Anda di halaman 1dari 2

4. Iklim dan cuaca Iklim dan cuaca dapat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Misalnya pada saat musim tertentu kebutuhan gizi dapat dengan mudah diperoleh, namun pada saat musim yang lain justru sebaliknya. Sebagai contoh, saat musim kemarau penyedian air bersih atau sumber makanan sangatlah sulit. 5. olahraga atau latihan fisik Olahraga atau latihan fisik dapat mengacu perkembangan anak karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplay oksigen keseluruh tubuh dapat tertur serta dapat meningkatkan stimulasi perkembangan tulang, otot, dan pertumbuhan sel lainnya. Dari aspek sosial, anank menjadi mudah berinteraksi dengn teman sesuai jenis olahragannya. 6. posisi anak dalam keluarga posisi anak dalam keluarga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Secara umum, anak pertama atau tunggal memiliki kemampuan intelektual lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering berinteraksi dengan orang dewasa, namun dalam perkembangan motoriknya kadang-kadang terlambat karena tidak ada stimulasi yang biasanya dilakukan saudara kandungnya. Sedangkan pada anak kedua atau anak tengah, kecendrungan orang tua yang merasa sudah biasa dalam merawat anak lebih percaya diri sehingga kemampuan anak untuk beradaptasi lebih cepat dan mudah, meskipun dalam perkembangan intelektual biasanya kurang apabila dibandingkan dengan anak pertamanya, kecendrungan tersebut juga bergantung pada keluarga. 7. Status Kesehatan Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencpaian pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak berada dalam kondisi sehat dan sejahtera, maka percepatan untuk tumbuh kembang menjadi sangat mudah dan sebaliknya. Sebagai contoh, pada saat tertentu anak seharusnya mencapai puncak dalam pertumbuhan dan perkembangan, namun apabila saat itu pula terjadi penyakit kronis yang ada pada diri anak maka pencapaian maksimal dalam tumbuh kembang akan terhambat karena anak memiliki masa kritis. Beberapa kondisi yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak misalnya adanya kelainan perkembangan fisik atau disebut cacat fisik (bibir sumbing, strabismus atau juling, kaki bengkok dan lain-lain), adanya kelainan dalam perkembangan saraf (seperti gangguan motorik, gangguan bicara, atau gangguan personal sosial), adanya kelinan perkembangan mental (seperti retardasi mental), adanya kelainan perkembangan prilaku (seperti hiperaktif, gangguan belajar, atau depresi), dan lain-lain. Faktor Hormonal Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lian hormon somatotropin, tiroid, dan glukokortikoid. Hormon somatotropin (growth hormone) berperan dalam memenagruhi pertumbuhan tinggu badan dengan menstimulasi terjadinya proliferasi sel kartilago dan sisitem skeletal. Hormon tiroid berperan menstimulasi metabolime tubuh. Hormon glukokortikoid mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstesial dari testis (untuk memproduksi testoteron) dan ovarium (untuk memproduksi estrogen), selamjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks, baik pada anak laki-laki maupun permpuan yang sesuia dengan peran hormonnya. (Wong, 2000).

TAHAPAN TUMBUH KEMBANG ANAK


Tahapan pertubuhan dan perkembangan anak dapat ditentukan oleh masa atau waktu kehidupan anak. Secara umum terdiri atas masa prental dan masa postnatal.

Masa Prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase fetus. Pada fase embrio, pertumbuhan dapat diawali muali dari konsepsi hingga 8 minggu pertama yang dapat terjadi perubahan yang cepat dari ovum menjadi suatu organisme dan terbentuknya manusia. Pada minggu ke-2, terjadi pembelahan sel dan pemisahan jaringan antara endoterm dan ektoderm. Pada minggu ke-3 terbentuk lapisan mosederm. Pada masa ini sampai usia 7 minggu belum tampak adanya gerakan yang berarti melainkan hanya terdapat denyut jantung janin, yaitu sudah mulai dapat berdenyut sejak 4 minggu. Pada fase fetus terjadi sejak usia 9 minggu hingga kelahiran, sedangkan minggu ke-12 sampai ke-40 terjadi peningkatan fungsi organ, yaitu bertambah ukuran panjang dan berat badan terutama pertumbuhan serta penambahan jaringan subkutan dan jaringan otot.

Masa Postnatal
Masa postnatal terdiri atas masa neonatus, masa bayi, masa prasekolah, masa sekolah, dan masa remaja. Masa Neontus (0-28 hari) Pertumbuhan dan perkembangan postnatal atau dikenal dengan pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir ini diawali dengan masa neonatus (0-28 hari). Masa ini merupakan masa teerjadinya kehidupan yang baru dalam ekstrauteri, yaitu adanya proses adaftasi semua sistem organ tubuh.. proses adaftasi dari organ tersebut dimualai dari aktivitas (pergerakan) bayi yang mulai meningkat untuk memenuhi kutuhan gizi, seperti menangis, memutar-mutar kepala, mengisap (rooting reflex), dan menelan. Perubahan selanjutnya sudah dimulai proses pengeluaran tinja yang terjadi dalam waktu 24 jam yang didalamnya terdapat mekonium. Hal tersebut akan dilanjutkan dengan proses defekasi, seperti dari proses ekskresi dari apa yang dimakan (ASI). Frekunsi defekasi tersebut dapat berkisar antara 3-5 kali seminggu (bergantung pada kondisi bayi dan susu yang dikonsumsi, apakah ASI ataukah susu formula), namun banyak juga dijimpai bayi yang mengalami konstipasi pada bayi dengan PASI. Perubahan pada fungsi organ yang lainnya adalah ginjal yang belum sempurna, urine masih mengandung sedikit protein dan pada minggu pertama akan dijumpai urine warna merah muda karena banyak mengandung senyawa urat, kemudian kadar hemoglobin darah tepi pada

Anda mungkin juga menyukai