Anda di halaman 1dari 19

IMPEDANSI RESISTIF-KAPASITIF (RC) DALAM RANGKAIAN SERI Impedansi adalah gabungan antara Resistansi dan Reaktansi dengan satuan

ohm dan memiliki simbol Z. Sebuah rangkaian RC seri seperti tampak pada gambar di bawah di berikan sumber tegangan AC.

Impedansi rangkaian tersebut dalam bentuk rectangular adalah ZRC = R - j.XC Impedansi rangkaian tersebut dalam bentuk polar adalah ZRC = Z -o
di mana

Impedansi Resistif-Kapasitif (RC) dalam Rangkaian Seri dapat juga dinyatakan dalam diagram phasor seperti terlihat pada gambar berikut :

Gambar diagram phasor impedansi RC dalam rangkaian seri http://desnantara.blogspot.com/2013/04/impedansi-resistif-kapasitif-rc-dalam.html Arus dan tegangan bolak-balik (AC) yaitu arus dan tegangan yang besar dan arahnya berubah terhadap waktu secara periodik.

A. Nilai Efektif, Nilai Maksimum dan Nilai Rata-rata Nilai efektif adalah nilai yang ditunjukkan oleh voltmeter/amperemeter. Sedangkan Nilai maksimum adakah nilai yang ditunjukkan oleh osiloskop. hubungan ketiga jenis nilai tersebut sebagai berikut :

Keterangan : Vm = tegangan maksimal (V) Vef = tegangan efektif (V) Im = arus maksimal (A) Ief = arus efektif (A) Vr = tegangan rata-rata (V) Ir = arus rata-rata (A) B. Rangkaian Resesif, Induktif dan Kapasitif Murni a. Rangkaian Resesif Murni (R) Pada rangkaian resesif murni arus dan tegangan sefase, artinya dalam waktu yang sama besar sudut fasenya sama.

Persamaan tegangan dan arus sesaatnya adalah :

dan

hubungan

antara

Vm dan

Im :

Keterangan V = tegangan sesaat/pada waktu tertentu (V) I R = = arus hambatan sesaat

(A) (ohm)

b. 900dari arusnya.

Rangkaian

Induktif

Murni

(L)

Pada rangkaian Induktif murni arus terlambat 900 dari tegangan atau tegangan mendahului

jika persamaan arus sesaat :

maka persamaan tegangan sesaatnya : atau

Jika persamaan tegangan sesaatnya :

maka persamaan arus sesaat :

dan hubungan antara Vm dan Im :

Keterangan :

c. 900 dari arusnya.

Rangkaian

Kapasitif

Murni

(C)

Pada rangkaian Kapasitif murni arus mendahului 900 dari tegangan atau tegangan terlambat

jika persamaan arus sesaat :

maka persamaan tegangan sesaatnya :

atau Jika persamaan tegangan sesaatnya :

maka persamaan arus sesaat :

dan hubungan antara Vm dan Im :

Keterangan XL = C C. = Rangkaian RL, reaktansi kapasitas RC, kapasitif kapasitor LC dan

: (ohm) (C) RLC

Rangkaian RL, RC, LC dan RLC merupakan gabungan antara resistor, induktor dan/atau

kapasitor yang disusun secara seri. sebelum membahas lebih lanjut keempat jenis rangkaian di atas, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa arus dan tegangan yang digunakan merupakanarus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef). sedangkan pada rangkaian resesif, induktif dan kapasitif murni pada pembahasan sebelumnya menggunakan arus dan tegangan maksimal. Arus Efektif Sumber

impedansi

rangkaian

(ohm)

Rumus impedansi rangkaian (Z) akan dibahas pada tiap-tiap jenis rangkaian di atas. Jika besarnya arus efektif telah diketahui maka besarnya tegangan tiap-tiap komponen dapat dicari dengan rumus-rumus :

Keterangan VR = VL = VC = tegangan tegangan tegangan pada pada pada komponen komponen komponen resistor induktor kapasitor

: (V) (V) (V)

a. Rangkaian Seri R-L

setelah diketahui besarrrnya impedansi rangkaian (Z) maka dapat kita cari besarnya arus efektif (Ief) atau tegangan efektif (Vef). hubungan antara tegangan efektif dan tegangan antar komponen sebagai berikut :

ingat besarnya tegangan (V) yang diperoleh dari rumus di atas = tegangan efektif (Vef) dan besarnya sudut fase rangkaian :

setelah diketahui besar tan dari sudut fase maka besar sutt fasenya dapat dicari. b. Rangkaian Seri R-C

besarnya tegangan efektif :

dan besarnya sudut fase rangkaian :

c.Rangkaian

Seri

L-C

rumus pada rangkaian ini lebih sederhana, yang penting terpenuhi syarat-syaratnya :

dan besarnya impedansi rangkaian (Z) :

D. Faktor Daya dan Daya Rangkaian a. Faktor Daya

besarnya faktor daya juga dapat dicari dengan rumus :

E.

Resonansi

dalam

Rangkaian

L-C

atau

R-L-C

resonansi terjadi saat besarnya reaktansi induktif (XL) = reaktansi kapasitif (XC) dan besarnya resonansi :

fres =

frekuensi

resonansi

(Hz)

saat terjadi resonansi (XL=XC) maka harga impedansi rangkaian mencapai nilai minimum dan besarnya samadengan nilai resistornya. saat impedansi minimum inilah arus yang mengalir mencapai maksimum.

F.

Grafik

Hubungan

antara

Tegangan

(V)

dan

Arus

(I)

a.

Grafik

Rangkaian

Resesif

yang termasuk rangkaian resesif adalah rangkaian resesif murni (R) dan rangkaian RLC saat nilai XL=XC (saat terjadi resonansi).

b.

Grafik

rangkaian

Induktif

terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL>XC. Tegangan (V) mendahului arus (I) maka grafik V bergeser ke kiri :

atau dengan kata lain arus (I) terlambat terhadap tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kanan :

http://mediabelajaronline.blogspot.com/2010/11/arus-dan-tegangan-listrik-bolak-balik.html c. Grafik rangkaian Kapasitif

terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL<XC. Tegangan (V) terlambat terhadap arus (I) maka grafik V bergeser ke kanan :

atau dengan kata lain arus (I) mendahului tegangan (V) maka grafik I bergeser ke kiri :

Karakteristik Kapasitor, sbb: Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 10^18 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis: Q=C.V C = Capasitansi Q = Muatan V = Tegangan Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis sebagai berikut : C = (8.85 x 10^12) (k A/t)

*besar

kapasitansi

ini

telah

ada

ketentuannya

Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi : Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah). Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco). Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah) Selain kapasitansi, Tegangan kerja dan Suhu maksimum merupakan karakteristik yang tertera pada setiap kapasitor. Simulasi Pengisian dan Pengosongan Kapasitor

Dua hal yang perlu diperhatikan pada suatu kapasitor adalah saat pengisian dan pengosongan muatannya. Gambar di bawah ini adalah sebuah simulasi proses pengisian dan pengosongan pada sebuah kapasitor yang dirangkai pada sebuah rangkaian elektronika. Kapasitor yang sudah diisi (charged) adalah semacam reservoir energi .Dalam pengisian (charging) dibutuhkan suatu aliran arus dari sumber tegangan . Bila pelat pelat kapasitor tersebut hubung singkat dengan suatu penghantar maka akan terjadi pengosongan (discharging) pada kapasitor yang akan menimbulkan panas pada penghantar tersebut. Energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan 1 coulomb pada tegangan 1 volt adalah sebesar 1 joule. W=Q.V Keterangan: Q adalah muatan V adalah tegangan Animasi Pengisian dan Pengosongan Kapasitor Pada saat saklar S dihubungkan ke posisi 1 maka ada rangkaian tertutup antara tegangan V, saklar S, tahanan R, dan C. Arus akan mengalir dari sumber tegangan Kapasitor melalui tahanan R. Hal ini akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada Kapasitor Dengan demikian, arus akan menurun sehingga pada suatu saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada Kapasitor. Akan tetapi arus akan menurun sehingga pada saat tegangan sumber sama dengan perbedaan potensial pada Kapasitor dan arus akan berhenti mengalir (I = 0). Pada saat saklar S dihubungkan pada posisi 2. pada saat itu kapasitor masih penuh muatannya. Karena itu arus akan mengalir melalui tahanan R. Pada saat sampai terjadi proses pengosongan kapasitor , tegangan kapasitor akan menurun sehingga arus yang melalui tahanan R akan

menurun. Pada saat kapasitor sudah membuang seluruh muatannya (Vc = 0) sehingga demikian aliran arus pun berhenti (I = 0). Aliran arus saat Pengisian dan Pengosongan Kapasitor Grafik Pengisian dan Pengosongan Kapasitor t = R.C Keterangan: t adalah konstanta waktu dalam detik R adalah konstanta dalam Ohm () C adalah kapasitansi dalam farad http://www.geocities.ws/handounimed/medianerdi/karakteristik_pengisian_dan_pengosongan_ka pasitor.html http://www.slideshare.net/syihabikbal/5-pengisian-dan-pengosongan-kapasitor Pengisian dan Pengosongan Kapasitor Dua hal yang perlu diperhatikan pada suatu kapasitor adalah saat pengisiandan pengosongan muatannya. Untuk ini dapat diuraikan dengan bantuan gambar 2.3 Apabila saklar S dihubungakan keposisi 1 maka akan mengalir arus dari sumber melalui hambatan R ke kapasitor C. tegangan pada C akan naik secara eksponensial sesuai dengan persamaan diatas (5) Proses ketika arus I akan berhenti mengalir (I = 0) pada saat tegangan kapasitor C sama dengan tegangan sumber Vs, dinamakan pengisian kapasitor Kemudian bila saklar S dihubungkan ke posisi 2, maka arus akan mengalir dengan arah berlawanan dengan arah pengisian. Kapasitor akan mengeluarkan kembali energi listrik yang disimpannya dengan persamaan tegangan diatas (6).Pada saat kapasitor telah mengosongakan seluruh muatannya aliran arus akan berhenti (I = 0). Gambar 2.4. memperlihatkan grafik pengosongan muatan kapasitor

I(t) = I0e-t/rc Karena pada saat t = 0, I0 = E/R, sehingga persamaan 1 menjadi : I(t) = E/Re-t/rc Sedangkan tegangan pada kapasitor dirumuskan melalui persamaan:

Vc (t) = E (1- e-t/rc) Persamaan diatas menyatakan bahwa tegangan pada kapasitor naik secara eksponensial saat kapasitor diisi muatan, seperti ditunjukkan pada gambar 2.4(a) kecepatan pengisian muatan ditentukan oleh = R C yang disebut sebagai tetapan waktu. Pada saat t = RC, maka V = E (1-1/e), muatan pada kapasitor mulai penuh.Kecepatan pengosongan muatan pada kapasitor bergantung pada tetapan waktu RC seperti halnya pengisian kapasitor. Pada dasarnya pada osilator relaksasi ini tergantung pada proses pengosongan-pengisian rangkaian kapasitor-resistor (RC). Perubahan tegangan pada jaringan digunakan untuk mengubah-ubah konduksi perangkat elektronik. Sebagai pengontrol proses pengisian dan pengosongan rangkaian RC, pada osilator dapat digunakan transistor, UJT (uni junction transistors) atau IC (integrated circuit). Proses pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian seri RC akan mengikuti fungsi eksponensial dengan konstanta waktu yang tergantung pada harga RC. Pada proses pengisian, satu konstanta waktu dapat mengisi sebanyak 63% dari sumber tegangan yang digunakan dan akan penuh setelah lima kali konstanta waktu. Sebaliknya saat proses pengosongan, isi kapasitor akan berkurang sebanyak 37% setelah satu konstanta waktu dan akan terlucuti secara penuh setelah lima konstanta waktu seperti pada gambar berikut. Proses Dan Kurva Pengisian Kapasitor Proses Dan Kurva Pengosongan Kapasitor Proses pengisian dan pengosongan kapasitor melalui resistor seperti pada gambar diatas dapat digunakan untuk menghasilkan gelombang gergaji. Saklar pengisian dan pengosongan pada rangkaian gambar diatas dapat diganti dengan saklar elektronik, yaitu dengan menggunakan transistor atau IC. Rangkaian yang terhubung dengan cara ini dikelompokkan sebagai osilator relaksasi. Saat komponen pengganti saklar tersebut berkonduksi disebut aktif dan saat tidak

berkonduksi disebut rileks. Demgan kondisi tersebut secara berulang dan kontinyu maka gelombang gergaji akan terjadi pada ujung kaki kapasitor.

1. RESISTANSI, REAKTANSI DAN IMPEDANSI


Resistansi, reaktansi dan impedansi merupakan istilah yang mengacu pada karakteristik dalam rangkaian yang bersifat melawan arus listrik. Resistansi merupakan tahanan yang diberikan oleh resistor. Reaktansi merupakan tahanan yang bersifat reaksi terhadap perubahan tegangan atau perubahan arus. Nilai tahanannya berubah sehubungan dengan perbedaan fase dari tegangan dan arus. Selain itu reaktansi tidak mendisipasi energi. Sedangkan impedansi mengacu pada keseluruhan dari sifat tahanan terhadap arus baik mencakup resistansi, reaktansi atau keduanya. Ketiga jenis tahanan ini diekspresikan dalam satuan ohm

2. INDUKTOR DAN KAPASITOR


Induktor melawan arus yang melaluinya dengan cara menurunkan tegangan

berbanding lurus dengan laju perubahan arus. Menurut hukum Lenz tegangan

terinduksi akan selalu dalam polaritas yang sedemikian rupa menjaga nilai arus seperti

pada sebelumnya. Dengan demikian ketika arus meningkat, tegangan terinduksi akan melawan aliran elektron, sedangkan ketika arus menurun polaritas akan berbalik dan mendorong terhadap aliran aliran ini elektron. disebut Oposisi sebagai

reaktansi. Hubungan antara tegangan yang diturunkan dengan laju perubahan arus melalui induktor

IJadi

tegangan

yang

diturunkan reaksi

pada

induktor

merupakan

terhadap

perubahan arus yang melaluinya. Karena sebuah induktor menurunkan tegangan

berbanding lurus dengan laju perubahan arus maka reaktansinya pada frekwensi juga akan

bergantung

alternating

current. Formulanya adalah:

Berbeda mengijinkan

dengan arus

induktor, untuk

kapasitor

melewatinya

berbanding lurus dengan laju perubahan tegangan. sebagai: Hubungan tersebut dinyatakan

Arus yang melalui kapasitor merupakan reaksi dari perubahan tersebut. arus tegangan pada

kapasitor

Karena

kapasitor lurus

menghantarkan

berbanding

dengan laju perubahan tegangan maka juga berbanding lurus dengan frekwensi. Oleh karena itu reaktansinya akan berbanding terbalik dengan frekwensi alternating

current. Formulanya adalah

3. PERHITUNGAN PADA RANGKAIAN RLC


Pada rangkaian RLC, hukum Ohm tetap memenuhi untuk digunakan dalam perhitungan. Akan tetapi operasi aritmatiknya tetap mengikuti kaidah dalam

perhitungan vektor kompleks.

4. FAKTOR DAYA

Terdapat tiga jenis daya sehubungan dengan resistance (tahanan, R), reaktansi X dan impedance, Z yang masing-masing adalah True Power (P), Reactive

Power (Q) danApparent Power (S). Formula dari ketiga jenis daya tersebut adalah: atau

atau atau Hubungan antara ketiga jenis daya dapat dilihat pada Gambar

Faktor daya didefinisikan sebagai:

Dapat dilihat bahwa sebenarnya faktor daya adalah cosinus dari sudut fase impedansi. Faktor daya sangat penting

untuk diketahui karena ketika faktor daya kurang dari 1 (rangkaian resistance

reaktansi) maka kebutuhan arusnya harus melebihi dari jika rangkaiannya adalah resitance murni. Jika faktor daya = 0.7 maka daya yang dibutuhkan adalah = 1 / 0.7 = 1.43 kali dari jika rangkaiannya adalah murni resitance dengan nilai

resistansi yang sama. Faktor daya penting untuk diketahui sehubungan rangkaian. dengan Faktor keefisienan yang dari terlalu

daya

rendah membuat kebutuhan konduktor yang tinggi, padahal daya (true power) yang dibutuhkan tidak memerlukan

konduktor dengan spesifikasi tersebut. Faktor daya dapat ditingkatkan dengan membuat kompensasi pada rangkaian.

5. KOMPENSASI KAPASITIF

REAKTANSI

INDUKTIF

DENGAN

REAKTANSI

Peningkatan faktor daya dapat dilakukan dengan mengkompensasi reaktansi

induktif oleh reaktansi kapasitif. Teknik perhitungan untuk mengkompensasi rangkaian tersebut contoh berikut.
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/MATERI%20WE B%20ELP/Bab%20VIII%20RANGKAIAN%20RLC/indexRLC.htm

Anda mungkin juga menyukai