Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI PADA LANSIA

A. TOPIK : Role play tentang dampak positif dan negatif dari personal hygine pada lansia. B. TUJUAN 1. Tujuan umum : Agar lansia memahami dampak positif dan negatif dari personal hygine. 2. Tujuan khusus: a. Klien mampu memahami tentang personal hygine.

b. Klien mengerti tentang manfaat personal hygine. c. Klien mampu menerapkan personal hygine yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

d. Klien mampu mempertahankan personal hygine yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

C. LANDASAN TEORI 1. Konsep dasar lansia Lanjut usia merupakan kelanjuatan dari usia dewasa (Dra.Ny.Jos Psikolog dari UI ).Seseorang dapat dikatakan jompo atau lanjut usia setelah 55 tahun tidak mempunyai nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain (UU.No IV tahun 1965 ).Menua adalah satu proses yang menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan sruktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas ( termasuk infeksi dlam memperbaiki kerusakan yang diderita ( konstantinides tahun 1994 ).Sistem Muskoloskeletal adalah berkaitan dengan atau terdiri dari langkah dan otot ( Dorlan 1998 Hal.690 ).

= 1. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Akibat Proses Penuaan Akibat perkembangan usia, lanjut usia mengalami perubahan-perubahan yang menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus menerus. Apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbulnya berbagai masalah. Hurclock (1979) seperti dikutip oleh Munandar Ashar Sunyoto (1994) menyebutkan masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu : a. Ketidak berdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain.

b. Ketidak pastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola hidupnya. c. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal atau pindah.

d. Mengembangan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak. e. Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia lainnya pada sistem tubuh. a. Sistem Kardivaskuler Terjadi penurunan curah jantung,penurunan kemampuan merespon stress,frekuensi jantung dan volume tidak meningkat dengan kebutuhan maksimal,kecepatan pemulihan jantung lebih lambat,peningkatan tekanan darah. b. Sistem Pernafasan Terjadi peningkatan volume residual paru,penurunan kapasitas vital,penurunan pertukaran gas dan kapasitas difusi,penurunan efisiensi batuk. c. Sistem Integumen Penurunan perlindungan terhadap trauma dan pajanan matahari,penurunan perlindungan terhadap suhu yang ekstrim,berkurangnya sekresi minyak alami dan keringat. d. Sistem Reproduksi

wanita : penyempitan dan penurunan elastisitas vagina,penurunan sekresi vagina pria : penurunan ukuran penis dan testis. Pria dan wanita : respon seksual yang melambat e. Sistem Muskuloskeletal Kehilangan kepadatan tulang,kehilangan ukuran dan kekuatan otot,degenerasi tulang rawan sendi. f. Sistem Gastrointestinal penurunan salivasi,kesulitan menelan makanan,perlambatan pengosongan esopagus dan lambung,penurunan motilitas gastrointestinal. g. Sistem Syaraf Penurunan kecepatan konduksi syaraf,cepat bingung saat sakit fisik dan kehilangan orientasi lingkungan,penurunan sirkulasi serebral ( pingsan,kehilangan keseinbangan ) h. Sistem Indra Khusus Penglihatan : berkurangnya kemampuan memusatkan pada benda dekat,ketidak mampuan menerima cahaya yang menyebabkan,kesulitan menyesuaikan terhadap perubahan intensitas cahaya,penurunan kemampuan membedakan warna. Pendengaran : penurunan kemampuan untuk mendengarkan suara dengan frekuensi tinggi. Kecap dan penghidu : penurunan kemampuan terhadap pengecapan dan penciuman.

Perubahan Kondisi Mental Pada umumnya lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan mental ini erat kaitannnya dengan perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan, serta situasi lingkungan. Adapun faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut adalah: 1). Pertama- tama perubahan fisik, khususnya organ perasa 2). Kesehatan umum

3). Tingkat pendidikan 4). Kerturunan 5). Lingkungan 6). Gangguan saraf panca indra

Perubahan Psiko sosial Masalah- masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat beragam, tergantung pada kepribadian individu yang bersangkutan. Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja mendadak diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Perubahan mendadak dalam kehidupan rutin barang tentu membuat mereka merasa kurang melaukukan kegiatan yang berguna antara lain: 1). Minat 2). Isolasi dan kesepian 3). Iman

Perubahan Kognitif Perubahan fungsi kognitif diantaranya : 1). Kemunduran umumnya terjadi pada tugas- tugas yang membutuhkan kecepatan dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek. 2). 3). Kemampuan intelektual tidak mengalami kemunduran. Kemampuan verbal dalam bidang vokabular (kosa kata) akan menetap bila tidak ada penyakit.

