Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL OBSERVASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Angkatan 47 Semester Antar Waktu TA 2012/2013

Laporan Model KKN Unit Dusun/RT Desa

: Individu : Reguler 1 : 71 : Demangan/1, 2, 3 : Sidoharjo

Kec/Kab/Kota : Polanharjo/Sleman/Yogyakarta

Disusun Oleh : Rohani Panjaitan 10613161

LAPORAN HASIL OBSERVASI BERBASIS FAKULTAS MIPA JURUSAN FARMASI

I.

LATAR BELAKANG Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu sistem pendidikan tinggi yang menempatkan mahasiswa diluar kampus agar mahasiswa hidup ditengah-tengah masyarakat untuk membantu dan mendampingi masyarakat dan mendampingi

masyarakat memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) lokal dan sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk mengatasi permasalahan masyarakat dalam waktu tertentu. Pandangan mahasiswa, KKN merupakan wadah untuk berinteraksi secara langsung kepada masyarakat, sehingga mereka dapat memahami permasalahanpermasalahan yang ada tengah masyarakat dan diharapkan dapat membantu atau memberikan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang ada ditengah masyarakat yang mampu dilakukan mahasiswa melalui kegiatan atau program kerja. Disamping itu juga kegiatan ini dapat memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa, sehingga diharapkan setelah mereka selesai mengikuti kegiatan KKN terdapat perubahan karakter yang lebih baik pada diri mahasiswa tersebut melalui program KKN. Program KKN Universitas Islam Indonesia dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia (DPPM UII), serta selama KKN mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk mengarahkan program yang ideal dan bermanfaat dikalangan masyarakat. Maka program yang disusun mahasiswa merupakan kegiatan yang akan dilaksanakan selama dilokasi KKN, dan disetujui oleh DPL, namun sebelum menyusun program mahasiswa melakukan observasi untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan program yang akan dilaksanakan. Metode yang dapat dilakukan dalam bentuk wawancara dan diskusi dengan warga setempat. Berdasarkan program studi farmasi yang diemban oleh penulis, maka penulis mengutamakan menyusun program individu yang berhubungan dengan program studi farmasi atau mengenai masalah kesehatan, informasi obat, penggunaan obat dengan benar, dan pengetahuan mengenai manfaat obat herbal.

Penulis melakukan observasi pada tanggal 12, 14, dan 18 april 2013 didaerah Dusun Demangan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kota Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Dusun Demangan terdiri dari satu RW dan tiga RT yaitu RW 06 dan RT 01, 02, 03. RW 06 dipimpin oleh Bapak Salamun Rismohartoyo, RT 01 dipimpin oleh Bapak Sukirman, RT 02 oleh Bapak Sularno, dan RT 03 oleh Bapak Wadiman . Penulis melakukan wawancara kepada tokoh masyarakat tersebut.

II.

TUJUAN 1. Mahasiswa bertujuan merancang program KKN yang efisien dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui ilmu yang diperoleh selama perkuliahan. 2. Mahasiswa bertujuan membantu pemahaman kesehatan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

III.

HASIL PENGAMATAN Observasi pertama pada hari jumat, tanggal 12 Juli 2013 dengan Sulis selaku Kepala Kecamatan Polanharjo, Klaten mengatakan bahwa potensi desa-desa yang ada di Polanharjo dari segi lahan atau kebun buah yang dimiliki warga lebih banyak menghasilkan rambutan, mangga, sukun, dan pisang. Kebun kayu terdiri dari mahoni dan jati. Selain itu penduduk kecamatan polanharjo cukup banyak anak-anak dibawah umur 12 tahun yang belum diasah kemampuan kreativitasnya karena wadah seperti PAUD untuk anak-anak belajar telah lama berhenti dikarenakan pengajar yang dibutuhkan tidak ada, dan ibu-ibu yang fakum dari kegiatan ibu PKK, juga masih belum memiliki kemampuan dalam berwirausaha sendiri. Kemudian penulis berkunjung kesalah satu rumah warga bernama Ibu Eni yang mendeskripsikan bahwa Kecamatan Polanharjo merupakan sentral padi dan memproduksi beras dan sayuran yang ditanam adalah kacang panjang dan sawi tetapi tidak banyak yang dihasilkan, sedangkan tanaman obat seperti daun binahong, pukilo, dan kumis kucing dan sereh. Tanaman yang cukup banyak adlaah kumis kucing da n sereh. Namun, untuk tanaman obat yang dimiliki oleh warga belum diolah lebih lanjut sebagai sediaan herbal yang dapat dimanfaatkan. Observasi kedua pada hari minggu, tanggal 14 Juli 2013 penulis dan tim unit 71 melakukan kunjungan ke rumah Pak RW bernama Bapak Salamun Kismohartoyo pada

pukul 11.19-12.00 WIB, dan hasil wawancara bahwa kegiatan desa Demangan berupa kegiatan pengajian dimusholla, PKK, TPA, Posyandu, Karang Taruna, Penarikan Program Jalan. Namun, Bapak RW mengatakan bahwa desa Demangan saat sedang berhenti untuk sementara selama bulan ramadhan dari kegiatan dan lebih fokus pada musholla atau kegiatan masjid, dan dusun Demgangan membutuhkan pemetaan desa Demangan dan TPA anak-anak yang terhenti karena membutuhkan pengajar TPA yang rutin, permasalahannya bahwa pengajar disana ingin diberi honor tetapi tidak terpenuhi. Kemudian penulis dan tim KKN unit 71 berkunjung ke rumah Pak RT 01,02,dan 03 pada pukul 13.00-16.00 WIB, dan ketiga tokoh masyarakat tersebut menjelaskan hal yang hampir sama yaitu warga Demangan selama bulan ramadhan berhenti untuk sementara dari kegiatan desa Demangan seperti Karang Taruna (muda-mudi), ibu PKK, TPA, dan lain-lain. Kegiatan yang tetap dilaksanakan pada bulan ramadhan adalah kegiatan pengajian selama di musholla Demangan yaitu musholla Ar-Rohmah. Rata-rata pekerjaan yang dimiliki oleh warga dusun Demangan adalah buruh bangunan dan penghasilan yang pas-pas an. Maka dari itu kebanyakan muda-mudi hanya maksimal lulus SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Tinjauan penulis dari segi kesehatan masyarakat desa Demangan adalah warga dusun Demangan jika mengalami sakit maka tidak langsung pergi periksa kerumah sakit, namun terlebih dahulu pergi berobat ke puskesmas yang diperiksa oleh bidan dan dokter umum yang ada di puskesmas tersebut. Kemudian ditinjau dari segi pengobatan herbal atau obat tradisional bahwa warga Demangan tidak banyak menggunakan pengobatan herbal jika mengalami sakit atau penyakit karena tidak mengembangkan potensi lahan sebagai tanaman herbal. Selain itu, warga Demangan tidak terlalu paham dengan penggunaan obat konvensional atau obat kimia dengan baik dan benar secara teratur dan masih kurangnya kepatuhan minum obat waraga Demangan, padahal obat memiliki waktu bekerjanya obat atau onset dan durasi obat sehingga dibutuhkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat. Informasi ini penulis peroleh dari Bapak Sukirman selaku Pak RT 01 dusun Demangan.

IV.

Foto wawancara saat observasi

Gambar 1 : wawancara dengan Bu Eni dan suaminya salah satu warga Demangan

Gambar 2 : wawancara dengan Bapak Salamun Kistomartoyo selaku Pak RW desa Demangan, Polanharjo

Gambar 3 : wawancara dengan Bapak Sukirman selaku Pak RT 01 desa Demangan

V.

Kesimpulan Observasi didaerah dusun Demangan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah dapat dilakukan dan informasi yang diterima bahwa penduduk dusun Demangan rata-rata dihuni oleh ibu-ibu dan remaja putra maupun putri. Tinjauan dari segi kesehatan bahwa warga Demangan belum memanfaatkan tanaman obat sebagai pengobatan herbal. Selain itu, pemahaman penggunaan obat konvensional bagi warga Demangan juga belum baik dan benar. Oleh karena itu, penulis dapat merancang program kerja yaitu : 1. Pendampingan penggunaan obat konvensional secara baik dan benar dan swamedikasi 2. Pendampingan tentang kesehatan organ kewanitaan dan pemilihan pembalut yang benar 3. Pendampingan tentang Tanaman Herbal sebagai Pengobatan

Anda mungkin juga menyukai