Anda di halaman 1dari 2

Khromium termasuk logam berat yang mempunyai daya racun tinggi bagi sebagian hewan, tumbuhtumbuhan dan bahkan

manusia (Darmono, 1995). Seperti logamlogam berat lainnya, tingkat toksisitasnya sangat tergantung pada valensi ionnya. Ion Cr6+ merupakan bentuk logam khromium yang paling banyak dipelajari sifat racunnya dibandingkan dengan ion khromium lainnya seperti Cr2+ dan Cr3+ (Palar, 1994). Proses alam seperti erosi batuan mineral, debu-debu dan partikel khromium yang ada di udara yang dibawa turun oleh air hujan memberikan kontribusi yang besar terhadap kontaminasi logam ini ke lingkungan. Selain itu, masuknya khromium ke lingkungan dapat juga berasal dari sumber-sumber lainnya seperti: pertambangan, peleburan besi, industry batu bara dan pabrik-pabrik berbahan bakar fosil. Khromium banyak digunakan juga untuk membuat baja anti karat, alloy dan pigmen (Cornel dan Miller,1995). Kontaminasi ini akan terus berkembang sejalan dengan meningkatnya usaha pengeksplorasian berbagai sumber daya alam dimana khromium erdapat di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya akumulasi Chromium dapat menyebabkan kerusakan terhadap organ respirasi, dan dapat juga menyebabkan timbulnya kanker pada manusia (Palar, 1994). pembuangan limbah industri tersebut diduga dapat mencemari lingkungan perairan dan organisme yang hidup di dalamnya (Alifia dan Djawad, 2003). Terjadinya kontaminasi zat beracun pada organisme perairan dapat melalui 3 cara: (1) melalui permukaan organisme (2) melalui respirasi atau ingesti dari air dan (3) melalui pengambilan makanan (zooplankton, phitoplankton) yang mengandung bahan pencemar kimia (Jardin, 1993). Di ketahui bahwa zat beracun yang mencemari perairan salah satunya dari logam berat (Aditya,2005). Logam berat tersebut antara lain Chromium, jika keberadaannya melebihi ambang batas yang diperbolehkan dapat membahayakan lingkungan, termasuk manusia. Sifat kijing salah satunya adalah filter feeder, yang diduga merupakan salah satu penyebab tercemarnya kijing tersebut. Hal merugikan dapat terjadi pada masyarakat bila mengkonsumsi kijing yang ternyata telah tercemar. Salah satu bahan pencemar yang sering terdapat pada hewan filter feeder adalah logam berat. Logam berat berbahaya yang sering mencemari lingkungan antara lain merkuri (Hg), cadmium (Cd), dan timbal (Pb). Logam berat tersebut diketahui dapat erakumulasi di dalam tubuh suatu organisme, dan tetap tinggal dalam jangka waktu lama sebagai racun. Logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan melalui berbagai perantara, salah satunya adalah melalui makanan yang terkontaminasi oleh logam berat. Jika keadaan ini berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia.

Logam berat yang ada dalam badan perairan akan mengalami proses pengendapan dan terakumulasi dalam sedimen, kemudian terakumulasi dalam tubuh biota laut yang ada dalam perairan (termasuk kerang yang bersifat sessil dan sebagai bioindikator) baik melalui insang maupun melalui rantai makanan dan akhirnya akan sampai pada manusia. Fenomena ini dikenal sebagai bioakumulasi atau biomagnifikasi (Dahuri dkk., 1996).

Anda mungkin juga menyukai