Perubahan Spiritual 1). Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya ( Maslow, 1970 )

2). Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaan 3). Perkembangan spiritual dapat dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan 3.Konsep R.O.M R.O.M merupakan latihan gerak isotonik (terjadi kontraksi dan pergerakan otot) yang dilakukan klien dengan menggerakan persendian-persendian tubuh manusia sesuai dengan rentang gerak masing-masing. Tujuan : Latihan ini dapat mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot Mempertahankan fungsi kardiorespiratori Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian Prosedur pelaksanaan : Perawat memberikan bimbngan dan intruksi atau motivasi pada klien untuk menggerakan persendian tubuh sesuai dengan rentang geraknya masing-masing Prosedur : a. Gerakan bahu Mulai masing-masing gerakan dari lengan disisi klien, pegang lengan dibawah siku dengan tangan kiri perawat dan pegang pergelangan tangan klien dengan tangan kanan perawat Flexi dan extensikan bahu. Gerakan lengan keatas menuju kepala tempat tidur. Kembalikan keposisi sebelumnya Abduksikan bahu Gerakan lengan klien keatas tubuhnya sampai tangan bersangkutan menyentuh tangan pada sisi disebelahnya. Rotasikan bahu internal dan ekternal

b. Gerakan siku

Fleksikan dan ektensikan siku Bengkokan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu dan luruskan kembali ketempat semula.

Pronasi dan supinasikan siku Genggam tanggan klien seperti orang yang berjabat tangan dan putar telapak tangan klien kebawah dan keatas, pastikan hanya terjadi pergerakan siku, bukan bahu.

c. -

Gerakan pergelangan tangan Fleksi pergelangan tangan Genggam telapak dengan satu tangan, tangan yang lainnya menyangga lengan bawah dan bengkokkan pergelangan depan

Ektensikan pergelangan tanggan Dari posisi fleksi, tegakan kembali pergelangan tangan keposisi semula

Fleksi radial ( Abdukasi) Benggkokkan pergelangan tangan secara lateral menuju ibu jari Fleksi ulnar/ulnar deviation (adduksi)

Bengkokan pergelangan tangan secara lateral kearah jari kelima. d. Gerakan jari-jari tangan Flexi Bengkokan jari-jari tangan dan ibu jari ke arah telapak tangan (tangan menggenggam) Ekstensi Bengkokan jari-jari tangan kebelakang sejauh mungkin - Abdukasi Buka dan pisahkan jari-jari tangan - Adduksi Dari posisi abdukasi,kmbalikan keposisi semula

- Oposisi Sentuhkan masing-masing jari tangan depan ibu jari e. Gerakan pinggul lutut Untuk melakukan gerakan ini,letakan satu tangan di bawah lutut klien dan tangan yang lainnya di bawah mata kaki klien. - Flexi dan ekstensikan lutut dan pinggu Angkatkan kaki dan bengkokan lutut dan pinggul,gerakan lutut ke atas menuju dada sejauh mungkin dan kembalikan lutut ke bawah,tegakkan lutut,rendahkan kaki sampai pada kasur. Abdukasi dan addukasi kaki Gerakan kaki ke samping mnjauhi klien dan kembalikan melintas ke atas kaki lainnya. Rotasikan pinggul internal dan eksternal Putar kaki ke dalam,kemudian keluar f. Gerakan telapak kaki dan pergelangan kaki - Dorsoflexikan telapak kaki Letakan satu tangan di bawah tumit dan tekan kaki klien Dengan lengan anda untuk menggerakannya ke arah kaki. Flexi plantar telapak kaki Letakkan satu tangan pada punggung dan tangan yang lainnya berada pada tumit dan dorong telapak kaki menjauh dari kaki. kaki . Flexi dan ekstensikan jari-jari kaki Letakkan satu tangan pada punggung kaki klien dan tangan yang lainnya di atas dagu klien,gerakan kepala ke depan sampai menyentuh dada kemudian kembalikan ke posisisi semula tampa di sangga oleh bantal. Inversi dan eversi telapak kaki

Letakkan satu tangan dibawah tumit,dan tangan yang lainnya di atas punggung kaki dan putar telapak kaki ke kedalam,kemudian keluar. g. Gerakan leher Ambil bantal di bawah kepala klien - Flexi dan ekstensi leher Letakkan satu tangan di bawah kepala klien dan tangan yang Lainnya di atas dagu klien,gerakan kepala ke depan sampai Menyentuh dada,kemudian kembalikan ke posisi semula Tanpa di sangga oleh bantal. Flexi lateral leher Letakkan ke dua tangan pada pipi klien dan gerakan kepala klien ke arah kanan dan kiri. h. Gerakan hiperekstensi Bantu klien untuk berubah pada posisi pronasi di sisi tempat tidur dekat dengan perawat. Hiperekstensi leher Letakkan satu tangan di atas bahu klien dan tangan yang lainnya di bawah siku klien kmudian tarik lengan atas ke atas dan kebelakang. Hiperekstensi pinggul Letakkan satu tangan di atas pinggul.tangan yang lain menyangka kaki bagian bawah kemudian gerakan kaki ke belakang dari persendian pinggul.

Terapi Aktivitas Kelompok sering dipakai sebagai terapi tambahan. Sejalan dengan hal tersebut, maka Lancaster mengemukakan beberapa aktifitas yang dilakukan pada TAK, yaitu

menggambar, mendengarkan musik, mempersiapkan meja makan, dan kegiatan sehari- hari yang lain. Wilson dan Kneisl 1992 menyatakan bahwa TAK adalah manual, rekreasi dan tehnik kreatif untuk menfasilitasi pengalaman seseorang serta meningkatkan respon sosial diri dan harga diri. Aktifitas yang digunakan sebagai terapi di dalam kelompok, yaitu membaca puisi, seni, musik, menari, literatur. Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat, yaitu terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi, terapi aktifitas kelompok stimulasi sensorik, terapi aktifitas simulasi realita, dan terapi aktifitas kelompok sosialisasi.. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah di orientasikan pada kenyataan yang ada di sekitar klien,yaitu diri sendiri,orang lain yang ada di sekeliling klien atau orang yang dekat dengan klien,dan lingkungan yang mempunyai hubungan dengan klien.Demikian pula dengan orientasi waktu saat ini,waktu yang lalu,dan rencana kedepan.Aktifitas dapat berupa : orientasi orang,waktu,tempat,benda yang ada di sekitar,dan semua kondisi nyata. a. Tujuan

ujuan Khusus : Klien dapat meningkatkan personal hygien yang baik dalam kehidupan sehari-hari. 2). Tujuan Khusus : a). Klien mampu memahami personal hygien b). Klien mengerti tentang manfaat personal hygien c). Klien mampu menerapkan personal hygien yang baik dalam kehidupaan sehari-hari d). Klien mampu mempertahankan personal hygien yang telah di terapkan

b. Aktifitas dan Indikasi Aktifitas TAK dilakukan untuk melatih kemampuan personal hygien klien.klien yang mempunyai indikasi TAK adalah klien dengan :

1 ) Klien dengan personal hygien yang tidak baik 2 ) Klien yang mengalami gangguan kesehatan akibat dari personal hygien yang tidak Baik. D. KLIEN 1. Karakteristik / kriteria a. Klien dapat diajak berkerja sama b. Klien dapat berkonsentrasi kurang lebih 45 menit 2. Proses seleksi Pengkajian oleh mahasiswa Penyeleksian klien sesuai kriteria Klien tidak disorientasi Sehat fisik, kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan Mengklasifikasi klien dan bekerja sama dengan perawat ruangan Mengadakan kontrak dengan klien 2. Jumlah klien 6 orang

PENGORGANISASIAN 1. waktu Hari/ tanggal Waktu Tempat : : :

2. Tim Terapis

Setting : Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran dan keaaan ruangan tenang

Keterangan : K : Klien O$ : Observer L : Leader CL : Co Leader F : Fasilitator

Tim tearapis dan uraian tugas Leader : a. Menyusun rencana TAK

b. Mengarahkan kelompok sesuai tujuan c. Memfasilitasi anggota untuk mengekpresikan perasaan, pendapatan dan memberikan umpan balik d. Role play e. f. Mengkaji hambatan dalam kelompok Mengkaji komplik interpersonal

g.

Mengkaji sejauh mana anggota kelompok mengerti dan melaksanakan kegiatan Co leader :

a. b.

Pembantu pemimpin kelompok

Membantu mengorganisir anggota kelompok c. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien

d. e.

Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang Mengingatkan leader tentang waktu Fasilitator : a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dalam mengkonsentransikan anggota kelompok untuk ikut dan fokus pada arahan yang diarahkan oleh leader. b. Membantu memotifasi dalam kelompok agar ikut dalam kegiatan. c. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung

d. Mempertahankan kehadiran peserta : Selama kegiatan TAK berlangsung kurang lebih 45 menit. Peserta yang ingin kebelakang untuk izin dan kembali ke kelompok awal. Observer : a. Mengobservasi respon klien

b. Mengobservasi pelaksanaan TAK c. Mengobservasi jalannya/proses TAK

d. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung. 3. Metode a. Diskusi dan tanya jawab

b. Bermain peran / simulasi dan latihan 4. Alat

a.

Tape recorder

b. Kaset atau musik c. Spidol

d. Kertas e. Papan nama ( berwarna )

F. PROSES PELAKSANAAN

pan kontrak dengan klien b) Mempersiapkan alat dan tempat

asi a Salam terapieutik

1) Salam dari terapis kepada klien 2) Klien dan terapis pakai papan nama b Evaluasi/validasi

1) Terapis menanyakan keadaan klien saat ini 2) Terapis menanyakan apakah telah menerapkan personal hygien yang baik dalam kehidupan sehari-hari. c Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok 2) Menjelaskan aturan main, yaitu : a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis. b) Lama kegiatan 40 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja a. Terapis membagi anggota menjadi 2 kelompok kecil ( kelompok A dan B ) dimana kelompok A memegang kegiatan role play yang di peran kan oleh mahasiswa yarsi dan kelompok B yang akan dilakukan terapis. b. Hidupkan tape recorder lalu leder membacakan prolog dan role play di mainkan. c. Setelah role play berakhir tanyakan pada kelompok B tentang makna dan arti dari role play yang telah di sajikan. d. Fasilitator berperan dalam membantu dan mengarahkan klien tentang makna dan arti dari role play tersebut. e. f. Berikan pujian untuk setia jawaban anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. Apabila anggota kelompok tidak daapat menjelaskan makna dan arti dari role play,maka akan mendapatkan sangsi ( menynyi atau sesuai dengan hobi klien ) g. Beri pujian untuk setiap keberhasilan untuk anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan. Teminasi a. Evaluasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK. 2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut 1) Menganjurkan anggota terapis untuk menerapkan personal hygien yang baik. 2) Memasukkan kegiatan untuk saling mengingatkan antar klienn untuk selalu menjaga kebersihan diri setiap harinya. c. Kontrak yang akan datang

1)

Menyepakati kegiatan berikutnya yaitu, dengan bercakap-cakap tetang kebersihan diri dan lingkungan.

2)

Menyepakati waktu dan tempat.

G.

FORMAT EVALUASI Terlampir

FORMAT EVALUASI TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI ( TAK ) PADA LANSIA

Nama No Aspek yang dinilai 1 Menyebutkan identitas Suandi Adullah Maria Artisa Yulianti Nyek Hiong

( Nama lengkap, Nama panggilan dan asal ) pada anggota kelompok. 2 Mampu menyebutkan

manfaat dari pergerakan sendi 3 Mampu mengikuti gerakan sendi yang di peragakan 4 Mampu kembali mmengingat manfaat dari

pergerakan sendi FORMAT EVALUASI

Kriteria evaluasi : Angka 4 Angka 3 Angka 2 Angka 1 Angka 0 Evaluasi kelompok Kelemahan : Kegiatan terlalu monoton. : melaksanakan sendiri dengan lancar dan baik : melaksanakan sendiri dengan baik : melaksanakan dengan baik dibawah bimbingan : melaksanakan dengan bimbingan tapi masih ada kesalahan : tidak dapat melaksanakan

Tidak mengefisienkan waktu sebaik mungkin. Ada seorang klien yang tidak mengikuti TAK sampai selesai Klien terlalu sering pindah pindah sehingga klien mudah lelah. Kelebihan :

Klien sangat berpartisipasi dengan kegiatan dengan baik. Kerja sama kelompok sudah baik. Kegiatan sudah cukup bagus.

PENGORGANISASIAN TAK

Leader

Co.Leader

peserta

Observer

D. sasaran dan sumber pembelajaran - Media : Tim Role Play,acsesoris yang di gunakan,tape recorder dan papan nama - sumber: - Alimul hidayat,A.Aziz dkk,2004.kebutuhan Dasar Manusia.jakarta : EGC - Dani,cecep.2007.Sanita Tempat-Tempat Umum.pontianak. - Soemijat.juli,1994.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta:Gajah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai