Anda di halaman 1dari 10

1

PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan dunia kedokteran, semakin berkembang pula pemahaman bahwa penyakit dapat terjadi akibat perubahan struktur dan fungsi sel bio molekul. Perubahan struktur seperti kelainan DNA dan gangguan pada organel sel yang akan menimbulkan penyakit kelainan genetik dengan manifestasi perubahan pada sistem kerja tubuh. Mitokondria organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel. Mitokondria merupakan salah satu bagian sel yang paling penting karena di sinilah energi dalam bentuk ATP [Adenosine Tri-Phosphate] dihasilkan. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.

Keberadaan mitokondria didukung oleh hipotesis endosimbiosis yang mengatakan bahwa pada tahap awal evolusi sel eukariot bersimbiosis dengan prokariot (bakteri) [Margullis, 1981]. Kemudian keduanya mengembangkan hubungan simbiosis dan membentuk organel sel yang pertama. Adanya DNA pada mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria merupakan entitas yang terpisah dari sel inangnya. Hipotesis ini ditunjang oleh beberapa kemiripan antara mitokondria dan bakteri. Ukuran mitokondria menyerupai ukuran bakteri, dan keduanya bereproduksi dengan cara membelah diri menjadi dua. Hal yang utama adalah keduanya memiliki DNA berbentuk lingkar. Oleh karena itu, mitokondria memiliki sistem genetik sendiri yang berbeda dengan sistem genetik inti. Selain itu, ribosom dan rRNA mitokondria lebih mirip dengan yang dimiliki bakteri dibandingkan dengan yang dikode oleh inti sel eukariot. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs. Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor

dan dioksidasi oleh O2 menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator. Kasus tutorial kali ini akan akan membahas tentang salah satu penyakit yang menyerang aspek bio molekuler pada tubuh, dan akan di bahas dari berbagai tinjauan disiplin ilmu. Dengan menintegrasikan dan mengaplikasikan pamahaman dari proses pembentukan ATP pada mitokondria, masalah-masalah yang terjadi pada mitokondria, dan pemahaman lainnya. Maka permasalahan datutorial dalam blok Basic Biologi of Cell kali ini akan di jelaskan lebih terperinci dengan mengangkat pembahasan manifestasi klinis kelainan pada mitokondria.

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................... ISI LAPORAN ...................................................................................... I. II. III. IV. V. VI. Nama Blok .............................................................................. Fasilitator / Tutor .................................................................... Data Pelaksanaan .................................................................... Pemicu .................................................................................... Tujuan Pembelajaran ............................................................... Pertanyaan/Learning issue .......................................................

1 4 4 4 4 4 5 5 6 6 6 6

VII. Jawaban/Pembahasaan atas Lerning Issue .............................. A. Organela sel dan fungsinya... B. Gen Mitokondria ...................... C. Proses pembentukan ATP di mitokondria D. Enzim-enzim yang terlibat dalam proses pembentukan energi mitokondria......... 7 E. Hukum energi dan Termodinamika. F. Hukum Mendel. VIII. Ulasan ..................................................................................... IX. Kesimpulan .............................................................................. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 7

8 9 9 10

ISI 1. Nama atau tema blok : Basic Biology of Cell 2. Fasilitator : dr.Maria Magdalena Simatupang 3. Data Pelaksanaan : A. Tanggal Tutorial: 2 September 2010, dan 4 September 2010 B. Pemicu ke-1 C. Pukul : 14.00 - 16.30 WIB, 14.00-16.30 WIB D. Ruangan : Ruang Diskusi 15 4. Pemicu : Seorang anak tunggal, T, berumur 3 tahun, selalu dating ke tempat praktek dokter dengan keluhan lemah, lesu, dan tidak bergerak lincah seperti anak lainnya. Keluhan ini di alaminya sejak kecil, orang tua T khawatir akan perkembangan anaknya. Ibu T juga mengeluh tentang selera makan T yang tidak ada, sehingga asupan makanannya sangat kurang, akibatnya badan T semakin lama semakin kurus. Apa yang sedang terjadi pada T ? 5. More Info : Setelah di telusuri, ternyata salah seorang keluarga ibu T, ternyata juga mengalami hal yang sama. 6. Tujuan Pembelajaran : A. Mengetahui peran-peran Organela sel B. Mengetahui tentang pembentukan energi dalam tubuh (ATP)

C. Mengetahui defenisi penurunan menurut hokum Mendel D. Mengetahui peran, fungsi, serta mutasi gen dalam mitokondria E. Mengetahui system biologis mengikuti Hukum Dasar Termodinamika 7. Pertanyaan/Learning Issue: A. Organela sel dan fungsinya B. Gen Mitokondria (fungsi, peran, mekanisme kerja penurunannya ke anak) C. Enzim-enzim yang terlibat dalam proses pembentukan energy di mitokondria D. Perbedaan anabolisme dan katabolisme E. Hukum energi dan termodinamika F. Sumber-sumber energi jelaskan contoh dan hidrolisisnya G. Hukum Mendel dan Inheritance Mendel H. Mutasi gen mitokondria dan akibatnya 8. Pembahasan A. Organela sel dan fungsinya a. Inti sel / Nukleus Mengawal semua aktifitas selular, mengandung DNA yang menentukan karakteristik sel dan membawa informasi genetik. b. Vakuola Tempat penyimpana makanan dan pengaturan kadar air. c. Retikulum Endoplasma Kasar: Trasportasi protein dari ribosom Halus: Sintesis lemak d. Lisosom Sistem pencernaan sel dan menghancurkan bahan yang tidak di inginkan seperti benda asing dan sisa sel. e. Mitokondria Tempat utama untuk membentuk ATP, mempunyai enzim untuk siklus asam sitrat dan rantai transport electron.

f. Chloroplast Tempat terjadinya fotosintesis g. Kompleks Golgi Pusat modifikasi, pengemasan, dan distribusi sintesis protein yang baru di sintesis. B. Gen Mitokondria ( Fungsi, Peran, dan mekanisme kerja penurunan ke anak) Mitokondria manusia mengandung 2 sampai 10 salinan sebuah molekul DNA untai ganda sirkulasi. mtDNA ini menyandi RNA ribosom dan RNA transfer dan 13 protein yang berperan penpenting dalam rantai respiratorik. Semua mitokondria di hasilkan dari ovum sewaktu pembentukan zigot, materi genetik ini di wariskan melalui cara nonmendilian mathernal. Gen mitokondria ini mengandung 16.569 bp, menyandi 22 molekul tRNA, dan laju mutasi mtDNA lebih tinggi di banding DNA di nukleus. C. Proses pembentukan ATP di mitokondria Acetyl coA + Oxaloacetate + H2O Citrate + coA + H+. Citrate Cis aconitate + H2O Cis aconitate + H2O Isositrate Isositrate + NAD+ Ketoglutarate + CO2 + NADH -Ketoglutarate + NAD+ + CoA Succinyl coA + CO2+NADH Succinyl coA + Pi + GDP Succinate + GTP + coA. Succinate + FAD Fumarate + FADH2. Fumarate + H2O Malate Malate + NAD+ Oxaloacetate + NADH + H+

D. Enzim-enzim yang terlibat dalam proses pembentukan energi di mitokondria Monoamine oksidase enzim-enzim rantai respirasi Kyneurin hidroksilase enzim-enzim transferase KoEnzim-A ligase malat dehidroginase ATP sintase Sitrat sintesis Suksinat Dehidrogenase enzim-enzim oksidase lain E. Hukum energi dan Termodinamika Definisi : Perubahan energi oleh karena perubahan suhu atau panas. Jadi secara umum, mempelajari tingkah laku panas, hakekat panas,penyebab panas, penggunaan panas dll. Panas : salah satu bentuk energi dalam keadaan transit Energi : sesuatu yang dapat memindahkan materi dari suatu tempat ketempat lain, bisa berbentuk panas, mekanik, listrik, cahaya, kimia, gerak, tenaga nuklir dsb. Di bidang medis untuk terapi, diagnostik dan kelangsungan hidup Hukum pertama Thermodinamika (Azas Kekekalan Energi) Perubahan dari keadaan pertama ke keadaan kedua diperlukan panas, akibat panas --> kerja. Jika panas diberikan pada suatu sistem yang melakukan kerja mekanik--> energi dalam = fungsi dari keadaan sistem,mis. Tek., vol., suhu (Joule Thomson) Hukum Kedua Thermodinamika Efisiensi suatu mesin: kerja efektif 70%, panas terbuang 30% (Carnot) Input tidak sama dengan output, input 100%, output tidak mungkin 100% tidak mungkin semua energi panas energi mekanik Molekul sel dan sekitar dalam keadaan tidak teratur, Panas dikeluarkan dari sel sebagai akibat reaksi yang terjadi diantara molekul dalam sel. Energi ini meningkatkan gerakan. Kesimpulan: Entropy dapat menempati dimana saja. Pada proses organisme hidup, kenaikan entropy berada disekitarnya, energi bebas adalah fungsi termodinamik untuk menduga proses yang spontan Reaksi spontan exergonik

Reaksi non spontan endorgonik F. Hukum Mendel I. Law of segregation Alel-alel berpisah satu sama lain pada pembentukan gamet

II. Law of independent absorpment Setiap allel pada pasangan gen terpisah secara independen dari pasangan gen lain pada pembentukan gametnya. G. Mutasi Gen Mitokondria dan akibatnya MtDNA diwariskan secara maternal [Browning, et al., 1979, Giles et al.,1980]. Sel telur memiliki jumlah mitokondria yang lebih banyak dibandingkan sel sperma, yaitu sekitar 100.000 molekul sedangkan sel sperma hanya memiliki sekitar 100-1500 mtDNA [Chen, et al., 1995b, Manfredi, et al., 1997]. Dalam sel sperma mitokondria banyak terkandung dalam bagian ekor karena bagian ini yang sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan banyak ATP. Pada saat terjadi pembuahan sel telur, bagian ekor sperma dilepaskan sehingga hanya sedikit atau hampir tidak ada mtDNA yang masuk ke dalam sel telur. Hal ini berarti bahwa sumbangan secara paternal hanya berjumlah 100 mitokondria. Apalagi dalam proses pertumbuhan sel, jumlah mtDNA secara paternal semakin berkurang. Maka jika dibandingkan dengan sumbangan secara maternal yaitu 100.000, maka sumbangan secara paternal hanya 0,01%. Oleh karena itu dapat dianggap tidak terjadi rekombinasi sehingga dapat dikatakan bahwa mtDNA bersifat haploid, diturunkan dari ibu ke seluruh keturunannya [Cann et al., 1987, Giles et al., 1980, Wallace, 1997]. DNA mitokondria juga memiliki sifat unik lainnya yaitu laju mutasinya yang sangat tinggi sekitar 10-17 kali DNA inti [Wallace et al., 1997]. Hal ini dikarenakan mtDNA tidak memiliki mekanisme reparasi yang efisien [Bogenhagen, 1999], tidak memiliki

protein histon, dan terletak berdekatan dengan membran dalam mitokondria tempat berlangsungnya reaksi fosforilasi oksidatif yang menghasilkan radikal oksigen sebagai produk samping [Richter, 1988]. Selain itu, DNA polimerase yang dimiliki oleh mitokondria adalah DNA polimerase yang tidak mempunyai aktivitas proofreading (suatu proses perbaikan dan pengakuratan dalam replikasi DNA). Tidak adanya aktivitas ini menyebabkan mtDNA tidak memiliki sistem perbaikan yang dapat menghilangkan kesalahan replikasi. Replikasi mtDNA yang tidak akurat ini akan menyebabkan mutasi mudah terjadi. Salah satu bentuk keunikan lainnya dari mitokondria adalah perbedaan kode genetik mitokondria menunjukkan perbedaan dalam hal pengenalan kodon universal. UGA tidak dibaca sebagai berhenti (stop) melainkan sebagai tryptofan, AGA dan AGG tidak dibaca sebagai arginin melainkan sebagai berhenti, AUA dibaca sebagai methionin [Anderson et al., 1981].

9. Ulasan Mitokondria merupakan sumber energi untuk melakukan aktivitas karena zat itu membentuk adenosin triphospat (ATP). Dalam keadaan tertentu, terutama bila mitokondria mengalami gangguan fungsi, zat itu tidak akan mampu membentuk ATP. Menurutnya, gangguan fungsi itu dapat mengakibatkan kerusakan sel secara permanen. Bahkan, diketahui bahwa fungsi mitokondria bisa ikut dalam mengakibatkan serangan jantung dan ischemic stroke.

Terakhir, kelainan mitokondria terjadi karena ada mutasi pada kromosom sitoplasma mitokondria. Uniknya, kelainan mitokondria hanya diturunkan secara maternal karena saat pembuahan mitokondria sperma tidak ikut melebur ke dalam ovum.

10. Kesimpulan Pergerakan T tidak lincah karena mengalami kelainan dalam mutasi mitokondria yang diwarisi dari ibu, sehingga proses pembentukan ATP didalam otot terganggu.

10

DAFTAR PUSTAKA

Artikel dalam Buku Ajar : - Ganong - Review of Medical Physiology 2001 - Guyton - Textbook of Medical Physiology 11th ed - 2005

Artikel dalam jurnal ilmiah atau wibesite : - http://www. ihiesty.wordpress.com - http://www. tempointeraktif.com - http://www.scribd.com/doc/6646643/PRINSIP-ENERGI-METABOLISME

Anda mungkin juga menyukai