Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN R-LAB PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG LASER

Nama NPM Fakultas Departemen Kode Praktikum Tanggal Praktikum : Pijar Religia : 0906557953 : Teknik : Teknik Kimia : OR 01 : November 2010

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan (UPP-IPD) Universitas Indonesia Depok

Tujuan Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi

Alat Piranti laser dan catu daya Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (50 slit/ 1mm) Piranti scaner beserta detektor fotodioda Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori Kisi difraksi atau dapat pula disebut kisi interferensi terdiri dari banyak kisi paralel yang dapat mentransmisikan berkas cahaya melewati kisi-kisinya. Kisi seperti ini disebut pula sebagai kisi transmisi. Jika kisi difraksi disinari dengan berkas cahaya paralel maka sinar-sinar yang ditransmisikan oleh kisi dapat berinteferensi (Gbr.1). Sinar-sinar yang tidak mengalami deviasi ( = 0) berinterferensi konstruktif menghasilkan berkas yang tajam (maksimum/ puncak) pada pusat layar. Interferensi konstruktif juga terjadi pada sudut ketika sinar-sinar mempunyai selisih panjang lintasan l = m, dimana m merupakan bilangan bulat. Jadi jika jarak antar kisi adalah d (Gbr.1.) maka l = d sin , sehingga

[1]

dengan m = 1, 2, 3, ...

Gbr.1. Diagram difraksi pada kisi difraksi

Cara Kerja Eksperimen pengukuran panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi pada rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol link rLab di halaman jadwal. Langkah kerja eksperimen harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Penyetingan peralatan rLab berlangsung secara otomatis ketika praktikan menjalankan prosedur kerja.

Tugas & Evaluasi Dari data eksperimen yang diperoleh, buatlah grafik intensitas pola difraksi ( I, pada eksperimen dinyatakan dalam arus sebagai fungsi dari posisi (x), I vs x ).

Grafik Posisi vs Intensitas


6 5 4 Intensitas 3 2 1 0 0 100 200 Posisi (mm) 300 400 y = 0.0006x + 0.4556 R = 0.002 Intensitas Linear (Intensitas)

Berdasarkan spektrum yang diperoleh, tentukan letak terang pusat (m = 0), intensitas maksimum orde pertama (m = 1) , orde ke-2, orde ke-3 dst. Berilah bilangan orde pada grafik tersebut untuk setiap intensitas maksimum pola difraksinya. Letak Terang Pusat (m = 0) : letak tempat dimana titik berkumpul di dalam grafik Posisi : 174,68 mm Intensitas Maksimum Orde 1 (m = 1) : 219,56mm Intensitas Maksimum Orde 2 (m = 2) : 261,36mm Intensitas Maksimum Orde 3 (m = 3) : 304.04mm

Ukurlah jarak antara terang pusat dan intensitas maksimum setiap orde untuk menentukan sudut difraksi tiap-tiap orde. Pada eksperimen ini, jarak antara kisi difraksi dengan detektor sebesar L = (130 1 ) cm L = (130 1 ) cm sehingga persamaan menjadi sin-1 (yi/L) y = 219,56mm 174,68 mm = 44,88 mm y = 261,36mm 174,68mm = 86,68 mm y = 304,04mm 174,68mm = 129.36 mm

Buatlah grafik sin sebagai fungsi orde difraksi (sin vs m) dan hitunglah panjang gelombang () sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh.

Grafik Orde vs Sin


1.2 1 0.8 Sin 0.6 0.4 0.2 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Orde (m) y = 0.325x + 0.019 R = 1

Sin q Linear (Sin q)

No 1 2 3

x 1 2 3 6 36

y 0.345 0.667 0.995 4.664 21.7529 1 4 9 14 196 0.119025 0.444889 0.990025 1.553939 2.414726 0.345 1.334 2.985 2.007 4.028049

a b Sy Sb

0.00557 0.33057 0.0076 0.0034

Jika sin didekati oleh tan , hitunglah dengan cara yang sama seperti pada evaluasi no. 4. Berapa penyimpangan relatif hasil pendekatan ini terhadap perhitungan yang diperoleh pada evaluasi no.4. L = (130 1 ) cm sehingga persamaan menjadi tan-1 (yi/L) y = 219,56mm 174,68 mm = 44,88 mm y = 261,36mm 174,68mm = 86,68 mm y = 304,04mm 174,68mm = 129.36 mm tan-1 44,80/130 = 0,345 tan-1 86,68/130 = 0,667 tan-1 129.36/130 = 0,995

Grafik Orde vs Tan


1.2 1 0.8 Tan 0.6 0.4 0.2 0 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Orde (m) y = 0.325x + 0.019 R = 1

Tan q Linear (Tan q)

No 1 2 3

x 1 2 3 6 36

y 0.345 0.667 0.995 4.664 21.7529 1 4 9 14 196 0.119025 0.444889 0.990025 1.553939 2.414726 0.345 1.334 2.985 2.007 4.028049

a b Sy Sb

0.00557 0.33057 0.0076 0.0034

ANALISIS Pada praktikum kali ini praktikan menggunakan laboratorium digital untuk simulasi percobaan pengukuran panjang gelombang sinar laser. Panjang gelombang yang akan diukur diperoleh dari suatu sumber cahaya yang sifatnya koheren, satu fase dan satu frekuensi. Power supply dinyalakan oleh suatu sumber tegangan sehingga kita dapat memasukkan energi ke dalam sumber sinar laser tersebut sehingga kita bisa mendapatkan suatu sinar laser dengan Irradiance sangat tinggi. Kisi disetting dari kisi difraksi agar dapat ditentukan jarak ataupun sudut dari laser tersebut. Dalam hal ini lebar celah adalah 50 slits/1mm, sehingga kita mendapatkan nilai 0,02 mm. sedangkan nilai dari d atau jarak sinar menuju detector kita set menjadi 130 cm dengan simpangan 1 cm. Tujuannya adalah mensetting sinar agar sampai ke detector sehingga dapat dingetahui besar masing-masing intensitas untuk menentukan nilai dari intensitas maksimumnya. Persamaan ini diberikan oleh d sin = m. d adalah nilai dari jarak yang telah kita ukur dari sinar sampai ke detector, adalah sudut kecil yang dibentik sinar sampai detector dan adalah panjang gelombang yang akan kita tentukan nantinya. Dengan catatan bahwa orde untuk m= 1, 2, 3, dst. Nilai-nilai maksimum yang kita ukur adalah garis-garis terang yang muncul pada layar detector. Selanjutnya kita akan menetapkan dimana garis terang pusat dimana kita akan mendapati bahwa di dalam data banyak angka yang berakumulasi pada titik puncak suatu titik maksimum. Hal ini tidak susah untuk ditentukan karena grafik menunjukkan bahwa nilai orde dari persamaan ini adalah m= 0. Data yang diambil kali ini berjumlah sekitar 817 butir dan setiap data dilengkapi dengan keterangan intensitas yang keluar dari laser. Dari data juga dapat dilihat bahwa untuk setiap x mm yang berbeda maka nilai yang didapatkan membentuk suatu pola yang berulang, mulai dari 1- 4.97. Data yang telah diolah kita masukkan ke dalam perhitungan least square dan pada sudut kecil nilai dari sin = tan . Nilai yang diperoleh juga equivalen. Teori menyatakan bahwa d sin = m ( m = 1, 2, 3) terjadi interferensi maksimum. Pada grafik hal ini ditunjukkan dengan nilai 4.97 sebagai puncak. Di samping itu kita juga mengetahui bahwa nilai sinus dan tangent sebanding untuk sudut yang kecil. Hal ini ditunjukkan dengan samanya nilai kesalahan relatif satu dengan yang lain yaitu sebesar 30%.

Nilai ini memberikan = 0.6343 mm untuk nilai aproksimasi sinus maupun tangent. Sebuah nilai yang menunjukkan bahwa gelombang tersebut memiliki nilai gelombang tampak bagi mata manusia..

KESIMPULAN Panjang gelombang laser yang diperoleh menggunakan pendekatan sin adalah = 34380 . Bila menggunakan pendekatan tan , diperoleh = 5 180 . Untuk sudut kecil nilai dari tan sin .

Referensi

Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Link RLab http://sitrampil5.ui.ac.id/or01

Anda mungkin juga menyukai