Anda di halaman 1dari 19

TUGAS ILMU KESEHATAN MATA

19 JUNI 2013 dr. Djoko Heru S. Sp. M

Disusun oleh :

Elsa Widjaja 406117050

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA 17 JUNI 2013 20 JULI 2013

1. Gambarkan dan sebutkan gambaran penampang bola mata disertai fungsi!

Fungsi dari : Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian belakang, mengandung kelenjar musin yang dihasilkan sel goblet yang berfungsi membasahi bola mata terutama kornea. Konjuntiva terdiri dari konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjuntiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di bawahnya, konjungtiva fornises atau forniks yang merupakan peralihan tarsal dan bulbi Uvea merupakan lapisa vaskular didalam bola mata yang terdiri dari iris, badan siliaris dan koroid. Iris memiliki kemampuan mengatur secara otomatis masuknya sinar kedalam bola mata dan merupakan indikator fungsi simpatis dan parasimpatis. Badan siliar merupakan susunan otot mellngkar dan mempunyai sistem ekskresi di belakang limbus Kornea adalah selaput bening mata yang tembus cahata yang merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan Pupil mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata, pengecilan pupil berfungsi untuk mencegah baerasi kromatis pada akomodasi dan untuk memperdalam fokus.
2

Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik mata belakang. Lensa dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa didalam kapsul lensa. Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling dahulu dibentuk atau yang tertua.. di bagian perifer kapsul lensa terdapat zonula zinn yang menggantungkan lensa di seluruh equatornya pada badan siliar. Sifat lensa mata terletak pada tempatnya, kenyal/lentur yang memegang peranan penting pada akomodasi, jernih/ transparan sebagai media penglihatan

Badan kaca merupakan jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa dan retina yang bersifat semicair. Fungsinya adalah mempertahankan bola mata agar tetap bulat dan mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Merupakan perlekatan pada bagian pars plana, ora serata dan papil saraf optik

Sklera merupakan bagian putih bola mata yang bersama kornea merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Skleraa merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata, bagian terluar yang melindungi bola mata. Kekakuan sklera meninggi pada pasien diabetes mellitus dan merendah pada pasien eksoftalmus goiter, miotika.

Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima rangsangan cahaya. Pembuluh darah dalam retina merupakan cabang arteri oftalmika, arteri retina sentral masuk retina melalui papil saraf optik yang akan memberikan nutrisi pada retina dalam. Lapisan luar retina atau sel kerucut dan batang mendapat nutrisi dari koroid

Saraf optikus yang keluar dari polus posterior membawa 2 jenis serabut saraf yaitu saraf penglihat dan serabut pupilomotor

2. Gambar dan jelaskan lintasan penglihatan!

Mata merupakan alat optik yang mempunyai system 1. Media refraksi (kornea, aquos humour, lensa dan badan kaca) 2. diafragma (pupil), dan 3. film untuk membentuk bayangan (retina). Cahaya diterima oleh fotoreseptor pada retina dan dirubah menjadi aktivitas listrik diteruskan ke kortek. Serabut-serabut saraf optikus terbagi di optik chiasma (persilangan saraf mata kanan dan kiri), bagian medial dari masing-masing saraf bersilangan pada sisi yang berlawanan dan impuls diteruskan ke korteks visual.

Lintasan visual terdiri dari : Sel-sel ganglioner di retina Nervus optikus Khiasma optikum Traktus optikus Korpus genikulatum laterale

3. Gambar dan jelaskan produksi dan sirkulasi humour aqueous!

Aliran sirkulasi Aqueous humor Dibentuk di corpus cilliare, kemudian ditampung di camera oculi posterior, mengalir lewat celah antara lensa dan iris (pupil) ke camera oculi anterior, lalu keluar melalui trabeculum menuju ke canal Schlemm.

4. Jelaskan pembagian klinis katarak serta gejala dan tanda pada tiap stadium! Tanda dan gejala klinis : a. Pengurangan ketajaman penglihatan secara bertahap b. Penglihatan terasa lebih nyaman pada malam hari c. Miopia d. Kesulitan membaca bila tidak cukup cahaya e. Sering berganti kacamata Berdasarkan morfologi, katarak dibagi menjadi : 1. Capsular cataract a. Anterior capsular i. Kongenital terdapat membran didepan pupil yang persisten sehingga lensa menjadi keruh ii. Didapat / acquired 1. Syndrom pseudoexfoliasi 2. Intoksikasi klorpromazin 3. Berhubungan dengan sinekia posterior akibat uveitis (perlekatan iris ke lensa)

b. Posterior capsular kongenital posterior hyaloid remnant (titik Mittendorf) 2. Subcapsular cataract a. Posterior subcapsular b. Anterior subcapsular 3. Nuclear cataract a. Degeneratif b. Kongenital 4. Cortical cataract a. Anterior b. Posterior c. Kongenital (yang umum terjadi) 5. Lamelar cataract kongenital 6. Sutural cataract kongenital

Berdasarkan maturitas, katarak dapat dibagi menjadi : a. Katarak insipien : kekeruhan dimulai dari tepi equator menuju cortex. b. Katarak imatur c. Katarak matur : katarak yang belum mengenai seluruh lapisan lensa. : telah mengenai seluruh lensa, korteks telah keruh seluruhnya.

d. Katarak intumesen : kekeruhan disertai pembengkakan lensa, akibat lensa yang degeneratif menyerap air sehingga lensa menjadi lebih gemuk. Merupakan peralihan stadium insipien ke immatur yang dapat mengakibatkan glaukoma

sekunder pada orang yang mempunyai predisposisi seperti bilik mata dangkal, sudut sempit. Disebut intumesen jika telah terjadi komplikasi. e. Katarak hipermatur : lensa telah mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras ataupun lembek dan mencair, sehingga isinya keluar dan kapsul mengkerut. f. Katarak morgagni : kelanjutan dari katarak hipermatur, dimana korteksnya mencair dan nukleus seolah tenggelam dalam masa korteks, capsul telah mengkerut.

Berdasarkan Age of Onset, katarak dibagi menjadi : a. Katarak congenital, katarak yang sudah terlihat sejak lahir.

Dapat disertai nistagmus atau strabismus (prognosa buruk yaitu terjadi kebutaan, kalaupun bisa melihat biasanya ambliopia dan penglihatannya tidak maksimum karena terlambat dioperasi).

Pada pupil mata bayi terdapat leukoria. Dapat muncul penyulit berupa ambliopia sensoris.

b. Katarak infantile c. Katarak juvenile, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun. Katarak yang lembek Terdapat pada orang muda Biasanya merupakan kelanjutan dari katarak kongenital

d. Katarak pre senille e. Katarak senille, katarak yang terjadi setelah usia 50 tahun. Penyebabnya masih belum jelas Pada lansia (>50 tahun)

Jenis jenis katarak yang lain : Katarak Brunesen Katarak yang berwarna coklat sampai hitam, terutama pada nucleus lensa Dapat terjadi pada pasien diabetes mellitus dan myopia tinggi.

Katarak rubella : Ditularkan melalui Rubella pada ibu hamil

Katarak karena penyakit metabolik : Galaktosemia : karena defisiensi galaktokinase Intoksikasi obat : Steroid Klorpromazin Amiodarone Emas Miotik Diabetes : Akibat adanya penyakit Diabetes Mellitus. Meningkatkan insidens maturasi katarak >>

Pada lensa terlihat kekeruhan tebaran salju subkapsularyang sebagian jernih dengan pengobatan.

Katarak Komplikata : Katarak akibat penyakit mata lain seperti radang dan proses degenerasi. Mempunyai tanda khusus yaitu selamanya dimulai di korteks atau dibawah kapsul menuju ke korteks atau dibawah kapsul menuju sentral Pada lensa terlihat kekeruhan titik subkapsular yang sewaktu-waktu menjadi katarak lamelar. Katarak Sekunder Adanya cincin Soemmering (akibat kapsul pesterior yang pecah) dan Mutiara Elsching (epitel subkapsular yang berproliferasi)

5. Sebutkan pembagian secara klinis dari glaukoma beserta gejala dan tanda masingmasing! Glaukoma Primer Glaukoma simpleks (sudut terbuka) 1. Peningkatan TIO. 2. Perubahan lapangan pandang 3. Mata terasa sakit pada pagi hari Glaukoma sudut sempit 1. Peningkatan TIO. 2. Bilik mata depan dangkal. 3. Edema kornea 4. Dilatasi pupil 5. Kemerahan di badan silier. Glaukoma Kongenital Primer atau infantile : epifora, fotofobia, mata besar, kornea buram. Menyertai penyakit kongenital lainnya Glaukoma Sekunder Perubahan lensa Kelainan uvea Trauma Bedah
8

Rubeosis Steroid, dll Glaukoma Absolut

6. Sebutkan pembagian secara klinis dan letak anatomis dari uveitis beserta gejala dan tanda masing-masing! Klasifikasi klinis secara internasional: a. Uveitis temporal : terjadi > 3 bulan. b. Uveitis akut : onset simptomatik terjadi tiba tiba dan sembuh > 6 minggu. c. Uveitis kronik : uveitis yang berlangsung secara perlahan, selama berbulan bulan atau bertahun tahun, seringkali onset tidak jelas dan asimptomatis.

