Anda di halaman 1dari 4

Minapolitan mensejahterakan, hanya sekedar Janji dan Harapan Sebagai salah satu upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang

berkecimpung di sektor kelautan dan perikanan, terutama nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merumuskan kebijakan strategis operasional minapolitan. Fadel Muhammad mengatakan, minapolitan merupakan konsep pembangunan sektor kelautan dan perikanan berbasis wilayah. Untuk itu, pendekatan dalam pembanguan minapolitan dilakukan dengan sistem manajemen kawasan dengan prinsip integrasi, efisiensi, kualitas, dan akselerasi.Seperti dalam membangun wilayah Pelabuhan Ratu sebagai salah satu kawasan minapolitan, diambil langkah strategis untuk mendorong terciptanya kesejahteraan bagi nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan. Adapun langkah-langkah yang diambil meliputi penguatan ekonomi usaha masyarakat kecil, penguatan usaha menengah dan atas (UMA), serta pengembangan berbasis wilayah dengan sistem manajemen kawasan. Dalam membangun kawasan minapolitan, dibutuhkan enam persyaratan. Pertama, komitmen daerah melalui rencana strategis, alokasi dana melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan penetapan tata ruang t yang seimbang. Sedangkan yang kedua, terkait adanya komoditas unggulan, seperti udang, patin, lele, tuna, dam rumput laut. Selanjutnya ketiga, letak geografis yang strategis serta secara alami cocok untuk usaha perikanan, dam keempat, sistem mata rantai produksi dari hulu ke hilir, seperti lahan budi daya dan pelabuhan perikanan. Selain itu, kelima; adanya fasilitas pendukung, seperti keberadaan sarana dan prasarana, misalnya jalan, pengairan, serta listrik. Dan keenam, kelayakan lingkungan dengan kondisi yang baik dan tidak merusak. Apabila ini terpenuhi, maka minapolitan sebagai kawasan ekonomi atau sentra produksi maupun perdagangan komoditas kelautan dan perikanan dapat meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan kesejahteraan mereka. Komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi daerah juga menjadi faktor penentu.Dalam operasional minapolitan, pengelolaan usaha akan dilakukan oleh lembaga pengelola semacam badan layanan umum (BLU). Sedangkan pola usaha dalam minapolitan meliputi taksi mina bahari (TMB) untuk pemberdayaan nelayan skala kecil (buruh nelayan). Ini dilakukan dalam bentuk pendampingan usaha, penyuluhan insentif, dan bantuan sosial, khususnya untuk pengelolaan usaha. Selain itu juga dilakukan sejumlah kegiatan untuk percepatan peningkatan kesejahteraan nelayan yang juga untuk menunjang pelaksanaan minapolitan, seperti pemberian kartu identitas dan jaminan sosial untuk nelayan, sertifikasi hak atas tanah, dan bantuan kapal perikanan. Ini dilakukan untuk meningkatkan jangkauan nelayan untuk menangkap ikan sampai ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) atau laut lepas.

Ini bisa dilakukan oleh pemerintah daerah, masyarakat, serta instansi terkait. Ini termasuk analisis pengembangan daerah, seperti terkait tata ruang, kajian mengenai potensi pengembangan minabisnis, analisis sosial budaya, dan kapasitas sumber daya manusia. Ini dilanjutkan dengan menyusun rencana/program pengembangan kawasan minapolitan untuk jangka panjang. Tentunya dengan mempertimbangkan potensi sumber daya lahan dan tahapan perkembangan kawasan. Penyusunan program ini dilakukan di tingkat kabupaten/kota bersama masyarakat serta instansi lintas sektoral. Inilah harapan warga Geniot Kelurahan Batu Teritip, Kec. Sei. Sembilan, Kota Dumai. Konsep Minapolitan ini sangat didambakan untuk mengangkat derajat nelayan tangkap statis di daerah tersebut. Dengan sumberdaya perikanan tangkap statis yang luar biasa, luas perairan estuari yang lumayan luas, dan ikan bandeng yang cukup menjanjikan jika bisa diolah, tentu nya Geniot bisa menjadi daerah minapolitan yang kaya dan sejahtera. Namun bukan kesejahteraan yang di dapat, warga geniot khususnya nelayan di beri janji dan harapan palsu oleh pemerintah Kota Dumai. Bisa dikatakan bahwa minapolitan Kota Dumai hanya jadi proyek setengah hati pemerintah Kota. Lebih parahnya, konsep ini dibuat seindah mungkin hingga warga tercengang dan pemerintah bisa mengutip rupiah dari hasil kajiannya yang di jual ke Pemerintah Pusat. Ternyata bukan hanya proyek setengah hati, konsep minapolitan geniot di jadikan sumber penghasilan bagi beberapa pejabat yang menyusun nya. Tidak tahu sampai kapan harapan warga ini terus digantung...

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai