Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Faham dan Sejarah BAB 4

SMK HASS ASHABULYAMIN CIANJUR

2013 Komunisme
Paham komunisme atau idealisme
komunisme adalah paham yang merupakan sebagai bentuk reaksi atas perkembangan masyarakat kapitalis yang merupakan cara berpikir masyarakat liberal. Berkembangnya paham individualisme liberalisme di barat berakibat munculnya masyarakat kapitalis menurut paham komunisme, mengakibatkan penderitaan rakyat. Komunsime muncul sebenarnya sebagai reaksi penindasan rakyat kecil oleh kalangan kapitalis yang didukung oleh pemerintah. Bertolak belakang dengan individualisme kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada. Paham komunisme dalam memandang hakikat hubungan Negara dengan agama meletakkan pada pandangan filosofisnya yaitu materialisme diakletis dan materialisme historis. Hakikat kenyataan tertinggi menurut komunsime adalah materi. Pengertian Komunisme (Ekonomi) Komunisme adalah ideologi politik dan struktur sosial ekonomi yang mendorong pembentukan masyarakat yang egalitarian, tanpa kelas, dan tanpa negara berdasarkan kepemilikan dan kontrol yang sama atas faktor produksi dan harta secara umumnya. Karl Marx menganjurkan komunisme sebagai tingkat akhir dalam masyarakat manusia, yang bisa dicapai melalui revolusi golongan proletar. "Komunisme murni" menurut Marx merujuk kepada masyarakat tanpa kelas, tanpa negara dan bebas penindasan di mana keputusan tentang produksi dan kebijakan yang dibuat secara demokratis berarti memungkinkan setiap anggota masyarakat berpartisipasi dalam proses membuat keputusan dari segi ekonomi, politik dan sosial Karl Marx, Pendiri Komunisme.Sebagai ideologi politik, komunisme dianggap sebagai satu cabang sosialisme; satu filsafat luas tentang ekonomi dan politik yang

dipengaruhi oleh berbagai gerakan politik dan intelektual dengan aslinya dari hasil kerja mereka pada Revolusi Industri dan Revolusi Perancis. Komunisme mencoba untuk memberi satu alternatif kepada masalah dalam ekonomi pasar kapitalisme dan warisan penjajahan dan nasionalisme. Marx menyatakan hanya satu jalan untuk menyelesaikan masalah-masalah ini adalah untuk golongan pekerja (proletar), yang menurut Marx adalah produsen utama kekayaan dalam masyarakat yang dieksploitasi oleh kelas kapitalis (borjuis), menolak golongan borjuis ini daripada kelas pemerintah untuk mendirikan masyarakat bebas tanpa pembagian kelas dan kaum.Selain Karl Marx, tokoh penting lain adalah Friedrich Engels. Paham dominan komunisme seperti Leninisme, Stalinisme, maoisme dan Trotskyisme adalah berakar dari Marxisme. Akan tetapi ada juga paham bukan Marxis dalam komunisme seperti komunisme Kristen. Dalam penggunaan zaman modern, komunisme selalu mengacu kepada Bolshevisme atau Marxisme-Leninisme.Era kegemilangan komunisme adalah antara akhir Perang Dunia II dan tahun 90-an ketika komunis berkuasa di Uni Soviet. Komunisme juga memiliki pandangan bahwa "agama adalah racun yang bisa mengekang pemikiran rakyat". Menurut Manifesto Komunis, Komunisme terdiri dari sepuluh tiang utama : Penghapusan Hakmilik Swasta. Pajak Penghasilan Progresif yang Berat. Penghapusan Hak Harta Pusaka. Perampasan Hak Kepemilikan Harta. Keberadaan Bank Pusat. Sistem Komunikasi dan Transportasi Milik Pemerintah. Pabrik dan Kawasan Pertanian dimiliki Pemerintah. Golongan Pekerja Diatur Pemerintah. Perencanaan Regional dan Perladangan yang Dikorporatkan. Pendidikan di bawah Kontrol Pemerintah. Sejarah Komunisme Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak itu komunisme disebarkan sebagai sebuah ideologi ke negara lain. Komunisme ini merupakan paham yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan.

Komunisme Ini menyebabkan banyak penduduk beragama tidak mendukung komunis. Pemerintah komunis juga sering menindas mereka yang berpegang pada agama. Secara resmi ada 9 negara yang pernah didirikan berpegang dengan ideologi komunisme yaitu : 1. Uni Soviet (Uni Republik Sosialis Soviet) 2. Cina (Republik Rakyat Cina) 3. Cuba (Republik Cuba) 4. Laos (Republik Demokratik Rakyat Lao) 5. Vietnam (Republik Sosialis Vietnam) 6. Korea Utara (Republik Rakyat Demokratik Korea) 7. Yaman Selatan (Republik Demokratik Rakyat Yaman) 8. Myanmar / Burma (Republik Sosialis Uni Burma) 9. Kamboja / Kampuchea (Demokratik Kampuchea) Namun hanya 5 negara yang tetap memerintah di bawah komunis yaitu: 1. Cina 2. Laos 3. Vietnam 4. Cuba 5. Korea Utara Ideologi komunisme diperjuangkan dahulu sudah mulai luntur termakan usia setelah pencetusannya. Hal ini dapat dilihat di Negara Cina sendiri, kebijakan pemerintah Cina terhadap investor (kapitalis) yang dianggap musuh rakyat telah berubah sejak 90-an. Hal ini dapat dilihat dengan kebanjiran pabrik-pabrik di dalam negeri Cina sendiri. Meskipun banyak yang menganggap ideologi komunisme sudah lemah menyusul jatuhnya Uni Republik Soviet pada tahun 1991, namun ideologi itu tetap ada dalam bentuk sosialisme. Masih ada Partai Komunis di negara-negara lain seperti di barat yang memperjuangkan hak pekerja, pelajar dan bersikap antikolonial. Pluralisme Pluralisme adalah suatu paham dimana terdapat kepercayaan terhadap suatu yang jamak atau banyak. Kepercayaan tersebut meliputi kepercayaan adanya lebih

dari satu keyakinan, masyarakat dan lembaga, dan pluralisme merupakan lawan dari monoisme. Pluralisme merupakan sebuah filosofi yang berpendapat bahwa realita tidak dapat dijelaskan oleh satu substansi sasu prinsip saja. Termasuk pluralisme politik yang mengakui adanya keanekaragaman social, penerapan ideologi dan kelembagaan, dan nilai-nilai keberagaman. Pluralisme memiliki nilai-nilai yang sama dalam filsafat politik, khususnya filsafat politik liberal. Sebuah negara, menurut John Locke (1689), negara harus memegang otoritas netral. Tidak boleh berpihak pada salah satu aliran saja. Apabila kedaulatan negara hanya berpihak pada satu aliran saja akan menyebabkan munculnya monarkhi absolut. Montesquieu (1746) dalam bukunya memuji sistem pemerintahan Inggris. Kekuasaan pemerintahannya dipisah ke dalam tiga bagian yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif. Karena menurutnya sistem pemerintahan ini menggabungkan elemen-elemen terbaik dari sistem monarkhi dan aristokrasi. Sistem pemerintahan ini seperti dicoba untuk direkonstruksikan kembali oleh penulis buku The Federalist Paper dapat menghindari terjadinya pemerintahan tiran. Karena tirani dipahami sebagai kekejaman campurtangan pemerintah oleh satu orang tanpa dampingan hukum dan perwakilan rakyat. Untuk menghindari pemerintahan tirani diperlukan pluralisme kelembagaan: pemisahan kekuasaan dan federalisme. Madison berpendapat bahwa semua individu mementingkan dirinya sendiri untuk memperbesar kekuasaan. Perselisihan kepentingan antara pembesaran kekuasaan individu tak bisa diacuhkan. Keseimbangan kelembagaan `pemisahan kekuasaan menjadi eksekutif, legislatif, dan yudikatif dan pembagian kedaulatan horizontal melalui federalisme dan ketentuan pelaksanaan veto akan menghambat pemerintah untuk bertindak sewenang-wenang. Demokrasi di Amerika didesain dengan nuansa pluralis oleh pendirinya. Hal ini mempengaruhi Tocquieville (1956), pemikir pluralis, dalam mengembangkan sebuah tipologi rumit dengan membandingkan masyarakat demokratis dan aristokratis. Ini untuk menjawab pertanyaan mengapa Amerika telah mampu menggabungkan kondisi kesetaraan dengan politik liberal, sedangkan Prancis ditakdirkan dengan pemerintahan yang tiran. Hal ini karena pemerintahannya dipengaruhi oleh kasta feudal yakni system hirarki berdasarkan kelahiran, kekuasaan yang terpisah dan tersebar, hak-hak istimewa dan kehormatan.

Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu. Sejarah Kapitalis Kaum klasik kapitalis Pemerintah mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad namun kemudian malah memunculkan ketimpangan ekonomi. Para pemikir ini mulai beranggapan bahwa para borjuis, yang pada era sebelumnya mulai memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan yang didominasi negara atau lebih dikenal dengan merkantilisme, seharusnya mulai melakukan perdagangan dan produksi guna menunjang pola kehidupan masyarakat. Beberapa ahli ini antara lain:

Adam Smith Adam Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar ( invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.

Liberalisme
Definisi liberalisme Paham liberalisme berkembang dari akar-akar rasionalisme, individualisme dan materialisme yang menjunjung tinggi kebebasan. Liberalism merupakan aliran ketatanegaraan dan ekonomi yg menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). Negara yang menganut faham liberalisme harus tetap menjamin kebebasan individu, Negara pada hakikatnya merupakan alat untuk mencapai tujuan individu dan dalam kepentingan inilah kemudian manusia secara bersama-sama menyelenggarakan dan mengatur Negara sebagai lembaga kemasyarakatan dan lembaga kemanusiaan. Definisi Lain Liberalisme adalah suatu paham / falsafah yang menempatkan kebebasan individu sebagai nilai politik tertinggi. Seseorang yang menerima paham liberalisme disebut seorang liberal. Namun, maksud kata liberal dapat berubah menurut konteks negara.

Liberalisme menekankan hak-hak pribadi serta kesetaraan kesempatan. Dalam paham liberalisme, berbagai aliran dengan nama "liberal" memiliki dasar dan pandangan yang berbeda, tetapi umumnya aliran-aliran ini sepakat dengan prinsipprinsip berikut termasuk kebebasan berpikir dan kebebasan berekspresi, batasan pada kekuasaan negara, kedaulatan hukum, hak individu atas harta pribadi, pasar bebas dan transparansi sistem pemerintahan. Mereka yang liberal mendukung sistem pemerintahan demokrasi liberal dengan pemilihan yang adil dan terbuka, di mana semua rakyat memiliki hak-hak yang sama rata di bawah hukum / undang-undang yang telah diatur. Paham liberalisme modern berakar dari Pencerahan Barat dan kini memiliki pemikiran politik yang luas dan kaya dari segi sumbernya. Liberalisme menolak kebanyakan tanggapan dasar dalam hampir semua teori pembentukan pemerintah awal seperti seperti hak-hak raja yang diberikan oleh tuhan, status yang berbasis keturunan dan institusi-institusi agama. Liberal beranggapan sistem ekonomi pasar bebas lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak kemakmuran. Negara liberal modern awal adalah Amerika Serikat , yang didirikan di bawah prinsip "setiap manusia diciptakan dengan kesamaaan taraf hidupnya; dan mereka diberi oleh sang pencipta dengan hak-hak yang tidak bisa dipungkiri / dilanggar; bahwa antara ini adalah kehidupan, kebebasan, dan mengejar kebahagiaan; bahwa untuk melindungi hak-hak ini, pemerintah dibuat oleh manusia, yang menggunakan kekuasaan mereka secara adil dengan izin mereka yang diperintah. " Nasionalisme Pengertian Nasionalisme Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Hal hal yang mendorong munculnya faham nasionalisme , antara lain :
a. Adanya campur tangan bangsa lain misalnya penjajahan dalam wilayahnya.

b. Adanya keinginan dan tekad bersama untuk melepaskan diri dari belenggu

kekuasaan absolut , agar manusia mendapatkan hak haknya secara wajar sebagai warga negara.
c.

Adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan.

d. Bertempat tinggal dalam suatu wilayah.

Sejarah munculnya faham nasionalisme di dunia , juga tidak lepas dari pengaruh perang kemerdekaan Amerika Serikat terhadap Revolusi Perancis dan meletusnya revolusi industri di Inggris. Melalui revolusi perancis, paham nasionlisme meyebar luas ke seluruh dunia. Prinsip prinsip nasionalisme, menurut Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy, antara lain :
a. Hasrat untuk mencapai kesatuan b. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan c. Hasrat untuk mencapai keaslian d. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.

Banyak para tokoh nasionalis yang memang iklas berjuang untuk bangsanya. Mereka dapat berupa pemikir, pejuang dan lain - lain. Hal itu memang mereka sumbangkan untuk berbhakti kepada bangsa demi seluruh masyarakat yang ada di bangsa tersebut. Semoga artikel singkat mengenai pengertian atau definisi nasionalisme ini, dapat bermanfaat. Terimakasih.

Sekularisme
Menurut Ensiklopedi Britania, menyebutkan bahwa sekularisme adalah sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan dari kehidupan akhirat dengan semata-mata berorientasi kepada dunia. Gerakan ini dilancarkan karena pada abad-abad pertengahan, orang sengat cenderung kepada Allah dan hari akhirat dan menjauhi dunia. Sekularisme tampil untuk menghadapinya dan untuk mengusung kecendrungan manusiayang pada abad kebangkitan, orang menampakkan ketergantungan yang besar terhadap aktualisasi kebudayaan dan

kemanusiaan dan kemungkinan terealisasinya ambisi mereka terhadap dunia. Lalu orientasi kepada sekularisme yang merupakan gerakan perlawan terhadap agama dan ajaran Masehi terus berlanjut di celah-celah sejarah modern seluruhnya. Di Kamus Dunia Baru oleh Wipster merinci makna Sekularisme dengan menyebutkan sebagai berikut, Yaitu: Semangat Keduniaan atau orientasi duniawi dan sejenisnya. Secara khusus adalah undang-undang dari sekumpulan prinsip dan prakterk (practices) yang menolak setiap bentuk keimanan dan ibadah. Keyakinan bahwa agama dan urusan-urusan gereja tidak ada hubungannya sama sekali dengan soal-soal pemerintahan, terutama soal pendidikan umum. Di Kamus Oxford menyebutkan sebagai berikut, Sekularisme artinya bersifat keduniaan atau materialisme, bukan keagamaan atau keruhaniaan. Seperti pendidikan sekuler, seni atau musik sekuler pemerintahan sekuler, pemerintahanyang bertentangan dengan gereja. Sekularisme adalah pendapat yang mengatakan bahwa agama tidak layak menjadi fondasi ahlak dan pendidikan. Sementara di Kamus Internasional Modern ketiga menyebutkan: Sekularisme ialah suatu pandangan dalam hidup atau dalam satu masalah yang berprinsip bahwa agama atau hal-hal yang bernuansa agama tidak boleh masuk ke dalam pemerintahan, atau pertimbangan-pertimbangan keagamaan harus dijauhkan darinya. Maksudnya adalah: Politik sekuler murni dalam pemerintahan, misalnyayang terpisah sama sekali dari agama. Sekularisme juga adalah undang-undang akhlak sosial yang berlandaskan pemikiran yang mewajibkan ditegakkannya nilai-nilai prilaku dan moral menurut kehidupan modern dan solidaritas sosial tanpa memangdang kepada agama. Adapun seorang orientalis bernama Arberriy dalam bukunya, Ad-Dien fi AsySyarqi Al-Awsath, mengatakan berkenaan dengan sekularisme sebagai berikut, Materialisme sekuler dan humanistik serta aliran naturalisme semuanya merupakan bentuk dari sekularisme sebagai ciri khas Eropa dan Amerika yang fenomenanya tampak di Timur tengah. Ia tidak membuat satu model pun dalam filsafat atau etika tertentu? Contoh utamanya adalah pemisahanagama dari pemerintahan pada Republik Turki.

Kesimpulan Sekularisme ialah memisahkan agama dari kehidupan individu atau sosial dalam artian agama tidak boleh ikut berperan dalam pendidikan, kebudayaan maupun dalam hukum. Dengan kata lain: Sekularisme ialah memisahkan Allah Taala dari hukum dan undang-undang mahluk-Nya. Allah tidak boleh ikut mengatur mereka seakan-akan tuhan mereka adalah diri mereka sendiri, berbuat sesukanya dan membuat hukum sesuai seleranya. Sejarah Sekulerisme Menurut ahli sejarah sebagian besar orang eropa pada permulaan abad ke XVI adalah penganut agama Kristen. Sebagian besar kehidupan mereka dipandu dengan ajaran paderi dan golongan pemerintah. Kedua institusi ini sangat kukuh dan utuh, menyebabkan mereka mudah untuk merapatkan diri mereka dengan semua lapisan golongan. Benua Eropa terbagi pada dua Negara kristian. Satu bagian ialah Negara Kristen Timur seperti Balkan, Rusia, yang mematuhi apa yang dinamakan kegerejaan ortodoks dan banyak terpengaruh dengan pemerintahan kuku besi dan menindas. Dan satu bagian lagi ialah Negara Kristen Barat yang bertaburan diberbagai bangsa. Kesemuanya itu menumpukkan kepada ketaatan kepada agama katolik. Gereja inilah yang menjalankan cara pemerintahan mengikuti tradisi keduniawian tanpa melihat terhadap ajaran agama mereka. Walaupun ini dari pada gereja mereka sendiri, namun apabila lahirnya para cendikiawan dari golongan ini , maka mereka akan melihat ketidak samaan dengan apa yang mereka pegang selama ini. Bahkan mereka mendapati golongan gereja ini coba mengambil peluang untuk menggunakan pangkat da kedudukan mereka untuk memuaskan nafsu mereka. Tersebarnya surat pengampunan yang memberi suatu protes dari pengikut mereka. Bahkan ada penemuan sains seperti penemuan seorang ahli astronomi Poland yang dapat menyanggah kewibawaan teori Aristoteles dan Ptelomy yang menjadi pegangan gereja selama ini. Kemucak kepada penolakan mereka terhadap institusi gereja ini apabila revolusi Perancis yang terkenal dan satu undang undang yang dunamakan

perlembagaan awan paderi di Jubal memaksa golongan paderi berada dibawah pemerintah bukan penasehat kepada pemerintah seperti sebelum ini.

PENGERTIAN AGAMISME Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Agama merupakan suatu lembaga atau institusi penting yang mengatur kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai