Posterior : koroiditis
Penyebab uveitis anterior dapat bersifat endogen maupun eksogen Uveitis ant akut : Onset simptomatik terjadi tiba-tiba dan < 6 minggu Uveitis ant kronik : terjadi berbulan bulan atau bertahun dengan onset tidak jelas dan bersifat asimptomatik
Anatomi dan Fisiologi Uvea : lapisan vaskular didalam bola mata yang terdiri dari iris, badan siliar dan koroid , yang dilindungi kornea dan sklera.
Iris terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar Fungsi >> Reaksi pupil (kemampuan mengatur masuknya sinar kedalam bola mata) Saraf simpatis >> midriasis Saraf parasimpatis >> miosis
Korpus siliar berbentuk segitiga dan terdiri dari pars korona dan pars plana Fungsi >> memproduksi akuous humor sbg pemberi nutrisi
Definisi Peradangan yang mengenai iris dan badan siliar yang berlangsung mendadak < 6 minggu. Epidemiologi
Amerika Serikat
8-12 Orang dari 100.000 penduduk/tahun Usia 20-50 tahun, paling banyak 30 tahun
Klasifikasi klinis a) Uveitis akut b) Uveitis kronis Klasifikasi etiologi a) Eksogen b) Endogen
Klasifikasi patologis a) Uveitis non-granulomatosa : infiltratnya terdiri dari sel plasma dan limfosit
Gejala akut uveitis anterior - Mata merah - Fotofobia - Nyeri - penurunan tajam penglihatan (blurring) - hiperlakrimasi. Gejala kronik - Mata terlihat putih dan gejala minimal.
Anamnesis Pemeriksaan oftalmologi -Visus : Visus biasanya normal atau dapat sedikit menurun -Tekanan intraokular (TIO) pada mata yang meradang lebih rendah daripada mata yang sehat. Hal ini secara sekunder disebabkan oleh penurunan produksi cairan akuos akibat radang pada korpus siliaris. Akan tetapi TIO juga dapat meningkat akibat perubahan aliran keluar (outflow) cairan akuos -Konjungtiva : Terlihat injeksi silier/ perilimbal atau dapat pula (pada kasus yang jarang) injeksi pada seluruh konjungtiva -Kornea : Keratik prespitat (+), Udema stroma kornea -Camera Oculi Anterior (COA) : Sel-sel flare dan/atau hipopion
Melalui hasil pemeriksaan slit-lamp yang sama dengan pemeriksaan sel, flare juga diklasifikasikan sebagai berikut : 0 : Tidak ditemukan flare +1 : Terlihat hanya dengan pemeriksaan yang teliti +2 : Moderat, iris terlihat bersih +3 : Iris dan lensa terlihat keruh +4 : Terbentuk fibrin pada cairan akuous
Pemeriksaan penunjang:
Sinekia Posterior Sinekia Anterior Sekresio Pupil Oklusio Pupil Iris Bombe Glukoma Sekunder Katarak Endoftalmitis Panoftalmitis Ablasio Retina
Topikal -Midriatikum Sulfas atropin 1% sehari 3 kali tetes Homatropin 2% sehari 3x tetes Scopolamin 0,2% sehari 3x tetes -Anti inflamasi Kortikosteroid (dexamethason 0,1% atau prednosolon 1%) -Antibiotik