Anda di halaman 1dari 8

Kewirausahaan

Memulai usaha dan pengembangannya


Ramdhani Purnomo 3215096539

Pendidikan Fisika Non Reguler 2009 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta

Cara Untuk Memasuki Dunia Usaha

Analogi seorang yang memulai kewirausahaan ialah seperti seorang belajar naik sepeda, pertama kali duduk di atas sadel sepeda akan merasa gamang dan takut, ragu-ragu untuk memulai mengayuh, takut jatuh atau nabrak namun ketika peadal sepeda muali dikayu dan si anak dapat menguasai rasa takutnya, ternyuata naik sepeda itu mudah semudah berjalan kaki. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha: Merintis usaha baru (starting) 1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang. 2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama. 3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying) Kerjasama manajemen (franchising)

Merintis Usaha Baru Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki: Kecakapan untuk bekerja Kemampuan mengorganisir Kreatif Lebih menyukai tantangan

Menurut hasil survei Peggy Lambing: Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.

Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.

Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru: Pendekatan in-side out atau idea generation yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Pendekatan the out-side in atau opportunity recognition yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan.

Berdasarkan pendekatan in-side out, untuk memulai usaha, seseorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut Norman Scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi: Kemampuan teknik Kemampuan pemasaran Kemampuan finansial Kemampuan hubungan

Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan: Bidang dan jenis usaha yang dimasuki. Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan). Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata). Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis). Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya). Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor). Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi). Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering). Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi). Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana wisata). Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih.

Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma.

Tempat usaha yang akan dipilih. Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya:

Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan maupun pasar? o Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja? o Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya Organisasi usaha yang akan digunakan. Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya. Lingkungan usaha Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan lainnya. Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosial, lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.

Membeli Perusahaan yang sudah didirikan Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain: Resiko lebih rendah Lebih mudah Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar

Membeli perusahaan yang sudah adaa juga mengandung permasalahan, yaitu: Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi perusahaan.

Franchising (Kerjasama Manajemen/Waralaba) Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk. Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer). Bentuk Merintis Usaha Kelebihan Gagasan Murni Bebas beroperasi Fleksibel dan mudah penggunaan Kemungkinan sukses Lokasi sudah cocok Karyawan dan pemasok biasanya sudah mantap Sudah siap operasi Mendapat pengalaman dalam logo, nama, metoda, teknik produksi, pelatihan dan buruan modal Penggunaan nama, merek yang sudah dikenal Kekurangan Pengakuan nama barang Fasilitas inefisien Persaingan kurang diketahui Perusahaan yang dijual biasanya lemah Peralatan tak efisien Mahal Sulit inovasi Tidak mandiri Kreativitas tidak berkembang Menjadi independen terdominasi, rentan terhadap perubahan franchisor

Membeli Perusahaan

Kerja sama manajemen

BISNIS & MENGELOLA BISNIS Komplesitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha Fungsi kewirausahaan pada dasarnya adalahkreativitas dan keinovasian, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi fungsimanajemen Semakin kecil perusahaan maka semakin besar fungsi kewirausahaan dan semakin kecil fungsi manajerial yang dimilikinya, demikian sebaliknya

LINGKUNGAN MIKRO & LINGKUNGAN MAKRO Lingkungan mikro dan lingkungan makroberpengaruh terhadap kegagalan dan keberhasilan usaha Lingkungan mikro adalah stakeholder yangberhubungan langsung dengan perusahaan terutama dalam mengambil keputusan Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap jalannya perusahaan

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP BISNIS Environment scanning ialah proses dimana semuasektor kritis lingkungan diamati, dievaluasi, dan diuji untuk menentukan pengaruh perubahan lingkungan ter hadap perusahaan PATEN & HAK CIPTA Paten, merek dagang, dan hak cipta sangat penting untuk melindungi perusahaan dari usaha-usaha meniru dan menduplikasi pihak lain Hak cipta adalah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinilan ciptaannya

sumber http://wiki.uii.ac.id/images/7/71/M6_MENGEMBANGKAN_USAHA_BARU.pdf http://bak.usu.ac.id/files/Start%20Up%20Business%20(Buchori).pdf http://formatmasadepan.forumotion.net/t4-merintis-usaha-baru-dan-model-pengembangannya http://ghanoz2480.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-merintis-usaha-baru-dan-modelpengembangannya.pdf Lupiyoadi, Rambat.2004.Entrepreneurship from mindset to strategy.Depok:Universitas Indonesia

1. Sebutkan dan jelaskan bagaimana memulai wirausaha? Merintis usaha baru (starting) o Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang. o Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama. o Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying) Kerjasama manajemen (franchising) 2. Pendekatan apa yang digunakan wirausaha? Pendekatan in-side out atau idea generation yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Pendekatan the out-side in atau opportunity recognition yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci keberhasilan. 3. sebutkan kelebihan dan kekurangan dari merintis usaha? Bentuk Merintis Usaha Kelebihan Gagasan Murni Bebas beroperasi Fleksibel dan mudah penggunaan Kekurangan Pengakuan nama barang Fasilitas inefisien Persaingan kurang diketahui

4. Sebutkan kelebihan dan kekurangan membeli perusahaan? Bentuk Membeli Perusahaan Kelebihan Kemungkinan sukses Lokasi sudah cocok Karyawan dan pemasok biasanya sudah mantap Sudah siap operasi 5. Sebutkan kelebihan dan kekurangan kerja sama manajemen Kelebihan Mendapat pengalaman dalam logo, nama, metoda, teknik produksi, pelatihan dan buruan modal Penggunaan nama, merek yang sudah dikenal Kekurangan Perusahaan yang dijual biasanya lemah Peralatan tak efisien Mahal Sulit inovasi

Bentuk Kerja sama manajemen

Kekurangan Tidak mandiri Kreativitas tidak berkembang Menjadi independen terdominasi, rentan terhadap perubahan franchisor

Anda mungkin juga menyukai