Anda di halaman 1dari 2

Abstrak Delayed homicide atau kematian yang tertunda merupakan akibat dari komplikasi cedera yang terjadi bertahun-tahun

sebelum kematian, diduga karena pembunuhan. Investigasi kematian yang tertunda cukup menantang karena beberapa factor,yaitu: gagalnya melaporkan ke pihak yang berwajib, dokumentasi yang kurang lengkap dan tidak memadai, dan perbedaan yuridiksi antara tempat terjadinya cedera dan kematian. Selama lebih dari 2 tahun di kota New York, terdapat 1211 kasus pembunuhan,42 diantaranya dikarenakan cedera yang terjadi lebih dari 1 tahun yang lalu sebelum kematian. Komplikasi yang sering mengakibatkan kematian adalah karena infeksi (22), kejang (7), dan obstruksi usus/hernia (6). Penghapusan bertahap dari hukum year and a day (tahun dan satu hari) menyebabkan tuduhan pembunuhan dalam kematian tertunda berlanjut ke tingkat pengadilan. Dokter harus siap untuk menjelaskan alasan di balik sertifikasi kematian dan mempertahankan standar yang konsisten untuk sertifikasi dari semua kematian tertunda karena cedera (pembunuhan, bunuh diri, dan kecelakaan), Dengan kondisi seperti saat ini dimana pelayanan medis darurat dan perawatan jangka panjang mengalami banyak kemajuan, beberapa trauma yang mengancam jiwa tidak segera berakibat fatal. Hal-hal morbiditas yang terkait dengan kelangsungan hidup, pada akhirnya dapat menyebabkan kematian. Pembunuhan mencurigakan karena cedera yang terjadi bertahun-tahun sebelum kematian seringkali sulit diinvestigasi dan disertifikasi oleh dokter/ahli forensik. Investigasi kematian yang tertunda cukup menantang karena beberapa factor,yaitu: gagalnya melaporkan ke pihak yang berwajib, dokumentasi yang kurang lengkap dan tidak memadai, dan perbedaan yuridiksi antara tempat terjadinya cedera dan kematian. Metode dan Bahan The New York City Office of Chief Medical Examiner menginvestigasi semua kasus kematian yang tak terduga, karena kekerasan, dan yang mencurigakan di kota New York. Semua sertifikat kematian dari 1 Januari 2005 s.d. 31 Desember 2006 diperiksa. Selama periode tersebut, terdapat 1211 kasus pembunuhan,42 diantaranya merupakan kasus yang mengakibatkan cedera mematikan yang terjadi lebih dari 1 tahun sebelum kematian. Datadata seperti hasil autopsy,tes toksikologi,dan laporan dari penyidik juga ikut diperiksa kembali. Namun, ada 1 kasus yang tidak diotopsi karena dianggap sebagai kematian yang wajar dan jasad sudah dimakamkan. Cara kematian ditentukan dari keadaan dan penyebab kematian. Menurut US Standard and certificate of death, cara kematian dapat terjadi karena alami,kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, dan yang masih belum bisa ditentukan. Jika ada keterlibatan cedera sebelumnya pada kematian, maka itu akan mendominasi cara kematian. Definisi pembunuhan secara medikolegal adalah kematian karena tindakan illegal karena orang lain. Hasil Terdapat 42 (34 pria, 8 wanita) kasus pembunuhan yang melibatkan cedera yang terjadi lebih dari 1 tahun sebelum kematian. Rata-rata umur para korban adalah 42,8 tahun dan berkisar dari umur 7-84 tahun. Para korban dapat bertahan hidup antara 1,3-43,2 tahun dengan rata-rata 15,7 tahun. Komplikasi yang menyebabkan kematian terbanyak adalah karena infeksi (23 kematian). Terdapat 29 cedera yang mengakibatkan paralisis, paraplegi sebanyak 14 kasus,8 kuadriplegi, 2 hemiplegi, dan 7 kasus enselopati hipoksia-iskemik. Diskusi Pada tahun 1948, the Sixth Decennial International Revision Conference sepakat bahwa statistik vital dapat merumuskan penyebab yang melatarbelakangi sebuah kematian.
1

Mereka mendefinisikan penyebab kematian sebagai: penyakit atau trauma yang memulai suatu rangkaian peristiwa yang mengarah langsung ke kematian atau kecelakaan atau kekerasan yang menghasilkan trauma mematikan. Rancangan dari sertifikat kematian baru terdapat bagian yang terpisah untuk penyebab, cara, dan keadaan kematian. Ada 2 jenis hubungan sebab-akibat dalam hukum,yang pertama adalah penyebab langsung (proximate cause) & yang kedua adalah but-for test. Penyebab langsung (proximate cause) adalah sebuah peristiwa yang menyebabkan suatu peristiwa, terutama cedera karena kelalaian atau tindakan salah, dengan sengaja melakukan suatu tindakan. Pada but-for test menggunakan pengandaian,jika tidak melakukan suatu aksi maka tidak akan terjadi suatu hal tersebut. Sebuah aturan hukum umum kuno Inggris menyatakan bahwa kematian harus terjadi dalam "tahun dan satu hari" setelah serangan,baru dianggap pembunuhan. Sebuah putusan Mahkamah Agung AS pada bulan Juli 2001 menegaskan penghapusan Pengadilan Negara dari aturan (Rogers v. Tennessee, AS 99-6218) menyatakan bahwa "kemajuan dalam ilmu kedokteran yang terkait telah membuat pertanyaan itu menjadi usang. Hal ini juga dihapuskan di Inggris dengan Undang-Undang Reformasi Hukum 1996. Penghapusan bertahap dari hukum year and a day (tahun dan satu hari) menyebabkan banyak tuduhan pembunuhan dalam kematian tertunda ini berlanjut ke tingkat pengadilan. Dokter harus siap untuk menjelaskan alasan di balik sertifikasi kematian dan mempertahankan standar yang konsisten untuk sertifikasi dari semua kematian tertunda karena cedera (pembunuhan, bunuh diri, dan kecelakaan). Interval waktu yang panjang antara cedera traumatic dan kematian dapat menyulitkan dalam penentuan penyebab kematian. Masalah lain yang dihadapi termasuk kegagalan penyedia layanan untuk mengenali dan melaporkan kematian karena cedera traumatis jauh (remote injury), kesulitan dalam memilah urutan peristiwa antara cedera dan kematian, serta kurangnya dokumentasi yang memadai dari cedera asli dan kondisinya. Penyebab kematian mungkin dipengaruhi oleh penyakit yang ada sebelumnya yang dideteksi sebagai komorbiditas yang tidak terkait dengan cedera. Kesimpulan Delayed homicide adalah kematian akibat komplikasi cedera yang terjadi bertahuntahun sebelum kematian, diduga karena pembunuhan. Sebanyak 1211 kasus pembunuhan di kota New York selama periode 1 Januari 2005 s.d. 31 Desember 2006, 42 diantaranya merupakan kasus yang melibatkan kekerasan yang terjadi lebih dari 1 tahun sebelum korban meninggal. Penyebab utama kematian karena luka tembak, trauma tajam, dan tumpul. Komplikasi terbanyak yang menyebabkan kematian adalah karena infeksi. Dalam sertifikat kematian, dicantumkan cara kematian korban,apakah karena alami,kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan,atau masih belum bisa ditentukan. Investigasi kematian yang tertunda cukup menantang karena beberapa faktor,yaitu: gagalnya melaporkan ke pihak yang berwajib, dokumentasi yang kurang lengkap dan tidak memadai, dan perbedaan yuridiksi antara tempat terjadinya cedera dan kematian. Hubungan sebab-akibat pada Tes but-for & proximate cause dapat membantu menentukan penyebab utama kematian.
2

Anda mungkin juga menyukai