Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN 4 PRATIKUM INSTALASI JARINGAN KOMPUTER

Routing

Oleh: YUMN JAMILAH 1102637/2011 3F2

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013

A. TUJUAN 1. Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan komputer. 2. Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer. 3. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan Static Route pada jaringan berbasis Windows.

B. ALAT & BAHAN 1. Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 Server) 2. Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih 3. Kabel jaringan 4. Switch

C. MATERI TEORITIS PENGERTIAN ROUTER Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. PC Router adalah Personal Computer(PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).

ROUTING Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan. Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Default Gateway 2. Static Route Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan

dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan

menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu. Perhatikan topologi jaringan berikut:

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masingmasing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan tabel routing dari PC Router A berikut :

Berikut penjelasan entri pada tabel: 127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik. 192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan

dirutekan melalui adapter 192.168.1.1. 192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1. 192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan

dirutekan melalui adapter 192.168.2.1. 192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1. 24.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT. 255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan lain). Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paketpaket data antar segmen LAN A dan LAN B .Pada kasus jaringan yang lebih kompleks, entri tabel routing default belum tentu

cukup untuk melakukan perutean antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan opologi jaringan berikut :

Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bisa diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh host yang ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi. Membuat Tabel Routing Static Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router. Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut: Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routing dinamis) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja. Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut: Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua routersecara manual. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri. router

Tabel Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisiNETID dan Default gatewaynya.

Berdasarkan gambar 5, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer 192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 : Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar default gateway pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut. Pada komputer 192.168.1.13 paket datatersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43 Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36 Static routing dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka administrator harus mengelola tabel routingtersebut secara cermat.

Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat

kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu

kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut : route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway] Route menerima empat option : Add menambahkan route ke tabel Delete menghapus route dari tabel Change mengubah routing pada entri tabel Print mencetak tabel routing Destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing. maskadalah netmask dari destination. Gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan. Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi dengan host segmen B. Pada Router A, tambahkan static route : C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1 C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

Pada Router B, tambahkan static route : C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2 C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1

D. LANGKAH KERJA Routing dengan Default Gateway 1. Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC Multihomed) 2. Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me, 2000Profesional, atau XP) 3. Bangun jaringan seperti gambar berikut :

4. Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas. 5. Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada windows 2003 buka start- Program -Administrative Tools - Routing and Remote Accsess b. Klik Next dan pilih Custom Configuration

c. Klik Next dan ceklist LAN Routing terdapat banyak pilihan yang bisa kita buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Routing terebih dahulu. d. Setelah memilih LAN Routing kemudian Next, maka layanan Routing and Remote Access sudah tersedia pada PC Router e. Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan Remote Access f. Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwarna hijau. g. Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan 6. Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada gambar desain jaringan diatas 7. Konfigurasi selesai, lakukan uji koneksi dengan perintah ping dari setiap host ke host yang lain, buat tabel seperti tabel percobaan berikut : Uji koneksi Dari 192.168.1.2 Ke 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.255 192.168.2.0 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.255 2 192.168.2.2 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.255 192.168.2.0 192.168.2.1 192.168.2.255 3 PC ROUTER 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.255 192.168.2.0 192.168.2.1 Routing and Remote Access, dengan cara mengklik kanan Server dan klik Configure and Enable Routing and

No 1

Respon Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses

Penjelasan

192.168.2.2 192.168.2.255

Sukses

8. Cetak Tabel Routing dari PC Router A, dengan perintah : C:> route print

9. Lihat rute yang dilalui untuk meneruskan sebuah paket dari satu host ke host yang lain, misalnya dari Host 1 (192.168.1.2) ke Host 4 (192.168.2.2) dapat dilakukan dengan cara : C:> tracert 192.168.2.2

10. Kesimpulan a. Router merupakan perangkat yang menghubungkan antar LAN / segment

b. Router static merupakan sebuah router yang konfigurasinya secara manual. Routing ini sangat cocok untuk jaringan yang simple c. Dinamic router merupakan sebuah router yang dikonfigurasi secara dinamis Routing ini cocok untuk topologi jaringan yang lingkupnya besar (terhubung kebanyak network)

Anda mungkin juga menyukai