TOXOPr.ASnilA
C0$mil
fiffi{t
IsticDic
.orsltga|
iatrni
adril
Affi,
ol3h
P.drngt
DE"'FI'DIANTNY
t3
lmotr
1998
:i
':
':
.::
t:
;:':;:;;fi@,:;,,,,;,,:,.;.':,:;,';:;;,.'r.1:..t,,1,-i-:,,.,.1..1,i'_..,_,.',t;,
t:
i.l
._-,.....j,
snrnrs.rg
ea+
f$.*.J8dJ
,j:
"...
hupwsewtbnh*an, horyn
ini
hebrrri&s$tu )FtnB
mulin
', :'
T**6ttrsryry-.,.. S&{-ry##H*ry, ds Wikws # ni Lfu, ni Darv d*w adi**r+ Eka, fu* fuang*n sa,rts hfrih sfiys.ngnrv adstflh smw6*t &hm mx*ih *rn dsm citshi , &i6a.*tay1E,;, &,* * --." nh **,Rr**rq' tetsttt#t -*ih*w tfuw, tr:wlrurn rrv sdata wwbvi frzr$uL*an tli
hnr'ih* Sp*sisl "b*hpado fo?' wnwfiE ...... suttr'risn hasihmu
selilI.te
Pnpa.I{. Slnhrirnilr, d+tn -fuIwns IIj. Rwtna.niar sebtrywi is,nd.n batcti dwn hwmstku ntas pmgffiranw4 wta,i+ttr. hfrsiib dan do* t*tr*r yang s m*ntiasw wcnyiringi s rt'inp lffiW*s h ful.
ffit
wrr*M&i
'
i
.l
'.i
#e-c#****
;$ *raga Alteh bnkt;n nn melimp n tt fum rshm at
I ,'
"**i fu;aoyo*-NJ*
'*nicn.......
..
ffi
i,l,Y
il .::i.l\i
.1ri\r-
ii,
$N
ii:it:l; ili
ii;-,:lii:
'......:,,. :a::t: :. :.
:.:.::.:
a:.
:.
..- :.
:..4:.-
:t,&t
.j: L:,. i.::91 . "... :- ::...:::.,.:a:,
'.'a:.'.:
:::.ra:t-,
...::
'&;
.a
.:.:. .-:::.
Dra.M
Am*rn
#S
::
::.
KATA PENGAT{TAR
Bismillahhinahmaninahim,
swr
yang telah
dapat
melimpahkan rahmat
" Toxoplasma
,,.
slcripsi ini dibuat sebagai salah safu syarat unfuk mencapai gelar
Universitas
sebagai
pembimbing I dan ll yang telah banyak memberikan petunjuk, bimbingan, masukan serta saran dalam penyelesaian penelitian dan penulisan skipsi
ini.
Penulis menyadari bahrwa skripsi ini masih jauh dari kesempumaan, dikarenakan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Akhir kata
Penulis
vl
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian deskriptif tentang infeksi Taxoplasma gondii pada kucing dari bulan Mei sampai Juti 1999 di Laboratorium
Parasitologi KedoKeran Universitas Andalas. Penelitian ini menggunakan 48 sampel dari tinja kucing yang diperoleh dari 4 kecamatan yaitu padang
Timur, Padang Barat, Padang Utara, dan kecamatan Lubuk Kilangan, yang
vl1
ABSTRACT
lnfection
of
Toxoplasma
worldruide, also in
lndonesia. Source of infection is a cat and tansmitted to the other animals. Taxoplasma gondii is intracellular parasites and most infecting human and domestic animals.
feces has been canied aut from May to July lggg in parasltology
Laboratories, Medical Faculty, Andalas University. This Research was using 48 sample cafs feces that distributed at four locations namely East padang,
west Padang, North Padang, and Lubuk Kilangan. Aim of this teatment is
for to know the frequency of roxoplasma gondii in each region.
vru
DAFTAR,ISI
ABSTRAK
ABTRACT DAFTAR ISI
vil
viii
ix
xi xii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I-
PENDAHULUAN
1
1
4
gondii
I
........_... 10
...............
11
.............
12
2.5.2. Transmisi Toxoplasma gondii pada manusia ........"........... 13 2.6. Patologi dan Manifestasi Klinik
2.6.1 . Patologi
15
rx
................ 10
18
19 19 1g 19 2A
3.2. Disain Penelitian 3.3. Populasi Sampel .............. 3.4. Teknik Pengumpulan Data ........ 3.5. Alat dan Bahan 3.6. Cara Kerja 3.7. Pengolahan Data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
20
21
22
V.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMtsAR
l"lalaman
Gambar 1. Ookista Toxoplasma gondii pada tinja kucing ...................... 7 Gambar 2. Siklus hidup Toxaplasma
gondii
xl
DAFTAR, TAtsEL
Halaman Tabel 1. ldentifikasiookista Toxoplasma gondiipada kucing yang berada di Kecamatan padang ....
Timur
22
Tabel2. ldentifikasi ookista Toxoplasma gondiipada kucing yang berada di Kecamatan padang Barat ................. -................... 23
Tabel 3. ldentifilrasioolcista Toxaplasma gandiipada kucing yang berada di Kecamatan padang ....
Utara
23
Tabel 4. ldentifikasi.ookista Toxoplasma gondiipada kucing yang berada di Kecamatan Lubulc ................ 21
Kilangan
xll
I. PENDAHULUAN
dapat
ditemukan pada kucing dan hewan sejenisnya (Felidae). parasit ini dapat
pada pasangan usia subur. pada bayi penyakit ini dapat menyebabkan
kebutaan apabila mengenai mata, hidrocephalus, dan lain-lain. Fenyakrt ini
berat
dari
penelitian,
pada manusia,
35 - 73 Yopada kucing, 7io/o pada anjing, 11 pada kambing, dan kurang dari
1eso).
ro
o/o
Di
lndonesia belum
mortalitas
1972 yatfr,t dengan mengisolasi kista Toxoplasma gondii pacla domba dan kambing yang dipotong di rumah hewan surabaya (sasmita, 1993). Dan
pemeriksaan yang sama juga dilakukan Gandahusada (1972]lpada krcing di
di daerah
dengan
dipastikan
18 bayr menderita
toksoplasmosis
safu sumber
penularan
positif toksoplasmosis dari 30 kucing asal pasar . Berdasarkan pemeriksaan serologi kucing dapat tertular tolcsoplasmosis karena camivorisme pada tikus yang mengandung hsta Toxoplasma gondii, makan makanan yang tercemar
gondii di alam bebas tidak dapat bertahan didaerah dimana kucing tidak
ditemukan (Sasmita, 1 993).
Penelitian ini dilakukan pada tinja kucing, karena kucing merupakan salah safu hewan peliharaan yang sangat banyak didapati di rumah-rumah,
Utara (Tunisia) (Sasmita, 1993). Protozoa ini termasuk kelas sporozoa, ordo
ini sebagai suafu encefalon. Hospess definitif adalah kucing rtan felidae, dan hospess peranhrarrya adalah manusia dan mamalia lainnya serta beberapa jenis burung (Priyana, 1988). Toxoplasma gondii adalah parasit kucing. Parasit ini berkembang baik
pada usus halus kucing. Hasil perkembangbiakan ini adalah ookista yang
dikeluarkan bercama dengan tinja dan dapat menular pada hewan lain dan
minggu.
Ookista ini dapat hidup lebih dari setahun didalam tanah yang lembab dan
menjadi sumber infeksi (Gandahusada, 1gg0).
2-2.1.Morfologl Toxoplasma
gorfii
:
- Ookista
Dibenfuk dalam mukosa usus kucing melalui gametogami (reproduksi
seksual) terutama
12 pm,
ookista
iggl).
oleh
ra'
Gambar 1. Ookista Toxoplasma gondiipada tinja kucing sumber: Yamaguchi r. Aflas Berwama parasitologi Klinik.
-. Trofozoid
3 - T Fm dan dapat
menginvasi semua sel berinti dari mamalia. Benfuk ini ditemukan dalam jaringan selama infeksi akut Bila terjadi infeksi konis, trofozoid yang berada
gSd).
-. Kista
berukuran 10
banyak terdapat dalam otot rangka, otot janfung, dan susunan syaraf pusat,
serta dapat menetap seumur hidup (Aditiawardana, 1996). Kista ini dibenfuk
dalam sel hospess apabila tofozoid yang membelah telah membentuk dinding. ukuran kista berbeda-beda, yang kecil mengandung beberapa
organisme, yang besar mengandung lebih kurang 3000 organisme (Tobing,
1ss2l.
car
FrnAL
HOST
,*o""oro,ra,
ACUTE .
INFECTIoN'
I I
CHROHIC INFECTION
':@
U'CE.5TC.-IXTEFMEDIATE XOST
,/ooct6Ts
sumber
Frenkel
Medicine.
Dalam siHus hiduprrya, Toxoplasma gondii dapat hidup pada hewan berdarah panas, tetapi sebagai induk semang definitif aclalah kucing dan
sejenisnya. Siklus hidup Toxaplasma gondii dibagi atas dua bagian besar,
serta siklus ekstraepitelial yang dapat terjadi pada seluruh hewan bentarah
panas, pada manusia, termasuk kucing. Pada kucing siklus enteroepitelial dan ekstraepitelial dapatberlangsung secara bersamaan (Nurhayati, 197S). Siklus enteroepitelial yang terjadi pada kucing terdiri dari pembelahan aseksual dan reproduksi seksual di dalam sel epitel usus halus (Garcia, 1gg5). Kucing sebagai fuan rumah deftnitif Toxoplasma gondii menelan kista melalui makanan atau memakan claging tikus atau burung yang mengandung kista. Bentuk infektif yaifu sporozoid, cystozoid, dan endozoid yang bila ditelan akan memasukisel epitel usus kucing dan akan tumbuh di dalam sel. Di dalam
terbenfulr
merozoid. Merozoid ini kemudian akan masuk kembali ke dalam sel epitel dan
menjadi ookista. ookista muda ditemukan dalam tinja kucing, berisi safu
sporoblast yang akan segera menjadi dua sporoblast, masing-masing sporoblast membentuk
mengandung
infektif- Siklus ini disebut sporogoni, terjadi di dalam tinja hrcing dalam 3 hari (Zanaria, 1984).
- 21 han
sampai kucing tersebut mengeluarkan ookista dalam tinjanya. tvtaia dari mulai terinfeksi sampai keluamya ookista dalam tinja disebut masa prepaten. Bila kucing memangsa tikus dengan infeksi akut yang didalam tubuhnya terdapat bentuk topozoid, maka masa prepaten yang diperlukan adalah 5
- 10 hari.
Perkembangan Toxoprasma
infeksi akibat tertelan ookista kucing atau memakan daging yang mengandung
kista atau pseudokista yang dimasak tidak sampai matang. Daging yang
mengandung stadia infektif tersebut dapat berupa daging sapl, babi, kambing atau ayam. Pada manusia hanya terdapat benfuk aseksual, sedangkan ookista
tidak terbenfuk dalam sel.epitel usus manusia ( Frenkel, lgSO). Merozoid dari
hasil biakan aseksual masuk kedalam aliran limfe dan peredaran darah
membenfuk pseudokista dan kista dalam berbagai organ dalam fubuh manusia
(Garcia, 1996).
organisme ini tersebar di alam dan merryebabkan salah safu infeksi yang
t0
tersebar luas
menginfeksi
manusia, babi, domba, lembu, anjing, kucing dan binatang domestik lainrrya.
Respon terhadap infeksi parasit ini sangat bervariasi tapi yang paling barryak adalah asimptomatik (Garcia, 1 99G).
2.4- Epldemlologl
maupun
hewan, dan merupakan salah safu penyakit infeksi yang paling sering terjadi
pada manusia di seluruh dunia. Angka kejadian unfuk penyakit totcsoplasmosis
- g0 o/o dimana
sebagian besar tanpa gejala dan tidak menimbulkan keluhan selama terinfeksi (Frenkel, 1986).
di beberapd daerah
di
dunia. Prevalensi penyalrit ini sangat rendah di daerah yang sangat panas
ataupun yang sangat dingin (Kaye, 1gs3). pada daerah berkembang seperti
ll
kesehatannya sudah baik. Pada daerah ini penularan adalah dengan tertelan kista pada daging yang tidak sempuffn di masak (Noah, 1gg7)-
tidak ditemukan kucing prevalensinya zo/o, sedangkan yang ada kucing 14 31o/o
{Tobing, 1993}.
- 7Jo
2.5. Cara Penularan Toxoplasma Gondll 2.5.1. Transmlsl Toxoplaema gandfl pada kuclng
wallace (1973) melakukan infeksi per oral pada 30 ekor kucing yang
berumur
4 - 6 bulan,
suspensi tinja yang mengandung ookista atau suspensi ookista dalam air
l2
yang diberi 1
ekor kucing yang diberi 108000 ookista dengan masa prepaten 21 dan 29
hari.
- Kista
Transmisi Toxoplasma
bentuk kista yang terdapat pada mamalia dan burung. Percobaan pada 21
ekor kucing yang diberi makan daging mamalia dan burung dengan infeksi
menahun yang mengandung lrista Toxaplasma gondii menghasilkan harrya
1 kucing yang gagal mengeluarkan ookista.
- ls
pada manusia
terjadi
13
- Perryebaran
secara oral
karena
( Budiyatrnoko, 1gg6).
terkena adarah anak yang sering main di tanah atau pantai ctan sering
terkontaminasi oleh finja kucing yang tersebar disekitar rumah sehingga
kemungkinan tertelan ookista lebih besar (Zaman, lgSg)
- Perryebaran
secara Transplasental
golongan
diperkirakan 3000 bayi lahir terinfeksi toksoplasma tiap tahunrrya. Walaupun secara umum bayitersebut tidak memperlihatkan gejala pada saat d1ahirkan
(STEP. 1se7).
l4
- TranplantasiOrgan
Organ yang difansplantasikan bila mengandung kista
atau fofozoid,
gondii melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya. Dan juga dapat
terjadi pada orang yang melakukan otopsi binatang yang terinfeksi oleh kista
atau trafozoid melalui tangan yang terluka (Leod, Remington, 1gg7).
llanlftstasl Kllnls
terjadi
di
berkembang biak dalam sel hospes dan menyerang sel-sel lain. Dengan adanya parasit
secara
hematogen dan limfogen keseluruh tubuh mudah terjadi. Toxoplasma gondii dapat menyerang semua organ dan jaringan fubuh
hospes kecuali sel darah merah yang tidak berinti. Kista terbentuk bila sudah
ada kekebalan fubuh, dapat ditemukan di berbagai alat dan jaringan fubuh.
l5
Umur, pada bayi kerusakan akan lebih hebat dibandingkan dengan orang
dewasa.
Virulensi strain toksoplasma.
- Jumlah parasit.
Organ yang diserang.
Lesi pada susunan syaraf pusat dan mata biasanya lebih berat dan permanen, oleh karena jaringan ini fidak mempunyai kemampuan unfuk beregenerasi. Kelainan pada susunan syaraf pusat berupa nekosis dan
oleh karena
ependimitis
2.6.2. Manlfestasl kllnl k Penyakit ini jarang menimbulkan gejala klinis, namun akibatrya dapat
sangat merugikan dan bahkan membahayakan jiwa. Tenrtama pada orangorang yang mengalami gangguan tungsi kekebalan tubuh (GMCH, 1gg5).
Manifestasi klinik penyakit ini sangat bervariasiyang pada umumnya fidak khas sehingga sulit diduga. Secara klinik perryakit ini dapat ctibagi atas dua bentuk
:
- Bentuk Kongenital
Terjadi karena transmisi toksoplasma dari ibu hamil ke janin yang
dikandungnya. Lesi yang dominan biasanya di otak dan di mata, lesi yang di
16
Lesi pada mata biasarrya bilateral berupa refinakhoroidifis dan sering di area makularis.
dapat
menyebabkan abortus, rahir mati, premafur ataupun rahir aterm tetapi terah terinfe ksi toksoplasma.
dengan hiperprasia ser retikurum dengan pembenfukan purau-purau ser eosinofir, parasit biasanya terdapat daram sitoprasma ser makrofag
(Zubaidi. 1990).
pada hewan, infeksi torrsoprasma juga biasarrya tidak menimburkan tanda-tanda yang khas- pada kucing dapat terjadi diare, hepatitis,
miokarditis, miositis, pneumoni, dan ensefalitis' jika terinfelcsi berat tetapi biasanya asimptomatik ( Bell, 1g9S).
t7
dari lesi yang berupa masa serebral, juga berupa defisit neurologi, kejang
dan sakit kepala serta perubahan status mental (soebiyanto, suharto, 1gs,4).
l8
Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli 1g9g. Sampel tinja
Penelitian dilakukan dengan survei deskiptif. Data diambil dari hasil pengamatan terhadap ookista Toxoplasma gondii yang terdapat pada tinja
kucing.
ini
kotamadya Padang. sampel berjumlah 4g ekor kucing yang dipilih secara random . sampel diambll pada 4 lokasi yaifu padang Timur, padang garat,
Padang Utara, dan kecamatan Lubuk Kilangan.
Penelitian
ini
l9
atas 4 kelompok (kelompok I - lV) menurutwilayah kucing tersebut berdomisili yaitu Padang Barat, Timur, utara dan kecamatan Lubuk Kilangan.
3.5. Alatdan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
:
- Deck glass.
- pipet.
20
3.7. Pengolahan Data Data yang didapat dianalisis secara sederhana dan hasil analisa
ditampilkan dalam benfu k tabel
2l
Tabel 1. ldentifikasi ookista Taxoplasma gondiipada kucing yang berada di kecamatan padang Timur
Ookista Toxopl asma
gondii
kucing (7so/ol. Hasil ini tidak berbeda jauh dari hasil yang
didapatkan Gandahusada (1972) pada lrucing yang berada di Jakarta yang mendapatkan 19 (z3,7so/o) dari g0 tinja kucing positif mengandung ookista Toxapiasma gondii- Keadaan Toxoplasma gondii
merupakan daerah yang cukup padat. selain itu di daerah ini terdapat rumah
sakit dan pasar dengan lingkungan yang kotor, sehingga di daerah ini banyak
46
Tabel 2. ldentifikasi ookista Taxoplasma gandiipada kucing yang berada di kecamatan Padang tsarat
[salkucing
n
Padang Barat 12
Ookista
+
Toxoplasma gondii
% 16,6 10 %
83,4
Tabel 3. ldentifikasi ookista Toxoplasma gondii pada kucing yang berada di kecamatan Padang Utara
Asalhrcing
n
Ookista
+
Taxoplasma gondii
% 16.6 %
Padarq tltara
12
t0
83,4
23
di
yogyakarta dimana
ia
Tabel 4. ldentifikasi ookista Toxoplasma gondii pada kucing yang berada di Kecamatan Lubuk Kilangan
Asal kucing
Ookista
n
+
1
Toxoplasma gondii
% 12
11
lubuk Kilangan
12
88
Dari tabel
Lubuk Kilangan letakrrya lebih tinggi dari daerah lainnya, dimana menurut
Gandahusada (1990) angka kejadian toksoplasmosis lebih rendah pada
daerah dengan ketinggi^an yang lebih tinggi.
24
(16,670/0l
ini berarti
total
sedikft. Hal ini berarti resiko penularan toksoplasmosis dikota padang lebih
rendah dibandingkan kedua tempat pada penelitian tersebut
25
5.1. Keslmpulan
ctengan pemerilcsaan
2-
gandii tertinggi di
claerah padang
Timur.
Namun
5.2. Saran
1' Kebersihan linghrngan dan kebersihan diri sendiri sebelum makan ataupun
minum perlu diperhatikan agar tidak tertular oleh ookista Toxoplasma
gondii.
mencari
4- sediakanrah tempat membuang kotoran kucing periharaan dan ganflah fiap hari serta buang di tempat yang aman.
26
5. Meningkatkan pengetatruan dan pemahaman tentang caria penularan lnfehsi Toxoplasma goMii. 6- Perlu penelltan leblh lanJut tentang tbktor-fiaktor yang mernpengaruhi lnfelcsi toksoplasmosis.
27
DAFTAR PUSTAKA
Aditiawardana, Soeharto. Toxoplasmosis Pada Kehamilan.Surabaya Joumal of lntemal Medicine.Surabaya. 1996. 101 - 109.
Ames Azis. Protozoologi. Diktat Kuliah Parasitologi 3. Fakultas kedokteran UNAND Padang. 1995. 83 - 93.
Beck Jw and Davies J.E. Medical Parasitology. Missouri : The Comparry. London. 1981.
c.v.
Mosby
Budyatmoko, B. dkk. Toxoplasmosis (Aspek Diagnostik Pencitraan) Majalah Kedokteran lndonesia. 46(3). 1996. 151 - 157 .
Frenkel, J.K. Toxoplasma in Huntefs Tropical Medicine. Strickland GT (ecl) WB Saunders. Philladelphia. 1996.593 -605. Gandahusada, S, Toxoplasma Gondii Pada Tinja Kucing Di Beberapa Daerah di Jakarta. Majalah KedoKeran lndonesia.l9TZ.123 - 1ZT.
Gandahusada,
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi rimbulnya Tolcsoplasmosis di Dalam Masyarakat. Medika. Jakarta. 1990. ,t65 - 489.
s.
Gandahusada, S. Toksoplasmosis, Epidemiologi, Patogenesis dan Diagnostik. Kumpulan Makalah Simposium. Jakarta. 1990. 1 - g.
Gandahusada,
dari sudut Parasitologi. Diskusi Panel Diagnosis dan Terapi Toksoplasmosis. Jakarta. 1993. 17-28.
s.
Garcia, L.s., Bruckner D.A., Diagnostik parasitologik Kedokteran. R. Makimian ( Alih Bahasa ). EGC. Jakarta. 1996. 6g - 75.
Gay Men's Heafth Crisis. Toxoplasmosis. Ask Noah about AIDS. lntemet File. New York. 1996. 1 - 4.
John
c.
2A
Kaye, D-, Louis F. Rose. Fundamental of lntemal Medicine. The Comparry. London. 1993. ZTg _29O.
c.v.
Mosby
Mc- Leod, Remington JS. Toxoplasmosis. Braunwald E. et all. Eds. Hanisonn,s Principre of rntemar Medicine. 11 th ed. Mc. Graw Hiil. 19g7. zrg 28A
Nasar, l.Made., Akhmad candra. Limfadenitis Toksoplasma. Naskah Pedoman dan Abstrak Kanal lkatan Ahli Patologi lndonesia.
Jakarta. 1982.
Nasar,
Noah
Made., Emil raufik. "peran pemeriksaan Histopatologi pada Toksoplasmosis. Kumpulan makalah simposium. Jakarta. r!go.
ream. Toxoplasmosis ( Toxo ). New york. lntemet File. 1gg1. page 1-6.
Nurhayati- ldentifikasi roxoplasma pada Kucing di yogyakarta. Majalah Kedokteran lndonesi a. 192 S. I 53 _ 1 56.
tq.
Pfiana,
A.
Sasmita, R- lsolasi Ksta Toxoplasma gondiidari Otak Kucing. Medika. 1g93. 18-21 SeatUe Treatment Education Project. Toxoplasmosis. lntemet File. Seatge.
1997.1
7.
Tobing, M. lrene. Toksoplasmosis dan lnfertilitas. Cermin Dunia Kedokteran. 1992. 141 -116.
Zaman, V.Keong
Parasitologi Kedokteran. Bintari Rukmana, Sri Oemiyati, Wira Pribacli (Alih Bahasa). yayasan Banfuan pendidikan Kedokteran. H.C. Hansen. Nederland. 19e8. S0 - 55.
Zanaria, T. M.. Transmisi Toksoplasma Gondii pada Kucing. Seminar p3S. FKUI. Jakarta. 1994.
29
Zubaidi,
J.
sukarban
Padmasufa,
R.
A colour of clinical
parasitology. Leshmana
ntiis e"*r"
30