Anda di halaman 1dari 3

Metode Bio Terestrial

Dalam pelaksanaan pengumpulan data vegetasi di lapangan, peralatan yang diperlukan antara lain: kompas, tali, meteran rol, kaliper, pita diameter, galah pengukur tinggi tanaman 130 cm dan alat tulis. Dalam pengumpulan data ini, orientasi lapangan terlebih dahulu dilakukan untuk menentukan penempatan sampel plot. Peletakan sampel plot dilakukan secara purposive pada setiap tipe komunitas tumbuhan dalam lokasi penelitian, dengan ukuran plot 20 x 20 m dan di dalamnya dibuat lagi plot anakan 5 x 5 m. Semua tumbuhan yang ditemukan pada setiap plot sampling dicatat nomor individunya dan diukur diameternya pada tinggi 130 cm dari permukaan tanah. Individu yang tingginya kurang dari 130 cm yang ada di dalam sub plot 5 x 5 m hanya dihitung jumlah individunya saja. Selain itu juga dicatat jenis-jenis tumbuhan yang sekiranya sengaja dibudidayakan oleh masyarakat yang tumbuh disekitar pemukiman. Untuk mengetahui indeks nilai penting tiap jenis maka data dianalisis dengan menggunakan rumus indeks nilai penting. INP adalah penjumlahan dari kerapatan relatif, frekuensi relatif dan dominansi relatif. Untuk mengetahui kerapatan relatif digunakan rumus : Jumlah individu suatu jenis 1) Kerapatan = Luas plot contoh Kerapatan suatu jenis 2) Kerapatan Relatif (KR) = Kerapatan seluruh jenis Untuk mengetahui frekuensi relatif digunakan rumus : Jumlah plot ditemukannya suatu jenis 3) Frekuensi = Jumlah seluruh plot Frekuensi dari suatu jenis 4) Frekuensi Relatif (FR) = Frekuensi dari seluruh jenis Untuk mengetahui dominansi relatif digunakan rumus : Jumlah luas bidang dasar (LBDS) suatu jenis 5) Dominansi = Luas petak contoh x 100% x 100%

Dominansi suatu jenis 6) Dominansi Relatif (DR) = Dominansi seluruh jenis 7) Indeks Nilai Penting = KR + FR + DR x 100%

Perhitungan luas bidang dasar suatu jenis: Menggunakan data diameter batang pohon LBDS = 1 d 2 4

Menggunakan data keliling batang pohon


LBDS = k2 4

Dengan d = diameter batang pohon, k = keliling batang pohon.


Untuk perhitungan keanekaragaman jenis dari sampling yang dilakukan secara purposive dan acak untuk komunitas atau subkomunitas yang relative luas dengan jenis-jenis yang melimpah dapat digunakan Indeks Keanekaragaman Shannon (Brower, Zar and Von Ende, 1990): H = - pi log pi, Dengan pi = ni/N; dimana ni adalah jumlah individu jenis i dan N adalah total individu dari seluruh jenis. Selanjutnya indeks keseragaman dihitung dengan rumus: J = H/Hmax Dengan Hmax = log s. dimana s adalah jumlah jenis dalam semua plot sampling. Sampling vertebrate terrestrial umumnya digunakan metode Line Transect. Berbagai metode dapat digunakan untuk menghitung kerapatan populasi satwa liar.

Garis transek Satwa liar yang terlihat

Pengamat

Dengan menggunakan King method:


D=
Dimana: D n L di 104 = = = = = Kerapatan populasi (Jumlah individu per hektar) jumlah satwa liar yang terlihat Panjang transek (meter) Jarak pengamat ke satwa ke-i yang terlihat Faktor konversi m2 ke ha

10 4 n 2 2 L d i

Perhitungan kerapatan untuk transek yang direplikasi:

LD D= i i Li
Dimana Di adalah kerapatan yang dihitung dari transek ke= i yang menggunakan formula King, Li adalah panjang transek ke-i. Standar Error dari semua perhitungan D, adalah:

SE =

L ( D D) L ( k 1)
i i i

Dan interval tingkat kepercayaan 1- dihitung dengan:


D ( t )( SE )

Dimana t adalah t Student untuk k-1 derajat bebas. Referensi: Brower, J. E., J. H. Zar and C. N. Von Ende. 1990. Field and laboratory methods for general ecology (3th. Ed.). Wm. C. Brown Publisher. Doduque, Iowa.

Anda mungkin juga menyukai