Klasifikasi uveitis berdasarkan anatomis: Uveitis Anterior / iridosiklitis Gejala utama uveitis anterior akut adalah : fotofobia, miosis, hipopion, dan sinekia posterior, nyeri, mata merah, penglihatan menurun dan lakrimasi. Gejala uveitis anterior kronik adalah : mata terlihat putih dan gejala minimal meskipun telah terjadi inflamasi yang berat. Uveitis Intermediet Gejala biasanya berupa floater, meskipun kadang kadang penderita mengeluhkan gangguan penglihatan berupa gambaran snow ball di vitreous humor akibat edema makular sistoid kronik, mata tidak merah Uveitis Posterior Terdapat lesi putih pada retina / koroid berupa eksudat. Vaskulitis retina dan Ablasio retina Edema N. II Panuveitis infiltrat sel yang merata disemua unsur traktus uvealis

7. Sebutkan pembagian secara klinis dari ablatio retina berdasarkan penyebabnya!

Ablasio retina adalah terlepasnya neurosensoris retina (sel kerucut dan batang) dari epitel Pigmen Retina. Gambaran klinis dari ablation retina adalah :
9

. visus mendadak tanpa rasa sakit . lapang pandangan daerah yang mengalami ablasio hilang . biasanya didahului fotopsia, floaters a. Ablasio retina regmatogenosa Terjadi akibat robekan pada retina sehingga cairan masuk ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina dan terjadi pendorongan retina oleh badan kaca cair sehingga mengapungkan retina dan terlepas Gejala : Gangguan penglihatan yang terkadang terlihat sebagai tabir yang menutup. Riwayat pijaran api (fotopsia) Jika berlokasi di superotemporal sangat berbahaya dapat mengangkat makula dan penglihatan akan turun secara akut pada ablasi retina Tanda : Pada funduskopi retina terlihat pucat dan pembuluh darah di atasnya. Robekan retina berwarna merah. Kadang terdapat pigmen didalam badan kaca. Defek aferen pupil

b. Ablasio retina eksudatif penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat. Akibat tertimbunnya eksudat di bawah retina akibat keluarnya cairan dari pembuluh darah retina dan khoroid (ekstravasasi) dan mengangkat retina permukaan retina yang terangkat terlihat seperti cincin

c. Ablasio retina tarikan atau traksi. Akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca dan penyebab penglihatan menurun tanpa sakit, terdapat jaringan fibrosis akibat dm proliferatif, trauma, perdarahan. Pengobatan : vitrektomi.

8. Jelaskan gejala dan tanda ulkus kornea oleh jamur dan bakteri! Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Terbentuknya ulkus pada kornea karena kolagenase yang dibentuk sel epitel baru dan sel radang. Terdiri dari sentral dan marginal.

10

Ulkus kornea karena bakteri dan jamur akan terdapat defek epitel yang dikelilingi leukosit polimorfonuklear. Gejala pada ulkus kornea: Mata merah Mata sakit ringan sampai berat Fotofobia Penglihatan menurun Kadang kotor

Tanda pada ulkus kornea: - Kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang bila diberi pewaraan fluoresein akan berwarna hijau di tengahnya. - Iris sukar dilihat karena keruhnya kornea akibat edema dan infiltrasi sel radang pada kornea. - Penipisan kornea, lipatan descemet, reaksi jaringan uvea akibat gangguan vaskularisasi berupa suar, hipopion, hifema, dan sinekia posterior. - Coccus gram positif, Stafilococcus aureus dan Streptococcus : terdapat gambaran ulkus yang terbatas, berbentuk bulat, atau lonjong, dan berwarna putih abu - abu. - Pseudomonas : ulkus akan terlihat melebar dengan cepat, bahan purulen berwarna kuninghijau yang melekat pada permukaan ulkus. - Jamur : Pada ulkus terdapat infiltrat berwarna abu-abu dikelilingi infiltrat halus disekitarnya ( fenomena satelit ). - Diagnosis laboratorium tukak kornea adalah keratomalasia dan infiltrate sisa karat benda asing

9. Sebutkan gejala dan tanda konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri,virus, alergi!

Gejala Klinik Exudat Sel Nodus preauricular Kotoran

Virus Berupa cairan Monosit + sedikit

Bakteri Pus PMN banyak

Alergi Cairan / mucoid Eosinofil sedikit

11

Air mata Injeksi

mengucur umum

sedang umum jarang

sedang umum -

Sakit tenggorokan dan Kadang - kadang panas Gatal +

-/+

+++

10. Sebutkan diagnosa banding dari mata merah dan jelaskan tanda dan gejalanya!

Konjungtivitis

Keratitis

Glaucoma akut

Iritis akut

Sakit

Kesat

Sedang

Hebatmenyebar

Sedang-hebat

Kotoran Fotofobia Kornea Iris Penglihatan Sekret Flare Pupil Tekanan Vaskularisasi

Sering purulen Ringan Jernih & terang Normal N + N N a.konjungtiva posterior

Refleks epifora Hebat Eksudat

Sedang Edema epitel Abu2-hijau

Ringan Hebat Keratik presipitat Muddy <N ++ <N < N > (pegal) Pleksus siliaris

<N -/+ <N N a.siliaris

<N >N > N (sgt pegal) Episkleral

Injeksi Pengobatan

Konjungtiva Antibiotik

Siliar Antibiotik, sikloplegik

Episkleral Miotika, diamox operasi +

Siliar Steroid+sikloplegik

Uji

Bakteri

Sensibilitas

Tonometri

Infeksi lokal

11. Apakah fungsi dari obat-obat: a. Midriatik : melebarkan pupil sehingga mudah untuk melakukan pemeriksaan fundus.
12

melemahkan akomodasi pada pemeriksaan kelainan refraksi anak anak. menekan peradangan dan melepaskan sinekia pada kasus peradangan intraokular.

melebarkan pupil selama pembedahan lensa yang memerlukan pupil tetap besar.

b. Pantokain : anestesi lokal untuk diagnosa atau pembedahan. c.Timolol : Timolol maleate adalah penghambat reseptor beta adrenergik non selektif yang digunakan untuk pengobatan glaukoma dalam bentuk sediaan tetes mata dengan kadar 0,25%, 0,5% dan 0,68%. Timolol maleate mengurangi

Sama seperti Brinzolamide, tekanan pada mata akibat glaukoma.

d. Pilokarpin (0,5-6%) : memberikan efek 4 6 jam, termasuk obat golongan miotik yang berfungsi untuk menurunkan tekanan intraokular dengan meningkatkan fasilitas pengeluaran cairan mata dengan membuka sudut bilik mata depan dengan miosis. Efek sampingnya sakit pada alis akibat spasme otot siliar, penglihatan malam berkurang terutama pada pasien katarak polaris posterior akibat pupil mengecil. e. Asetalozamid : obat golongan penghambat karbonik anhidrase yang

mengakibatkan diuresis dan menurunkan sekresi cairan mata sebanyak 60 %. Digunakan untuk pasien glaukoma karena dapat mengurangi pembentukan cairan bola mata disertai penurunan tekanan intraokular. Efek sampingnya hipokalemi, parestesi, anoreksia, diare, batu ginjal sampai miopia sementara. f. Manitol : mengakibatkan cairan ekstraselular hiperosmotik sehingga terjadi diuresis dan dehidrasi sel. Digunakan pada pengobatan glaucoma akut untuk menurunkan tekanan g. Gentamisin : sebagai antibiotik jika terkena infeksi bakteri akibat kokus gram positif, pseudomonas, basil gram negatif. h. Chloramphenicol : antibiotik yang digunakan untuk infeksi bakteri gram negatif dan positif, klamidia dan riketsia. Penggunaan yang banyak dan lama terutama pada anak dapat menimbulkan neuritis optic. i. Efricel / tropikamid : obat midriatikum. Digunakan untuk midriasis dan sikloplegik untuk prosedur diagnostik. j. Sulfas atropin (0,5-2%) : sebagai midriatikum dan siklopegik kuat yang memiliki efek maksimal 30 40 menit. Efek sampingnya demam, merah, mulut kering dan takikardi
13

