CONTINENTAL DRIFT

Berdasarkan observasi kesamaan garis pantai laut Atlantik antara bagian Timur (Amerika Selatan) dan Barat (Afrika) Euler Theory Dasar rekonstruksi benua, matematika teori untuk geometri yang mengatakan bahwa pergerakan bagian dari bola sepanjang suatu permukaan secara unik dapat didefinisikan sebagai satu rotasi menggunakan satu pusat rotasi (pole of rotation) Bukti dari Continetal Drift Theory : Bukti Geologi : Busur Perlipatan (Fold Belts), Umur Batuan, Mandala Batuan Beku, Penampang Stratigraphic, Mandala Metalogenis Paleoclimatology : Pengendapan Cabonate dan Reef, Redbeds, Minyak bumi dan Batubara, Phosporite, Bauxite dan Laterite, Endapan Gurun, Endapan Glasial Paleontologi : Distribusi dari fosil binatang dan tananaman, Berdasrkan korelasi Paleomagnetisme : Fosil sifat kemagnetan berupa arah dan pembalikan kutub,umur dan posisi geografis pembentukannya dapat digunakan untuk menentukan arah dan pergerak lempeng secara kuantitatif

Continental Drift : The History

Alexander von Humboldt (1800) :
Batas Daratan Samudera Atlantik dulunya bersatu

Antonio Snider-Pellegrini :
Adanya kesamaan kemunculan fosil tanaman di Amerika Utara dan Eropa

Edward Suess :
Benua dulu adalah sesuatu yang luas namun terpisah menjadi bagian yang kecil-kecil

Alfred Wegener (1912) : Continental Drift Theory

Sumber www.usgs. Pbs/geology/

Continental Drift : The Unanswered Problems Apa yang menyebabkan pergerakan kontinen ? Sea floor Spreading, penyebab atau Akibat ?
Sumber : Jean Derrout Geology Principles and Methods Graham and Trotman Peris

Continental Drift : The Evidences

o o o o o o Kecocokan garis pantai Fosil Penyebaran flora dan fauna Struktur batuan Paleomagnetik Glasial

GEJALA PEMISAHAN DAN PERGESERAN BENUA

OLEH ALFRED WEGENER (1912) BENUA-BENUA DISEBELAH-MENYEBELAH ATLANTIK JUGA INDIA-AUSTRALIA-EURASIA DAN ANTARTIKA, MENYATU DI SEBUT :

BUKTI-BUKTI :
FLORA DAN FAUNA : ADANYA LAND-BRIDGES YANG HILANG OLEH GERAK VERTIKAL SEBARAN PRODUK GLETSER PURBA : TERPISAH-PISAH OLEH GERAK LATERAL (MEMISAH DIRI) KESAMAAN TATANAN GEOLOGI DI BEBERAPA BAGIAN TEPI BENUA-BENUA

GEJALA PEMISAHAN DAN PERGESERAN BENUA

SEBAGAI PEMULA DARI TEORI TEKTONIK LEMPENG

TERLAMPAU DINI UNTUK SAAT ITU; UMUMNYA ORANG MENGANGGAP BAHWA BENUA-BENUA BERADA PADA POSISI TETAP SEJAK BUMI LAHIR

HASIL PENINJAUAN KEMBALI DATA MENGENAI

GEJALA PEMISAHAN DAN PERGESERAN BENUA

DITAMBAH PERNYATAAN-2 BARU TENTANG : PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA ATAU SEA FLOOR SPREADING OLEH : DIETZ (1961) DAN HESS (1962) KONSEP SESAR TRANSFORM OLEH : WILSON (1965)

ARUS KONVEKSI
PEMIKIRAN MEKANISMA PERGESERAN BONGKAH - BONGKAH BENUA
OLEH : HOLMES (1931, 1944)

ADANYA ARUS KONVEKSI DI DALAM MANTEL BUMI BENUA DIANGGAP SEBAGAI BONGKAH-BONGKAH PASIF MENUMPANG DI ATAS ARUS KONVEKSI DAN BERGERAK SECARA BEBAS PUNGGUNG-PUNGGUNG TENGAH SAMUDERA TEMPAT NAIKNYA ARUS KONVEKSI DARI MANTEL KE PERMUKAAN PARIT ATAU PALUNG SAMUDERA; TEMPAT ARUS KONVEKSI TURUN DAN MASUK KE DALAM MANTEL

ARUS KONVEKSI
PEMIKIRAN MEKANISMA PERGESERAN BONGKAH-BONGKAH BENUA
OLEH : HOLMES (1931, 1944)

DIKEMBANGKAN OLEH : DIETZ (1961) HARRY HESS (1962)

DIKENAL SEBAGAI : HIPOTESA PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA (SEA FLOOR SPREADING HYPOTHESIS)

BUKTI - BUKTI YANG MENUNJUKKAN ADANYA GEJALA INI ADALAH : TERDAPATNYA GARIS-GARIS KEMBAR ANOMALI MAGNETIK YANG DIAMATI DI LANTAI SAMUDERA

DIKENAL SEBAGAI : HIPOTESA PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA ( SEA FLOOR SPREADING HYPOTHESIS )

INDUKSI KEMAGNITAN YANG BERLANGSUNG PADA LAVA YANG KELUAR SECARA TERUS-MENERUS PADA PUNGGUNG SAMUDERA

PUNGGUNG TENGAH SAMUDERA ATLANTIK

DIKEMBANGKAN OLEH :

DIETZ (1961) HARRY HESS (1962) SEBAGAI : HIPOTESA PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA

MENCETUSKAN PEMIKIRAN ARUS KONVEKSI TIDAK BERHASIL MENJELASKAN SECARA MEKANIS PERGESERAN BENUA (SI - AL)

E. ARGAND (1924) ARTHUR HOLMES (1931, 1944) A. L. du TOIT (1937)

KEGAGALANNYA

ALFRED WEGENER (1912, 1929)

DIETZ (1961) HARRY HESS (1962) SEBAGAI : DITATA TAHAP DEMI TAHAP SEHINGGA MENJADI : HIPOTESA PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA

CIKAL - BAKAL DARI TEORI TEKTONIK LEMPENG

PRINSIP - PRINSIP DASAR TEKTONIK LEMPENG :

1. LITOSFIR BERSIFAT KAKU DAN TEGAR, TERDIRI DARI KERAK DAN MANTEL ATAS BAGIAN ATAS 2. LITOSFIR TERLETAK DI ATAS LAPISAN ASTENOSFIR YAITU BAGIAN MANTEL BUMI YANG BERSIFAT MUDAH MENGALIR 3. TERPECAH-PECAH MENJADI PELAT-PELAT YANG DISEBUT LEMPENG-LEMPENG LITOSFIR