Anda di halaman 1dari 10

Nurul istiqomah syafitri M.

abbas rifai Maheru soim Renny amelia lutfiani latifah

Mekanisme Obat Antiradang Bukan Steroid

Obat antiradang bukan steroid atau yang lazim dinamakan non streroidal. antiinflammatory drugs (NSAIDs) adalah golongan obat yang terutama bekerja perifer, memiliki aktivitas penghambat radang dengan mekanisme kerja menghambat biosintesis prostaglandin melalui penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase.

Mekanisme kerja obat antiradang bukan steroid

Mekanisme kerja obat ini dapat diterangkan dengan mengikuti alur biosintesis prostaglandin. Pada manusia, asam arasidonoat (asam 5,8,11,14-Eikosatetraenoat) merupakan prazat terpenting untuk mensintesis prostaglandin.

Terdapat dua jalur utama reaksi-reaksi yang dialami oleh asam arasidonoat pada metabolismenya, yaitu jalur siklooksigenase yang bermuara pada prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan serta jalur lipoksigenase yang menghasilkan asamasam hidroperoksieikosatetraenoat (HPETE)

Obat antiradang bukan steroid menghambat biosintesis prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan melalui penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase. Khusus asam asetil salisilat, seperti sudah dijelaskan pada bab 1, bukan hanya menghambat melainkan memblok secara ireversibel enzim siklooksigenase melalui reaksi asetilasi residu serin pada enzim tersebut.

COX-1 merupakan enzim konstitutif yang mengkatalisis pembentukan prostanoid regulatoris pada berbagai jaringan. COX-2 mengkatalisis pembentukan prostaglandin jahat yang menyebabkan radang. Toksisitas obat antiradang bukan steroid klasik pada saluran gastrointestinal disebabkan oleh hambatan tidak selektif obat tersebut terhadap aktifitas COX-1 dan COX-2. Strategi pertama untuk mengurangi toksisitas obat antiradang bukan steroid klasik adalah penghambatan selektif COX2.

contoh obat antiradang bukan steroid klasik(NSAIDs): asam asetil salisilat 1, fenilbutazon 2, indometasin

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai