Anda di halaman 1dari 11

Ukuran Dasar Demografi, Fertilitas, Mortalitas dan Proyeksi Penduduk di Kabupaten Purworejo dan Kecamatan Ngombol

Latar Belakang Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard dalam karangannya yang berjudul Elements de Statistique Humaine on Demographic Compares pada tahun 1885. Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan, perceraian. Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan memberikan pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu wilayah. Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu. Para ahli kependudukan memperkirakan penduduk dunia sekitar 250 juta pada saat lahirnya Nabi Isa. Sedangkan kapan manusia mendiami bumi ini, diperkirakan sejak 2 juta tahun yang lalu. Penduduk dunia berkembang secara lambat sampai pertengahan abad ke-17. Pada sekitar tahun 1665 penduduk dunia kemudian menjadi 2 kali lipat dalam jangka waktu 200 tahun yaitu pada tahun 1850. Dalam jangka waktu 80 tahun kemudian penduduk dunia menjadi 2 kali lipat lagi, yaitu pada tahuun 1930. Sedangkan untuk mencapai 4 milyar kemudian, hanya diperlukan waktu 45 tahun. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat ini dapat dimengerti apabila kiita melihat adanya penemuan Penicilin pada tahun 1930 dan program kesehatan masyarakat yang makin meningkat sejak tahun 1960-an. Dengan perkembangan teknologi obat-obatan maka angka kematian menurun sedangkan angka kelahiran masih tetap tinggi sehingga membuat selisih antara kedua angka tersebut semakin besar. Dengan kata lain pertumbuhan penduduk makin cepat. Tujuan

Ketiga komponen demografi / variabel demografi, bermacam-macam karakteristik penduduk, dan gejala-gejala yang saling berhubungan dalam masyarakat tersebut dipakai oleh para ahli demografi untuk empat tujuan pokok : 1. mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2. menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 3. mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4. mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Tujuan penggunaan demografi ada 4 yaitu: 5. 1) Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu. 2) Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia. 3) Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial. 4) Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Beberapa aplikasi penggunaan demografi antara lain; kesehatan masyarakat (fertilitas dan mortalitas), penggunaan tanah (pertumbuhan penduduk, dan distribusinya), penggunaan sekolah, fasilitas umum (jumlah penduduk, struktur umur, distribusi penduduk), pemasaran, ketenagakerjaan (jumlah penduduk, struktur umur dan distribusinya). 6. Jumlah Sering digunakan dalam analisis demografi. Misalnya, menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, penduduk Indonesia pada tahun 2000 adalah 203,5 juta orang. 7. Rasio Rasio menyatakan suatu jumlah dalam perbandingan terhadap jumlah lainnya. Dengan kata lain merupakan perbandingan antara dua bilangan (a/b) dan dapat dinyatakan dalam persepuluh, perseratus, atau perseribu. Misalnya, rasio jenis kelamin adalah perbandingan/imbangan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu. 8. Rate/Angka/Tingkat Yaitu Jumlah peristiwa/kejadian dibanding dengan jumlah penduduk yang mengandung risiko peristiwa tersebut, angka ini merupakan suatu bentuk khusus dari rasio. Misalnya Angka kelahiran pada tahun 1980 adalah 35 kelahiran hidup per 1000 penduduk Indonesia. Angka ini memberikan gambaran umum tentang keadaan peristiwa demografis (kelahiran) yang

terjadi pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan peristiwa demografis, diperlukan dua angka dari wilayah yang sama tetapi waktunya berlainan (Misalnya, Angka Kelahiran Indonesia tahun 1971 adalah 44 per 1000 dan tahun 1980 adalah 35 per 1000). 9. Ada 2 (dua) macam angka yaitu: 10. 1. Angka Kasar Angka Kasar adalah angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk total, termasuk penduduk yang tidak menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya Angka Kelahiran Kasar (CBR = Crude Birth Rate). 11. 2. Angka Spesifik Angka Spesifik adalah angka yang dipakai untuk menghitung peristiwa demografis penduduk yang menanggung risiko peristiwa demografi tersebut. Misalnya Angka Fertilitas menurut Umur (ASFR = Age Specific Fertility Rate). 12. Proporsi Proporsi menyatakan suatu perbandingan antara dua bilangan, dimana pembilangnya merupakan bagian dari penyebut ( a/(a+b) ). Apabila proporsi dinyatakan dalam perseratus, dikenal dengan nama persen. 13. Konstanta Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000, atau 10.000. Dalam rumus dinyatakan dengan k. Jika k ini dikalikan dengan angka, rasio , atau proporsi, maka akan memperoleh hasil yang lebih jelas maknanya. 14. Kohor Kohor adalah sekelompok orang yang mulai menjalani peristiwa demografi bersama-sama. Contoh: kohor kelahiran yaitu sekelompok orang yang lahir pada tahun yang bersamaan. Ukuran kohor adalah ukuran untuk menghitung peristiwa demografi untuk suatu kohor tertentu. 15. Ukuran Suatu ukuran mengenai peristiwa yang terjadi dari sebagian maupun keseluruhan penduduk selama satu periode tertentu. Misalnya, Angka Kematian Bayi di Indonesia dalam periode 1999-2000.

Pada awal abad 20, tampak bahwa tingkat kematian turun di berbagai Negara Barat dan tingkat kelahiran juga turun. Kondisi ini menimbulkan teori demografi yang utama yaitu : Teori Transisi Demografi. Transisi demografi pada dasarnya mengacu pada perubahan dari satu situasi stationary (saat dimana pertumbuhan

penduduk 0) ke situasi lainnya. Menurut Blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah phase transisi. Tahap-tahap dalam Transisi Demografi 1. Tahap Stasioner tinggi Tingkat Kelahiran: Tinggi Tingkat Kematian: Tinggi Pertumbuhan Alami: Nol/sangat rendah Contoh: Eropa abad 14 2. Tahap Awal perkembangan Tingkat Kelahiran: Tinggi (ada budaya pro natalis) Tingkat Kematian: Lambat menurun Pertumbuhan Alami: Lambat Contoh: India sebelum PD II 3. Tahap Akhir perkembangan Tingkat Kelahiran: Menurun Tingkat Kematian: Menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran Pertumbuhan Alami: Cepat Contoh: Australia, Selandia Baru tahun 30an 4. Tahap Stasioner rendah Tingkat Kelahiran: Rendah Tingkat Kematian: Rendah Pertumbuhan Alami: Nol/sangat rendah Contoh: Perancis sebelum PD II 5. Tahap Menurun Tingkat Kelahiran: Rendah Tingkat Kematian: Lebih tinggi dari tingkat kelahiran Pertumbuhan Alami: Negatif Contoh: Jerman Timur & Barat tahun 75 Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-negara berkembang. Bila di Eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih karena pengaruh faktor-faktor lain seperti: peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan dll.

Pengantar Kependudukan

PENGANTAR
Sampai sekarang, terdapat 5 masalah pokok kependudukan yang dihadapi Indonesia, yaitu jumlah penduduk number of Population ) yang besar, laju pertumbuhan penduduk ( population growth rate ) yang tinggi, pola persebaran dan kepadatan penduduk ( population distribution and density ) tidak merata, struktur umur penduduk ( population age structure ) muda dan kualitas penduduk ( quality of people ) yang belum tinggi. Berbagai program pembangunan telah dilancarkan untuk menanggulangi masalahmasalah kependudukan tersebut. Salah satu program yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam mengatasi masalah kependudukan yaitu program KB nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 1970. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ( FKM ) di Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo dituntut tidak sekedar memahami berbagai persoalan kependudukan dan bagaimana cara menanggulanginya. Tetapi juga diharapkan mampu sebagai provider yang profesional khususnya dalam pelaksanaan program Kependudukan termasuk program KB nasional guna mewujudkan keluarga berkualitas dan keluarga sejahtera. Didorong keinginan untuk mempermudah mahasiswa dalam mengikuti Mata Kuliah Kependudukan , maka dengan segala keterbatasan, penulis mencoba menyusun Buku Pegangan ini. Materi yang di ketengahkan dalam buku ini telah disesuaikan dengan tujuan sintruksional yang telah dibakukan di FKM Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo. Terbitnya buku pegangan kuliah ini, tentu tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-

tulusnya kepada berbagai pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan buku ini.

Ilmu kependudukan adalah suatu disiplin ilmu yang tidak dapat dipisahkan dalam pendalaman ilmu kesehatan masyarakat, karena dalam penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, maka yang paling urgent untuk diketahui struktur dari suatu masyarakat itu sendiri dan pendekatan jenis apa yang harus dipakai untuk dapat berinterkasi dalam sebuah populasi masyarakat. Salah satu definisi dari Ilmu kependudukan adalah : suatu ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumah, sruktur (komposisi penduduk dan perkembangan dan perubahannya. (Multilingual Demografic Dictionary, 1982). Definisi lain yang dikemukakan oleh ahli lain adalah : Ilmu yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan dan penyebab perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak teritorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status). (Philip M. Hauser dan Duddley Duncan. 1959 ) Sedangkan demografi memiliki arti : tulisan atau karangan mengenai rakyat atau penduduk Jadi dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah, yang strukturnya meliputi : Jumlah, Persebaran dan Komposisi Penduduk. Struktur penduduk ini dapat selalu berubah-rubah dan perubahan ini disebabkan karena proses demografi yaitu : kelahiran, kematian dan migrasi penduduk. 3 (tiga) variable dasar demografi (basic demografic variable) : 1. having children 2. moving 3. dying Jika dibedah lebih dalam inti telaah dari demografi adalah : 1. Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangkut perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi penduduk melalui 5 komponen

demografi yakni fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Bogue, 1976) 2. Barcley (1981) lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara keseluruhan bukan pada perorangan dengan fokus kajian pada statistika dan matematika (Pure Demografi) 3. Houser and Duncan, lebih menitikberatkan pada dampak yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan penduduk (akses dari persebaran dan komposisi) Dalam ilmu kependudukan juga dikenal istilah Study kependudukan, yaitu : segala perubahan yang berhubungan dengan aspek kehidupan berupa komponenkomponen (kelahiran, kematian dan perpindahan) yang berkaitan dengan jumah, komposisi dan distribusi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Ruang Lingkup Ilmu Kependudukan Demografi menekankan pada kajian-kajian sebagai berikut : 1. Besar atau jumlah, komposisi dan distribusi penduduk dalam suatu wilayah 2. Perubahan-perubahan dari jumlah penduduk, komposisi dan distribusinya. 3. Komponen-komponen dari perubahan tersebut 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komponen-komponen tersebut 5. Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi ataupun distribusi dalam komponen-komponen tersebut Beberapa catatan tentang kajian kependudukan :

Besar atau jumlah penduduk hanya dapat berubah melalui fertilitas, mortalitas dan migrasi. Bilamana seseorang lahir, mati atau pindah berarti secara terus menerus penduduk bertamah atau bekurang Penduduk bertambah dengan cara kelahiran , pindah datang (moving-in) ke suatu wilayah Demikian pula jumlah penduduk akan berkurang dengan adanya kematian atau perpindahan keluar (moving-out) dari suatu wilayah

Sumber-sumber Data Dalam Kajian Ilmu Kependudukan Sumber data yang biasanya dipakai dalam ilmu kependudukan adalah segala terbitan resmi, baik dalam bentuk angka grafik atau gambar yang merupakan sumber data. Guna menganalisa demografi suatu masyarakat secara geografis perlu diketahui berapa jumlah penduduk yang tinggal disana. bagaimana penyebarannya,

bagaimana penyebarannya, berapa yang lahir dan yang mati dalam tahun berjalan, berapa yang masuk (moving-in) dan berapa yang keluar (moving-out). 3 jenis informasi utama yang diperlukan dalam studi kependudukan : 1. population size and distribution 2. population process (fertility, mortality and migration) 3. Population structure dan characteristic Dalam Kependudukan Juga dikenal 3 (tiga) sumber data utama, yaitu : SENSUS PENDUDUK Suatu perhitungan penduduk secara lengkap dengan menghitung seluruh populasi dalam suatu negara, biasanya dilakukan karena pemerintah ingin mendapatkan data setiap penduduk yang meliputi : nama, alamat, hubungan dengan kepala keluarga, jenis kelamin, etnis, agama, umur, tahun kelahiran, status perkawinan, kewarganegaraan, dan lain-lain. Jadi sensus penduduk merupakan keseluruhan proses pengumpulan data (collecting), menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data yang meliputi semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu. Ada beberapa karakteristik perbedaan antara sensus dengan pengumpulan data yang lain, yaitu : 1. Semua orang atau penduduk yang hidup dalam wilayah tercacah harus tercakup 2. Serentak dilakukan pada satu waktu tertentu 3. Dilaksanakan di suatu wilayah tertentu. - Unit cacah sensus adalah : perorangan, bukan KK atau RT - Sensus baru dikatakan selesai apabila semua informasi yang dikumpulkan suda diterbitkan SURVEY Bila sensus meliputi seluruh penduduk maka survey hanya mengambil sampel dari seluruh populasi saja. Kelebihan survey adalah : 1. Pengambilan data terkonsentrasi untuk tujuan tertentu karena itu sangat berpotensi untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun kecil.

2. Dilaksanakan oleh orang lain yang berbeda dan biasanya terdiri dari tenaga profesional sesuai dengan sasaran masing-masing dan dilaksanakan dengan cara yang berbeda pula 3. Biaya (cost) bisa lebih hemat sesuai dengan cakupannya

REGISTRASI VITAL sistem ini telah dikenal sejak alam, Yaitu suatu pengumpulan data mengenai peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam masyaraat, sperti : kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, adopsi, migrasi dan lain sebagainya. Jadi singkatanya registrasi viatla adalah semua sumber sejarah yang tercatat secara resmi baik oleh pemerintah maupun oleh badan swasta lainnya. Kelebihan dari sisitem Registrasi adalah : data bertahan lama dan gampang diperoleh kapan saja diperlukan Tujuan Kajian Kependudukan Dilihat dari variable dasar demografi dan karakteristic penduduk maka para pakar bersepakat menyatakan tujuan utama kajian ilmu kependudukan adalah : 1. Mengetahui kualitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu 2. Menjelaskan pertumbuhan masa yang lampau, penurunannya dan persebarannya dengan data yang tersedia 3. mengembangkan sebab akibat anatara perkembangan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai aspek sosial lainnya 4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dengan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya. Beberapa Teori Tentang Kependudukan Population perspekstif ialah suatu pandangan yang berhubungan erat dengan informasi dasar akan teori-teori atau pandangan bagaimana dunia berasimilasi secara demografi Secara luas dalam hal ini dikenal adanya 2 doctrine : I. Doktrin Pro Natalis Masyarakat zaman dulu hanya menganut 1 paham yang menginginkan keberadaan penduduk yang banyak sebagai generasi penggantiakibat tingkat kematian yang telalu tinggi. Plato dalam tulisannya The Law menekankan bahwa kestabilan jumlah penduduk amat penting demi untuk menjamin kesempurnaan hidup manusia.

