Anda di halaman 1dari 2

Nezar Ibrahim 170210110099 (A) Politik Dunia II THE FORCES SHAPING RADICAL POLITICS TODAY Nilai-nilai yang berada

di dunia pada umumnya mengalami pergeseran seiring terjadinya proses globalisasi. Kondisi sosial masyarakat dunia berubah akibat pergeseran nilai yang memicu perubahan pada konsep-konsep dasar politik. Perubahan konsep dasar politik dunia ini dianggap sebagai salah satu bentuk radikal dari politik dunia yang setelah itu disebut sebagai politik radikal. Republik Rakyat Cina merupakan salah satu negara yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat baik di bidang ekonomi, teknologi, maupun politik. Sayangnya, perkembangan teknologi serta ekonomi yang pesat ini tidak didukung dengan sistem pembangunan berkelanjutan yang mumpuni. Salah satu faktor penghambatnya adalah banyaknya populasi Republik Rakyat Cina di mana meskipun Republik Rakyat Cina dapat membanggakan tingkat ekspornya yang begitu tinggi, pemerintah Republik Rakyat Cina tidak mampu mengimbangi jumlah ekspornya dengan kebutuhan rakyatnya sehingga mengalami suatu fenomena di mana penjualan ke luar negeri melebihi penjualan di dalam negerinya. Hal ini memicu peningkatan kebutuhan warga negara Republik Rakyat Cina karena pertumbuhan pembangunan yang tidak merata. Hal yang telah dipaparkan diatas menjadi contoh kasus yang berkaitan dengan dua kekuatan radikal lainnya, yaitu pertumbuhan populasi dan juga perubahan iklim (secara ekstrem). Dalam kaitannya dengan politik radikal, pertumbuhan populasi yang kian meningkat secara pesat dalam beberapa dekade terkahir memunculkan sebuah ketakutan akan makin berkurangnya kualitas hidup masyarakat. Hal ini berkaitan dengan kasus Cina yang telah dipaparkan sebelumnya. Akan tetapi, dalam bentuk yang paling ekstrem, pertumbuhan populasi yang tidak diseimbangi dengan kualitas hidup yang baik memunculkan sebuah kemalangan bagi pertumbuhan populasi tersebut. Di beberapa negara di Afrika, populasi yang bertambah justru malah mengurangi kualitas hidup masyarakatnya. Pertumbuhan populasi malah meningkatkan taraf kemiskinan, mengurangi tingkat kesehatan, dan juga mengurangi tingkat pendidikan masyarakat di negara-negara miskin. Seiringan dengan perubahan iklim secara ekstrem, pertumbuhan populasi ini dinilai akan memunculkan masyarakat yang tidak adaptif terhadap bencana-bencana alam yang akan datang dipicu oleh perubahan iklim. Hal ini, pada akhirnya

Nezar Ibrahim 170210110099 (A) Politik Dunia II dapat berujung kepada protes-protes terhadap aparatur negara dan mendorong kepada terjadinya pergerakan politik untuk meningkatkan taraf hidup. Hal inilah yang mendorong kedua hal diatas memiliki kekuatan untuk membentuk politik radikal. Selain ekonomi, berkembangnya politik radikal juga didorong oleh dua poin utama lainnya yaitu pertumbuhan populasi dan perubahan iklim global. Kasus Republik Rakyat Cina di atas juga menimbulkan satu masalah baru yaitu bagaimana pemerintah dunia dapat mengendalikan pertumbuhan penduduk sehingga dapat menghindari ledakan penduduk secara global. Proses pembangunan apabila tidak didukung dengan pengendalian pertumbuhan penduduk akan menyebabkan suatu penurunan kualitas hidup masyarakat. Karena secara matematis pertumbuhan penduduk akan berjalan lebih cepat daripada proses pembangunan negara. Kualitas lingkungan hidup yang memadai untuk mendukung kualitas hidup manusia pada umumnya kini menjadi salah satu sumber kekuatan politik yang baru di era politik kontemporer. Kekuatan-kekuatan yang mendorong politik radikal muncul, beserta dengan krisis-krisis yang sebelumnya telah ada, memunculkan sebuah kesimpulan bahwa harus terdapat sebuah tindakan baru guna menghadang hal-hal tersebut. Dari fakta terkait kekuatan politik radikal yang sebelumnya telah dijelaskan, prioritas utama yang harus dilakukan adalah memunculkan komitmen internasional untuk setidaknya menahan kerugian global warming dan juga membentuk sebuah cara hidup sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, konsumerisme masyarakat juga menjadi hal yang patut diperhatikan. Dalam membentuk komitmen internasional ini, konflik-konflik yang menjadi penghalang terbentuknya komitmen internasional harus dihapuskan. Salah satu cara menghilangkan penghalang-penghalang ini adalah dengan menegakkan persamaan antara satu negara dengan negara lain. Selain itu, pembangunan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup dan kecukupan dari negara-negara miskin juga harus dipertimbangkan karena mereka juga menjadi salah satu katalis dalam

pembentukan politik radikal ini. Tanpa terbentuknya komitmen-komitmen yang harus dijelaskan sebelumnya, masalah yang pada dasarnya hanya terdapat di satu negara secara berkelanjutan untuk mempengaruhi negara lain, yang pada akhirnya dapat bersifat global dan mengancam peradaban dunia saat ini.

Anda mungkin juga menyukai