12. Apakah yang dimaksud a. Hipopion : penimbunan sel radang di bagian bawah bilik mata depan yang biasanya terdapat pada tukak kornea, iritis berat, endopthalmitis, dan tumor intraokular. b. Hifema : keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dengan keluhan sakit, epifora dan blefarospasme, penglihatan menurun. Hifema akan tekrumpul di bagian bawah bilik mata depan jika pasien duduk dan dapat memnuhi seluruh ruang bilik mata depan. c. Sinekia anterior : perlengketan antara iris dengan endotel kornea akibat galukoma akut tidak cepat diobati d. Sinekia posterior : perlekatan antara iris dengan lensa e. Keratik presipitat : sel-sel radang yang terlihat menyatu pada endotel kornea terutama pada inferior f. Infiltrat : timbunan sel radang sehingga kornea tampak keruh dan memberikan hasil positif pada uji plasido. g. Ptherigium : konjungtiva bulbi patologik yang menunjukkan penebalan, berupa lipatan berbentuk segitiga dan mengarah ke kornea dan sudah melewati limbus. h. Trichiasis : Kelopak mata normal tetapi arah bulu mata yang salah dan

menggosok kornea atau konjungtiva dengan gejala konjungtiva kemotik, hiperemi, kornea erosi, keratopati dan ulkus, fotofobia, lakrimasi i. Entropion : Keadaan melipatnya kelopak mata bagian tepi atau margo palpebral ke dalam, sehingga bulu mata jadi menusuk. Penyebabnya jaringan parut pada trakoma, mekanik atau spadme otot orbicular spasme, sikatriks dll

13. Sebutkan yang dimaksud dengan trias akomodasi Trias akomodasi terdiri dari : Konvergensi Konstriksi pupil ( Miosis ) Pencembungan lensa ( Akomodasi )

14. Sebutkan cara koreksi mata pada miopia

14

Orang dengan miopia diberi lensa cekung/konkaf (S-) yang terkecil agar tanpa akomodasi dapat melihat jauh

15. Sebutkan jenis kelainan refraksi dan definisi Miopi : kelainan refraksi pada penglihatan jauh sehingga

terlihat kabur karena fokus jatuh di depan retina Hypermetropi : kelainan refraksi pada penglihatan dekat terlihat kabur karena fokus jatuh di belakang retina Presbiopi : penurunan akomodasi pada usia lebih dari 40 tahun

karena proses degeneratif Ambliopia : berkurangnya tajam penglihatan yang terjadi karena

tidak normalnya perkembangan visus yang dialami sejak usia dini (sejak lahir sampai usia 10 tahun) Astigmatism : kelainan refraksi yg disebabkan karena lengkung kornea yg tidak merata

16. Apa yang dimaksud dari Enukleasi Eviserasi dibiarkan utuh Aphakia : penyerapan sempurna masa lensa sehingga tidak : pengeluaran bola mata : pengeluaran isi bola mata dengan sclera yang

terdapat lensa lagi dan berakibat hipermetropi tinggi, keluhannya benda menjadi lebih besar, benda melengkung karena prisma lensa tebal, fenomena jack in the box dimana sentral akan telihat jelas sedangkan tepinya kabur Pseudophakos : benda berbentuk lensa artificial yang biasa

ditanam, digunakan dalam terapi katarak Endopthalmitis : Infeksi dalam mata yang disebabkan oleh bakteri ( stafilokok, streptokok), jamur ( aktinomises, aspergilus dll), protozoa, luka bedah yang beredar melalui aliran darah ke dalam mata. Bentuknya radang supuratif dalam rongga mata dan membentuk abses didalam badan kaca. Tanda dan gejalanya adalah sakit, kelopak merah

15

dan bengkak serta sukar dibuka, kornea keruh, konjungtiva kemotik dan merah, bilik mata keruh sampai terjadi reflek pupil berwarna putih Eksenterasi : pengangkatan seluruh isi orbita

17. Pembagian secara klinis dari Retinopati DM serta gambaran funduskopinya

Klasifikasi Retinopati Diabetik meurut RSCM adalah : Derajat I : terdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak di fundus okuli Derajat II : Terdapat mikroaneurisma , perdarahan bintik dan bercak dengan atau tanpa eksudat lemak pada fundus okuli. Derajat III : terdapat mikroaneurisma , perdarahan bintik dan bercak terdapat neovaskularisasi dan proliferasi pada fundus okuli. Jika gambaran fundus mata kiri tidak sama beratnya dengan mata kanan maka digolongkan derajat yang lebih berat.

Retinopati diabetik terdiri dari 2 stadium, yaitu :

Retinopati nonproliferatif. Merupakan stadium awal dari proses penyakit ini. Selama menderita diabetes, keadaan ini menyebabkan dinding pembuluh darah kecil pada mata melemah. Timbul tonjolan kecil pada pembuluh darah tersebut (mikroaneurisma) yang dapat pecah sehingga membocorkan cairan dan protein ke dalam retina. Menurunnya aliran darah ke retina menyebabkan pembentukan bercak berbentuk cotton wool berwarna abu-abu atau putih. Endapan lemak protein yang berwarna putih kuning (eksudat yang keras) juga terbentuk pada retina. Perubahan ini mungkin tidak mempengaruhi penglihatan kecuali cairan dan protein dari pembuluh darah yang rusak menyebabkan pembengkakan pada pusat retina (makula). Keadaan ini yang disebut makula edema, yang dapat memperparah pusat penglihatan seseorang.

Retinopati proliferatif. Retinopati nonproliferatif dapat berkembang menjadi retinopati proliferatif yaitu stadium yang lebih berat pada penyakit retinopati diabetik. Bentuk utama dari retinopati proliferatif adalah pertumbuhan (proliferasi) dari pembuluh darah yang rapuh pada permukaan retina. Pembuluh darah yang abnormal ini mudah pecah, terjadi perdarahan pada pertengahan bola mata sehingga menghalangi penglihatan. Juga akan terbentuk jaringan parut yang dapat menarik retina sehingga retina terlepas dari tempatnya. Jika tidak diobati, retinopati proliferatif
16

dapat merusak retina secara permanen serta bahagian-bahagian lain dari mata sehingga mengakibatkan kehilangan penglihatan yang berat atau kebutaan.

18.

Jelaskan pembagian secara klinis dari Retinopati Hipertensi serta gambaran funduskopinya!

Retinopati hipertensi adalah suatu kondisi dengan karakteristik perubahan vaskularisasi retina pada populasi yang menderita hipertensi. Tanda-tanda pada

retina yang diobservasi adalah penyempitan arteriolar secara general dan fokal, perlengketan atau nicking arteriovenosa, perdarahan retina dengan bentuk flame-shape dan blot-shape, cotton-wool spots, dan edema papil.

Klasifikasi retinopati hipertensi dibagian ilmu penyakit mata RSCM adalah sebagai berikut :
17

Tipe 1 : Fundus hipertensi dengan atau tanpa retinopati, tidak ada sklerose, dan terdapat pada orang muda. Pada funduskopi : Arteri menyempit dan pucat, arteri meregang dan percabangan tajam, perdarahan ada atau tidak ada, eksudat ada atau tidak ada.

Tipe 2 : Fundus hipertensi dengan atau tanpa hipertensi sklerose senil, terdapat pada orang tua. Funduskopi : Pembuluh darah tampak mengalami penyempitan, pelebaran dan sheating setempat. Perdarahan retina ada atau tidak ada. Tidak ada edema papil.

Tipe 3 : Fundus dengan retinopati hipertensi dengan arteriosclerosis, terdapat pada orang muda. Funduskopi : Penyempitan arteri, kelokan bertambah fenomena crossing perdarah mltiple, cotton wool patches, makula star figure.

Tipe 4 : Hipertensi progresif Funduskopi : Edema papil, cotton wool patches, hard eksudat dan star figure exudate yang nyata.

19. Sebutkan perbedaan konjungtiva injeksi dan perikorneal injeksi! a. Konjungtiva injeksi : Mudah digerakkan dari dasarnya. Hal ini disebabkan arteri konjungtiva posterior melekat secara longgar pada konjungtiva bulbi yang mudah dilepas dari dasar sklera Pada konjungtivitis pembuluh darah ini terutama didapatkan di daerah forniks. Ukuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena asalnya dari
18

bagian perifer atau arteri siliar anterior. Berwarna pembuluh darah merah segar Gatal. Fotofobia tidak ada. Pupil ukuran normal dengan reaksi normal. Dengan tetes adrenalin 1:1000 injeksi akan lenyap sementara

b. Perikorneal injeksi Berwarna lebih ungu dibandingkan dengan pelebaran pembuluh darah konjungtiva Pembuluh darah tidak tampak Tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan, karena menempel erat dengan jaringan perikornea Ukuran sangat halus terletak disekitar kornea, paling padat sekitar kornea, dan berkurang ke arah forniks Hanya lakrimasi Fotofobia Nyeri tekan yang dalam sekitar kornea Pupil iregular kecil ( iritis ) dan lebar ( glaukoma ) Pembuluh darah perikornea tidak menciut bila diberi epinefrin atau adrenalin 1:1000

19

Anda mungkin juga menyukai