Zaman emperium Romawi, dibawah Caesar Julius dan Agustus Caesar ditandai dengan penganut Doktrin Pro-natalis. Dalam hal ini penduduk yang banyak mutlak harus dipersiapakan untuk kesiapan angkatan perang yang akan menjamin keselamatan emperiumnya. Jadi paham ini lebih banyak dianut oleh raja-raja zaman dahulu atau paling kurang masih memiliki pemikiran tradisional. II. Doctrine Anti Natalis Paham ini didominasi oleh aliran kristenisi yang mulai berkembang di Eropa Tengah, dan doktrin ini berkembang dengan sangat pesat. Dewasa ini hampir semua negara berkembanng atau maju sudah menganut doktrin Anti-Natalis, karena dalam kenyataannya proses pembangunan ekonomi harus berorientasi pada keseimbangan antara jumlah penduduk dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan Maltus Thomas Robert Maltus (1798) seorang ahli di bidang ekonomi yang juga seorang pendeta terkenal di Inggris. Maltus saat itu berpandangan bahwa : penduduk memiliki kemampuan laur biasa untuk berkembang. Jika pertumbuhan penduduk tersebut tidak dikendalikan maka pertumbuhannya akan mengikut deret pola ukur (2, 4, 8, 16, 32, ), sedangkan pertumbuhan ekonomi dan pangan akan mengikuti deret pola hitung (1, 2, 3, 4, 5, ) Menurut Maltus ada 2 cara pengendaliannya, yaitu : 1. Positive Check : yaitu cara pengendalian yang tidak moralis dan tidak dapat dikontrol seperti perang, wabah, atau perlakuan manusia lainnya yang tidak berperikemanusiaan. 2. Preventive Check : yaitu dengan pengekangan moral dalam membatasi kelahiran (birth control ). dan untuk ini cara yang dianjurkan adalah dengan menunda atau pendewasaan perkawinan (PUP) Maltus sendiri pada waktu itu konsekuen dengan apa yang diucapkannya yaitu dengan menikah pada usia 35 tahun dan hanya punya 2 anak. Maltus sangat yakin bahwa secara alamiah konsekuensi pertumbuhan penduduk yang tidak bisa dikendalikan adalah kelaparan, alasannya adalah :

Manusia memiliki kemampuan berkembang secara alamiah dan tidak terbatas secara natural Sedangkan penigkatan makanan selalu tidak akan mengimbangi pertumbuahn penduduk. Pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan menciptakan pengangguran (unemployment)

Pendapt Maltus sendiri banyak mendapatkan sanggahan dari berbagai pihak karena Maltus tidak mempertimbangkan kemajuan tekhnologi. Paham Marvist Karl Marvist dan Friedrich Engels (1834) adalh generasi sesudah Maltus. Paham Marvist umumnya tidak setuju dengan pandangan Maltus, karena menurutnya paham Maltus bertentangan dengan nurani manusia. Dasar Pegangan Marvist adalah : 1. Beranjak dari pengalaman bahwa manusia sepanjang sejarah akan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. 2. Beda pandangan Marvist dan Maltus adalah pada Natural Resource tidak bisa dikembangkan atau mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk. Kesimpulan 1. Kalangan pesimis bersiteguh bahwa pertumbuhan penduduk adalah sesuatu yang sangat mengerikan sperti suatu ledakan bom yang dahsyat, sedangkan kalangan optimis berharap pertumbuhan penduduk pertumbuhan penduduk akan diimbangkan dengan penemuan dan kemajuan tekhnologi 2. Apakah anda seorang pesimis atau optimis, yang pasti anda akan hidup dan berjuang bersama jutaan manusia lainnya seperti sekarang. 3. Ruang lingkup kajian demografi meliputi semua persoalan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh besarnya jumlah penduduk (population size), penyebarannya, proses, bentuk karakteris penduduk 4. Inti perubahan kajian kependudukan ialah proses kematian, kelahiran dan imigrasi 5. Untuk mendalamia kajian proses dan perubahan penduduk anda perlu mengetahui berapa jumlah penduduk yang hidup, berapa yang lahir dan berpa yang mati, jumlah yang masuk, keluar dan alasan mengapa semua itu terjadi

Anda mungkin juga menyukai