Anda di halaman 1dari 3

Jalan R.

Panji Suroso Malang


Jalan Raden Panji Suroso merupakan belokan ke kanan di Jalan Raden Intan arah dari Surabaya. Jalan ini merupakan jalan utama bus dan truk yang tidak boleh masuk dalam kota untuk menuju arah Kepanjen, Blitar dan kota kota di selatan Malang. Melewati pertigaan Jalan Simpang Panji Suroso akan bertemu dengan pertigaan Jalan Blimbing Megah Indah. Di sini akan menjumpai Plaza Araya yang merupakan salah satu pertokoan. Melewati perempatan Jalan Plaosan Timur dan Barat akan bertemu perempatan Jalan L. Adi Sucipto

Fly Over A Yani Tak Efektif


Dikirim oleh prasetya1 pada 26 October 2005 | Komentar : 0 | Dilihat : 528

Rencana Pemkot Malang membangun fly over (jalan layang) di Jl Ahmad Yani mengundang mengundang reaksi beragam. Pakar tata kota Unibraw Ir Antariksa Phd menilai sebelum merealisasikan rencana pembangunan fly over di Jl A Yani, Pemkot Malang harus melakukan kajian teknis target yang diinginkan. Bila pembangunan fly over hanya dimaksudkan mengurangi kepadatan arus kendaraan yang masuk kota, hal itu tidak signifikan. "Harus jelas dulu tujuannya, apakah ingin mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk kota atau mengurangi beban kemacetan akibat kendaraan berat," tutur Ir Antariksa, Selasa (25/10). Dijelaskan, jika fly over dibangun di Jl A Yani dengan titik jatuh yang juga di jalan tersebut, fungsinya tidak terlalu signifikan. Sebab, jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Malang, meski terbilang padat, tidak seberapa besar bila dibanding dengan tingkat kemacetan yang terjadi di Jl Raden Intan dan Jl Panji Suroso. Begitu juga bila dimaksudkan untuk mengurangi angka kecelakaan di perlintasan kereta api Jl A Yani. Selama ini, lanjut Antariksa, angka kecelakaan di tempat itu cukup kecil. Malahan, perlintasan kawasan lain yang lebih sempitlah yang berpeluang terjadinya kecelakaan. "Kalau memang dibangun, akan lebih baik titik jatuh fly over di Jl Raden Intan atau Panji Suroso. Sebab, di jalan itu beban kendaraan sangat berat. Selain dilewati kendaraan besar, jumlah traffic light cukup banyak sehingga makin menambah intensitas kemacetan," bebernya. Disinggung rencana Jalur Lingkar Timur (JLT) yang dibangun mulai Karanglo tembus wilayah Kabupaten MalangJl Kyai Ageng GribigMayjend SungkonoBumiayuGadang, menurut Antariksa hal itu berbeda. Meskipun arus kendaraan yang masuk ke arah kota telah terkurangi dengan jalur itu, namun beban kemacetan di Jl Raden Intan dan Panji Suroso tetap belum terpecahkan. Sebab, setiap tahun terus terjadi pertambahan jumlah kendaraan, sementara jalan untuk kendaraan besar dan bus yang selama ini memicu kemacetan tetap hanya satu, yakni di Jl Panji Suroso. "Makanya, kalau fly over itu dibangun di Jl A Yani, rasanya kurang efektif. Pengaturannya nanti bagaimana, sebab tak sedikit juga kendaraan umum yang ingin masuk Kota Malang lewat jalan raden Intan dan Panji Suroso," kritiknya. Selain mengalihkan titik fly over, menurut Antariksa, Dinas Perhubungan harus melakukan penataan ulang traffic light yang ada di sepanjang Jl

Raden Intan dan Panji Suroso. Jumlah titik lampu lalu lintas yang terlalu berdekatan juga mendorong terjadinya kemacetan. (tof) http://www.surya.co.id/naskah.php?id=6158&rid=8

Anda mungkin juga menyukai