Anda di halaman 1dari 3

Abon merupakan bahan pangan asal hewani yang diolah dengan tujuan bahan pangan tersebut mempunyai daya

simpan lebih lama dan menambah variasi rasa dalam menu atau hidangan sehari-hari. Pembuatan daging domba di Indonesia mungkin memang kurang dikembangkan, karena peternakan domba terbesar di Indonesia berada di Jawa Barat sehingga kurang berpotensi apabila di kembangkan di daerah lain. Hasil olahan domba yang marak dikembangkan adalah wool yang terbuat dari bulu domba. Akan tetapi, tidak menutup kemungkian untuk mengembangkan abon daging domba. Prinsip pembuatan abon adalah dalam memisahkan daging domba dari kulit dan lemaknya hendaknya dilakukan sebersih mungkin sebab jika tidak bersih akan dapat hasil abon yang basah (tidak kering). Untuk memperoleh hasil abon yang baik perlu diperhatikan beberapa hal antara lain: potongan daging yang diperoleh dari pemisahan tulang dan kulit adalah tidak terlalu pendek agar tidak memperoleh serat yang panjang, suwiran hendaknya panjang dan halus. Api untuk menggoreng hendaknya kecil agar ahsil abonya masak, kering dan tidak gosong serta dalam penyimpanan hendaknya abon harus benar-benar dalam kondisi dingin sebelum dikemas dalam tempat tertutup dan kering. Setelah semua bahan disiapkan maka tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan abon. Dalam proses pembuatannya, terdapat langkah-langkah sebagai berikut :

Pilih daging yang lunak dan tidak banyak mengandung lemak serta serat. Daging bagian paha sangat cocok sebagai bahan pembuatan abon 2. Cuci bersih seluruh permukaan daging domba. Diamkan selama kurang lebih 1 jam sampai daging menjadi lebih lunak. 3. Parut kelapa, ambil santan kentalnya sebanyak 1 liter. (4 gelas); 4. Haluskan garam, asam, gula merah, ketumbar, bawang merah, bawang putih kemudian tumis; 5. Rebus remahan daging, santan, dan bumbu bersama-sama sampai santannya habis menguap, kemudian tiriskan; 6. Goreng dengan minyak panas sambil terus diaduk sampai daging berwarna coklat, kemudian tiriskan; 7. Peras minyak yang berlebihan dengan kain saring atau mesin spinner; 8. Pisahkan abon daging domba yang telah terbentuk dengan garpu. Setelah itu tambahkan bawang goreng secukupnya, dan aduk sampai rata; 9. Kemas dalam kantong plastik, gelas, atau kaleng. Abon yang dikemas plastik dan disimpan dalam ruangan yang terlindung dari sinar matahari akan tahan beberapa bulan tanpa mengalami kerusakan yang berarti. Dalam proses pembuatan daging domba, hal yang sangat penting diperhatikan adalah kebersihan seluruh bahan dan peralatan sehingga terjamin mutu, kualitas serta kehalalannya. Untuk saat ini, banyak sekali produk olahan makanan yang mungkin tidak disertai sertifikat halal, namun beredar dimasyarakat. Untuk olahan abon, banyak yang digunakan pencampuran dengan daging glonggongan maupun daging babi. Sehingga untuk menghindari hal tersebut, maka produk abon daging domba harus lolos uji spesifik, sertifikat MUI

1.

maupun COA . Sehingga kita dapat membentuk sistem jaminan mutu produk abon domba dan aman untuk dikonsumsi konsumen.
http://mostdailynews.blogspot.com/2010/12/potongan-daging-kambing.html http://www.vemale.com/kuliner/tips-dapur/10786-mengenal-bagian-dagingkambing.html http://imahembe.com/komposisi-tubuh-ternak/

Anda mungkin juga menyukai