Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Hepar memiliki fungsi penting untuk melindungi tubuh terhadap penumpukan zat berbahaya yang masuk dari luar, misalnya obat. Fungsi yang sangat penting ini membuat hepar selalu terekspos berbagai macam obat dengan bermacam-macam konsentrasi, sehingga rentan terjadi kerusakan hepar (Jaeschke, 2008). Salah satu obat yang dapat merusak hepar dan menyebabkan terjadinya nekrosis hepar ialah parasetamol (DiPiro, 2008). Parasetamol merupakan obat analgetik dan antipiretik yang amat populer dengan angka penjualan lebih dari satu milyar tablet per tahun di Amerika Serikat (Nourja, 2002). Meskipun obat ini dalam dosis terapi tergolong aman, namun penggunaan berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan hepar. Hasil metabolisme parasetamol yang berupa N-acetyl-pBenzoquinone imine (NAPQI) bersifat radikal bebas, yang dapat merusak struktur sel. Di hepar, NAPQI akan dikonjugasikan dengan glutathione, sehingga bersifat tidak toksik. Parasetamol dosis toksik meningkatkan produksi NAPQI. Jumlah NAPQI berlebih akan melebihi kemampuan glutathione untuk mendetoksifikasi, sehingga metabolit tersebut akan membentuk ikatan kovalen dengan protein penyusun sel-sel hepar dan pada akhirnya timbulah nekrosis sentro-lobuler (Hinson, 2004). Selain itu

peningkatan NAPQI dapat menyebabkan penurunan cadangan glutathione yang berikatan dengan NAPQI, sehingga terjadi keadaan stres oksidatif, yang sangat berbahaya bagi homeostasis. Walaupun demikian, antioksidan dapat mengikat radikal bebas dan mencegah stres oksidatif (Almatsier, 2004) Tanaman Salam (Syzygium polyanthum) adalah tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia. Tanaman ini tersebar di berbagai daerah, baik di pegunungan maupun di dataran rendah. Khasiat antioksidan tanaman ini, terutama daunnya telah dibuktikan oleh penelitian in vitro yang dilakukan Kusuma (2011). Hal ini dikarenakan kandungan flavonoid, vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, quercetin, dan asam gallat yang terdapat pada daun Salam (Nugraha, 2011; Har dan Ismail, 2012). Zat-zat tersebut merupakan antioksidan yang efektif karena kemampuannya dalam mengikat ROS sebagai radikal bebas, sehingga dapat melindungi kerusakan jaringan yang diakibatkan radikal bebas (Boots, 2008) Selain itu, di antara berbagai macam tanaman tropis, daun Salam memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong tinggi (Widowati, 2005) Penelitian mengenai khasiat hepatoprotektor daun Salam masih sangat terbatas. Berbagai penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan hal tersebut di antaranya rebusan air daun Salam dapat mengurangi kerusakan hepar mencit yang diinduksi minyak goreng bekas dan peningkatan dosis rebusan dapat mengurangi jumlah sel hepar yang mengalami nekrosis (Widowati, 2008). Penelitian lain yang dilakukan Indrayana (2008)

mengenai

ekstrak

daun

Salam

dapat

mengurangi

kadar

MDA

(malonaldehid) serum tikus setelah dipapar CCl4 yang bersifat hepatotoksik. Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis dalam metode, sampel, dan variabel yang diteliti. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan penelitan untuk mengetahui manfaat pemberian ekstrak daun Salam sebagai hepatoprotektor terhadap kerusakan histologis hepatosit mencit (Mus musculus) yang diinduksi parasetamol. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apakah pemberian ekstrak daun Salam dapat mengurangi kerusakan gambaran histologissel hepar mencit akibat pemberian parasetamol ? 2. Apakah dengan pemberian dosis ekstrak daun Salam yang berbeda dapat memberikan efek yang berbeda terhadap kerusakan struktur histologis hepatosit mencit yang diinduksi parasetamol C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun Salam dalam mengurangi kerusakan struktur histologis sel hepar mencit akibat induksi parasetamol. 2. Untuk mengetahui efek perbedaan dosis ekstrak daun Salam dalam mengurangi kerusakan struktur histologi sel hepar mencit yang diinduksi parasetamol.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat umum Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan akibat toksisitas akut parasetamol. 2. Manfaat khusus Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lanjutan dengan menggunakan daun Salam menjadi fitofarmaka antioksidan alami yang mencegah kerusakan hepar.

Anda mungkin juga menyukai