Anda di halaman 1dari 52

DISKUSI TUTORIAL

Seorang laki-laki dengan kadar lemak darah yang tinggi

KELOMPOK 7
Nella Itrian Nurul Agustina Putri Rose Tio Bunga Roseline Octavianne JT Rosmana Apolla Putera Rynaldi Rahman Septiana Mirra Pratiwi Sabila Shani Saphira Evani Saraviana Savina Umar Bakadam Sela Aulia M Selvi Dyah Ayu Septin Permata Sari Shabila Shamsa Sabrina Nur Afiati Shella Sesarya Junya

LAPORAN KASUS
Bapak Eri, 44 tahun, datang ke praktek saudara dengan membawa hasil laboratorium sebagai berikut: total kolesterol 250 mg% ; trigliserida 200 mg% Bapak Eri memiliki kebiasaan makan yang gurih dan berlemak.

Masalah yang dihadapi : 1. Kadar kolesterol dan trigliserida yang melebihi normal

Kadar Bapak Eri : Kolesterol : 250mg% Trigliserida : 200mg%


Level Normal Batas normal tertinggi Tinggi Kolesterol <200 mg% 200-239 mg% 240 mg% Trigliserida <150 mg% 150-199 mg% 200 mg%

2. Bapak Eri memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan gurih & berlemak, sehingga memiliki faktor-faktor yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.

Kolesterol
Merupakan salah satu alkohol yang membentuk lipid, tersebar luas dalam sel-sel tubuh, khususnya jaringan saraf Merupakan senyawa kompleks, 80% di tubuh (hati) dan 20% dari

makanan
Tidak dapat larut dalam cairan darah Hanya terdapat pada lemak hewan Fungsi: stabilisasi membran sel dan prekursor garam empedu serta hormon steroid.

Trigliserida
Merupakan bentuk simpanan utama asam lemak Berfungsi menyimpan dan menyediakan energi untuk tubuh Batas-batas kadar trigliserid pada tubuh: Normal 150 mg/dl Normal tertinggi 150 199 mg/dl Tinggi 200 mg/dl

Klasifikasi Lemak
Pengertian
Simple Lipids (Lipid sederhana) Merupakan ester asam lemak dan gliserol

Contoh
Lilin/wax Minyak Lemak-lemak gliserol lain Fosfolipid Serebrosida (glikolipid) Compound lipid lain, seperti: sulfolipid, aminolipid, dan lipoprotein

Compound Lipids (lipid majemuk)

Merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus lain disamping alkohol dan asam lemak

Derived Lipids (lipid yang diturunkan)

hasil hidrolisis dari simple lipids dan compound lipids Hasil sintesis degradasi molekul asam lemak

Asam-asam lemak(jenuh/ tidak jenuh) gliserol, kolesterol, dan alkohol lainnya.

Lemak Essensial
Merupakan asam lemak tidak jenuh Tidak dapat diproduksi oleh tubuh Didapatkan dari makanan Contoh: Asam linoleat, asam linolenat, asam arachidonat

Asam Lemak Omega-3


Asam lemak omega-3 merupakan polyunsaturated fatty acid (PUFA) Pada minyak ikan terdapat alpha linolenic acid (ALA) yang kemudian saat masuk ke dalam tubuh manusia diubah menjadi DHA dan EPA. Asam-asam lemak alami yang termasuk kelompok asam lemak omega-3 adalah asam linolenat (C18:3), EPA atau Eicosapentanoic acid (C20:5) dan DHA atau Docosaheksanoic acid (C22:6). Sumber: minyak ikan, minyak sayur, biji-bijian, kacangkacangan dll

Asam Lemak Omega-6


Linoleic acid (LA) adalah asam lemak omega-6 tidak jenuh. Asam lemak omega-6 adalah asam linoleat (C18:2) dan asam arachidonat (C20:4) yang juga merupakan turunan LA. Sumber: jagung, kacang kedelai, dll.

ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL

Anatomi Saluran Cerna

Intestinum Tenue

Intestinum Crassum

Lokasi(regio) dan bagian-bagian hepar

Regio hepar

Sumber : Diktat Anatomi Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK Unissula Semarang

Bagian-bagian hepar

Aliran cairan empedu dan perannya dalam metabolisme lipid

Jalur aliran cairan empedu


Ductus hepaticus dextra & sinistra -> Ductus Hepaticus Communis + Ductus Cysticus -> Ductus Choledochus -> Ampulla vateri -> duedenum (mel. Sphincter of Oddi)

HISTOLOGI SISTEM GASTROINTESTINAL

LINGUA
Lingua (lidah) A.Papila fungformis B.Papila filiformis C.Otot bercorak 1. mel. 2. mem.

ESOFAGUS

Secara Histologis :
1/3 1/3 1/3 bagian bagian bagian atas tengah bawah

LAPISAN DINDING ESOFAGUS


Tunika Mukosa Tunika Submukosa

Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

Serat kolagen

Serat elastis

Tunika Muskularis
Lapisan sebelah dalam ( berjalan sirkular )
Lapisan sebelah luar ( berjalan longitudinal )

Tunika Adventisia
Jaringan Fibrosa Jarang

Berhubungan denga jaringan sekitarnya Mengandung banyak pembuluh darah & serat saraf

Oesofagus
Oesofagus A.Tunika mukosa 1. ep. Berlapis gepeng 2. T. propria 3. T. muskularis mukosa B.Tunika submukosa 4. Kel oesofagus 5. Saluran keluarnya C.Tunika muskularis 6. T. muskularis sirkularis 7. T muskularis longitudinalis D. Tunika adventisia

GASTER
Tdd dari 3 daerah: 1. Kardia 2. Fundus 3. Pilorus

Tdd atas 4 lapis konsentris: A. Tunika Mukosa: - tampak foveola gastrika (gastric pits) - Epitel selapis torak - Lamina Propria: ada kelenjar gaster, sel limfosit - Tunika muskularis mukosa, tdd atas: lapis otot sirkularis dalam dan longitudinalis luar
Kelenjar gaster tdd atas: -> Sel parietal ( sel oxyntic) -> Chief cell (sel zimogenik) -> Sel mukosa leher -> Sel enteroendokrin -> Stem cell (sel punca) -> Kelenjar kardia -> Kelenjar fundus -> Kelenjar Pilorus

B. Tunika Submukosa - Tidak ada kelenjar - Trdpt fleksus submukosa Meissner C. Tunika Muskularis Eksterna, tdd 3 lapisan otot polos: - Oblique dalam - Sirkular tengah: membentuk sfingter pilori - Longitudinal luar Antara lapis sirkularis & lapis longitudinalis terletak fleksus mienterikus Auerbach D. Tunika Serosa Melapisi gaster oleh sarung jar. ikat di peritoneum viseralis

Intestinum Tenue

Jejunum
Duodenum
A. Tunika mukosa 1. Vilus intestinalis 2. Ep. Selapis silindris + sel goblet 3. Kriptus/ kel. Lieberkuhn dalam t. propria 4. T. Muskularis mukosa B. Tunika submukosa berisi gl. duodenalis C. Tunika muskularis

A. Tunika mukosa 1. Vilus Intestinalis 2. Ep. Selapis silindris + sel goblet 3. Kriptus/ ke. Lieberkuhn dalam t. propria 4. T. Muskularis mukosa B. Tunika submukosa 5. Plika semisirkularis Kerckringi (t. mukosa + t. submukosa) C. Tunika muskularis

Ileum
A. Tunika mukosa 1. Vilus intestinalis 2. Ep. Selapis silindris + sel goblet 3. Kriptus/kel. Lieberkuhn 4. T. Muskularis mukosa B. Tunika submukosa 5. Plaque Peyeri C. Tunika muskularis 6. T. Muskularis sirkularis 7. T. Muskularis longitudinalis D. Tunika Serosa (tipis)

Kolon Rektum

A. Tunika mukosa 1. Ep. Selapis toraks + sel goblet 2. Kriptus/kel. Lieberkuhn B. Tunika submukosa 3. Nodulus limfatikus C. Tunika muskularis (sirkularis dan longitudinali 4. Taenia koli

Daerah Anus
1. Ep. Berlapis gepeng tanpa lap. tanduk 2. Ep. Berlapis gepeng dengan lap. tanduk 3. Nodulus limfatikus 4. Pleksus venosus 5. Gl. Sirkumanalis 6. M. Sfingter ani eksternus (tdd otot skelet)

FISIOLOGI SISTEM GASTROINTESTINAL

4 proses utama yang terjadi:


Motilitas Sekresi Digesti Absorpsi

No Organ Pencernaan Motilitas 1 Mulut dan kelenjar Mengunyah liur

Sekresi Amilase Mukus Lisozim

2 3

Faring dan Esofagus Menelan Lambung Relaksasi reseptif, peristaltis

Pankreas Eksokrin

Tidak berlaku

Pencernaan Penyerapan Pencernaan karbohidrat Makanan dimulai tidak, beberapa obat misalnya nitrogliserin Mukus Tidak ada Tidak ada HCl Pencernaan Makanan Pepsin karbohidarat berlanjut tidak,beberap Mukus di korpus lambung, a bahan larut Faktor pencernaan protein lemak,misalny intrinsik dimulai di antrum a alkohol dan lambung aspirin Tripsin,kimot Enzim-enzim pankreas Tidak berlaku ripsin,karbok ini menyelesaian sipeptidase pencernaan di lumen Amilase duodenum Lipase Sekresi NaHCO3 pankreas

Hati

Tidak berlaku

Garam empedu Sekresi basa billirubin

Empedu tidak mencerna apapun,tetapi garam empedu mempermudah pencernaan dan penyerapan lemak di lumen duodenum Di lumen,di bawah pengaruh enzim pankreas dan empedu,pencernaan karbohidrat dan protein berlanjut dan pencernaan lemak telah tuntas,di brush border,pencernaan karbohidrat dan lemak selesai

Todak berlaku

Usus Halus

Segmentasi,migr ating,motility complex

mukus garam (enzim usus halus tidak disekresikan tetapi berfungsi di dalam membran brush borderdisakaridase dan aminopeptidas e

Semua nutrien,sebagia besar elektrolit dan air

Usus Besar

Kontraksi mukus haustra,pergerak an massa

Tidak ada

Garam dan air,mengubah isi menjadi tinja

PENCERNAAN & ABSORPSI LEMAK

PENCERNAAN LEMAK
Rongga Mulut Enzim Lipase Lingualis

Esofagus

Gaster
Lipase Gastric

Intestinum Tenue
Lipase Pankreas

Substrat

Triasilgliserol
-

Triasilgliserol

Triasilgliserol

Produk

Asam Lemak dan 1,2Diasilgliserol

Asam Lemak dan 1,2Diasilgliserol

Asam Lemak, 2monoasilgliserol dan giserol

CAIRAN EMPEDU

ASAL
Cairan empedu berasal atau dibuat di sel-sel hati (hepatocytes) yang kemudian ditampung di kandung empedu, dan akan disekresikan jika ada asupan lemak yang masuk ke dalam tubuh untuk membantu proses pencernaan lemak.

SINTESIS
Di awali dengan kolesterol mengalami hidroksilasi menjadi 7- hidorksikolesterol oleh 7 hidroksilase. Dihasilkan asam empedu primer dan asam empedu sekunder. Asam empedu primer: asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Asam empedu sekunder: asam deoksikolat dan asam litokolat.

FUNGSI
1. Mengemulsi lemak & vitamin A, D, E dan K 2. Menetralkan asam

3. Melarutkan kolesterol
4. Ekskresi (bilirubin, toksin, obat-obatan)

BATU EMPEDU

Batu empedu adalah kelebihan kolesterol dalam empedu yang mengendap menjadi mikrokristal yang dapat menggumpal. Pembentukan batu empedu disebabkan sekresi kolesterol oleh hati lebih banyak jumlahnya daripada sekresi garam empedu dan lesitin. Pada misel terdapat garam empedu (80%), lesitin (15%), dan kolesterol (5%), apabila terjadi peningkatan kadar kolesterol dalam misel maka akan terbentuk kristal atau disebut hipersaturasi.

TIPE BATU EMPEDU


1. Batu Kolesterol Terdiri dari kolesterol Diameter 1,25 cm Untuk menyumbat saluran empedu 2. Batu Pigmen Terdiri dari pigmen empedu Jumlahnya banyak dan ukurannya kecil-kecil

3. Batu campuran Terdiri dari campuran kolesterol dan pigmen empedu Berkembang secara bersamaan Cenderung berukuran kecil-kecil

Faktor-Faktor yang Berperan dalam Proses Pembentukan Batu Empedu


Dapat Dikendalikan Diet Tidak dapat dikendalikan Genetik Kegemukan Obat-obatan

Mengatur Berat badan Olahraga

Penyakit (kencing manis, sirosis hati, dan lain-lain)

Ada banyak cara untuk mencegah terjadinya batu empedu, Misalnya : Dengan melakukan perubahan pada pola diet Melakukan perubahan pada gaya hidup

CARA MENCEGAH PEMBENTUKAN BATU EMPEDU


1. Membatasi asupan lemak

2. Menjaga Berat badan tetap sehat dan ideal


3. Hindari diet tinggi lemak

4. Membatasi konsumsi alkohol dan kopi

5. Konsumsi serat pada buah dan sayuran hijau

CARA MENCEGAH PEMBENTUKAN BATU EMPEDU


1. Membatasi asupan lemak

2. Menjaga Berat badan tetap sehat dan ideal


3. Hindari diet tinggi lemak

4. Membatasi konsumsi alkohol dan kopi

5. Konsumsi serat pada buah dan sayuran hijau

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai