung alkohol Kolaborasi Berikan obat-obatan Menghilangkan gatal sesuai dengan indikasiAntihistamin, Kiproheptadin..

Anda mungkin juga menyukai